Anda di halaman 1dari 4

Lipa' Sabbe, Sarung Sutra Mahal Khas Suku Bugis

Koropak.co.id, 22 April 2022 | Eris Kuswara


Lipa' sabbe merupakan sarung khas Bugis Sulawesi Selatan (Sulsel) yang terkenal
memiliki warna dan motif yang sangat menarik. Dilansir dari berbagai sumber, Lipa'
sabbe memiliki arti sarung sutra. Diketahui, sarung ini tergolong mahal dikarenakan
benangnya berasal dari kepompong ulat sutra yang sering disebut pupa dan
masyarakat setempat menyebutnya dengan kokon. Untuk jenis sutra yang
dipakainya berasal dari kepompong larva ulat sutra murbei, spesies Bombyx
mori. Kokon tersebut nantinya akan diirebus untuk mendapatkan serat sutra atau
benang sutra.
Berdasarkan sejarahnya, sarung sutra khas Bugis ini sendiri sudah dikenal sejak
abad ke 14. Tercatat, daerah penghasil sarung tersebut yakni di Kabupaten Wajo
dan Soppeng Sulawesi Selatan. Alat tenun yang digunakan juga masih tergolong
tradisional yaitu alat tenun gedongan yang dioperasikan manual dengan jari-jari. Ada
beragam jenis motif lipa' sabbe yang memiliki makna dan dikaitkan dengan
kehidupan masyarakatnya. Diketahui beberapa motif lipa' sabbe yang terkenal yaitu :
Motif Balo Renni, Motif Balo Lobang, Motif Bombang, Motif Balo Tettong, Motif
Makkalu, dan Motif cobo'.
Pada zaman dahulu, warna pada lipa sabbe juga dapat menunjukan status dari
pemakainya terutama untuk kaum wanita. Diketahui warna-warna tersebut meliputi,
warna merah atau hijau yang digunakan bagi kaum ningrat atau bangsawan. Warna
muda dan lembut menandakan pemakainya adalah seorang gadis remaja. Warna
hitam digunakan oleh wanita yang telah berumur atau sudah menikah, warna putih
untuk pengasuh yang berada di lingkungan kerajaan dan warna cerah seperti jingga,
merah menandakan pemakainya adalah seorang janda.
Lippa' sabbe pada saat ini sudah banyak coraknya. Pemakainya juga sudah bebas
tidak terikat lagi oleh warna, corak serta dan disesuaikan dengan waktu dan kondisi.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk menggunakan sarung khas Bugis ini? Motif dan
warna apa yang paling kamu sukai?*
Lipa Saqbe, Tenun Sutra Cantik Warisan Mandar
Indonesia.go.id, 30 Mei 2020 | Anton Setiawan
Karena kualitasnya, sarung sutra Mandar kerap dipamerkan di acara tahunan
Indonesia Fashion Week (IFW).
Sebelas Motif
Salah satu produk tenun berbenang sutra adalah sarung sutra asal Suku Mandar
yang mendiami wilayah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di Provinsi Sulawesi
Barat. Bahan baku sarung sutra Mandar menggunakan benang sutra, benang emas,
dan benang perak sebagai bahan dasar pembuatannya. Hal ini menjadikan sarung
sutra Mandar terlihat istimewa dan indah.
Ikut Ajang IFW
Proses pembuatan sarung sutra Mandar memakan waktu dua hingga tiga minggu
per helainya. Menurut Idham (2009: 15), pembuatan sarung sutra mandar memiliki
beberapa tahapan, di antaranya, pemilihan benang (bannang) yang
meliputi ma’unnus (penarikan benang) dan matti’or atau pemintalan benang. Ada
juga pewarnaan (maccingga) dari bahan alam dan kimia, pelilitan benang pada
kaleng (manggalenrong).
Selain itu terdapat pula tahapan pemindahan benang ke bambu untuk dijadikan
benang pakan (mappamaling), sumau’ atau tahap mengatur benang lungsin untuk
membuat sautan (panjangnya sekitar 6 meter), mappatama atau tahap memasukkan
benang lungsin yang sudah dilepas dari sautan ke dalam tandayang untuk ditenun.
Terakhir adalah manette atau tahap menenun.
Karena kualitasnya, sarung sutra Mandar kerap dipamerkan di acara tahunan
Indonesia Fashion Week (IFW), sebuah pagelaran mode busana tahunan berkelas
internasional yang diadakan di Jakarta. Harga sarung sutra Mandar dijual mulai dari
Rp200 ribu hingga jutaan rupiah. Saat ini, sarung sutra Mandar bisa didapatkan di
gerai-gerai online dengan harga variatif dan kompetitif.
Mengenal Pesona Khas Tenun Toraja
SERUJI, 15 April 2017 | Ami Haris

Salah satu kain khas Indonesia yang kini banyak dieksplor adalah kain tenun.
Indonesia memiliki motif tenun yang khas, misalnya tenun ikat dari Bali, tenun
Flores, tenun Sumba, dan tenun Toraja. Warna alam dan motif yang khas, membuat
tenun Toraja sebagai salah satu tenun yang banyak dicari. Menenun dalam bahasa
Toraja biasa dikenal dengan sebutan Ma’ Tenun. Penduduk Toraja biasa
mengunakan Gonggon, alat tenun tradisional dari Toraja. Kain yang biasanya
menggunakan warna merah, biru, hitam, putih, dan kuning ini menggunakan bahan
serta pewarna yang berasal dari bahan alam yang ada di sekitar mereka. Sehingga
kualitas kain yang dihasilkan lebih awet dan ramah lingkungan.
Tenun Toraja tidak hanya merupakan motif fashion masyarakat setempat, namun
juga memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat. Selain itu, tenun ini
juga berfungsi sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan bagi para pemiliknya.
Zaman dulu hanya orang-orang tertentu seperti bangsawan saja yang mampu
memilikinya, namun kini siapa saja bisa memilikinya dan memakainya.
Kain Toraja biasanya bermotif bidang segitiga dan memiliki corak menyerupai panah
yang disusun berselang-seling dengan garis zig-zag membentuk pola geometris
yang dramatis. Terdapat pula corak kait dan sekon yang merupakan stilasi dari
gambaran tubuh manusia. Motif dari tenun Toraja biasanya diperoleh dari meniru
ukiran di Tongkonan, rumah adat Toraja, banyak juga yang terinspirasi dari upacara
adat dan kehidupan di sekitar mereka.
Tampil Elegan Dengan Tenun Makassar Bermotif Unik dan Cerah
FIMELA, 18 Agu 2017 | Fimela

Indonesia kaya akan budaya dan juga kesenian. Salah satu seni yang paling
menonjol di mata dunia adalah batik. Batik seakan jadi identitas rakyat Indonesia.
Selain batik, tenun pun menjadi kain indah yang bisa kita kenakan sehari-hari. Salah
satu tenun yang banyak diincar orang ialah tenun Makassar.
Seperti halnya Rasyid Salim, desainer yang tergabung dalam Asosiasi Perancang
Mode Indonesia (APPMI DKI Jakarta) meluncurkan koleksi yang mengangkat tenun
Makassar dengan motif unik dan warna cerah.
"Karena banyaknya warna cerah, tenun Makassar ini lebih mudah dikombinasikan
dengan model apa saja. Jadi satu baju bisa empat sampai lima warna," ujar Rasyid
saat ditemui di Jakarta.
Tenun sama halnya dengan batik kini bukan cuma dikenakan pada acara tertentu
saja. Kamu bisa banget mengenakannya pada acara sehari-hari lho. Baju-baju etnik
seperti ini juga bakal memberikan kesan yang sangat elegan.
Rasyid pun mengaplikasikan tenun Makassar ini pada outer, dress, blouse, skirt,
serta celana. Kamu akan terlihat lebih classic dan elegan saat mengenakan tenun
Makkasar ini. So Ladies, semoga rancangan Rasyid ini bisa menjadi insiprasimu
dalam berbusana.

Anda mungkin juga menyukai