2. ENDEK BALI
Wastra endek atau tenun endek sangat beragam dan sesaui
dengan penggunaanya. Motif patra dan encak saji yang bersifat
sakral biasa digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan. Motif-
motif tersebut menunjukkan rasa hormat kepada Sang Pencipta.
Sedangkan motif yang mencerminkan nuansa alam, biasa
digunakan untuk kegiatan sosial atau kegiatan sehari-hari. Motif
yang dihasilkan lebih banyak menggambarkan flora, fauna, dan
tokoh pewayangan yang sering muncul dalam mitologi-mitologi
cerita Bali. Motif tersebut memberikan ciri khas tersendiri pada
kain endek dibandingkan dengan motif-motif kain pada
umumnya.
3. KAIN SASIRANGAN
4. KAIN SONGKET
5. TENUN IKAT
Kain tradisional ini diproses dengan cara ditenun dari berbagai
helaian benang pakan. Sebelumnya benang ini diikat kemudian
diterapkan zat pewarna alami. Benang akan diikat menggunakan
tali berdasarkan coraknya sebelum ditenun. Cara ini untuk
memudahkan dalam pencelupan sebagian benang tersebut.
Biasanya bagian benang yang terikat tali tidak akan diwarnai.
6. KAIN TAPIS
Kain tradisional ini berasal dari Lampung. Peralatan
tradisional masih digunakan sebagai sarana menyulam kain tapis.
Para gadis di Lampung menyulam kain ini di rumahnya masing-
masing. Waktu pengerjaannya biasanya memerlukan beberapa
bulan lamanya. Hasil kainnya biasanya mencerminkan
kepribadian dari pembuatnya.