Anda di halaman 1dari 27

Seni tenun sebenarnya adalah teknik di mana kita menyatukan

dua benang untuk membentuk sebuah kain. Kain diproduksi dalam berbagai jenis dan desain. Integritas
sebuah kain dipertahankan oleh mekanik interlocking dari serat. Stabilitas dan permukaan halus dari
kain dapat dipengaruhi oleh jenis tenunannya. Anda dapat menemukan banyak berbagai jenis tenunan,
namun mereka pada dasarnya menggunakan basic yang sama, yaitu teknik tenun "under and over".

Tenunan Polos (Plain Weave)

Juga dikenal dengan nama taffeta, tenunan polos memiliki pola yang paling sederhana. Tiap benang
lusi dan pakan saling menyilang sehingga membentuk garis kotak kotak. Beberapa contoh kain tenunan
polos antara lain organdi, muslin, taffeta dan crepe.
Benang lusi: benang yang membujur membentuk panjang sebuah kain, sedangkan
Benang pakan: benang yang melingtang membentuk lebar kain.

Tenun Silang Alur (Rib Weave)

Salah satu variasi dari tenunan silang biasa/ polos yaitu tenun alur silang (rib weave) dimana benang
pakan lebih tebal dari pada benang lungsi (atau sebaliknya) sehingga tercipta suatu efek 'rib'
(alur/garit).
Silang Kepar (Twill Weave)

Silang kepar merupakan desain kedua paling umum setelah tenunan polos. Dalam tenunan silang kepar,
benang pakan akan melintasi dua atau lebih benang lusi untuk menghasilkan pola diagonal. Kemudian
di baris berikutnya, posisi garis benang pakan berpindah satu benang lungsi ke kanan atau ke kiri. Oleh
sebab itu jika dilihat, pola silang kepar memiliki garis diagonal (garis miring) pada kain.

Makin steep sudut garis silang kepar (dari garis horizontal) maka makin banyak benang lusi yang
diambil dan makin kuat kainnya. Contoh dari kain tenun kepar antara lain denim, gabardine, chino,
tweed dan serge.

Tenun Silang Keranjang (Basket Weave)

Bentuk tenun jenis ini menggunakan kelompok atau group yang terdiri dari lebih dari satu benang lusi
dan pakan. Basketweave, atau tenun silang keranjang bisa dikatakan merupakan amplifikasi pada lebar
dan tinggi dari tenunan polos. Basketweave memiliki karakteristik pola kotak kotak yang mirip dengan
pola sebuah keranjang, maka dari itu disebut sebagai tenun silang keranjang, atau basket weave.

Ketika melakukan tenunan basketweave, tiap grup benang pakan menyilangi group benang lungsi.
Susunan tiga benang lusi dengan tiga benang pakan disebut dengan 3x3 basket, namun susunan ini
kadang tidak harus simetris. Tenun silang keranjang lebih kuat daripada tenun silang polos tetapi
kurang memiliki stabilitas.

Tenun Silang Leno (Leno Weave)

Tenun silang leno merupakan tenunan dimana dua benang lungsi melilit benang pakan, sehingga
seakan-akan mengunci benang pakan yang terpisah dengan pakan lainnya secara merata. Kain yang
diciptakan dengan tenunan ini biasanya akan terlihat tipis (kadang menyerupai renda atau lace) namun
kuat. Walaupun kelihatannya rapuh, tetapi lilitan dari benang benang bisa memberikan kekuatan dan
kestabilan.

Tenun Tulang Ikan Haring (Herringbone Weave)


Herringbone (atau disebut juga sebagai pointed twill, arrowhead twill atau feather twill) adalah pola
tenun berbentuk V yang merupakan variasi dari pola kepar tenun. Disebut herringbone karena pola ini
menyerupai struktur tulang punggung ikan herring.

Pola ini terdiri dari barisan barisan yang dibentuk oleh garis miring yang tersusun paralel. Baris baris
tersebut berdampingan satu sama lainnya sehingga garis garis miringnya terlihat menyatu satu sama
lain sehingga membentuk seperti huruf V.

Meskipun wol adalah serat pilihan paling umum yang digunakan untuk menenun kain herringbone
tetapi pola tersebut juga dapat ditenun dengan jenis serat lain. Kain Tweed sering ditenun dengan pola
herringbone.

Pengguna pembaca layar, klik di sini untuk mematikan Google Instan.


ma

kain tenun,

Hasil Telusur
AIN TENUN ENDEK (MISRIES CSM) KAIN TENUN ENDEK (MISRIES CSM) Ditenun oleh pengrajin Indonesia
dengan menggunakan ATBM Alat Tenun Bukan Mesin kain ini berbeda dengan bahan-bahan lainnya. Sebuah
kekayaan tekstil Indonesia. Pengerjaannya tidak sebentar. Masing-masing benang diwarnai dengan proses yang
panjang, diikat lebih dulu, lalu dicelupkan pada pewarna. Setelah itu, disusun dengan apik. Dan, barulah
ditenun satu per satu. Tenun Jepara Motif Antik Tali Ulang Tenun jepara adalah kain ikat troso yang dalam
pengerjaannya tidak menggunakan ...

Continue Reading Kain Misris CSM kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

KAIN TENUN LOMBOK (SELIMUT HALUS)

SELIMUT HALUS MOTIF AYAM2AN KAIN SELIMUT HALUS MOTIF


LOMBOK,,,,TERBARU Ditenun olehpengrajin Indonesia dengan menggunakanATBM Alat Tenun Bukan Mesin -
kain ini berbeda dengan bahan-bahan lainnya. Sebuah kekayaan tekstil Indonesia. Pengerjaannya tidak
sebentar. Masing-masing benang diwarnai dengan proses yang panjang, diikat lebih dulu, lalu dicelupkan pada
pewarna. Setelah itu, disusun dengan apik. Dan, barulah ditenun satu per satu. Karenanya, setiap helai kain
tenun memiliki makna tersendiri bagi pemiliknya. * KETERANGAN KAIN SELIMUT ...

Continue Reading (khass lombok) kain selimut halus kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

KAIN TENUN INDONESIA - KAIN LURIK catton (TENUN TROSO) JEPARA

Kain Tenun Lurik Troso Kain Tenun Lurik Troso JEPARA Kain
lurik torso dibuat dengan tenun tradisional dengan ketelitian dan kualitas yang selalu dijaga kualitas kainnya.
Kain tenun lurik troso dibuat dengan motif khas Indonesia, memberikan kesan eksotik, dibalut dengan motif
troso disetiap sisinya.Dijamin warna kain tidak akan luntur, awet, dan tahan lama. *TENUN TROSO 5 JAYA
(JEPARA)* KETERANGAN KAIN TENUN LURIK COTTON : Produk : Kain Lurik Ukuran : lebar 110cm Harga :
Rp.50.000,-/meter pin BB ...

Continue Reading (khass lombok) KAIN LURIK CATTON kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul
Kain tenun lombok - Kain tenun ikat motif (serat lidi)

Kain tenun ikat motif (serat lidi) kain motif serat lidi(csm)
-dibuat dengan alat tenun tradisional (ATBM). Kain tenun dengan motif antiq dan cemara cocok untuk bahan
baju dan kemeja bahannnya adem dan halus. Kain tenun ikat motif (serat lidi) Spesifikasi : Jenis : kain Airbrush
Ukuran : 107 x 225 cm Bahan : cattoon misris CSM Harga : Rp. 195.000,-/pc pin BB : 24A1EE0C HP :
08995921576 NB: facebook (tenun troso 5 jaya) Terima Kasih

Continue Reading kain motif serat lidi kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

KAIN TENUN BALI-Kain Tenun Airbrush csm (TENUN TROSO 5 JAYA)

Kain Tenun Airbrush csm

Continue Reading Kain Airbrush kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

KAIN TENUN INDONESIA -Kain Skaff Rayon (Sarung Pantai) Tenun Troso Jepara

Kain Tenun Bali Dan Jenisnya


Ditulis oleh: Oka Widnyana - Sabtu, 19 Januari 2013
Disamping memiliki keindahan panorama yang eksotis Pulau Bali juga terkenal akan hasil
kerajinannya yang sebagian besar telah merambah pasar internasional. Salah satu kerajinan khas Bali
yang terkenal adalah kain tenun ikat, dimana Bali memiliki beberapa jenis kain tenun yang sudah
sangat terkenal, diantaranya: Tenun Gringsing, Kain Songket, Endek Bali, Kain Cepuk dan lain
sebagainya. Berikut ini akan kita bahas satu persatu tentang kain tenun Bali dan jenisnya.
1. Tenun Gringsing. Dahulu beredar rumor di masyarakat Bali kalau warna merah yang unik
yang terdapat pada kain tenun Gringsing itu berasal atau dibuat dari darah manusia, namun
belakangan diketahui kalau cerita itu sengaja dibuat agar kain tenun Gringsing tidak ditiru oleh
penenun dari daerah lain. Warna kain tenun gringsing semuanya berasal dari bahan pewarna
alami. Tenun Gringsing terbuat dari benang kapas yang ditenun menggunakan tehnik double
ikat, yaitu tehnik dengan mengikatkan benang lungsi dan benang pakan secara bersamaan.
Tehnik ini dikenal sangat langka, karena akan membutuhkan waktu yang lama untuk
menghasilkan satu lembar kain, berkisar antara 1-5 tahun. Di Asia hanya Jepang dan India yang
masih menerapkan tehnik tenun ganda ini. Hingga tidak aneh jika kain tenun Gringsing ini
memiliki harga yang sangat mahal.
2. Kain Endek Bali. Kain endek juga termasuk kedalam jenis kain tenun. Namun dalam proses
pembuatan kain endek ada dikenal dengan istilah nyantri, yaitu menggoreskan warna dengan
kuas bambu pada bagian-bagian ragam hias tertentu. Kain endek pada umumnya memiliki
motif flora dan fauna, wayang atau yang sejenisnya.
3. Kain cepuk. Kain ini berasal dari daerah Nusa Penida, dengan proses pengerjaan yang hampir
sama dengan kain endek.Dengan ragam hias berwarna merah khas, disertai motif warna-warni.
Kain cepuk biasanya digunakan untuk membuat kostum rangda (tokoh jahat dalam pertunjukan
calonarang),dan hiasan atau pentup peti jenasah.
4. Kain songket. Satu lagi jenis kain tenun bali yang memiliki nilai prestise tinggi yaitu kain
songket terutama songket dengan ragam hias prada (hiasan berupa lempengan tipis yang terbuat
dari serbuk emas). Kain songket ini biasanya dipergunakan saat upacara adat seperti
pernikahan, upacara potong gigi dan sejenisnya, dipakai juga untuk kostum penari Bali.
5. Kain kling,gedogan, skodi dan gotya. Jenis kain ini merupakan kelompok kain yang dianggap
memiliki kekuatan magis dan digunakan pada upacara-upacara tertentu. Seperti kain kling
biasanya digunakan saat upacara potong gigi.

Demikianlah beberapa jenis kain tenun Bali yang paling sering kita jumpai di kalangan masyarakat Bali
baik sebagai komoditi pariwisata maupun sebagai kostum berbagai upacara adat yang sakral.

Jenis-jenis Motif Kain Songket Palembang

a. Macam-macam Motif Kain Songket

Pemakaian kain songket pada umumnya dipakai sebagai pakaian adat masyarakat Palembang untuk
menghadiri upacara perkawinan, upacara cukur rambut bayi dan sebagai busana penari Gending
Sriwijaya (Tarian selamat datang). Menurut Djamarin.dkk dari Team ITT Bandung ( 1977:217-218 )
meyebutkan tentang jenis-jenis motif kain songket Palembang, diantaranya adalah :

1. Songket Lepus
Songket Lepus | Zainal Songket

Lepus berarti menutupi, jadi pengertian kain songket lepus adalah songket yang mempunyai benang
emasnya hampir menututpi seluruh bagian kain. Benang emasnya dengan kualitas tinggi didatangkan
dari China. Kadangkala benang emas ini diambil dari kain songket yang sudah sangat tua (ratusan
tahun) karena kainnya menjadi rapuh, benang emas disulam kembali ke kain yang baru. Kualitas jenis
songket lepus merupakan kualitas yang tertinggi dan termahal harganya. Sesuai dengan gambar
motifnya, maka kain songket lepus inipun bermacam-macam namanya, antara lain songket lepus
lintang (bergambar bintang), songket lepus buah anggur, songket lepus berantai, songket lepus ulir, dan
lain-lain.

2. Songket Tawur

Songket Tawur | Museum Tekstil DKI Jakarta

Pada desain songket tawur yaitu kain yang pada motifnya tidak menutupi seluruh permukaan kain
tetapi berkelompok-kelompok dan letaknya menyebar (bertabur/tawur). Benang pakan sebagai
pembentuk motif tidak disisipkan dari pinggir kepinggir kain seperti pada halnya penenunan kain
songket yang biasa, tetapi hanya berkelompokkelompok saja. Sama halnya dengan songket lepus,
songket tawur pun bermacam-macam namanya antara lain songket tawur lintang, songket tawur
tampak manggis, songket tawur nampan perak, dan lain-lain.

3. Songket Tretes Mender

Songket Tretes Mender | Zainal Songket

Pada kain songket jenis ini tidak dijumpai suatu gambar motif pada bagian tengah kain (polosan).
Motif-motif yang terdapat dalam songket tretes mender hanya ada pada kedua ujung pangkal dan pada
pinggir-pinggir kain.

4. Songket Bungo Pacik

Songket Bungo Pacik | Kain Songket Indonesia


Pada kain songket jenis ini, sebagian besar motifnya terbuat dari benang emas yang digantikan dengan
benang kapas putih, sehingga tenunan benang emasnya tidak banyak lagi dan hanya dipakai sebagai
selingan saja.

5. Songket Kombinasi

Songket Kombinasi | Zainal Songket

Pada songket jenis ini merupakan kombinasi dari jenis-jenis songket diatas, misalnya songket bungo
Cina adalah gabungan songket tawur dengan songket bungo pacik sedangkan songket bungo intan
adalah gabungan antara songket tretes mender dengan songket bungo pacik.

6. Songket Limar

Songket Limar | Zainal Songket

Kain songket ini tidak dibentuk oleh benang-benang tambahan seperti halnya pada songket-songket
lainnya. Motif kembang-kembangnya berasal dari benang-benang pakan atau benang lungsi yang
dicelup pada bagian-bagian tetentu sebelum ditenun. Biasanya songket limar dikombinasikan dengan
songket berkembang dengan benang emas tawur hingga disebut songket limar tawur. Macam dari
songket limar diantaranya adalah jando berhias, jando pengantin serta kembang pacar.

Untuk menguatkan dasar kain songket dalam penenunan benang emas atau benang perak, maka sering
digunakan serat katun untuk lungsinya serta sutera untuk pakannya.

Macammacam Motif Kain Songket


Walaupun sejarah telah mencatat bagimana kain songket ini telah ada sejak zaman kerajaan Sriwijaya,
namun ternyata kain songket Palembang tidak banyak mengalami penambahan dalam hal motif.Untuk
membuat motif pada kain songket, ada yang menggunakan motif benang emas penuh dan ada yang
kosong pada bagian tengahnya tetapi motifnya diberikan pada bagian tepi kain. Untuk membuat satu
jenis kain songket biasanya didalamnya bisa terdapat dua atau tiga motif kain songket, sehingga untuk
menghasilkan perpaduan gambar yang indah dan menarik.

Benang emas yang digunakan dalam kain songket sangat bervariasi, dalam kain songket yang asli
( buatan zaman dahulu ) menggunakan benang emas cap jantung yang terbuat dari emas murni empat
belas karat disebut juga sebagai benang emas nomor satu. Benang emas seperti ini pada saat sekarang
ternyata sudah tidak diproduksi lagi, karena selain harganya mahal. Benang emas untuk membuat kain
songket sekarang ini biasanya menggunakan kualitas nomor dua yaitu benang emas bangko yang
cirinya berwarna agak keperak-perakan dan bermanik seperti mutiara, kemudian benang emas nomor
tiga adalah benang emas sartubi yang warnanya keputih-putihan dan struktur benangnya lebih halus,
sedangkan benang emas dengan kualitas nomor empat adalah benang emas mamilon yang cirinya
berwarna kuning keemasan dan benangnya agak kasar. Benang emas dengan kualitas biasa saja adalah
benang emas jeli yang benangnya agak kasar dan mudah putus.
Songket Bambu?| Peggy Reeves Sanday

Dengan melihat bahan dasar yang digunakan untuk membuat motif kain songket, kita sudah bisa
mengetahui bahwa masyarakat pada masa itu sangat mengyukai keindahan yang berbahan dasar dari
emas. Untuk membuat hal seperti ini tentunya memerlukan bahan dasar yang mencukupi di daerah
pembuatanya, agar tidak menjadikan biaya produksinya mahal. Maka untuk itu diperkirakan nusantara
pada masa kerajaan Sriwijaya kaya akan emas, hingga dipergunakan untuk membuat bahan pakaian
terbuat dari bahan yang dicampur dengan emas. Walaupun memang pakaian yang menggunakan emas,
kebanyakan dimiliki oleh kalangan bangsawan terutama n.

Warna Kain Songket

Warna yang digunakan untuk mewarnai kain songket didapat dari pewarna kesumbo untuk warna hijau,
ungu, merah anggur dan warna kuning dari kunyit sedangkan untuk warna merah dengan menggunakan
kulit kayu sepang yaitu kulit kayu dari pohon sepang yang sudah tua. warna ungu dapat juga dihasilkan
dari kulit buah manggis. Semua yang digunakan untuk mewarnai kain songket ternyata berbahan dasar
dari alam, mereka berusaha memadukan warna ini sehingga menghasilkan warna terang mencolok dan
indah. Untuk membuat warna dalam kain tentunya memerlukan pengetahuan yang tidak sembarangan,
dimana dia harus mengolah bahan dasar dari alam ini menjadi sebuah tinta.

Manusia terkenal sebagai makhluk bersimbol, setiap tingkah laku dan perbuatannya penuh dengan
simbol-simbol tertentu, tidak terkecuali apa yang terdapat dalam warna kain songket. Setiap warna
yang terdapat dalam kain songket memiliki artinya tersendiri yang dapat menunjukan status dari
sipemakainya, bukan hanya status kekayaan namun juga status sosial yang diantaranya adalah kain
songket dengan warna hijau, merah dan kuning dipakai oleh janda, sedangkan bila mereka ingin
menikah lagi maka mereka dapat menggunakan warna-warna yang terang atau cerah (Suwarti Kartiwa:
35). Dalam kain songket tidak mempunyai patokan dalam hal warna untuk satu jenis kain songket
tertentu, karena pada kain songket yang dipentingkan adalah pada jenis dan kegunaannya, dalam satu
jenis kain songket terdapat lebih dari satu warna sebagai penghias kain.

Lambang Motif yang Terdapat dalam Kain Songket Palembang

Seperti yang telah dikemukakan di atas, kalau hidup manusia ini penuh dengan simbol-simbol, dalam
kain songket ternyata mempunyai arti perlambangan yang sakral dalam setiap coraknya dan dalam satu
kain songket terdapat motif, warna dan perlambangan berbeda sehingga menghasilkan perpaduan yang
indah. Lambang-lambang yang terdapat dalam kain songket dan penggunaannya antara lain:
Songket Sorong | Chris Hazzard

a. Motif bunga tanjung melambangkan keramah tamahan sebagai nyonya rumah juga sebagai lambang
ucapan selamat datang. Kain songket yang memiliki motif bunga tanjung dipakai oleh nyonya rumah
untuk menyambut tamu.

b. Motif bunga melati dalam desain kain songket melambangkan kesucian, keanggungan dan sopan
santun. Kain songket yang memiliki motif bunga melati biasanya digunakan oleh gadis-gadis dalam
lingkup kerajaan yang belum menikah karena motif bunga melati menggambarkan kesucian.

c. Motif pucuk rebung melambangkan harapan baik, karena bambu adalah pohon yang tidak mudah
rebah oleh tiupan angin kencang. Motif pucuk rebung selalu ada dalam setiap kain songket sebagai
kepala kain atau tumpal. Penggunaan motif pucuk rebung pada kain songket dimaksudkan agar
sipemakai selalu mempunyai keberuntungan dan harapan baik dalam setiap langkah hidup.

Pada masa sekarang ini di Indonesia, arti dan perlambang dalam motif kain tidak sedikit yang
mengabaikannya, banyak dari mereka mengindahkan semuanya itu. Apa yang ada dalam dalam motif
kain ini sebenarnya melambangkan sebuah doa untuk sipemakainya, sebagai contoh motif pucuk
rebung memiliki arti agar sipemakai selalu berada dalam keberuntungan dalam hidupnya. Apa yang ada
dalam motif kain ini merupakan simbol dari harapan manusia itu sendiri.

Simbol Status Sosial

Motif kain yang sering nampak dalam kain songket adalah motif bunga, ini menandakan kedekatan
dengan wanita. Seperti yang dikemukakan oleh R.H.M Akib seperti dikutip oleh Suwarti Kartiwa
( 1996:34 ), mengatakan bahwa kain songket erat hubungannya dengan wanita dan didalamnya
mencerminkan wanita. Hal ini tampak dari dengan banyaknya motif bunga yang diterapkan dalam
desain kain songket dan kalau kemudian dalam adat terdapat pakaian yang dipakai oleh laki-laki, maka
itu adalah perkembangannya yang kemudian karena pada zaman dahulu kain songket ditenun oleh para
gadis sambil menunggu datangnya lamaran dari pihak laki-laki.

Seperti halnya pakaian adat di daerah-daerah lain, masyarakat Palembang memiliki keharusan untuk
memakai kain songket dalam setiap upacara yang dilakukan terutama berkaitan dengan upacara dan
perayaan pakaian adat. Kain songket digunakan pada setiap upacara keagamaan, perkawinan ataupun
upacara adat lainnya dan tidak untuk dipakai sehari-hari (Himpunan Wastraprema 1976). Ini semua
menandakan kalau kain songket tidak bisa dipakai sembarangan, karena di dalamnya mengandung
makna-makna tertentu. Makna ini merupakan perlambang dari sipemakai. Sebagai contoh, pemakaian
kain songket untuk upacara perkawinan berbeda dengan yang digunakan untuk upacara keagamaan dan
upacara adat lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat pada warna merah cabe yang biasa dipakai oleh
pengantin sedangkan untuk upacara adat lainnya bebas memilih motif dan warna. Dahulu pemakaian
kain songket dibedakan antara untuk keluarga kerajaan, pegawai kerajaan, golongan bangsawan dan
rakyat biasa. Perbedaan pemakaian kain songket penting karena dalam kain songket mempunyai motif-
motif tersendiri yang menggambarkan kebesaran dan keagungan pemakainya.

Entri selanjutnya Candi Sambisari, Candi di dalam Tanah

Entri sebelumnya
Kain
Pantai Tenun Troso (Skaff Rayon)

Continue Reading Kain Skaff kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

Kain Tenun Lombok _ pasmina halus,,,,ready stock

Selendang Tenun Ikat A. Selendang Tenun Ikat (pasmina) -kini


menjadi bagian dari fashion yang semakin digemari. Disematkan dengan cantik di leher atau cukup digerai di
bahu. Tak ketinggalan, syal tenun kini juga mempercantik diri sehingga patut menjadi pilihan para ...

Continue Reading (khass lombok) Pasmina kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

Tenun Ikat Indonesia


Proses menenun kain KAIN TENUN INDONESIA Kain Tenun
Indonesia sangatlah banyak ragamnya, sebagaimana banyaknya daerah-daerah di Indonesia. Hampir disetiap
daerah memiliki yang namanya kerajinan tangan kain tenun yang khas sesuai cirri dan corak di masing-masing
daerah. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: Jepara(JATENG),Bali,
Sumba,Flores,Sintang,Kalimantan,Toraja,Sumbawa,Timor dan lain sebagainya. Kain Tenun ikat merupakan suatu
kerajinan tangan berupa kain tenun khas indonesia yang ditenun dari helaian ke helai atau benang

Continue Reading Kain Tenun Ikat kaintenunindonesia 0 Comments

12
Jul

Kain Tenun Indonesia_TENUN TROSO 5 JAYA (Jepara)

a. Tenun Ikat Troso 5 Jaya Tenun Ikat Troso 5 Jaya adalah sebuah perusahaan usaha kecil menengah (UKM) yang
berbasis di Desa Troso Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia.Yang memproduksi dan memasarkan kai
tenun Khas Jepara (Dsa Troso). Didirikan pada tahun 1995 oleh Bapak Muslih Abu dengan nama Tenun Ikat
Troso 5 jaya yang memproduksi langsung kain tenun troso dan melayani penjualan produk-produk kain tenun
ikat khas Troso dan Bali. Dengan pasar utama yang dituju adalah Bali dengan karyawan lebih dari 100 orang.
Dari model dan jenis kain yang dihasilkan Tenun Ikat Troso 5 jaya diantaranya ; Kain tenun polos, kain lurik, kain
SBY, kain bidang, kain misris, kain doby, kain seseh, kain Airbrus, kain kotak poleng, dan masih banyak lagi.
Tenun Ikat Troso 5 Jaya juga melakukan ke

TENUN IKAT
Tenun ikat adalah proses penenunan benang-benang yang telah diberi corak.
Bersamaan pada saat kain ditenun corakpun muncul di permukaan. Caranya
adalah benang direntangkan pada alat perentang sambil memastikan posisi
posisi, warna, ukuran dan corak. Perentangan dibuat sama dengan lebar atau
panjang kain. Bagian yang akan diberi warna sesuai corak dan diikat
perkelompok benang.

Anda mungkin juga menyukai