1 2
Trisna Nurmeisarah, I Gede Sudirtha , Made Diah Angendari
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui proses pembuatan kain tenun di Dusun
Sade. 2) mengetahui ragam hias serta makna masing-masing ragam hias tenun Dusun Sade.
3) mengetahui perkembangan ragam hias tenun Dusun Sade.Penelitian ini dilaksanakan di
Dusun Sade Desa Rambitan Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Subjek penelitian
adalah pengerajin tenun Dusun Sade sebanyak 6 orang dan informan kunci 1 orang yaitu
Kepala Dusun Sade. Objek penelitian adalah proses pembuatan, ragam hias tenun beserta
maknanya dan perkembangan tenun. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, observasi, dan pencatatan dokumen. Metode analisis data menggunakan analisis
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pembuatan tenun adalah: a) Proses
Pemintalan Benang, b) Pewarnaan Pada Benang, c) Penenunan. 2) Ragam Hias tenun Dusun
Sade antara lain a) Ragam Hias Selolot, b) Ragam Hias Kelungkung, c) Ragam Hias Tapok
Kemalo, d) Ragam Hias Batang Empat, e) Ragam Hias Ragi Genep, f) Ragam Hias Kembang
Komak, g) Ragam Hias Berang, h) Ragam Hias bebesak, i) Ragam Hias Tuntang Balik, j)
Ragam Hias Sabuk Antang, k) Ragam Hias Umbak. 3) Perkembangan ragam hias tenun Dusun
Sade antara lain dalam segi perkembangan motif, perkembangan warna, serta proses
pembuatan kain tenun.
Abstract
This research has: 1) To know, how to make the woven product at Sade village. 2) to
know, various kind adorned and also each meaning from woven cloths at Sade village. 3) to
kow the progress the woven products cloths at Sade village.This research has done at Sade,
Rambitan Village Pujut resort at Central Lombok. The subject this reseach were 6 people of
sade village be weavers and one of them be key informan. the object this reseach were how to
made many kinds of woven product and also meaning and it progress. Collecting data by
interview ,observation, and document reports. The analsis metode by deskriptif.
The result of this research show as follow : 1) The woven cloths proses as : a)
spinning of yarn process. b) coloration of yarn. c) woving. 2) Many kinds of woven cloths at
sade village namely : a) selolot woven cloths. b) kelungkung woven cloths. c) Tapok kemalo
woven cloths. d) batang empat woven cloths.e) ragi genep woven cloths. f) kembang komak
woven cloths g) berang woven cloths. h) bebesak woven cloths. i) tuntang balik woven cloths. j)
sabuk antang woven cloths. k) umbak woven cloths. 3) the progress of this woven product at
sade village that we can see on motif , color and also how to make the woven products.
The key word : many kind of various adorned, the progress, the woven products at Sade
.
e-Journal TINJAUAN TENTANG TENUN TRADISIONAL DUSUN SADE DESA RAMBITAN
KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidkan Kesejahteraan Keluarga (Volume X Tahun 2015)
tenunan sederhana karena alat yang 4. Pintal, yaitu alat pemintal benang yang
digunakan masih sangat sederhana dan terdiri dari anak isi dan arah
bahan yang digunakan untuk menghasilkan
kain tenun yang indahpun mereka dapat dari
sekeliling lingkungan mereka. Dari hasil
wawancara dan observasi yang penulis
lakukan tahap pertama yang harus diketahui
adalah mengenai alat-alat yang digunakan,
proses pembuatan benang, proses pewarnaan Gambar 4. Pintal
sampai dengan proses menenun serta bahan-
bahan yang mereka gunakan dalam 5. Ajung, yaitu alat yang digunakan untuk
menciptakan suatu kain tenun. meratakan benang yang sudah dipintal..
Gambar 1. Golong
b)Proses Celup
1 Langkah pertama untuk proses
pewarnaa dengan akar
mengkudu terlebih dahulu akar
Gambar 8. Menghaluskan Kapas dengan mengkudu ditumbuk hingga halus
Pebetuk kemudian hasil tumbukan
tersebut dicampur dengan air lalu
diperas untuk mengambil sari dari
akar mengkudu tersebut.
2 Langkah kedua yaitu daun
emarikpun ditumbuk hingga halus
kemudian dicampurkan kedalam
Gambar 9. Memintal Benang dengan pintal air perasan akar mengkudu lalu
diaduk rata.
3 Langkah ketiga yaitu setelah
bahan tercampur rata lalu benang
yang telah siap diberi warna
dimasukkan kedalam larutan
warna tersebut sambil diremas-
remas dan diaduk agar rata.
Perendaman benang dilakukan
selama 24 jam (1 hari) untuk satu
Gambar 10. Penyusunan Benang sisi benang kemudian dibalik ke
dengan Ajung sisi berikutnya dan
perendamanpun dilakukan
selama 24 jam (1 hari).
b. Proses Pewarnaan Merah
(Mengkudu) dengan teknik Panas
antara lain:
a) Bahan yang dibutuhkan adalah:
1. Benang yang sudah siap
diwarnai
Gambar 11. Hasil Pintalan 2. Kulit Akar Mengkudu kering
atau basah
2. Proses Pewarnaan 3. Kulit Jangau
b) Proses pencelupan
1. Langkah pertama yaitu kunyit yang
telah dibersihkan diparut atau
ditumbuk hingga halus dan kulit
kayu gandis diris tipis atau dapat
Gambar 16. Daun Nila (Tarum) juga ditumbuk hingga halus.
2. Langkah kedua hasil tumbukkan
2. Kapur sirih kunyit dan kulit kayu gandis
3. Benang dimasukkan menjadi satu dalam
b) Proses pencelupan
e-Journal TINJAUAN TENTANG TENUN TRADISIONAL DUSUN SADE DESA RAMBITAN
KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidkan Kesejahteraan Keluarga (Volume X Tahun 2015)
dengan motif kotak besar dan motif kotak kecil kealamian Tenunan mereka dengan berbagai
yaitu Kain Tenun Selolot, Kain Tenun warna.
Kelungkung, Kain Tenun Batang Empat, Kain b. Perkembangan Proses Pembuatan
Tenun Ragi Genep, dan Kain Tenun Kembang Kain Tenun Tradisional Dusun Sade
Komak Batang Empat.Motif dari kain tenun
semua hampir sama yaitu motif garis namun Pada abad 19 tenun Dusun Sade mulai
yang membedakan adalah warna dari kain menghasilkan tenunan yang diproses secara
tenun tersebut. Warga Dusun Sade hanya alami mulai dari pemintalan benang,
menghasilkan motif tersebut karena warga pewarnaan benang, dan menenun benang
Dusun Sade ingin mempertahankan ciri khas menjadi selembar kain yang menggunakan
tenun Dusun Sade yaitu tenunan yang alat tenun tradisional. Pada saat itu tenun
memiliki motif garis. yang dihasilkan hanya tenun hitam polos dan
putih polos saja karena benang yang
digunakan hasil pintalan sendiri. Untuk proses
pemintalan benang dari dahulu sampai
sekarang masih tetap dipertahankan
kealamiannya yaitu berbahan kapas walaupun
saat ini telah tersedia benang siap pakai yang
Gambar 37 Ragam Hias Selolot diproduksi oleh pabrik.
Dalam proses pewarnaan benang inilah
yang mengalami perkembangan yaitu pada
segi teknik pewarnaan yaitu teknik pewarnaan
pada bahan dasar mengkudu yang zaman
dahulu para pengerajin tenun di Dusun Sade
Gambar 38 Ragam Hias Kelungkung hanya mengetahui teknik pewarnaan panas
saja dengan cara merebus seluruh bahan
Perkembangan Warna Pada Kain Tenun pewarna benang. seiring dengan
Tradisional Dusun Sade berkembangnya zaman dan teknologi para
Dari zaman dahulu sampai saat ini pengerajin mendapatkan teknik baru dari
pewarna yang digunakan untuk mewarnai kain Mahasiswa Universitas Jakarata yang pada
tenun Dusun Sade adalah berbahan dasar saat itu melakukan riset untuk mewarnai
alami yang diambil dari sekitar tempat mereka. benang tanpa merebus bahan pewarna yang
Sumber bahan pewarna mereka yaitu dari berbahan dasar mengkudu yaitu dengan
tumbuhan berupa daun, buah, akar, maupun menumbuk halus seluruh bahan kemudian
kulit pohon. Pewarna alam yang pertama dimasukkan ke dalam ember yang telah berisi
diketahui oleh masyarakat Dusun Sade untuk air lalu benangpun siap untuk dimasukkan ke
mewarnai kain tenun mereka adalah daun Nila dalam ember yang telah berisi bahan pewarna
(Taum) yang terdapat di sekitaran sawah tersebut. Hasil percobaan mahasiswa tersebut
mereka. Daun Nila menghasilkan warna hitam. akhirnya berhasil dan pengerajin tertarik untuk
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu menggunakan teknik tersebut untuk
masyarakat Dusun Sade mencari bahan alami pewarnaan benang hingga saat ini.
yang lainnya yang dapat memperoleh warna
yang berbeda agar mereka dapat membuat
kain tenun dengan warna-warna yang sesuai Simpulan
keinginan namun tetap berbahan dasar dari Berdasarkan hasil penelitian yang telah
alam. dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai
Setelah memncoba berbagai tumbuh- berikut :
tumbuhan yang mereka rasa dapat 1. Proses pembuatan tenun di Dusun
menghasilkan warna yang awet pada kain dan Sade Desa Rambitan Kecamatan
pada akhirnya mereka menemukan beberapa Pujut Kabupaten Lombok Tengah
bahan alami yang menghasilkan warna-warna adalah: a) Proses Pemintalan Benang,
yang berbeda yaitu warna kuning yang b) Pewarnaan pada benang-benang
dihasilkan dari Kunyit, warna merah yang sesuai yang diinginkan, c)
berasal dari tumbuhan Mengkudu, warna hijau Penenunan.
berasal dari daun Kecipir, dan warna merah 2. Ragam Hias tenun Dusun Sade Desa
muda berasal dari Serabut Kelapa. Sampai Rambitan Kecamatan Pujut
saat ini Dusun Sade masih mempertahankan Kabupaten Lombok Tengah antara
e-Journal TINJAUAN TENTANG TENUN TRADISIONAL DUSUN SADE DESA RAMBITAN
KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidkan Kesejahteraan Keluarga (Volume X Tahun 2015)
lain a) Ragam Hias Selolot, b) Ragam Budiyono,dkk. 2008. Krya Tekstil Untuk SMK
Hias Kelungkung, c) Ragam Hias Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Tapok Kemalo, d) Ragam Hias Batang Sekolah Menengah Kejuruan,
Empat, e) Ragam Hias Ragi Genep, f) Direktorat Jenderal Manajemen
Ragam Hias Kembang Komak, g) Pendidikan Dasar dan Menengah,
Ragam Hias Berang, h) Ragam Hias Departemen Pendidikan Nasional.
bebesak, i) Ragam Hias Tuntang
Balik, j) Ragam Hias Sabuk Antang, k) Darmika,dkk.1988.Pengetahuan Tekstil Untuk
Ragam Hias Umbak. SMTK.Departemen Pendidikan Dan
3. Perkembangan ragam hias tenun Kebuadayaan.
Dusun Sade Desa Rambitan
Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Ensiklopedi Indonesia.1990. Pameran
Tengah antara lain dalam segi Kerajinan Nasional di Jakarta 1985
perkembangan motif, perkembangan terdapat di
warna, serta proses pembuatan kain http://www.karangasemkab.go.id.
tenun. Diakses tanggal 22 Pebruari 2013.
Sika,Wayan.1983.Ragam
Hias.Denpasar:Pendidikan Dan
Kebudayaan.
Suhersono,Hery.2004.Desain
Motif.Jakarta:Puspa Swara.
Zyehan.2013. Kain
Tradisional Indonesia.tersedia pada
http//:
isnainifatimah16.wordpress.com.(diak
ses tanggal 19 Desember 2014).
.