Anda di halaman 1dari 3

METODOLOGI PENELITIAN

”PEMBUATAN TAS DARI TENUN BUNA”

DISUSUN OLEH :
NUR RAMADHANI (1915011064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRY
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
BALI
2022
BAB I
PENELITIAN
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang
sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan
kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya
terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. Masyarakat di Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang penuh budaya dan kaya akan keberagaman. Salah satunya ditandai dengan
cara berpakaian. Salah satu hal yang paling berpengaruh terhadap cara berpakaian ialah bahan
dasar berpakaian. Jika di masyarakat Jawa terdapat batik maka di masyarakat lainnya
khususnya masyarakat Nusa Tenggara Timur terdapat kain tenun. Meski secara administratif
gugusan-gugusan pulau di wilayah tersebut berada dibawah satu pemerintahan namun tak
berarti budaya yang juga homogen. Beranekaragamnya suku yang ada menyebabkan tiap suku
dan etnis memiliki bahasanya masing-masing yang mempunyai ratusan dialek lebih. Hal inilah
yang menjadi alasan mengapa terdapat beragamnya motif yang ada pada tenunan. Tiap wilayah
dan suku masing-masing mempunyai keunikan yang khusus dibanding dengan daerah,
contohnya seperti menampilkan legenda, mitos dan hewan masing-masing daerah. Ada juga
yang bertujuan untuk menggambarkan penghayatan akan karya Tuhan yang besar.

Masyarakat NTT diperkirakan telah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Banyak ahli
memperkirakan bahwa nenek moyang masyarakat NTT berasal dari ras yang beragam antara
lain Astromelanesoid dan Mongoloid. Terdapat juga beberapa penemuan fossil yang
menunjukan bahwa masyarakat NTT ada juga yang berasal dari ras Negroid dan Eropoid.
Kerajaan pertama yang berkembang diperkirakan berkembang pada abad 3 M. Sejak lahirnya
kerajaan tersebut diperkirakan masyarakat telah mengenal adanya seni budaya yang tinggi dan
diapresiasi dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu nya ialah kemampuan
menenun. Menenun merupakan kemampuan yang diajarkan secara turun menurun demi
menjaga agar tetap dilestarikan. Tiap suku mempunyai keunikan masing-masing dalam hal
corak dan motif. Tiap inidividu diharapkan bangga mengenakan kain dari sukunya masing-
masing sebab tiap kain yang ditenun itu unik dan tidak ada satu pun identik sama. Motif atau
pola yang ada merupakan manifestasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki
ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku. Selain itu dengan bisa
menenun menjadi indikator seorang wanita untuk siap dan pantas dinikahi, untuk pria yang
menjadi indikator ialah mempunyai ladang dan bisa bercocok tanam.

perkembangan di bidang fashion mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik dalam
cara berpakaian maupun benda pelengkap seperti tas, lifestyle atau gaya hidup dari setiap
individu yang membuat benda pelengkap tersebut sedikit demi sedikit menjadi benda yang
wajib dimiliki. Selain gaya hidup dari individu itu sendiri, permasalahan yang dialami pun
menjadi salah satu faktor. Contohnya seperti tas, hampir setiap orang membutuhkan tas.
Awalnya mereka menggunakan tas hanya untuk menyimpan barang bawaan mereka yang
banyak, agar dapat dibawa kemanapun mereka pergi. Tapi seiring dengan perkembangan
zaman, tas tidak hanya digunakan sebagai alat untuk menyimpan barang tetapi sebagai lifestyle
atau gaya hidup khususnya bagi perempuan. Berdasarkan survey dalam sebuah penelitian
banyak Wanita lebih menyukai jenis tas yang minimalis tapi tetap stylish seperti sling bang
yang dapat juga menjadi hand bag. Karna hal tersebut penulis ingin menyimpulkan u tuk
membuat tas Wanita dari bahan kain tenunan NTT khususnya tenunan Timor dengan tujuan
ingin menghidupkan atau memperkenalkan tetunan asli pulau timor , dengan itu penulis
berharap dapat melestarikan salah satu dari budaya Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai