PENDAHULUAN
Indonesia memiliki budaya yang beragam dan juga kaya akan nilai-
nilai tradisi yang tertuang dalam berbagai hasil kerajinan tersebar diseluruh
Nusantara. Salah satu diantaranya yaitu berupa kain tenun tradisional yang
dapat ditemukan hampir diseluruh pelosok indonesia. Secara garis besar kain
tenun yang diciptakan dalam berbagai macam warna, corak dan ragam hias
daerah di indonesia memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi bagian penting
lingkungan tersebut.
bersejarah prehistoris, seperti cap tenunan, alat untuk memintal, dan bahan
yang terlihat jelas adanya tenunan pada kain yang terbuat dari kapas, yang
ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu pada situs Melolo Sumba Timur,
sederhana, seperti serat, daun-daunan, kulit kayu, kulit binatang, serta akar
1
tumbuh-tumbuhan. Pembuatan pakaian dari kulit kayu harus memilih jenis
pohon keras dan mempunyai serat kayu yang panjang, selanjutnya pohon
tersebut dikuliti, kemudian serat kayu direndam air agak lunak. Kemudian
digunakan alat pemukul berupa batu untuk membentuk kulit kayu menjadi
kain. Sisa tradisi pembuatan kain semacam ini masih ditemukan didaerah
Sulawesi Tengah.
pada umumnya digolongkan sebagai industri mikro, kecil, atau menengah dan
para perajin bukanlah sesuatu yang penting. Para pelaku industri tenun tangan
selama ini, tanpa adanya dokumentasi yang sisitematis. Hal ini dapat
lain: tenun ikat, tenun songket, dan tenun datar. Keberagaman alam
2
tidak dipelihara proses produksinya dengan baik, maka kualitas dapat
dibutuhkan upaya kolektif dari semua pihak yang memiliki kemampuan dan
yang canggih, namun sangat dipengaruhi oleh kualitas dari Sumber Daya
Manusia. Kain tenun indonesia tidak akan bertahan di dalam pasar global,
produksi yang benar. Seiring dengan gencarnya komodifikasi kain tenun yang
yang sesuai. Apabila hal ini dibiarkan, maka citra dari kain tenun tradisional
rendah.
Timur diperkirakan sudah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Sejak itulah
masyarakat setempat sudah mengenal seni dan budaya, salah satunya adalah
suku masing-masing, sebab tiap kain yang ditenun itu unik dan tidak ada
satupun identik sama, selain itu menenun juga bisa menjadi indikator seorang
3
wanita untuk siap dan pantas dinikahi, untuk pria yang menjadi indikator
berdasarkan cara pembuatannya, tiga kain tersebut yaitu tenun ikat, tenun
dilakukan karena satu warna saja butuh waktu selama 2-3 hari
Ngada.
4
pada kain. Tenun buna banyak terdapat di kabupaten Kupang,
motif, sehingga dalam satu kain akan terlihat motif, seperti tiga
Sumba Barat.
Selain tiga jenis kain tersebut, ada jenis kain yang tidak bisa
sembarang pakai, yaitu kain yang digunakan hanya untuk kalangan keluarga
ketua adat atau disebut mosalaki. Kain ini hanya dapat digunakan oleh
ritual khusus. Ada satu ungkapan dalam bahasa sikka, yaitu “Ami nulung
lobe. Naha utang wawa buku ubeng. Naha utang merah blanu, blekot.”
Artinya, “Kami tidak memakai sarung murahan. Harus sarung dari dasar
tempat simpan. Harus sarung yang merah, mantap, dan bermutu.” Hal
5
Kain tenun NTT tentunya memiliki banyak fungsi, seperti untuk
berbusana sehari-hari atau dalam tarian adat, untuk mahar dalam pernikahan,
penunjuk status sosial, sebagai alat transaksi, hingga sebagai bentuk cerita
kain tenun juga bisa digunakan sebagai selendang, sarung, selimut, bahkan
hingga kini kain tenun telah dikembangkan menjadi pakaian dengan beragam
yang cukup sulit, juga dengan beragamnya motif yang dihasilkan, harga kain
tenunpun cukup mahal. Bahkan, kain tenun NTT bisa dibandrol dengan harga
pemakai berasal. Sebab, dalam motif tenun tergambar ciri khas suatu suku
atau pulau. Motif di kain tenun merupakan wujud dari kehidupan masyarakat
dari suku lain. Tiap kerajaan, kelompok suku, wilayah dan pulau menciptakan
sejumlah pola atau motif hiasan yang khas pada tenunannya. Kemudian
kelestarian seni tenun terus terjaga. Tenun dari Sumba Timur misalnya,
hujan, pohon, dan ranting. Motif-motif itu terinspirasi dari masyarakat zaman
6
dahulu yang keluar rumah dan melihat alam sekitar, hingga munculah motif
alam tersebut.
industri rumah tangga yang bergerak dalam bidang produksi tenun khas
sejak Tahun 2014 dan diresmikan oleh Deputi Guberdur Senior Bank
NTT sendiri dalam upaya melestarikan tenunan khas daerah pemerintah telah
daerah NTT bagi ASN lingkup Pemprov NTT mewajibkan Aparatur Sipil
ikat motif daerah setiap hari selasa dan jumat. Dengan demikian kain tenun
ikat khas NTT yang termasuk didalamnya kain tenun Timor tak hanya
menjadi busana yang digunakan hanya pada saat acara adat saja namun juga
digunakan sehari-hari.
7
Dalam pembuatan kain tenun yang memiliki kualitas yang baik serta
memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi sangat di perlukan berbagai
upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan recana yang ditetapkan,
perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut (Fayol 2001:10). Hal itu
lebih tegas lagi oleh (Terry 2006:61), Pengawasan adalah menentukan apa
Kualitas produk adalah keseluruhan ciri dari suatu produk atau pelayanan
(Kotler, 2005:49).
untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Lebih
jasa yang berkualitas yaitu yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal
dan kebutuhan konsumennya. Kualitas yang baik akan dihasilkan dari proses
produksi yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan
8
produksi bertujuan untuk mengatur penggunaan faktor-faktor produksi
tertentu untuk dapat menghasilkan output yang baik dan berkualitas. Dalam
pola kegiatan yang dilaksanakan oleh tiap bagian dalam proses produksi
yang penting dalam aspek produksi agar apa yang telah direncanakan dapat di
biaya yang diperlukan yaitu dengan cara memperkecil jumlah kerusakan dan
perusahaan berjalan tidak efisien yang pada akhirnya proses produksi tidak
beberapa pilihan dalam hal peralatan proses produksi yang akan dipakai,
9
lainnya. Sehingga rancangan produksi barang yang akan diproses tidak
tidak ada produk yang sempurna dan mempunyai spesifik produk yang sama
dengan apa yang ditentukan dalam standar. Tetapi dengan adanya batasan-
adalah kain tenun yang memiliki warna sedikit pucat (meskipun jenis warna
terang), tidak mudah pudar, dan tetap mempertahankan keaslian ciri khas kain
tenun Timor serta makna dari setiap motif. Rumah Tenun Kampung Timor
seperti akar pohon Ka’bo (warna merah), daun Ru Dao (Warna Nila), dan
dibutuhkan ketelitian dan ketrampilan, Para tenaga kerja harus teliti dalam
membuat tenun agar tidak terjadi kesalahan. Tenaga kerja Rumah Tenun
produksi/pembuatan tenun.
10
dimaksudkan agar kualitas produk yang diinginkan dapat dicapai dan apabila
ikat Timor kadangkala terjadi hambatan, seperti adanya cacat pada produk
yang dihasilkan sehingga produk tersebut tidak dapat dijual. Hal ini terjadi
baku yang digunakan, tenaga kerja dan kinerja alat yang digunakan dalam
proses produksi. Adapun data produksi dan produk cacat tenun ikat Timor
Kelompok Nekmese dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.
selendang, serta harga tenun sarung dan selendang, pada rumah tenun
kampung adalah pada tahun 2017 dengan jumlah produksi tenun sarung
11
sebanyak 98 lembar dan selendang sebanyak 117 lembar , harga tenun sarung
Tabel 1.2 Jumlah Produk Cacat Pada Rumah Tenun Kampung Timor
Corak meleset 4
benang putus dengan 5 kali kejadian, corak meleset 4 kejadian, slap 3 kejadian
dan yang paling sedikit mengalami jenis cacat produk adalah warna kain tidak
Masalah yang ada pada tabel 1.1 dan pada tabel 1.2 adalah masih adanya produk
tenun ikat Timor baik itu selendang maupun sarung yang mengalami cacat produk
12
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka penulis
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin di capai dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi Pimpinan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang baik bagi
2. Bagi Peneliti
13
3. Bagi pemerintah
Kota Kupang
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
guna terhadap suatu barang ataupun jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan
oleh orang ataupun suatu badan (produksen). Orang maupun badan yang
produksi ialah sebagai kegiatan atau aktivitas mengenai penciptaan dan juga
15
Jay Heizer dan Barry Render (2004: 4), produksi adalah serangkaian
kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan
semua aktivitas atau kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, serta
adalah “suatu yang dihasilkan oleh perusahaan baik bentuk barang (goods)
maupun jasa (service) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung
suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi
16
Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1993:1), produksi
adalah penciptaan atau penambah faedah bentuk, waktu dan tempat atas
Harsono (2000:9), produksi adalah setiap usaha manusia atau kegiatan yang
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa, barang dan jasa yang di
(Heizer dan Render, 2005:4), pengertian produksi secara luas luas adalah
usaha atau kegiatan yang dilakukan yang dapat menimbulkan kegunaan dari
17
Dari pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa produksi
suatu barang atau jasa yang dimana kegiatan tersebut memerlukan faktor-
faktor produksi.
mentah, tenaga kerja, manajemen system, alat dan lain-lain) dalam proses
daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Ruang lingkup seluruh
aktivitas dalam bidang produksi yang meliputi tiga hal yaitu desain, proses
ini meliputi penelitian dan pengembangan produk, luas dan pola produksi,
18
pengendalian bahan, lingkungan kerja dan persoalan standar, perencanaan
bangunan pabrik.
penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat,
sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan
peralatan, bahan mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan
19
dalam rangka mencapai tujuan”. Menurut Prawirosentono (2009:1),
manajemen produksi (operasi) adalah suatu disiplin ilmu dan dan profesi
manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Menurut Heizer dan
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input
menjadi output.
20
secara optimal terhadap faktor-faktor produksi (resources) yang terbatas
transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan
jasa.
kegiatan:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
21
operasi manufaktur, ruang lingkup manajemen operasi mencakup tanggung
jumlah, kualitas harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan
konsumen.
2.1.3 Pengawasan
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja atau sesuai dengan prosedur
memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang
telah direncanakan
dilakukan, agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan
recana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut.
22
Menurut Sofjan Assuari (1980:120), pengawasan adalah kegiatan
diantaranya adalah:
pemborosan.
23
f. Orientasi pada proses pengawasan yang meliputi penentuan
merupakan proses yang dilakukan untuk memastikan agar apa yang telah
24
1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang
diinginkan.
pemborosan-pemborosan.
dapat diperoleh hasil produksi berupa barang dan jasa yang berkualitas
dalam jangka waktu yang sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
supaya, rencana yang telah ditetapkan bisa berjalan dengan lancar dan
25
2.1.5 Tujuan Pengawasan
guna, dan tepat guna sesuai rencana dan sejalan dengan itu, untuk mencegah
telah direncanakan.
26
Hasil pengawasan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
27
Flow Conrol atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi
Oleh karena itu flow control ini dijalankan pada produksi yang
mempunyai arus yang relative tetap dan jenis msin yang digunakan
adlah mesin khusus, serta hasil produksi mempunyai bentuk dan jenis
dimana jenis mesin yang digunakan adalah mesin serba barang yang
dengan pesanan.
28
perusahaan sangat penting artinya dalam membantu kelancaran proses
produksi guna mencapai hasil yang optimal sesuai dengan rencana yang
2008:207) adalah:
perusahaan
3. Menjaga agar supaya pekerjaan atau kerja yang dibutuhkan pada titik
2.1.7 Kualitas
produk selalu mengaitkan dengan kualitas. Disini kita dapat melihat bahwa
29
Menurut Juran V. Daniel Hunt (1993:32), kualitas produk adalah
kualitas yang telah ditentukan. Standar kualitas meliputi bahan baku, proses
misalnya jam tahan air yang menyatakan bahwa jam tersebut tidak akan
cepat rusak bila terkena air atau sepatu tahan lama yang berarti ketahanan
terlihat bahwa kualitas merupakan suatu solusi yang tepat bagi perusahaan
distribusi, pelayanan.
pelanggan. Dalam hal ini produk dan pelayanan yang berkualitas adalah jika
30
konsumen merasakan kepuasan setelah mereka menggunakan produk dan
pelayanan tersebut. Hal ini terlihat dari ekspresi konsumen setelah mereka
kualitas.
dan teori ini dapat diketahui bahwa suatu barang atau jasa akan dinilai
for use, yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus
31
di atas maka kualitas dapat didefinisikan sebagai suatu tingkat yang dapat
sesuai dengan pasar dan harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh
diantaranya :
3. Perbaikan/penyempurnaan berkelanjutan.
lingkungan.
32
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah-ubah (misalnya apa
adalah Keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang
sesuai dengan nilai uang yang telah dikeluarkan. Menurut juran dalam
yaitu:
3. Waktu (keandalan)
5. Etika (sopan,santun,kejujuran)
33
kaulitas pun harus ditingkatkan, begitupun sebaliknya jika perushaan
bersifat sosial atau tidak terlalu mengejar volume output yang tinggi,
3. Produk testing, kualitas yang baik tidak bisa dicapai secara instan, ada
apakah produk yang mereka buat layak untuk dipasarkan ataukah masih
kerja dan mesin/peralatan yang baik serta dapat berfungsi secara efektif
dan efeisien.
6. Kualitas Input sama seperti pada faktor proses produksi, input yang
perusahaan.
termasuk tenaga kerja yang ada tidak diberdayaka dengan baik maka
34
8. Standar mutu, harus disesuaikan dengan kapasitas yang dimiliki
keseluruhan.
kualitas SDM, kualitas cara kerja, serta barang dan jasa yang dihasilkan.
Kualitas juga mempunyai arti yaitu memuaskan kepada yang dilayani baik
35
Pengertian kualitas dapat diartikan ke dalam tujuh poin yang
dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu berkualitas atau
36
telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain,
yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari
spesifikasi.
misalnya bentuk fisik, model atau desain yang artistik, warna dan
sebagainya.
37
pembuatnya, kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra
memuaskan.
2. Range and type of features (selain fungsi utama dari suatu produk dan
diperlukan).
pengganti).
dan beberapa faktor lainnya yang menjadi aspek penting dalam kualitas
38
6. Ethical profile and image (kualitas adalah bagian terbesar dari kesan
menciptakan suatu produk, baik itu barang maupun jasa yang memiliki
teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa
produk lain yang mempunyai nilai lebih tinggi atau dalam proses terjadi
penambahan nilai.
Menurut Assauri (2008:105-106), proses produksi dapat dibedakan atas dua jenis
yaitu:
berbeda, tetapi macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang setiap
macam agak banyak. Proses produksi uang memiliki unsur continious dan
ada pula unsur intermittennya, proses semacam ini biasanya disebut sebagai
40
Menurut Indriyo Gitosudarmono (2000:2), proses produksi adalah
bagaimana produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin, energi,
(2003:1), proses produksi yaitu metode dan teknik yang digunakan dalam
definisi diatas dapat diketahui bahwa untuk menghasilkan barang dan jasa
peralatan.
bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin,
tindakan nyata. Proses produksi ini terdiri atas beberapa subproses produksi,
41
assembly menjadi produk jadi. Sedangkan menurut Agus Ahyari (2002)
kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang
ada.
adalah suatu tugas atau aktivitas dikatakan memiliki nilai tambah apabila
penambahan beberapa input pada tugas akan memberikan nilai tambah pada
maupun tidak langsung dalam pembentukan mutu produksi. Oleh karena itu
1. Manusia (Man)
manusia adalah pelaksana dari semua faktor produksi yang ada. Sukses
42
tidaknya pengawasan mutu tergantung pada manusia yang terlibat dalam
maupun biaya tetapi produk yang dihasilkan bermutu baik karena mesin
produksi perusahaan.
3. Manajemen (Management)
4. Uang (Money)
5. Metode (Method)
43
Suatu perusahaan harus mampu memanfaatkan secara efektif dan
job). Pada pokoknya pengawasan kualitas pada kedua proses itu sama : ada
1. Flow Control
44
menjamin agar besarnya atau aliran produksi ini tetap. Oleh karena
itu flow control ini dijalankan pada produksi yang terus menerus,
yang relatif tetap, dan jenis mesin yang digunakan adalah mesin
2. Order Control
45
Oleh karena itu, Order control ini dijalankan pada produksi
3. Block Control
46
macam produk mempengaruhi waktu pemrosesan, misalnya : pabrik
dan seterusnya.
dalam blok yang diawasinya. Suatu beban kerja akan membuat sibuk
261-262).
47
4. Load Control
saja.
48
2.1.11 Faktor-Faktor Penentu Kualitas Produk
1. Bahan baku.
2. Tenaga kerja.
4. Standar mutu.
5. Output.
49
produksi merupakan proses kegiatan yang mengubah bahan baku menjadi
barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi. Proses
keputusan pemesan.
2. Segi teknik
50
3) Proses pengubahan: proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumat
tangga
bahan-bahan kimiawi.
1. Dijual langsung
produk cacat yang tidak lulus tahap inspeks, namun mash layak untuk
2. Dikerjakan kembali
3. Dibuang langsung
dikerjakan kembali (reworked) dan juga sudah tidak mungkn pula untuk
51
barang seperti ini adalah dengan dibuang langsung, Menurut Charles T.
Produksi Roti Tawar dan Roti Manis pada Borneo Bakery di Kota
tawar dan roti manis sedangkan penelitian ini difokuskan pada produk
2. Penelitian sebelumnya oleh Dwi j.m.i wie lawa (2016) yaitu meneliti
industri rumah tangga sima indah kota kupang” yang difokuskan tentang
baik. Persamaan dan perbedaan dari penelitian ini yaitu sama sama
52
meneliti tentang pengawasan kualitas proses produksi sedangkan
maupun jasa selalu menginginkan agar produk yang dihasilkan dapat laku
suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi
PENGAWASAN
KUALITAS
INPUT OUTPUT
TRANSFORMASI
BAKAN BAKU NILAI PRODUK YANG
TENAGA KERJA TAMBAH BERKUALITAS
MESIN DAN
PERALATAN
53
Sumber: dibuat untuk Penelitian Tahun 2020
54
BAB III
METODE PENELITIAN
setiap kegiatan produksi agar tenun ikat Timor sesuai dengan standar
Indikator : Kualitas
55
2. Input
1) Bahan Baku yaitu benang adalah bahan utama yang digunakan oleh
Timor.
Satuan : Lembar
Timor.
Satuan : Orang
Satuan : Unit
kegiatan proses produksi tenun ikat Timor seperti tenun ikat Timor
ciri khas kain tenun Timor serta makna dari setiap motif.
mengubah bahan baku menjadi barang jadi yaitu tenun ikat Timor.
6) Output adalah suatu hasil akhir berupa barang jadi yang dalam hal ini
adalah tenun ikat Timor yang baik dan layak untuk dipasarkan.
56
3.4 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
3tahun terakhir.
2. Sumber data
observasi pada jumlah bahan baku, jumlah tenaga kerja serta jumlah
peralatan.
Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
57
3. Kuisioner Mengumpulkan data dengan memberikan daftar pertanyaan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
menggunakan tabel.
untuk menganalisis ciri khas sebuah proses atau situasi dan faktor yang
LINGKUNGAN METODE
MASALAH
BAHAN MESIN
58
DAFTAR PUSTAKA
Mandar Maju.
Ahyari, Agus. 2000. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi Buku II.
UGM.
Ari Sudarman, 1999, Teori Ekonomi Mikro, Jilid I, BPFE, UGM, Yogyakarta.
Indonesia.
Assauri, Sofyan Manajemen Produksi & operasi, 1995, Edisi Cetakan Kedua,
LPFE, Jakarta
Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit
59
Badri, Markoni. 2011. Pengaruh Dimensi Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Jakarta.
Bohari, 2004. Pengantar Hukum Pajak, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
York”. Mc Graw-hill.
Djahimo. 2015. Pengawasan Kualitas Proses Produksi Roti Tawar dan Roti Manis
Yogyakarta.
Alfabeta
Bayumedia Publishing.
Fayol, Henry. “Industri dan Manajemen Umum”. Terj. Winardi, London: Sir
Feigenbaum A.V. 1991. “Total Quality Control”, jilid 3. Mc. Grow Hill Book
Singapure.
Karya Bandung
60
George Foster, Srikant Datar. 2000, Cost Accounting : A Managerial Emphasis,
Yogyakarta.
Yogyakarta.
Empat.
Heizer, Jay & Barry Render. 2011. Manajemen Operasi. Edisi Sembilan. Buku
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta:
Salemba Empat.
Grasindo.
61
Horngern,Charles T. George Foster dan Srikant M Datar ,2000, “Cost
Hall Inc.
Hunt, Daniel V. 1993. Managing for Quality. Illionis: Business one Irwin
Homewood.
Jersey.
Pani. 2014. Pengendalian Mutu Produk Sofa dengan Pendekatan Bahan Baku dan
Philip Kotler, 2005. “Manajemen Pemasaran” Jilid I dan II, PT Indeks, Jakarta.
62
Prawirosentono, Suyadi (2007) Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu
BPFE.
UGM.
Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara.
BPFE-Yogyakarta.
Rineka Cipta.
Yogyakarta. BPFE.
63
Sukanto Reksohadiprodjo. 2008. Manajemen Produksi Edisi Edisi 4, Yogyakarta
BPFE.
Sule dan saefullah, 2005. Pengantar Manajemen, Jakarta. Prenada Media Jakarta.
Angkasa.
T. Hani Handoko, Dr., M.B.A. 1993. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Penerbit
Andi. Yogyakarta.
Wie lawa Dwi j.m.i. 2016. Pengawasan Kualitas Proses Produksi Emping Jagung
Ekonesia,Yogyakarta.
64
Yamit, Zulian. 2011. Manajemen Produksi & Operasi (Edisi Pertama).
Yogyakarta: Ekonisia.
65