Anda di halaman 1dari 30

Jenis-jenis Kain Tenun Ini Bakal Buat Kamu

Sadar Betapa Kayanya Indonesia

Pernah dengar dong dengan istilah kain tenun? Jenis kain yang satu ini memang termasuk
sebagai salah satu kebanggaan Indonesia. Selain batik, tenun kerap disebut-sebut sebagai kain
tradisional Nusantara yang bernilai tinggi. Namun buat jenis-jenisnya, tidak banyak orang yang
paham. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa kain tenun adalah kain tradisional yang cara
pembuatannya menyilangkan dua jenis benang hingga menghasilkan tekstur kain yang sedikit
kasar.

Mungkin yang bakal membuat kamu sedikit kaget adalah teknik tenun juga dapat ditemukan di
berbagai belahan dunia lain. Asia, Eropa, Afrika, juga Amerika memiliki jenis-jenis kain
tenunnya sendiri yang tidak kalah unik dengan punya bangsa kita. Namun soal betapa kayanya
ragam dan teknik tenunnya, tentu kamu boleh berbangga dengan jenis kain tenun yang dihasilkan
oleh Indonesia.

Kain yang cara pembuatannya mirip dengan teknik menganyam ini tersebar di berbagai wilayah
Nusantara. Mulai dari Sumatra hingga daerah Timur Indonesia memiliki jenis kain tenunnya
sendiri yang menampilkan betapa beragamnya kebudayaan yang dimiliki tiap daerah. Nah, jika
daerahnya saja sudah kaya budaya, bisa kamu bayangkan dong betapa banyak kekayaan yang
dipunyai bangsa ini jika semua budaya digabungkan?

Tentunya juga, kamu penasaran bukan dengan jenis-jenis tenun yang dimiliki bangsa ini? Jangan
buru-buru, sebelum kamu tahu beragam jenis tenun yang dipunyai berbagai daerah di Indonesia,
lebih baik pahami dulu yuk dua jenis kain tenun berdasarkan cara pembuatannya.

Tips Memilih Pelengkap dan Aksesoris yang Cocok Menyempurnakan Penampilan Kebayamu
Tenun Ikat

Sumber

Wow, ternyata jenis tenun yang satu ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Dengan teknik
menganyam dua benang dengan sebuah alat, awalnya tenun ikat disandingkan dengan jenis tenun
yang benang berposisi vertikalnya diikat. Namun pada perkembangannya, ada juga jenis tenun
ikat yang bagian benang horizontalnyalah yang mengalami pengikatan selama penenunan. Tenun
yang bagian benang vertikalnya diikat dikenal dengan istilah tenun ikat lungsi, sedangkan tenun
yang bagian benang horizontalnya diikat disebut sebagai tenun ikat pakan. Untuk bahannya
sendiri, tenun ikat biasa dihasilkan dari hasil penganyaman kapas maupun sutra.

Tenun ikat lungsi banyak ditemukan di daerah Sumatra dan Sulawesi. Mulai dari suku Batak,
Minahasa, hingga Toraja mengenal jenis kain yang satu ini. Tidak ketinggalan, orang-orang
Flores pun banyak mempraktikkan cara menenun dekat mengikat kain yang lajurnya vertikal
dengan alat tenunnya. Khusus di Pulau Sumatra, tenun ikat lungsi kerap juga disebut sebagai
ulos. Sementara itu, kamu akan banyak menemukan jenis kain tenun ikat pakan di daerah Pulau
Dewata, Bali.
Songket

Sumber

Kalau jenis kain tenun yang satu ini pasti pernah kamu dengar dong? Ya, kain tenun songket
kerap menjadi kain adat yang sangat populer, khususnya di kawasan Sumatra. Jambi dan
Palembang merupakan dua daerah yang banyak memakai jenis kain ini dalam berbagai acara.
Tidak mengherankan sebab pada mulanya kain songket berkembang karena datangnya para
pedagang China ke Sumatra yang menjual sutra emas. Dari Sumatra, barulah sutra emas tersebut
menyebar juga ke Sulawesi sehingga di daerah ini kamu juga bisa menemukan banyak songket
dengan motif ciamik.

Pada dasarnya, baik tenun songket maupun tenun ikat tidak berbeda jauh. Keduanya sama-sama
dibuat dengan menganyam dua jenis bening yang lajurnya dibuat vertikal dan horizontal melalui
bantuan alat dan bilah-bilah kayu. Hanya saja, pada songket, ada teknik tambahan berupa
penyukitan atau teknik cukit, yakni ada bagian benang yang sebelum dianyamankan ke jalur
yang lain diangkat dan setengah dipelintir terlebih dahulu menggunakan sebuah alat. Namun,
teknik ini tidak berpengaruh besar pada tekstur songket. Yang paling membedakan songket
dengan jenis kain tenun biasa tak lain pada jenis benang yang dipakai. Pada songket, selalu ada
benang emas atau benang perak yang terhias pada permukaan kain.
Sangat terkenal dari masa lampau, tidak heran kamu akan mudah menemukan beragam jenis kain
tenun di berbagai penjuru Nusantara. Tentunya tiap daerah memiliki keunikannya masing-
masing. Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai daerah-daerah yang memiliki beragam
jenis tenun cantik dengan motif yang memukai.

1. Tenun Sumatra
Kalau kamu mencari surganya kain tenun, Sumatra adalah jawaban yang tepat. Hampir di tiap
daerah di pulau ini memiliki jenis tenun khas yang diperuntukkan untuk berbagai acara adat.
Nah, berikut ini adalah beberapa tenun Sumatra yang terkenal, yang namanya bahkan sudah
mendunia.

Ulos dari Batak

Suku yang satu ini memang menyebut jenis tenun ikat sebagai ulos. Bukan hanya satu, di sini
kamu bisa menemukan beragam jenis ulos yang masing-masing punya kegunaan spesifik. Ada
ulos yang selalu dipakai saat sukacita, namanya ulos bintang marutur. Sementara itu, ada pula
jenis ulos dukacita yang biasa dipakai saat melayat orang meninggal, yang disebut sebagai ulos
antak-antak.
Meskipun biasa dipakai untuk acara adat, ada juga loh ulos yang kerap dipakai untuk menambah
estetika penampilan, yaitu ulos pinan lobu-lobu. Nah dari semua itu, ada juga jenis tenun yang
disebut sebagai ulos pinuncaan. Tenun yang satu ini digadang-gadang sebagai tenun termahal
buat suka Batak. Fungsinya pun ganda, bisa digunakan untuk acara adat sukacita maupun
dukacita, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Soal warna ulos, rata-rata tenun dari suku ini
cenderung menggunakan warna netral, seperti hitam dan cokelat. Namun, ada juga warna-warna
cerah. Tapi ingat, warna pada ulos tidak selalu menentukan peruntukannya loh.

Pandai Sikek dari Minangkabau

Jenis kain tenun dari Sumatra Barat ini dapat digolongkan sebagai songket karena menggunakan
benang emas dan perak saat pembuatannya. Tidak hanya itu, ada pula campuran benang katun
pada jenis kain ini sehingga nyaman sangat dipakai.

Untuk warnanya sendiri selain mengandalkan warna emas, tenun pandai sikek biasanya memakai
warna-warna cerah. Tak heran sebab penggunaan songket ini lebih ke arah acara-acara adat yang
gembira. Tenun pandai sikek biasa dipakai dalam acara perkawinan. Jenis kain ini kerap
dijadikan kain pada pakaian mempelai. Selain itu, songket yang motifnya selalu mengandung
unsur belah ketupat dan kembang ini juga dipakai untuk acara adat syukuran rumah.

Songket Jambi
Sumber

Bisa dibilang, tenun songket merupakan salah satu hasil budaya Jambi yang namanya sudah
dapat dibanggakan ke mana-mana. Tidak hanya mengandalkan teknik tenun yang tidak mudah,
songket Jambi pun unggul dalam hal pemberian motif. Tentunya pula, tiap motif yang ada dalam
songket Jambi memiliki maknanya masing-masing.

Mulai dari motif durian pecah sampai suluran kembang merupakan corak yang khas dari songket
di daerah ini. Namun dari semua itu, motif suluranlah yang paling terkenal karena memang
merupakan corak awal yang ada di songket Jambi. Maknanya sendiri lebih ke arah lambang
perempuan. Selain itu, yang terkenal lainnya adalah motif durian pecah yang bermakna
kesuburan di tanah daerah tersebut. Soal warna pun, songket Jambi memiliki keanekaragaman,
mulai dari merah, hitam, dan biru.
Songket Palembang

Sumber

Dipercaya bahwa masyarakat Palembang sudah mulai mengenal teknik menenun songket dari
zaman Kerajaan Sriwijaya. Tidak mengherankan pula jika hingga kini Palembang terkenal
sebagai daerah penghasil songket-songket berkualitas dengan beragam motifnya yang cantik.
Untuk motifnya sendiri, songket dari daerah ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dari
songket Jambi sebab kedua wilayahnya berdekatan.

Songket-songket di Palembang tergolong jenis songket lepus yang hampir seluruh bagian
kainnya dibuat dari benang emas dan songket tawur yang jalinan benang emasnya dibuat
menyebar. Ini karena pada masa lalu, songket merupakan salah satu kain kerajaan. Motif yang
terkenal dari songket Palembang, antara lain corak bunga tanjung yang digunakan untuk
menyambut tamu dan motif pucuk rebung yang biasa dijadikan kain pengikat kepala sebagai
lambang keberuntungan.

Baca Juga: 5 Kerajinan Tangan yang Indonesia Banget


2. Tenun Kalimantan
Di tanah Borneo ini, kamu juga bisa melihat kekayaan hasil budaya Indonesia dari banyaknya
jenis kain tenun khas tiap daerah di pulau ini. Beberapa jenis tenun dari Kalimantan bahkan
sudah mendapat atensi desainer berskala internasional loh!

Tenun Doyo dari Kalimantan Timur

Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat dari bahan dasar
serat daun khas yang ada di daerah tersebut. Tidak hanya memakai material khas di wilayahnya,
motif-motif tenun doyo pun mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, hingga cerita
mitologi yang berkembang di suku Dayak yang ada di kawasan itu.

Tenun cantik yang kerap mengambil unsur warna merah, cokelat, dan hitam ini hanya dipakai
pada waktu-waktu tertentu oleh penduduk di daerah tersebut. Paling sering, tenun doyo
digunakan sebagai mas kawin pada acara adat pernikahan. Selain itu, tentunya banyak juga
upacara adat yang mengharuskan para penduduk di daerah tersebut memakai jenis kain ini
sebagai pelengkap busana.
Tenun Pagatan dari Kalimantan Selatan

Sumber

Nah, ini dia jenis kain tenun yang kerap kali dilirik oleh para desainer dunia! Tenun pagatan yang
merupakan kain khas Kalimantan Selatan ini dianggap memiliki corak yang begitu unik dan
menarik sehingga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai mode fashion yang tengah
berkembang. Terkenal di Kalimantan Selatan, nyatanya tenun ini dulunya dibawa masuk ke
Pulau Borneo oleh masyarakat Bugis asal Sulawesi.

Benang sutera menjadi material dasar pembuatan kain ini sehingga terproduksi kain yang lembut
dan halus. Untuk motifnya, pagatan termasuk jenis tenun yang kaya corak. Yang paling terkenal
adalah motif pasullu. Semua motif yang ada pada tenun pagatan mulanya merupakan kain khas
bangsawan, namun kini sudah kerap dipakai untuk kegiatan sehari-hari.
Tenun Sambas dari Kalimantan Barat

Kamu akan sulit mengalihkan pandangan jika sudah melihat pesona dari tenun asal Kalimantan
Barat ini. Termasuk jenis kain tenun pakan yang kerap dihiasi benang emas, tenun sambas
memberikan keunikannya dengan adanya motif pucuk rebung yang menyerupai tunas bambu di
hampir tiap kainnya. Maknanya sendiri adalah kerendahan hati dan semangat untuk terus maju.

Tenun sambas kerap dipakai untuk berbagai acara besar adat. Mulai dari acara musyawarah
daerah hingga perayaan khitanan, kain ini menjadi pakaian adat yang memberikan makna
tersendiri dengan motif pucuk rebungnya. Mengenai warna, kain sambas biasanya merah,
cokelat, atau biru.
3. Tenun Sulawesi

Yang tidak boleh ketinggalan adalah Sulawesi. Seperti yang sempat disinggung di jenis kain
tenun asal Kalimantan, ternyata Sulawesi memberikan sumbangsih terhadap pemberian corak
dan teknik tenun Pagatan!

Kain Tenun Toraja

Dibuat dengan teknik ikat dan menampilkan kemegahan, pada kenyataannya kain tenun ala
Toraja dipakai sebagai alat untuk menutup jenazah. Ya, di daerah Toraja, upacara pemakaman
dianggap sangat sakral dan jenazah diperlakukan layaknya pengantin. Ini karena kain tenun di
Toraja juga menjadi perlambang status sosial. Namun, untuk kain jenazah ini, biasanya dibuat
tenun yang berwarna hitam.

Untuk motif, kain tenun Toraja biasanya bercorak tongkangan, yang merupakan rumah adat di
daerah tersebut dan kerbau. Motif-motif tersebut merupakan gambaran kehidupan masyarakat
yang ada di kawasan tersebut. Mengenai maknanya sendiri juga merujuk pada kehidupan alam
dan keseimbangan bermasyarakat.
Tenun Buton

Sumber

Awal mulanya, kain tenun Buton digunakan sebagai busana yang melambangkan status seorang
wanita. Mulai dari status pernikahan hingga sosial seorang perempuan Buton dapat dilihat dari
warna maupun corak yang ada di jenis kain tenun ini. Beberapa motif khas tenun daerah ini,
antara lain corak delima bongko dan betano walona koncuapa.

Tenun Buton merupakan jenis kain yang memiliki banyak pilihan warna. Kamu bisa menemukan
tenun Buton dalam warna merah, oranye, biru, hingga hijau. Semuanya melambangkan alam
yang ada di kawasan tersebut. Tidak hanya untuk pakaian adat, tenun di Buton kerap pula
dijadikan hiasan dinding.
Tenun Donggala

Jenis tenun yang dulunya biasa dipakai untuk berbagai acara besarseperti pesta pernikahan
ini sekarang mulai dipakai guna beragam kegiatan sehari-hari. Bahkan tenun donggala sudah
dianjurkan sebagai pakaian dinas di kawasan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain untuk acara
gembira, seperti pesta pernikahan dan penjamuan tamu, tenun Donggala juga kerap dipakai
sebagai lambang kedukaan, yakni kain tenun Donggala yang berwarna hitam atau ungu.

Tenun Donggala pun kaya motif. Rata-rata, corak tumbuhanlah yang dijadikan motif-motif untuk
kain khas dari Donggala ini. Mulai dari motif bunga terung, bunga mawar, sampai bunga
kamboja bisa kamu dapati saat mencari kain tenun Donggala.
4. Tenun Nusa Tenggara

Kebanyakan tenun yang ada di kawasan Nusa Tenggara merupakan jenis tenun ikat. Banyak
sekali motif yang ada di jenis tenun ini, namun dapat dibedakan menurut daerahnya, yaitu Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun NTB

Bima dan Sasak merupakan dua daerah penghasil tenun khas NTB yang motifnya banyak
dikenal masyarakat. Garis-garis loreng dan segitiga zigzag merupaka dua corak yang paling
banyak dibuat di dua daerah ini sebagai bahan busana sehari-hari. Namun selain itu, ada juga
motif kembang segienam dan kotak-kotak yang biasa dipakai untuk acara pesta adat.

Tenun NTT
Jenis tenun ikat di NTT biasa digunakan untuk beragam kegiatan sehari-hari. Mulai dari
dijadikan selendang sampai untuk sarung bantal, tenun di NTT rasanya sudah menjadi bagian
dari aktivitas masyarakat. Secara motif, tenun NTT lebih memiliki corak yang mengambil
pemandangan dari alam di sekitarnya, seperti hewan-hewan. Makanya, kamu bisa menemukan
motif burung, kuda, kerbau, sapi, dan burung. Rata-rata, motifnya sendiri bermakna keberanian
dan kekuatan.

Jenis-jenis Kain Tenun Ini Bakal Buat Kamu


Sadar Betapa Kayanya Indonesia
Pernah dengar dong dengan istilah kain tenun? Jenis kain yang satu ini memang termasuk
sebagai salah satu kebanggaan Indonesia. Selain batik, tenun kerap disebut-sebut sebagai kain
tradisional Nusantara yang bernilai tinggi. Namun buat jenis-jenisnya, tidak banyak orang yang
paham. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa kain tenun adalah kain tradisional yang cara
pembuatannya menyilangkan dua jenis benang hingga menghasilkan tekstur kain yang sedikit
kasar.
Mungkin yang bakal membuat kamu sedikit kaget adalah teknik tenun juga dapat ditemukan di
berbagai belahan dunia lain. Asia, Eropa, Afrika, juga Amerika memiliki jenis-jenis kain
tenunnya sendiri yang tidak kalah unik dengan punya bangsa kita. Namun soal betapa kayanya
ragam dan teknik tenunnya, tentu kamu boleh berbangga dengan jenis kain tenun yang dihasilkan
oleh Indonesia.

Kain yang cara pembuatannya mirip dengan teknik menganyam ini tersebar di berbagai wilayah
Nusantara. Mulai dari Sumatra hingga daerah Timur Indonesia memiliki jenis kain tenunnya
sendiri yang menampilkan betapa beragamnya kebudayaan yang dimiliki tiap daerah. Nah, jika
daerahnya saja sudah kaya budaya, bisa kamu bayangkan dong betapa banyak kekayaan yang
dipunyai bangsa ini jika semua budaya digabungkan?

Tentunya juga, kamu penasaran bukan dengan jenis-jenis tenun yang dimiliki bangsa ini? Jangan
buru-buru, sebelum kamu tahu beragam jenis tenun yang dipunyai berbagai daerah di Indonesia,
lebih baik pahami dulu yuk dua jenis kain tenun berdasarkan cara pembuatannya.

Tenun Ikat

Sumber
Wow, ternyata jenis tenun yang satu ini sudah ada sejak zaman prasejarah. Dengan teknik
menganyam dua benang dengan sebuah alat, awalnya tenun ikat disandingkan dengan jenis tenun
yang benang berposisi vertikalnya diikat. Namun pada perkembangannya, ada juga jenis tenun
ikat yang bagian benang horizontalnyalah yang mengalami pengikatan selama penenunan. Tenun
yang bagian benang vertikalnya diikat dikenal dengan istilah tenun ikat lungsi, sedangkan tenun
yang bagian benang horizontalnya diikat disebut sebagai tenun ikat pakan. Untuk bahannya
sendiri, tenun ikat biasa dihasilkan dari hasil penganyaman kapas maupun sutra.

Tenun ikat lungsi banyak ditemukan di daerah Sumatra dan Sulawesi. Mulai dari suku Batak,
Minahasa, hingga Toraja mengenal jenis kain yang satu ini. Tidak ketinggalan, orang-orang
Flores pun banyak mempraktikkan cara menenun dekat mengikat kain yang lajurnya vertikal
dengan alat tenunnya. Khusus di Pulau Sumatra, tenun ikat lungsi kerap juga disebut sebagai
ulos. Sementara itu, kamu akan banyak menemukan jenis kain tenun ikat pakan di daerah Pulau
Dewata, Bali.

Songket

Sumber

Kalau jenis kain tenun yang satu ini pasti pernah kamu dengar dong? Ya, kain tenun songket
kerap menjadi kain adat yang sangat populer, khususnya di kawasan Sumatra. Jambi dan
Palembang merupakan dua daerah yang banyak memakai jenis kain ini dalam berbagai acara.
Tidak mengherankan sebab pada mulanya kain songket berkembang karena datangnya para
pedagang China ke Sumatra yang menjual sutra emas. Dari Sumatra, barulah sutra emas tersebut
menyebar juga ke Sulawesi sehingga di daerah ini kamu juga bisa menemukan banyak songket
dengan motif ciamik.

Pada dasarnya, baik tenun songket maupun tenun ikat tidak berbeda jauh. Keduanya sama-sama
dibuat dengan menganyam dua jenis bening yang lajurnya dibuat vertikal dan horizontal melalui
bantuan alat dan bilah-bilah kayu. Hanya saja, pada songket, ada teknik tambahan berupa
penyukitan atau teknik cukit, yakni ada bagian benang yang sebelum dianyamankan ke jalur
yang lain diangkat dan setengah dipelintir terlebih dahulu menggunakan sebuah alat. Namun,
teknik ini tidak berpengaruh besar pada tekstur songket. Yang paling membedakan songket
dengan jenis kain tenun biasa tak lain pada jenis benang yang dipakai. Pada songket, selalu ada
benang emas atau benang perak yang terhias pada permukaan kain.

Sangat terkenal dari masa lampau, tidak heran kamu akan mudah menemukan beragam jenis kain
tenun di berbagai penjuru Nusantara. Tentunya tiap daerah memiliki keunikannya masing-
masing. Berikut ini adalah beberapa penjabaran mengenai daerah-daerah yang memiliki beragam
jenis tenun cantik dengan motif yang memukai.

1. Tenun Sumatra
Kalau kamu mencari surganya kain tenun, Sumatra adalah jawaban yang tepat. Hampir di tiap
daerah di pulau ini memiliki jenis tenun khas yang diperuntukkan untuk berbagai acara adat.
Nah, berikut ini adalah beberapa tenun Sumatra yang terkenal, yang namanya bahkan sudah
mendunia.

Ulos dari Batak


Suku yang satu ini memang menyebut jenis tenun ikat sebagai ulos. Bukan hanya satu, di sini
kamu bisa menemukan beragam jenis ulos yang masing-masing punya kegunaan spesifik. Ada
ulos yang selalu dipakai saat sukacita, namanya ulos bintang marutur. Sementara itu, ada pula
jenis ulos dukacita yang biasa dipakai saat melayat orang meninggal, yang disebut sebagai ulos
antak-antak.

Meskipun biasa dipakai untuk acara adat, ada juga loh ulos yang kerap dipakai untuk menambah
estetika penampilan, yaitu ulos pinan lobu-lobu. Nah dari semua itu, ada juga jenis tenun yang
disebut sebagai ulos pinuncaan. Tenun yang satu ini digadang-gadang sebagai tenun termahal
buat suka Batak. Fungsinya pun ganda, bisa digunakan untuk acara adat sukacita maupun
dukacita, tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Soal warna ulos, rata-rata tenun dari suku ini
cenderung menggunakan warna netral, seperti hitam dan cokelat. Namun, ada juga warna-warna
cerah. Tapi ingat, warna pada ulos tidak selalu menentukan peruntukannya loh.

Pandai Sikek dari Minangkabau


Jenis kain tenun dari Sumatra Barat ini dapat digolongkan sebagai songket karena menggunakan
benang emas dan perak saat pembuatannya. Tidak hanya itu, ada pula campuran benang katun
pada jenis kain ini sehingga nyaman sangat dipakai.

Untuk warnanya sendiri selain mengandalkan warna emas, tenun pandai sikek biasanya memakai
warna-warna cerah. Tak heran sebab penggunaan songket ini lebih ke arah acara-acara adat yang
gembira. Tenun pandai sikek biasa dipakai dalam acara perkawinan. Jenis kain ini kerap
dijadikan kain pada pakaian mempelai. Selain itu, songket yang motifnya selalu mengandung
unsur belah ketupat dan kembang ini juga dipakai untuk acara adat syukuran rumah.

Songket Jambi
Sumber

Bisa dibilang, tenun songket merupakan salah satu hasil budaya Jambi yang namanya sudah
dapat dibanggakan ke mana-mana. Tidak hanya mengandalkan teknik tenun yang tidak mudah,
songket Jambi pun unggul dalam hal pemberian motif. Tentunya pula, tiap motif yang ada dalam
songket Jambi memiliki maknanya masing-masing.

Mulai dari motif durian pecah sampai suluran kembang merupakan corak yang khas dari songket
di daerah ini. Namun dari semua itu, motif suluranlah yang paling terkenal karena memang
merupakan corak awal yang ada di songket Jambi. Maknanya sendiri lebih ke arah lambang
perempuan. Selain itu, yang terkenal lainnya adalah motif durian pecah yang bermakna
kesuburan di tanah daerah tersebut. Soal warna pun, songket Jambi memiliki keanekaragaman,
mulai dari merah, hitam, dan biru.

Songket Palembang
Sumber

Dipercaya bahwa masyarakat Palembang sudah mulai mengenal teknik menenun songket dari
zaman Kerajaan Sriwijaya. Tidak mengherankan pula jika hingga kini Palembang terkenal
sebagai daerah penghasil songket-songket berkualitas dengan beragam motifnya yang cantik.
Untuk motifnya sendiri, songket dari daerah ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh dari
songket Jambi sebab kedua wilayahnya berdekatan.

Songket-songket di Palembang tergolong jenis songket lepus yang hampir seluruh bagian
kainnya dibuat dari benang emas dan songket tawur yang jalinan benang emasnya dibuat
menyebar. Ini karena pada masa lalu, songket merupakan salah satu kain kerajaan. Motif yang
terkenal dari songket Palembang, antara lain corak bunga tanjung yang digunakan untuk
menyambut tamu dan motif pucuk rebung yang biasa dijadikan kain pengikat kepala sebagai
lambang keberuntungan.

Baca Juga: 5 Kerajinan Tangan yang Indonesia Banget

2. Tenun Kalimantan
Di tanah Borneo ini, kamu juga bisa melihat kekayaan hasil budaya Indonesia dari banyaknya
jenis kain tenun khas tiap daerah di pulau ini. Beberapa jenis tenun dari Kalimantan bahkan
sudah mendapat atensi desainer berskala internasional loh!

Tenun Doyo dari Kalimantan Timur

Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat dari bahan dasar
serat daun khas yang ada di daerah tersebut. Tidak hanya memakai material khas di wilayahnya,
motif-motif tenun doyo pun mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, hingga cerita
mitologi yang berkembang di suku Dayak yang ada di kawasan itu.

Tenun cantik yang kerap mengambil unsur warna merah, cokelat, dan hitam ini hanya dipakai
pada waktu-waktu tertentu oleh penduduk di daerah tersebut. Paling sering, tenun doyo
digunakan sebagai mas kawin pada acara adat pernikahan. Selain itu, tentunya banyak juga
upacara adat yang mengharuskan para penduduk di daerah tersebut memakai jenis kain ini
sebagai pelengkap busana.

Tenun Pagatan dari Kalimantan Selatan


Sumber

Nah, ini dia jenis kain tenun yang kerap kali dilirik oleh para desainer dunia! Tenun pagatan yang
merupakan kain khas Kalimantan Selatan ini dianggap memiliki corak yang begitu unik dan
menarik sehingga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai mode fashion yang tengah
berkembang. Terkenal di Kalimantan Selatan, nyatanya tenun ini dulunya dibawa masuk ke
Pulau Borneo oleh masyarakat Bugis asal Sulawesi.

Benang sutera menjadi material dasar pembuatan kain ini sehingga terproduksi kain yang lembut
dan halus. Untuk motifnya, pagatan termasuk jenis tenun yang kaya corak. Yang paling terkenal
adalah motif pasullu. Semua motif yang ada pada tenun pagatan mulanya merupakan kain khas
bangsawan, namun kini sudah kerap dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

Tenun Sambas dari Kalimantan Barat


Kamu akan sulit mengalihkan pandangan jika sudah melihat pesona dari tenun asal Kalimantan
Barat ini. Termasuk jenis kain tenun pakan yang kerap dihiasi benang emas, tenun sambas
memberikan keunikannya dengan adanya motif pucuk rebung yang menyerupai tunas bambu di
hampir tiap kainnya. Maknanya sendiri adalah kerendahan hati dan semangat untuk terus maju.

Tenun sambas kerap dipakai untuk berbagai acara besar adat. Mulai dari acara musyawarah
daerah hingga perayaan khitanan, kain ini menjadi pakaian adat yang memberikan makna
tersendiri dengan motif pucuk rebungnya. Mengenai warna, kain sambas biasanya merah,
cokelat, atau biru.

3. Tenun Sulawesi

Yang tidak boleh ketinggalan adalah Sulawesi. Seperti yang sempat disinggung di jenis kain
tenun asal Kalimantan, ternyata Sulawesi memberikan sumbangsih terhadap pemberian corak
dan teknik tenun Pagatan!

Kain Tenun Toraja


Dibuat dengan teknik ikat dan menampilkan kemegahan, pada kenyataannya kain tenun ala
Toraja dipakai sebagai alat untuk menutup jenazah. Ya, di daerah Toraja, upacara pemakaman
dianggap sangat sakral dan jenazah diperlakukan layaknya pengantin. Ini karena kain tenun di
Toraja juga menjadi perlambang status sosial. Namun, untuk kain jenazah ini, biasanya dibuat
tenun yang berwarna hitam.

Untuk motif, kain tenun Toraja biasanya bercorak tongkangan, yang merupakan rumah adat di
daerah tersebut dan kerbau. Motif-motif tersebut merupakan gambaran kehidupan masyarakat
yang ada di kawasan tersebut. Mengenai maknanya sendiri juga merujuk pada kehidupan alam
dan keseimbangan bermasyarakat.

Tenun Buton
Sumber

Awal mulanya, kain tenun Buton digunakan sebagai busana yang melambangkan status seorang
wanita. Mulai dari status pernikahan hingga sosial seorang perempuan Buton dapat dilihat dari
warna maupun corak yang ada di jenis kain tenun ini. Beberapa motif khas tenun daerah ini,
antara lain corak delima bongko dan betano walona koncuapa.

Tenun Buton merupakan jenis kain yang memiliki banyak pilihan warna. Kamu bisa menemukan
tenun Buton dalam warna merah, oranye, biru, hingga hijau. Semuanya melambangkan alam
yang ada di kawasan tersebut. Tidak hanya untuk pakaian adat, tenun di Buton kerap pula
dijadikan hiasan dinding.

Tenun Donggala
Jenis tenun yang dulunya biasa dipakai untuk berbagai acara besarseperti pesta pernikahan
ini sekarang mulai dipakai guna beragam kegiatan sehari-hari. Bahkan tenun donggala sudah
dianjurkan sebagai pakaian dinas di kawasan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain untuk acara
gembira, seperti pesta pernikahan dan penjamuan tamu, tenun Donggala juga kerap dipakai
sebagai lambang kedukaan, yakni kain tenun Donggala yang berwarna hitam atau ungu.

Tenun Donggala pun kaya motif. Rata-rata, corak tumbuhanlah yang dijadikan motif-motif untuk
kain khas dari Donggala ini. Mulai dari motif bunga terung, bunga mawar, sampai bunga
kamboja bisa kamu dapati saat mencari kain tenun Donggala.

4. Tenun Nusa Tenggara


Kebanyakan tenun yang ada di kawasan Nusa Tenggara merupakan jenis tenun ikat. Banyak
sekali motif yang ada di jenis tenun ini, namun dapat dibedakan menurut daerahnya, yaitu Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tenun NTB

Bima dan Sasak merupakan dua daerah penghasil tenun khas NTB yang motifnya banyak
dikenal masyarakat. Garis-garis loreng dan segitiga zigzag merupaka dua corak yang paling
banyak dibuat di dua daerah ini sebagai bahan busana sehari-hari. Namun selain itu, ada juga
motif kembang segienam dan kotak-kotak yang biasa dipakai untuk acara pesta adat.

Tenun NTT
Jenis tenun ikat di NTT biasa digunakan untuk beragam kegiatan sehari-hari. Mulai dari
dijadikan selendang sampai untuk sarung bantal, tenun di NTT rasanya sudah menjadi bagian
dari aktivitas masyarakat. Secara motif, tenun NTT lebih memiliki corak yang mengambil
pemandangan dari alam di sekitarnya, seperti hewan-hewan. Makanya, kamu bisa menemukan
motif burung, kuda, kerbau, sapi, dan burung. Rata-rata, motifnya sendiri bermakna keberanian
dan kekuatan.

Anda mungkin juga menyukai