Sejarah Artikel: Diterima (29 Juni 2020); Diperbaiki (20 Juli 2020); Disetujui (1 September 2020);
Published (30 Oktober 2020)
Bagaimana mengutip artikel ini (dalam gaya APA): Astuti, A., Ruhaliah, & Kosasih, D. (2020).
Tradisi Hajat Sasih Mulud di Kampung Naga Untuk Bahan Pembalajaran Membaca Artikel: Kajian
Semiotik. Lokabasa, 11(2), 115-126. doi: https://doi.org/10.17509/jlb.v11i2.29143
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya mengetahui tradisi yang ada di lingkungan
wilayah Sunda, khususnya tradisi di Kampung Naga, serta adanya tujuan yang tersembunyi dalam
tradisi ini (unsur semiotik). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tradisi Hajat Sasih
Mulud, maksud dan tujuan tradisi, unsur semiotik dalam tradisi, serta penerapan hasil penelitian tradisi
Hajat Sasih Mulud dalam pembelajaran membaca artikel di SMA kelas XII. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Teknik
yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu teknik observasi partisipatif, wawancara dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian ini pertama, adanya deskripsi atau gambaran umum tradisi Hajat
Sasih Mulud di Kampung Naga. Kedua tradisi ini dilaksanakan sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah
Swt., yang sudah memberikan nikmat dalam kehidupan masyarakatnya, dan untuk memperingati hari
kelahiran Nabi Muhammad saw. Ketiga, unsur semiotik dalam tradisi ini ada 42 tanda, terbagi ke dalam
tiga bagian yaitu ada tiga belas ikon, sepuluh indeks, dan sembilan belas simbol. Keempat, hasil dari
penelitian ini dapat dijadikan bahan pembelajaran membaca artikel di SMA kelas XII. Penelitian ini
diharapkan bisa memberikan informasi mengenai tradisi khususnya kepada siswa sebagai generasi
muda, serta umumnya kepada masyarakat.
Kata Kunci: bahan pembelajaran; semiotik; tradisi hajat sasih mulud.
Abstract: This research is based by the importance of knowing the tradition that exist in the Sunda area,
especially the tradition in Kampung Naga, as well as the existence of hidden objectives in this tradition
(semiotic elements). The purpose of this study is to describe the tradition of Hajat Sasih Mulud, the aims
and objectives of tradition, the semiotic elements in tradition, and the application of the result of the
research Hajat Sasih Mulud tradition in leraning to read articles in class XII high school. The research
method used in this study is qualitative method with a descriptive analytical approach.the teqniques
used in collecting data are participatory observation techniques, interviews, and documentation. The
results of this study firt, there is a descriptiob or general description of the tradition of Hajat Sasih
Mulud in Kampung Naga. Both of these traditions are carried out as a thanksgiving to Allah wich has
provides favors in the lives of the people and to commemorate the birth of Prophet Muhammad. Third,
there are 42 semiotic elements in this tradition, divided into three parts, there are thirteen icons, ten
inedexes, and nineteen symbols. Fourth, the result of this study can be used as learning materials to
read articles in class XII high school. This research is expected to provide information about tradition,
especially to students as young generations, and generally to the community.
Keywords: learning materials; semiotic; tradition of hajat sasih mulud.
mengenai hal-hal yang harus diper- pakaian khusus yang disebut baju Jubah.
siapkan ketika proses berlangsungnya Sesepuh dan warga masyarakat laki-
tradisi Hajat Sasih Mulud. Dari mulai lakinya menggunakan baju Jubah warna
peralatan yang digunakan dalam proses putih tulang, sarung, serta iket di
berlangsungnya tradisi, serta makanan kepalanya. Jubah putih ini merupakan
yang harus disiapkan. simbol karena menjadi ciri khas pakaian
Setelah berdiskusi, dilanjutkan sesepuh dan masyarakat Kampung Naga
dengan mempersiapkan sasajén dan khususnya laki-lakinya, yang
peralatan. Masyarakat Kampung Naga melambangkan bahwa ketika berdoa
mempercayakan ketua adat (Kuncén) kepada Allah harus dalam keadaan
untuk mempersiapkan sasajén dalam bersih baik itu hati maupun pikirannya.
proses berlangsungnya tradisi Hajat Setelah itu, sesepuh dan warga
Sasih Mulud. Selain itu juga ada masyarakat laki-laki berangkat ke mesjid
peralatan yang digunakan seperti sapu untuk berdoa sebelum bersih-bersih di
lidi yang dipersiapkan oleh masyarakat makam leluhur.
Kampung Naga masing-masing untuk Setelah itu, semuanya berangkat
membersihkan makam leluhur. Para untuk membersihkan makam leluhur
wanitanya (ibu-ibu) mempersiapkan yang ada di leuweung larangan. Tidak
segala kebutuhan dan peralatan yang sembarangan orang yang memasuki
dibutuhkan untuk membuat nasi hutan ini karena ada aturannya.
tumpeng. Tumpeng dibuat berdasarkan Membersihkannya menggunakan sapu
keinginan masyarakatnya masing- lidi yang dibawa oleh masyarakatnya.
masing. Yang paling utama bentuk Setelah itu, dilanjutkan dengan meng-
tumpengnya harus berbentuk kerucut. ganti pagar yang ada di lingkungan
Warna tumpeng bagian luar berwana Bumi Ageung. Kemudian dilanjutkan
putih, sedangkan bagian dalam berwarna dengan mencuci sapu lidi yang
kuning. Pada umumnya isi tumpeng digunakan untuk membersihkan makam
biasanya menggunakan ikan teri, parutan di sungai Ciwulan. Setelah itu
kelapa, bumbu, serta ada juga yang dilanjutkan dengan berdoa kembali di
menggunakan daging. Hal tersebut dalam mesjid.
tergantung kepada masyarakat yang Setelah berdoa dilanjutkan ke
membuatnya. Setelah tumpeng selesai pasca kegiatan tradisi. Dalam kegiatan
dibuat, ditambahkan garam yang ini para wanita memasukkan tumpeng ke
disimpan disisi tumpeng. dalam mesjid melalui jendela mesjid
Proses berlangsungnya kegiatan atau pintu mesjid. Setelah semua
tradisi Hajat Sasih Mulud dimulai pada tumpeng ada di dalam masjid, kuncén
pukul 10.00 WIB sampai waktu dzuhur. memimpin doa. Sebelum doa selesai
Pertama-tama, khususnya masyarakat dilaksanakan, tidak ada yang berani
Kampung Naga laki-laki berkumpul di untuk mengkonsumsi tumpeng lebih
rumah Kuncén untuk mempersiapkan dahulu. Baru setelah doa selesai
segala hal serta melaksanakan doa dilaksanakan, tumpeng bisa dimakan.
bersama. Setelah itu, dilanjutkan de- Tentunya tumpeng tidak bisa dimakan
ngan beberesih yaitu mandi bersama sekaligus dan langsung habis, tapi
yang dilaksanakan di sungai Ciwulan. dibawa pulang ke rumah warganya
Maksud dari beberesih yaitu untuk masing-masing. Proses pelaksanaan
membersihkan jasmani dan rohani kegiatan tradisi Hajat Sasih Mulud
warganya agar ada di dalam keadaan selesai dilaksanakan.
yang suci ketika melaksanakan kegiatan
tradisi tersebut. Setelah beberesih
dilanjutkan dengan menggunakan
Masyarakat Kampung Naga disebut ikon tidak akan ada proses berdiskusi dalam
karena menunjukkan tanda dari orang mempersiapkan tradisi Hajat Sasih
yang berpartisipasi dalam acara atau Mulud.
kegiatan adat yang ada di Kampung Indeks dalam tradisi Hajat Sasih
Naga. Mulud di Kampung Naga berkaitan
Ikon dalam tradisi Hajat Sasih dengan hubugan sebab akibat yang
Mulud di Kampung Naga berkaitan terjadi dalam pra kegiatan tradisi, proses
dengan tanda yang dikaitkan dengan berlangsungnya tradisi, serta pasca
objek yaitu pelaku tradisi Hajat Sasih kegiatan tradisi. Sebab akibat ini
Mulud. Pelakunya yaitu masyarakat berkaitan dengan kenyataan yang ada
warga Kampung Naga, warga Sanaga dalam kegiatan tradisi Hajat Sasih
dan termasuk tokoh adat dan sesepuh Mulud.
adatnya. Ikon berkaitan dengan pangkat
atau status pelaku dalam tradisi Hajat Simbol dalam Tradisi Hajat Sasih
Sasih Mulud seperti kuncén yang Mulud
menunjukkan orang yang memimpin Simbol merupakan tanda yang
tradisi dari awal sampai selesai. menunjukkan adanya hubungan alamiah
antara penanda dan penandanya.
Indeks dalam Tradisi Hajat Sasih Hubungan ini memiliki sifat arbitrer,
Mulud yaitu hubungan berdasarkan kesepa-
Indeks merupakan tanda yang katan yang ada di lingkungan masya-
menunjukkan hubungan sebab akibat rakat. Simbol yang terdapat dalam tradisi
antara tanda dan penanda yang sifatnya Hajat Sasih Mulud di Kampung Naga
kausal atau sebab akibat. Selain itu, dominan berkaitan dengan tujuan serta
indeks juga merupakan tanda yang makna yang ada dalam tradisi ini.
langsung berkaitan dengan kenyataan. Simbol yang terdapat dalam
Indeks yang terdapat dalam tradisi Hajat tradisi Hajat Sasih Mulud ada Sembilan
Sasih Mulud ada sepuluh. Sepuluh belas. Sembilan belas simbol tersebut
indeks tersebut yaitu: rumah kuncén, yaitu: sasajén, pakaian sesepuh serta
sungai Ciwulan, mesjid, Bumi Ageung, masyarakat laki-laki (Jubah putih), motif
Leuweung Larangan (tempat makam), sarung, jenis iket, rasa garam, warna
rumah masyarakat Kampung Naga, kunyit, isi tumpeng, peralatan yang
memukul bedug, membaca doa, suara dicuci, kayu bakar yang dicuci, motif
yang berdoa, dan proses makan bersama. samping kebat, bentuk congcot tumpeng,
Indeks yang terdapat dalam warna tumpeng, bentuk tumpeng,
tradisi tersebut contohnya yaitu mesjid, parukuyan dan lemareun, beberesih di
mesjid merupakan indeks dikarenakan sungai, leuleueur, mem-basuh kaki dan
adanya proses berdoa dan tempat untuk berdoa sebelum masuk ke mesjid,
berdoa. Selain itu, ada juga sungai membersihkan makam leluhur, serta
Ciwulan. Sungai Ciwulan disebut in- mengganti pagar Bumi Ageung.
deks karena adanya kegiatan beberesih Simbol yang ada dalam tradisi
di sungai dikarenakan adanya tempat Hajat Sasih Mulud berkaitan dengan pra
untuk beberesih. Jika tidak ada tempat tradisi, proses berlangsungnya tradisi,
untuk beberesih tentunya tidak akan ada serta pasca tradisi yang memiliki
kegiatan beberesih sebelum kegiatan hubungan berdasarkan kesepakatan yang
tradisi Hajat Sasih Mulud. Contoh yang ada di masyarakat. Contoh simbol yang
lainnya yaitu rumah kuncén, rumah ada dalam tradisi ini yaitu sasajén.
kuncén merupakan indeks karena adanya Sasajén merupakan simbol karena
kegiatan berdiskusi dikarenakan adanya sasajén merupakan cara untuk
tempat untuk berdiskusinya. Kalau saja menghormati para leluhur. Selain itu,
tidak ada tempat untuk berdiskusi, maka sasajén juga merupakan cara untuk
Copyright ©2020 Universitas Pendidikan Indonesia. All rights reserved.
Aisah Astuti, dkk.: Tradisi Hajat Sasih Mulud di… | 123
meminta ijin ketika ada kegiatan tradisi pembelajaran adalah seperti di bawah
yang akan dilaksanakan agar berlang- ini.
sung dengan lancar serta merupakan a. Tujuan yang ingin dicapai dalam
ucapan rasa syukur kepada Allah atas proses pembelajaran.
segala nikmat yang telah diperoleh oleh Ketika memilih bahan ajar tentu
masyarakat. Selain itu, contoh yang harus ada tujuan yang ingin dicapai.
lainnya adalah pakaian sesepuh, Tujuan ini merupakan bagian yang
masyarakat laki-laki (Jubah putih). penting dalam proses berlangsungnya
Pakaian sesepuh, sesepuh, masyarakat pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai
laki-laki (Jubah putih) disebut simbol adalah tujuan instruksional yang ada di
karena menjadi ciri khas pakaian dalam Kurikulum 2013, yaitu untuk
sesepuh dan masyarakat Kampung Naga mencapai tujuan psikomotorik siswa,
khususnya laki-lakinya, yang yang dilihat dari unsur-unsur tradisi
melambangkan bahwa ketika berdoa Hajat Sasih Mulud. Tradisi Hajat Sasih
kepada Allah harus dalam keadaan yang Mulud ini bisa menambah pengetahuan
bersih (suci) baik itu hati maupun dan siswa mengenai kebu-dayaan yang ada
pikirannya. Hal ini juga memiliki tujuan di daerahnya untuk mempertahankan
agar dalam kehidupan masyarakatnya kekayaan budaya.
selalu mendapatkan keridhoan dari Allah b. Dianggap memiliki nilai bagi
Swt. kehidupan.
Penelitian ini memiliki nilai bagi
Penerapan Tradisi Hajat Sasih Mulud kehidupan manusia khususnya berkaitan
sebagai Bahan Ajar dengan tradisi yang merupakan bagian
Hasil penelitian tradisi Hajat dari kekayaan kebudayaan Sunda.
Sasih Mulud di Kampung Naga bisa Tradisi Hajat Sasih Mulud memberikan
dijadikan alternatif untuk bahan gambaran mengenai nilai-nilai yang
pembelajaran membaca artikel, bagi berkaitan dengan kehidupan masyarakat
siswa SMA Kelas XII. Pembelajaran Sunda yang bisa memberikan
membaca artikel terdapat di dalam pengetahuan kepada siswa. Salah satu
kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar contoh kecilnya yaitu nilai hidup
(KIKD) Kurikulum 2013 Revisi 2017 di bersama dalam lingkungan masyarakat
SMA kelas XII. Kompetensi dasar yang yang segala halnya dilakukan secara
isinya mengenai pembelajaran mem- bersama-sama yang menandakan bahwa
baca artikel yang meminta tindakan guru tali silaturahminya masih terjaga sangat
agar siswa bisa menganalisis isi, baik.
struktur, serta aspek kebahasaan yang c. Dianggap memiliki nilai sebagai
ada dalam artikel bahasa Sunda. Oleh warisan dari generasi sebelumnya.
karena itu, tradisi Hajat Sasih Mulud bisa Tradisi Hajat Sasih Mulud
dijadikan bahan pembelajaran membaca merupakan warisan dari leluhur. Nilai-
bagi siswa, dengan cara nilai yang ada dalam tradisi Hajat Sasih
ditransformasikan ke dalam bentuk Mulud memiliki tanda yang berkaitan
tulisan yaitu artikel. dengan tradisi (adat-istiadat) atau
kebiasaan masarakat Sunda dari jaman
1. Kriteria Memilih Bahan Ajar
dahulu (jaman leluhur). Warisan ini
Kriteria memilih bahan
sudah seharusnya dijaga dan dirawat
pembelajaran dalam penelitian ini
oleh generasi muda agar tidak
menggunakan teori Nasution (dalam
tergantikan oleh kebudayaan asing yang
Haerudin & Kosim, 2013, hlm. 77) yang
datang dari luar.
mengungkapkan bahwa kriteria yang
d. Ada manfaatnya untuk menguasai
harus dipenuhi dalam memilih bahan
satu ilmu
Tradisi Hajat Sasih Mulud bisa harinya; (3) untuk melestarikan tradisi
menjadi satu hal yang mampu membuat yang telah diwariskan oleh leluhur
siswa menguasai satu ilmu baik dalam masyarakat Kampung Naga di masa
bidang bahasa, sastra, atau budaya. sebelumnya; (4) sebagai rasa hormat
Dalam bidang bahasa khususnya bahasa masyarakat Kampung Naga kepada para
Sunda, siswa diharapkan bisa lebih leluhur yang sudah meninggal, agar
mengetahui dan memahami bahasanya dijauhkan dari segala hal yang akan
sendiri. Dalam bidang sastra siswa menyebabkan mamala (celaka) dalam
diharapkan bisa mengetahui sastra yang kehidupan masyarakatnya; dan (5) bisa
lainnya salah satunya dalam bentuk menjadi satu media untuk mempererat
tulisan artikel. Dan dalam bidang tali silaturahmi antar warga masya-
kebudayaan diharapkan tradisi ini bisa rakatnya.
menambah pengetahuan siswa mengenai Tradisi Hajat Sasih Mulud
salah satu tradisi yang ada di wilayah mencakup tiga bagian yaitu pra tradisi,
Sunda yang menjadi ciri khas dari proses berlangsungnya tradisi, serta
kebudayaan Sunda. pasca tradisi. Kegiatan pra tradisi
e. Sesuai dengan kebutuhan dan minat mencakup dua bagian, yaitu (1) kegiatan
siswa. berdiskusi; dan (2) mempersiapkan
Kebutuhan siswa akan pengetahuan sasajén dan peralatan. Proses
mengenai budaya bisa dijadikan dasar berlangsungnya tradisi menca-kup lima
dari artikel ini. Artikel ini diharapkan bagian, yaitu (1) waktu berlangsungnya
bisa memenuhi kebutuhan siswa sebagai tradisi; (2) tempat berlangsungnya
bahan pembelajaran membaca di tradisi (rumah kuncén, rumah
sekolah, agar bisa lebih mengenal masyarakat Kampung Naga, mesjid,
budaya Sunda. Tradisi Hajat Sasih sungai, dan leuweung larangan); (3)
Mulud bisa dijadikan bahan pelaku tradisi Hajat Sasih Mulud yang
pembelajaran yang sesuai dengan mencakup kuncén, punduh adat, lebé,
kurikulum 2013 Revisi 2017, yaitu patunggon, masyarakat Kampung Naga,
membaca artikel di SMA kelas XII. dan warga Sanaga; (4) pakaian tradisi
Tradisi Hajat Sasih Mulud dianggap Hajat Sasih Mulud; dan (5) kegiatan
sesuai dengan kebutuhan siswa dalam dalam tradisi Hajat Sasih Mulud yang
rangka mengenal tradisi yang ada di mencakup proses membuat tumpeng,
wilayah Sunda. beberesih, menggunakan pakaian tradisi
Hajat Sasih Mulud, membersihkan
SIMPULAN makam leluhur, mengganti pagar Bumi
Dari penelitian ini bisa Ageung, dan berdoa di mesjid. Serta
disimpulkan bahwa tradisi Hajat Sasih pasca tradisi Hajat Sasih Mulud yang
merupakan tradisi yang dilaksanakan merupakan kegiatan panutupnya.
dalam rangka memperingati Hari-hari Di samping itu, tradisi Hajat
Besar Islam yaitu dilahirkannya Nabi Sasih Mulud memiliki unsur semiotik
Muhammad saw. yang berkaitan dengan makna yang
Tradisi Hajat Sasih Mulud terdapat dalam tradisi tersebut. Unsur
memiliki beberapa maksud dan tujuan, semiotik ini terbagi ke dalam tiga bagian
yaitu (1) merupakan kegiatan untuk yaitu ikon, indeks, dan simbol, yang
memperingati hari dilahirkannya Nabi termasuk ke dalam pengelom-pokan
Muhammad saw.; (2) sebagai ucapan menurut Peirce. Tradisi Hajat Sasih
rasa syukur masyarakat Kampung Naga Mulud di Kampung Naga unsur ikon
kepada Allah Swt. yang telah jumlahnya ada tiga belas, indeks
memberikan nikmat kepada masyarakat jumlahnya ada sepuluh, dan simbol
dalam melaksanakan kegiatan sehari- jumlahnya ada sembilan belas.
Sukyadi, Didi. (2011). Teori dan Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam
Analisis Semiotika. Bandung: Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia
Rizqy Press. Indonesia.