I3401201057
Dosen Praktikum:
Masyarakat dan kebudayaan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan
dalam kehidupan dan mampu menghimpun diri menjadi satuan sosial-budaya.
Tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan, begitu pula sebaliknya tidak ada
kebudayaan tanpa masyarakat. Kebudayaan telah ada sejak zaman prasejarah.
Pada zaman itu, di dalam lingkungan masyarakat terdapat sistem nilai budaya
yang termasuk mata pencaharian dan peralatan hidup. Oleh karena itu,
kebudayaan harus tetap dijaga serta dilestarikan keberadaannya agar tidak
mudah tergantikan dengan budaya asing. Dalam menjaga kelestariannya
tentunya masyarakat maupun stakeholder lainnya memiliki peranan penting
daan mempertahankan budaya lokal agar tetap hidup di era modern in ini.
Kota Bogor punya masa lalu yang erat dengan suku sunda pada zamannya.
Maka tak heran, jika melihat eksistensi masyarakat sunda di Kota Bogor. Pada
perjalanan sejarahnya, Kota Bogor berhasil menumbuhkan adat dan budaya
sunda yang masih terjaga hingga saat ini. Salah satu pionir penjaganya adalah
Kampung Budaya Sindang Barang yang menjadi pusat pelestarian budaya
masyarakat sunda anggapan para petani Kampung Budaya Sindang Barang
ketika mengetahui akan dibangun sebuah Kampung Budaya, mereka sangat
senang dan turut mendukung proses pembangunan kampung tersebut. Oleh
karena itu, perlu dianalisis bagaimana proses internalisasi kebudayaan
masyarakat terhadap kearifan lokal ‘’Serentaun’’ di Kampung Budaya
Sindang Barang?
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui penerapan Budaya ‘’Serentaun’’ sebagai bentuk kearifan
lokal masyarakat di Kampung Budaya Sindang Barang.
2. Mengetahui proses internalisasi kebudayaan masyarakat terhadap
kearifan lokal di Kampung Budaya Sindang Barang.
3. Mengetahui tingkat kepercayaan masyarakat di Kampung Sindang
Barang terhadap kearifan lokal ‘’serentaun’’.
BAB II
PENDEKATAN TEORITIS
Tinpus
1. Kearifan lokal
1. Identitas sosial
-afektif
-kognitif
-evaluatif
3. persepsi