Refleksi Pembelajaran :
Dosen Pengajar
Prof.Dr.Rilus A.Kinseng
Dr.Lala M.Kolopaking
Dr.Titik Sumarti
Dr.Saharudin
Dr.Nuraini W.Prosodjo
A.Pendahuluan
Refleksi topic perkuliahan “perkembangan teknologi dan inovasi untuk perilaku sehat
komunitas dan perkembangan prasarana kesehatan desa” dan topic perkulihan “peran tekonologi
dan lokal wisdom dalam perubahan pengelolaan sumberdaya alam” akan saya sampaikan dalam
bentuk artikel dengan judul Partisipasi Komunitas Desa Penglipuran, Bali dalam Menjaga
Kearifan Lokal. Saya berharap artikel ini dapat dikembangkan menjadi topic penelitian saya nanti
saat menulis thesis.
1. Latar Belakang.
Bali adalah daerah destinasi wisata baik lokal maupun mancanegara. Desa Penglipuran
adalah salah satu desa adat di Bali yang menjadi daya tarik wisatawan. Desa Penglipuran terletak
di Kabupaten Bangli. Berdasarkan informasi dari Dinas Kabupaten Bangli data jumlah
pengunjung Desa Penglipuran selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut; 2018 sebanyak,
2019 sebanyak, 2020 sebanyak 2021 sebanyak dan 2022 sebanyak. Keberadaan Desa Penglipuran
sebagai desa adat dan desa wisata dapat konsisten menjaga kearifan lokal merupakan hal yang
menarik untuk diteliti.
Untuk menganalisis studi kasus ini penulis melakukan studi relevan pada penelitian yang
dilakukan oleh (Januariawan, 2021) tentang Fungsi Kearifan Lokal Dalam Menjaga Kelestarian
Lingkungan Hidup di Desa Penglipuran. Hasil penelitian ini menunjukkan dalam hal pelestarian
lingkungan hidupnya desa adat sebagai sebuah system berfungsi dengan baik sehingga Desa
Penglipuran masih bisa mempertahankan kearifan lokalnya. Perbedaan penelitian ini dengan
artikel yang saya tulis adalah pada kerangka analisis. Penelitian ini menggunakan teori
fungsionalisme sedangkan analisis pada artikel saya menggunakan teori hbitus dan lingkungan
khususnya pada konsep modal sosial oleh Pierre Bourdie.
2. Batasan Masalah
Dalam artikel ini pembahasannya terbatas pada kajian studi pustaka berkaitan dengan
topik partisipasi komunitas Desa Penglipuran, Bali dalam menjaga kearifan lokal akan dianalisis
dengan perspektif modal sosial (aktor, jaringan dan trush/kepercayaan). Dalam artikel ini
konsep-konsep yang akan dianalisis adalah perkembangan teknologi dan inovasi untuk perilaku
sehat komunitas dan perkembangan prasarana kesehatan desa serta peran tekonologi dan lokal
wisdom dalam perubahan pengelolaan sumberdaya alam, di Desa Penglipuran.
3. Kerangka Analisis
Kearifan lokal komunitas Desa Panglipuran dapat diamati pada upaya masyarakat
berpartisipasi mempertahankan tata letak bangunan, system organisasi dan aturan-aturan adat.
Hasil penelitian (Nurjaya, 2015) menunjukkan bahwa berbagai keunikan ini mencakup sejarah
desa, tata letak, sistem organisasi dan keunikan lainnya. Keunikan yang dimiliki Desa
Penglipuran menjadikan daya dukung yang sangat baik dalam mengembangkan Desa
Penglipuran sebagai desa wisata yang berbasis kerakyatan.
Resiliensi komunitas Desa Panglipuran dalam mempertahankan kearifan lokal dari
analisis teori modal sosial adalah arena dalam mempertahankan kekuasaaan seperti kepercayaan
atau teras, aktor dalam hal ini adalah elemen-elemen masyarakat dilibatkan dan keterhubungan
antar jaringan sehingga Desa Panglipuran tetap eksis sebagai desa adat karena mampu
mempertahankan kearifan lokalnya ditengah masuknya pengaruh budaya lain ke Bali sebagai
tujuan utama destinasi baik lokal maupun mancanegara.
1
(Desa Wisata Panglipuran.JADESTA)http://jadesta.kemenparekraf.go.id diakses pada 24 Oktober 2022
2
Peraturan adat https:kbbi.web.id
3
Ibit (Desa Wisata Panglipuran.JADESTA)http://jadesta.kemenparekraf.go.id diakses pada 24 Oktober 2022
Teknologi berbasis kearifan lokal yang ada di Desa panglipuran salah satunya adalah
bambu sebagai bahan material bangunan pemukiman masih tetap eksis meskipun sudah ada
bahan material lain. Selain itu arsitektur tradisional rumah di Desa Panglipuran masih tetap
dipertahankan.
5. Penutup
hasil refleksi dari pembelajaran yang telah disampaikan oleh Dr.Saharudin berkaitan
dengan analisis artikel yang saya tulis adalah teknologi yang berkembang di komunitas
masyarakat desa mengalami inovasi dan temuan-temuan baru dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Namun masyarakat tidak serta menerta mengubah budaya yang telah mengakar.
Maka tradisi yang telah adalah akan tetap dipertahankan dengan penyesuaian-penyesuaian. Desa
Panglipuran sebagai desa wisata tetap menerima perubahan modernisasi dengan meningkatkan
perekonomian melalui industry pariwisata, namun tetap menjadi desa adat dengan
mempertahankan kearifan lokal.
Daftar Pustaka
Januariawan, I. G. (2021). Fungsi Kearifan Lokal Dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup di Desa
Panglipuran. Denpasar: Universitas HIndu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar.
Nurjaya, M. S. (2015). Keunikan Desa Panglipuran Sebagai Pendorong Menjadi Desa Wisata Berbasis
Kerakyatan. Jurnal Sosial dan Humaniora, Hal.183-193.
Soejono Soekanto, B. S. (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soemardjan, S. (1962). Social Changes in Yogyakarta. New York: Cornel University Press.
Tina, M. Q. (2020). Kajian Kepedulian Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Dalam Upaya Pelestarian
Lingkungan di Desa Panglipuran. Pendidikan lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.