Anda di halaman 1dari 55

RINGKASAN

Judul penelitian “Pasang ri Kajang sebagai Media Pendidikan Karakter


Berwawasan Lingkungan”. Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang
didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum
adat istiadat serta kebiasaan yang didapat oleh manusia melalui proses belajar.
setiap suku bangsa di Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang unik, salah
satunya adalah masyarakat Adat Ammatoa. Mereka memiliki keunikan dalam
melestarikan lingkungan menggunakan sebuah tradisi lisan yang disebut sebagai
Pasang ri Kajang. Pasang ri Kajang dalam artian masyarakat di dalam Kawasan
Adat Ammatoa mengandung makna yang dalam, yaitu sebuah amanah dari
leluhur yang bersifat sakral bagi masyarakat Adat. Pasang ri Kajang merupakan
pedoman hidup yang diterapkan masyarakat dari dahulu yang mengandung nilai-
nilai kehidupan serta arif dalam menjaga lingkungan sehingga membentuk
karakter positif bagi generasi muda sejak dini. Maraknya kasus pengrusakan
hutan di berbagai daerah di Indonesia sehingga pendidikan karakter berwawasan
lingkungan perlu terus dikembangkan untuk mencegah kerusakan lingkungan
hutan di masa depan. Pendidikan karakter berwawasan lingkungan ini telah
diterapkan oleh masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa menggunakan
Pasang, sehingga menarik untuk diteliti untuk dijadikan sebagai media
pendidikan di masa depan. Target luaran dari penelitian ini yaitu, laporan
Kemajuan, laporan akhir, artikel ilmiah, dan poster. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data
observasi, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa berdasarkan pengetuhuan masyarakat Pasang dijadikan sebagai pedoman
hidup masyarakat dan wajib untuk dilaksanakan. Pasang utama tentang
pengelolaan lingkungan terdiri dari tiga jenis yang memiliki fungsi utama dalam
menyampaikan dampak positif dan negatif pengrusakan hutan. Bagi
masyarakat Adat Ammatoa siapapun yang melanggar Pasang ri Kajang akan
dijatuhi Hukum Adat. hingga hari ini Pasang tersebut masih diwariskan kepada
generasi muda dan menjadi bagian dari pendidikan karakter berwawasan
lingkungan bagi generasi muda dengan tujuan menumbuhkan karakter konservasi
bagi generasi muda. pasang tersebut bukan hanya sebuah kebudayaan yang
diwariskan kepada generasi di dalam Kawasan Adat Ammatoa namun dapat juga
diadopsi sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan di sekolah
formal khususnya yang berada di Kecamatan Kajang.

Keyword:Masarakat Adat Ammatoa, Pendidikan Karakter, Pasang ri Kajang

i
DAFTAR ISI
RINGKASAN i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan 2
1.5 Urgensi Penelitian 2
1.6 Manfaat Penelitian 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Implementasi Pendidikan Karakter 3
2.2 Pasang ri Kajang sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Ammatoa
3
2.3 Kearifan Lokal sebagai Pendidikan Karakter 3
BAB 3 METODE 4
3.1 Jenis Penelitian 4
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4
3.3 Informan Penelitian 4
3.4 Teknik Pengumpulan Data 4
3.5 Teknik Analisis Data 5
3.6 Penarikan Kesimpulan 6
BAB 4 HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 6
4.1 Hasil Yang Dicapai 6
4.2 Potensi Khusus 9
BAB 5 PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Penggunaan Dana Penelitian 11
Lampiran 2. Bukti Pendukung Kegiatan Penelitian 13

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung
ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu manusia tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan
karena manusia pada dasarnya dibentuk oleh kebudayaan baik dalam berpikir,
bertindak maupun dalam berkarya. Sebagai salah satu negara multicultural
Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang berbeda-beda salah satunya berada
di Desa Tanah Towa yang menjadikan Pasang sebagai pedoman hidup untuk
membentuk manusia yang memiki rasa tanggung jawab, budi luhur dan toleransi.
Pendidikan merupakan pilar tegaknya suatu bangsa. karena disanalah lahir
generasi muda yang tegak menjaga martabat bangsa. Pendidikan tidak hanya
terpaku dalam faktor intelektual yang dimiliki seseorang, tetapi harus juga
diintegrasikan dengan faktor lain diantaranya sikap, perilaku dan karakter. Oleh
karena itu pendidikan harus mampu memupuk dan menumbuhkan kesadaran akan
arti keberadaan manusia pada lingkungan serta alam sekitar. Sekolah harus
mengambil inisiatif bersama dengan orang tua, guru dan administrator sebagai
pengambil keputusan untuk mendorong anak untuk mewujudkan nilai-nilai baik
dalam kehidupan sehari-hari mereka, (Siswati, Cahyo & Abdul, 2018:2).
Pasang yang berarti pesan. Tetapi, Pasang dalam artian masyarakat di Desa
Tanah Towa mengandung makna yang lebih besar dari sebuah pesan. Yaitu
sebuah amanah dari leluhur yang bersifat sakral bagi masyarakat Adat di Desa
Tanah Towa. Pasang ri kajang merupakan pedoman hidup yang diterapkan
masyarakat dari dahulu yang mengandung nilai-nilai kehidupan dengan
membentuk karakter anak sejak dini. Hal ini terus dilakukan dari generasi ke
generasi. Nilai-nilai pasang ri kajang yang mendukung pencapaian pembentukan
karakter berwawasan lingkungan, dimana hutan bagi masyarakat di Desa Tanah
Towa sangat penting karena dianggap sebagai pusaka sehingga tanggung jawab
untuk menjaga hutan di pegang oleh Ammatoa atau Tetua Adat.
Kami optimis bahwa pendidikan yang berbasis nilai-nilai pasang ri kajang
salah satu kearifan lokal di Desa Tanah Towa mampu memberikan makna bagi
kehidupan manusia. Hal tersebut akan mampu memberikan spirit yang bisa
mewarnai pendidikan sehingga membentuk manusia yang berintegras tinggi dan
berkarakter untuk melahirkan anak bangsa yang bermartabat. Pendidikan karakter
berbasis nilai diperlukan untuk mengembangkan kualitas moral, kepribadian, dan
tanggung jawab. Dimana, sekolah dan pemerintah sebagai salah satu lembaga
pelayanan masyarakat dalam pendidikan sangat berperan untuk mengembangkan
dan melestarikan kearifan lokal sebagai salah satu nilai budaya yang hidup dan
berkembang di ruang lingkup masyarakat. Hal ini diharapkan mampu berperan
2

dalam proses pembelajaran yang dapat membentuk karakter anak berwawasan


lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut maka kami mengajukan proposal penelitian melalui
Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora dengan judul
“Pasang ri Kajang sebagai Media Pendidikan Karakter Berwawasan Lingkungan
di Kawasan Adat Ammatoa”. Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi
sumber informasi bagi sekolah dan pemerintah daerah dalam upaya pelestarian
kearifan lokal serta menjadi sumber referensi baru bagi pengembangan ilmu
pengetahuan tentang pendidikan karakter.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dituliskan rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengetahuan masyarakat Adat Ammatoa terkait pasang ri kajang
sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan?
2. Bagaimana penerapan nilai-nilai pasang ri kajang sebagai media pendidikan
karakter dalam Kawasan Adat Ammatoa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Adat Ammatoa terkait nilai-nilai
pasang ri kajang sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan.
2. Menganalisis penerapan nilai-nilai pasang ri kajang sebagai media pendidikan
karakter dalam Kawasan Adat Ammatoa.
1.4 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini berkontribusi sebagai sumber referensi terbaru bagi
pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan karakter berwawasan lingkungan di
Kawasan Adat Ammatoa mengingat sekarang ini penelitian yang secara spesifik
membahas tentang masalah pendidikan karakter berwawasan lingkungan sangat
minim di temukan.
1.5 Urgensi Penelitian
Penelitian ini penting dilaksanakan mengingat masih kurangnya pemanfaatan
kearifan lokal sebagai media pendidikan karakter di Indonesia. padahal indonesia
sebagai negara multikultural dapat memanfaatkan setiap kearifan lokal sebagai
media pembelajaran guna melahirkan generasi muda bangsa yang berkompeten,
bermartabat, bertanggung jawab, berkontribusi menciptakan identitas bangsa,
serta mampu merefleksikan nilai-nilai budaya bangsa.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pengetahuan masyarakat Adat Ammatoa terkait nilai-nilai pasang
ri kajang sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan.
2. Memahami nilai-nilai pasang ri kajang sebagai media pendidikan karakter
dalam Kawasan Adat Ammatoa sehingga dapat menjadi referensi dalam
3

perumusan kebijakan khususnya kebijakan dalam pendidikan karakter


berwawasan lingkungan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Implementasi Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian
seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab,
menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya, (Lickona, 1991).
Pendidikan karakter adalah upaya mengembangkan kebajikan sebagai fondasi
dari kehidupan yang berguna, bermakna, produktif dan findasi untuk masyarakat
yang adil, penuh belas kasih dan maju (Lickona, 2008). Pada intinya pendidikan
karakter merupakan usaha untuk membentuk watak dan kebiasaan pada seseorang
sehingga karakternya dapat terukir dengan baik. Penanaman karakter melalui
dunia sekolah, terutama sekolah dasar merupakan usaha yang efektif untuk
dilakukan karena usia dini merupakan masa-masa kritis anak yang pengaruhnya
akan terbawa sampai masa dewasanya.
2.2 Pasang ri Kajang sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Ammatoa
Sebagai bangsa Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia mempunyai banyak tradisi
dan nilai-nilai kearifan lokal yang perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan
agar karakter dan ciri khas Indonesia dengan berbagai nilai budayanya tidak
hilang begitu saja seiring pengaruh-pengaruh budaya materialisme dan
individulisme. Banyak tradisi dan nilai-nilai lokal justru menjadi kekuatan yang
sangat penting dalam kerangka ketahanan kehidupan berbangsa bernegara
Indonesia di era globalisasi saat ini (Rukiyati & Purwastuti, 2016:131).
Ciri khas masyarakat Kawasan Adat Ammatoa dalam kehidupan sehari-hari
yang masih melaksanakan hidup dalam kesederhanaan (tallasa kamase-mase)
yang di ajarkan dalam pasang ri kajang secara turun-temurun dari satu generasi
kegenerasi berikutnya. Pasang ri kajang sendiri menurut kepercayaan masyarakat
Kawasan Adat Ammatoa adalah pedoman hidup yang akan terus dilakukan dan
akan diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Pasang adalah amanah
luluhur yang dianggap sakral oleh Masyarakat Kawasan Adat Ammatoa. Mereka
meyakini jika pasang tidak di impementasikan dalam kehidupan sehari-hari maka
akan membawa malapetaka bagi diri sendiri.
2.3 Kearifan Lokal sebagai Media Pendidikan Karakter
Kehidupan manusia di kelilingi oleh beragam budaya, yang dibentuk berabad-
abad tahun silam oleh para leluhur yang diwariskan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya. kebudayaan lokal merupakan kebudayaan yang sangat dijunjung
tinggi oleh masyrakat adat. Namun yang kita lihat saat ini generasi muda memiliki
perilaku berbeda tentang apa yang kita pahami tentang kebudayaan lokal. kearifan
4

lokal yang mulai terkikis dan hilang tergantikan oleh budaya asing yang sama
sekali tidak kita ketahui. Agar eksistensi kebudayaan tetap ada, maka generasi
penerus perlu ditaanamkan rasa akan cinta kearifan lokal khususnya di daerah.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengintegrasikan nilai-nilai kearifan
budaya lokal adalah dengan menempuh pendidikan di sekolah dalam proses
pembelajaran, ekstra kurikuler atau kegiatan kesiswaan yang ada di sekolah.
Dengan mengaplikasikan secara optimal pendidikan karakter berbsis kearifan
budaya lokal.
Hal ini dituliskan Sutarno (2008: 7-10) tentang ada tiga hal macam model
pembelajran bebasis budaya, yaitu: (1) Model pembelajaran berbasis budaya
melalui permainan tradisional dan lagu-lagu daerah. (2) Model pembelajaran
berbasis budaya melalui cerit rakyat. (3) Model pembelajaran berbasis budaya
melalui pengunaan alat-alat tradisional.
BAB 3. METODE

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah (Moleong, 2012).
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu:
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Adat Ammatoa, Desa Tanah Towa,
Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Lokasi tersebut merupakan tempat
bermukimnya masyarakat adat yang memiliki kearifan lokal dalam pengelolaan
hutan dalam bentuk pasang yang jadikan sebagai pedoman hidup yang harus
diimplementasikan oleh masyarakat.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dengan tahapan persiapan yaitu
pengurusan administrasi dan melengkapi keperluan penelitian, pengumpulan data
di lokasi penelitian, penulisan laporan kemajuan dan laporan akhir serta pubikasi
artikel ilmiah dan presentasi hasil penelitian.
3.3 Informan Penelitian
Informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini ditentukan secara purposive
yaitu penentuan informan secara sengaja dengan menetapkan kriteria tertentu pada
informan. Informan yang berpartisipasi sebanyak 8 orang yang bervariasi dengan
usia 25 sampai 73 tahun.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
5

Peneliti saat mengumpulkan data primer selalu mematuhi protokol kesehatan


sesuai dengan anjuran pemerintah. Hal ini dilakukan untuk menekan
kemungkinan adanya penyebaran covid-19, serta memberikan rasa aman bagi
peneliti maupun informan penelitian. Berikut teknik pengumpulan data yang kami
gunakan yaitu:
1. Observasi
Observasi dilakukan di Kawasan Adat Ammatoa dengan tujuan untuk
mendapatkan data langsung terkait dengan kehidupan masyarakat dalam Kawasan
Adat Ammatoa. Observasi yang dilakukan meliputi ,kondisi fisik lingkungan
hutan, sosial budaya masyarakat adat dalam berinteraksi baik terhadap sesama
manusia maupun saat memperlakukan lingkungan dan menganalisis penggunaan
pasang ri Kajang sebagai media pendidikan karakter khususnya di Kec. Kajang.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait dengan
pengetahuan masyarakat Kawasan Adat Ammatoa tentang pasang ri kajang dan
mencari tahu Bagaimana penerapan nilai-nilai pasang ri kajang sebagai media
pendidikan karakter dalam Kawasan Adat Ammatoa. Dalam proses pengumpulan
data kami menggunakan peodoman dan protokol wawancara sehingga
memudahkan dalam proses tanya jawab.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dalam pengumpulan data dengan mencari referensi-
referensi di perpustakaan, bahan-bahan tertulis seperti jurnal ataupun artikel yang
relevan dengan topik penelitian yang dilakukan. Artikel yang dikumpulkan
sebagai bahan perbandingan sehingga didapatkan data yang valid untuk dituliskan
sebagai laporan hasil penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada
teknik analisi data kualitatif yang dijelaskan oleh Creswell (2012) yakni terdiri
dari lima langkah yaitu: (1) Mengolah dan mempersiapkan data untuk di analisis,
langkah ini melibatkan tanskript wawancara, men-scanning mater, mengetik data
lapangan serta menyusun data. (2) Membaca keseluruhan data dengan tujuan
untuk membangun general sense atau informasi yang diperoleh dan merefleksikan
maknanya secara keseluruhan, sehingga peneliti dapat memahami secara
mendalam data-data yang telah didapatkan. (3) Menganalisis lebih detail dengan
meng-coding data. Coding merupakan proses pengelolaan materi dengan
pembagian berdasarkan jenis-jenis data yang memiliki persamaan yang
disampaikan oleh informan penelitian. (4) Menerapkan proses coding untuk
mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema sehingga
bisa dipahami maknanya secara mendalam. Ini bertujuan agar peneliti lebih
mudah dalam mendeskripsikan data penelitian. (5) Mendeskripsikan tema-tema
yang akan disajikan ke dalam bentuk deskriptif atau laporan kualitatif sehingga
hasil penelitian dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah.
6

3.6 Penarikan Kesimpulan


Penarikan kesimpulan ditentukan berdasarkan hasil analisis data observasi,
wawancara mendalam, dan studi pustaka serta melakukan interpretasi terhadap
makna di balik perkataan dan tingkah laku subjek penelitian. Kesimpulan ini
berisi argumentasi peneliti terkait dengan data-data penelitian yang telah diolah
dan dianalisis sehingga tujuan dari penelitian dapat tersampaikan.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

4.1 Hasil Yang Dicapai


Berikut hasil penelitian yang dicapai yaitu:
1. Pengetahuan Masyarakat Adat Ammatoa Tentang Pasang ri Kajang
Secara harfiah, Pasang berarti “pesan”, namun bagi masyarakat dalam
Kawasan Adat Ammatoa, pasang bukan hanya sekedar pesan yang disampaikan
secara lisan, tetapi memiliki makna yang sangat dalam. Pasang bagi masyarakat
adat merupakan sebuah amanah yang sakral dan wajib hukumnya di laksanakan
oleh masyarakat yang ada di dalam Kawasan Adat Ammatoa. Bagi masyarakat
yang melanggar amanah-amanah dalam pasang maka dia akan dijatuhi hukum
adat yang berlaku dalam Kawasan Adat Ammatoa. Hingga saat ini masyarakat
dalam Kawasan Adat Ammatoa masih terus mempertahankan pasang sebagai
pedoman hidup dan hingga kini masih diwariskan secara turun temurun. Proses
pewarisan pasang di dalam Kawasan Adat Ammatoa dilaksanakan dengan
menggunakan tiga metode pewarisan sebagai yang disampaikan oleh informan
penelitian (Bungko Lateng, 69) sebagai berikut:
a. Attareka, merupakan proses pewarisan pengetahuan tradisional leluhur yang
dianggap sakral dan tidak boleh diketahui oleh banyak orang.
b. A’rupama, merupakan proses penyampaian nilai-nilai kehidupan yang wajib
dipraktikkan oleh masyarakat adat Ammatoa kepada generasi muda atau anak-
anak.
c. A’baru-baruga, merupakan salah satu metode untuk menyampaikan pasang
atau pesan leluhur dalam bentuk hukum adat yang hingga saat ini masih
dipraktikkan oleh masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa.
Ketiga metode pewarisan pasang tersebut hingga hari ini masih dipraktikkan
oleh masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa.
Secara umum pasang bagi masyarakat adat ammatoa pada dasarnya mengatur
kehidupan sosial dan budaya masyarakat, serta mengatur hubungan antara
manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia serta manusia dengan
lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Tujuannya agar keseimbangan sistem
sosial dan ekologis dapat terus terjaga di dalam Kawasan Adat Ammatoa. Itulah
mengapa hingga hari ini masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa yang secara
khusus bermukim dalam kawasan hutan adat yang memiliki luas 374 Ha, sangat
arif dalam menjaga lingkungannya.
7

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemangku adat ammatoa (Galla Puto,


64) ada beberapa jenis pasang yang diketahui oleh masyarakat dalam Kawasan
Adat Ammatoa seperti pasang tentang nilai-nilai kehidupan, pendidikan, ekonomi,
hukum adat serta yang lebih khusus pasang terkait dengan pengelolaan
lingkungan. Pengetahuan masyarakat adat ammatoa terkait dengan pasang dalam
pengelolaan lingkungan menjadi ciri khas masyarakat serta kunci dari lestarinya
kawasan hutan adat di Desa Tanah Towa hingga sekarang. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pemimpin Adat Ammatoa ada tiga jenis pasang utama yang
mengatur sistem pengelolaan lingkungan hutan dalam Kawasan Adat Ammatoa
yaitu:
a. Jaga linoa lollong munena iyakatoppa langi’a rupataua lolong boronga,
artinya Jagalah dunia beserta isinya, begitu pula langit, manusia dan hutan.
b. Punna nitabbangi kajua ri boronga angngurangi bosi appatanre tumbusu injo
raunna ngonta, artinya Kalau kayu ditebang di hutan bisa berakibat mengunci
curah hujan, meniadakan mata air, sebab daun kayu yang bisa mendatangkan
hujan dan mata air.
c. Bosi aka’na annanroi tumbusu, punna nupanraki boronga nupanraki kalennu
sanggenna tuhusennu, artinya Kayu dan hutan saling berkaitan, kalau kayu di
hutan dirusak maka akan merusak dirinya dan seluruh keturunannya.
Ketiga Pasang tersebut berpesan untuk menjaga bumi, dampak negatif
merusak lingkugan hutan, dampak positif adanya hutan dan akibat buruk dari
merusak hutan.
Jika dianalisis lebih dalam, pasang tersebut ibarat wahyu bagi masyarakat adat
ammatoa sehingga menjadi pedoman masyarakat dalam melestarikan lingkungan
hutan. Masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa secara umum menganggap
lingkungan hutan sebagai “Boronga topena linoa” kata ini mewakili ketiga
pasang utama yang mengatur lingkungan hutan di dalam Kawasan Adat
Ammatoa. Borong topena linoa berarti “hutan adalah sarung bumi”, anggapan
tersebut bukan hanya sekedar anggapan namun memiliki makna yang sangat
dalam yang dipahami secara kolektif oleh masyarakat adat kajang, dengan tujuan
untuk menjaga kelestarian ekosistem hutan. Ada beberapa fungsi hutan sesuai
konsep pengelolaan hutan bagi orang Kajang, sebagai berikut:
a. Untuk menjaga potensi keanekaragaman hayati seperti kayu dan hasil-hasil
hutan seperti rotan, madu dan berbagai jenis tanaman lainnya serta beberapa
jenis satwa.
b. Untuk mengatur tata air dan mengatur turunnya hujan. Dengan terpeliharanya
hutan, air hujan yang turun sebagian diserap ke dalam tanah yang
menimbulkan mata air.
c. Untuk fungsi ritual. Ada tiga upacara adat sakral yang dilaksanakan di dalam
dalam hutan adat yaitu upacara pemilihan dan pelantikan pemimpin adat,
upacara attunu passau (upacara kutukan bagi pelanggar adat), dan upacara
apparuntuk paknganro, yaitu upacara adat untuk mensucikan kampung.
8

Bagi masyarakat dalam kawasan adat ammatoa, pasang menjadi media


pendidikan karakter untuk generasi muda yang ada di Desa Tanah Towa secara
umum dalam menjaga ekosistem hutan. pasang terkait dengan lingkungan hutan
tidak hanya berisi tentang dampak positif menjaga lingkungan namun juga
menyampaikan pesan dampak negatif saat merusak lingkungan hutan. ini tentu
sangat berguna sebagai pendidikan karakter berwawasan lingkungan bagi
generasi muda di Desa Tanah Towa secara umum dan generasi muda dalam
kawasan adat ammatoa secara khusus sehingga membentuk keseimbangan
manusia dan lingkungan.
2. Penerapan Nilai-nilai Pasang ri Kajang sebagai Media Pendidikan
Karakter
Manusia adalah bagian dari alam yang harus saling memelihara dan menjaga
keseimbangan. Mereka percaya bahwa alam harus dilindungi untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia. Oleh karena itu melindungi alam diterapkan pasang.
Sejatinya pasang ri kajang ada untuk mengatur kehidupan sosial masyarakat,
karena Pasang ri Kajang masyarakat bisa hidup bersinergi dengan lingkungan
alam. Pasang ri kajang di yakini berhasil menjaga ekosistem lingkungan dalam
hutan adat di Kawasan Adat Ammatoa. Penerapan pasang ini seperti tidak
mengambil empat hal dalam hutan, yaitu, Madu (Cani), Udang (Doang), Rotan
(Uhe) dan Kayu (Kaju). Menurut pemimpin adat ammatoa (Bohe’) mengambil
sumber daya alam tersebut tanpa izin berpotensi merusak lingkungan. Namun jika
seseorang mempunyai keinginan menebang pohon karena kebutuhan pembuatan
rumah panggung maka mereka harus menanam jenis pohon yang sama terlebih
dahulu.
Kearifan lokal masyarakat adat Ammatoa yang berlandaskan pada Pasang
merupakan warisan leluhur yang penting untuk terus dijaga dan dilestarikan.
Pasang mengajarkan begitu banyak nilai-nilai kehidupan yang sangat berguna
untuk keberlangsungan hidup masyarakat di Desa Tanah Towa. Bagi masyarakat
adat ammatoa pohon ibarat seperti manusia, ketika mematahkan ranting-ranting
kecil sama halnya memotong tangan seseorang, memotong akar pohon sama
halnya memotong kaki seseorang, dan ketika menebang batang pohon sama
halnya memotong badan manusia. Ketika seseorang melanggar pasang maka akan
dijatuhi hukuman adat yang berlaku dalam kawasan adat yang terbagi kedalam
tiga tingkatan berdasarkan besar tidaknya pelanggaran pasang yaitu ketika
seseorang mengambil ranting-ranting kecil dalam hutan maka akan di denda 2 real
ketika dirupiahkan menjadi 2 juta (Cappa’ Ba’bala), ketika menebang ranting
besar akan di denda 6 real (Tangnga Ba’bala), dan menebang batang pohon akan
di denda 12 real (Poko’ Ba’bala).Hukuman ini tidak lain hanya untuk mendidik
masyarakat dan generasi muda dalam menjaga lingkungan hutan.
Ajaran-ajaran dalam pasang sejatinya merupakan pendidikan karakter
berwawasan lingkungan bagi generasi muda dalam Kawasan Adat Ammatoa,
karenanya, pasang dapat diadopsi dalam dunia pendidikan formal untuk
9

dimanfaatkan sebagai media pembelajaran kepada siswa sehingga dapat


menumbuhkan karakter cinta lingkungan sejak dini demi lestarinya lingkungan
hutan sampai ke masa depan.
4.2 Potensi Khusus
Potensi khusus dari penelitian ini yaitu keberlanjutan ke Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) tekait dengan
menumbuhkan minat dan motivasi kepada generasi muda tentang Pasang ri
Kajang sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan, Bidang
Penelitian Riset (PKM-R) terkait dengan efektifitas penerapan Pasang ri Kajang
sebagai media pendidikan karakter berwawasan lingkungan di Kawasna Adat
Ammatoa.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan dapat ditarik kesimpulan bahwa Pasang bagi
masyarakat adat merupakan sebuah amanah yang sakral dan wajib hukumnya di
laksanakan oleh masyarakat yang ada di dalam Kawasan Adat Ammatoa. Hingga
saat ini masyarakat dalam Kawasan Adat Ammatoa masih terus mempertahankan
pasang sebagai pedoman hidup dan hingga kini masih diwariskan secara lisan dari
satu generasi ke generasi. Pasang ri Kajang ada untuk mengatur kehidupan sosial
masyarakat, karena Pasang ri Kajang masyarakat bisa hidup bersinergi dengan
lingkungan alam. Pengetahuan masyarakat Adat Ammatoa terkait dengan Pasang
dalam pengelolaan lingkungan menjadi ciri khas masyarakat serta kunci dari
lestarinya kawasan hutan adat di Desa Tanah Towa hingga sekarang. Pasang
terkait dengan lingkungan hutan tidak hanya berisi tentang dampak positif
menjaga lingkungan namun juga menyampaikan pesan dampak negatif saat
merusak lingkungan hutan sehingga Pasang menjadi media pendidikan karakter
untuk generasi muda yang ada di Desa Tanah Towa secara umum dalam menjaga
ekosistem hutan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Kawasan Adat Ammatoa
maka peneliti merekomendasikan Pasang ri Kajang agar bisa diterapkan pada
dunia pendidikan formal karena pada ajaran-ajaran dalam pasang sejatinya
merupakan pendidikan karakter berwawasan lingkungan yang dapat di terapkan
dalam kehidupan sehari-hari bagi generasi muda dalam Kawasan Adat Ammatoa,
sehingga dapat menumbuhkan karakter cinta lingkungan sejak dini demi
lestarinya lingkungan hutan sampai ke masa depan. Maka dari itu diharapkan pada
pemerintah setempat memberikan dukungan terkait kearifan lokal sebagai media
pendidikan karakter yang ada di satuan pendidikan formal.
10

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Rudi. (2016). Transformasi Budaya Dalam Perspektif Pendidikan Non


Formal, Jurnal Penelitian Humano Volume 7 (1): 46-63 ejournal.
unkhair.ac.id/index.php/ humano.
Creswell, J.W. 2012. Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif dalam
mixed. Pustaka Pelajar. Yogykarta
Istiawati, Fitrih, N. 2016. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal
Adat Ammatoa dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. Cendikia. 10 (1):
1-18.
Kirshchenbaum, H. 1995. 100 Ways to Enhance Values and Morality in School
and Youth Settings. Allyn and Bacon. Boston
Koesoema D.A. 2010. Pendidikan Karakter; Strategi Mendidik Anak Zaman
Sekarang Globa. Grasindo. Jakrta
Kurniwan dan Boy, H. 2010. Yakinlah Anda Pasti Bisa Sukses. Pustaka Iltizam.
Solo.
Lickona, T. 1991. Education for Character – How our School Can Teach Respect
and Responsibility. Bantam Books. New York
Lickona, T. 2008. Effective Character Education. URL:
www.cortland.edu/character/articles/char_v.asp. Diakses tanggal 19 Februari
2021.
Moleong, J.L. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Rukiyati & Purwastuti, L.A. 2016. Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan
Loka pada Sekolah Dasar di Bantul Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Karakter.
6 (1): 130-142.
Sambu, A.H. 2016. Sejarah Kajang. Yayasan Pemerhati Sejarah Sulawesi Selatan
Indonesia. Edisi ke-01. Yogyakarta.
Siswati, et al. 2018. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Membentuk Sikap
dan Perilaku Sosial Peserta Didik Melalui Pembeljran Sejarah di SMA PGRI
1 Pati Tahun Pelajaran 2017/2018. Indonesian Journal of History Eduction. 6
(1): 1-13.
Sutarno. 2008. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Wahyuni, E.D. 2016. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Pembentuk
Karakter Bangsa. Seminar Nasional Pendidikan 2016. 17 Desember 2016,
Jember, Indonesia. 19-24.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penggunaan Dana Penelitian


Kegiatan Hibah : PKM-RISET SOSIAL HUMANIORA
Judul Penelitian : Pasang Ri Kajang sebagai Media Pendidikan Karakter
Berwawasan Lingkungan di Kawasan Adat Ammatoa
Lokasi : Desa Tanah Towa, Kec. Kajang, Kab. Bulukumba, Provinsi
Penelitian Sulawesi Selatan
Harga
Harga
No Tanggal Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
1 25/05/2021 - 0 - 0 0
2 26/05/2021 - 0 - 0 0
3 01/06/2021 Paket Data Internet 4 Paket 110.000 440.000
4 02/06/2021 Bahan Bakar 4 Liter 10.000 40.000
(Bensin)
5 03/06/2021 Bahan Bakar 2 Liter 10.000 20.000
(Bensin)
6 04/06/2021 - 0 - 0 0
7 05/06/2021 Bahan Bakar 2 Liter 10.000 20.000
(Bensin)
8 07/06/2021 Bahan 1 Liter 15.000 15.000
Bakar(Bensin)
9 09/06/2021 Bahan Bakar 3 Liter 10.000 30.000
(Bensin)
10 10/06/2021 Bahan Bakar 2 Liter 10.000 20.000
(Bensin)
11 11/06/2021 Aplikasi Zoom 1 - 244.000 244.000
12 12/06/2021 Membeli Buku 4 Paket 85.000 340.000
13 15/06/2021 0
14 17/06/2021 Paket Alat Tulis 6 Paket 50.000 300.000
15 18/06/2021 Tes Bebas Covid-19 1 Orang 250.000 250.000
19/06/2021 Transportasi ke
16 lokasi untuk Orang
1 150.000 150.000
pengumpulan data
awal
17 21/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
18 22/06/2021 Bahan Bakar 1 Liter 25.000 25.000
19 22/06/2021 - 0 - 0 0
20 23/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
21 24/06/2021 Bahan Bakar 1 Liter 25.000 25.000
(Bensin)
12

22 25/06/2021 Bahan Bakar Liter


1 25.000 25.000
(Bensin)
23 26/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
24 27/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
25 27/06/2021 - 0 - 0 0
26 28/06/2021 - 0 - 0 0
27 29/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
28 30/06/2021 Bahan Bakar Liter
1 25.000 25.000
(Bensin)
29 01/07/2021 Paket Data Internet 4 Paket 110.000 440.000
Transportasi
30 03/07/2021 kembali ke 1 Orang 150.000 150.000
Makassar untuk
ujian final
31 05/07/2021 0 - 0 0
32 06/07/2021 Tes Bebas Covid-19 3 Orang 250.000 750.000
Transportasi ke
33 07/07/2021 lokasi untuk 4 Orang 150.000 600.000
pengumpulan data
lanjutan
34 08/07/2021 - 0 - 0 0
35 11/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
36 12/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
37 12/07/2021 - 0 - - 0
38 13/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
39 13/07/2021 - - - - 0
40 14/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
41 15/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
42 16/07/2021 Bahan Bakar 2 Liter 25.000 50.000
(Bensin)
Transportasi
43 17/07/2021 kembali ke Kota 4 Orang 150.000 600.000
Makassar
44 18/07/2021 Bahan Bakar 4 Liter 10.000 40.000
(Bensin)
45 23/07/2021 - 0 - 0 0
46 24/07/2021 - 0 - 0 0
47 25/07/2021 - 0 - 0 0
13

48 27/07/2021 - 0 - 0 0
49 28/07/2021 - 0 - 0 0
50 30/07/2021 - 0 - 0 0
51 01/08/2021 - 0 - 0 0
52 04/08/2021 Bahan Bakar 2 Liter 15.000 30.000
(Bensin)
53 15/09/2021 Paket Data Internet 4 Paket 110.000 440.000
54 17/09/2021 Aplikasi Canva dan 1 - 556.000 556.000
Adobe Ilustrator
Total (Rp) Rp. 6.000.000

Catatan: Penggunaan dana telah tercapai adalah 100%

Lampiran 2. Bukti Pendukung Kegiatan Penelitian


A. Daftar Informan Penelitian
Berikut daftar indorman di Kawasan Adat Ammatoa.
No Nama Usia Alamat Keterangan
1. Puto Palasa 73 Desa Tanah Towa Ketua Adat (Bohe)
2. Bungko Lateng 69 Desa Tanah Towa Pemangku Adat
3. Galla Puto 64 Desa Tanah Towa Pemangku Adat
4. Nolleng 46 Desa Tanah Towa Pemerhati Budaya
5. Ramlah 37 Desa Tanah Towa Masyarakat Lokal
6. Alam 36 Desa Tanah Towa Guru
7. Mail 27 Desa Tanah Towa Generasi Muda
8. Yunus 25 Desa Tanah Towa Generasi Muda

B. Pedoman Penelitian
Berikut pedoman wawancara yang kami gunakan selama melakukan
pengumpulan data penelitian:
14
15

Pedoman wawancara tersebut memudahkan bagi kami selama melakukan


wawancara dengan informan di Desa Tanah Towa, Khususnya di Kawasan Adat
Ammatoa. Pedoman wawancara tersebut mencakup pertanyaan atas topik
penelitian yang kami teliti secara kualitatif.

C. Bukti Subnit Artikel Ke Jurnal


Berikut bukti telah melakukan Subnit Artikel Ke Jurnal, Yaitu Jurnal Citra
Pendidikan pada tanggal 10 Agustus 2021:
16

D. Poster
Berikut Poster yang kami buat yang memuat tentang Pasang ri Kajang

E. Surat Izin Penelitian


Berikut surat izin penelitian yang kami dapatkan dari berbagai instansi seperti
di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu (DPMPTSP) Provinsi
Sulawesi Selatan, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBAMPOL) dan
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Bulukumba.
17

(1) (2)

(3) (4)
18

Keterangan:
Surat Izin Penelitian: (1) Kemahasiswaan dan Alumni Universitas
Muhammadiyah Makassar, (2) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan, (3) Kesatuan Bangsa dan
Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Bulukumba. (4) Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Tepadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bulukumba.

F. Rapit Test
Berikut Surat Rapit Test COVID 19 sebelum ke lokasi penelitian di Desa
Tanah Towa, Kecamatan Kajang.

(1) (2)
19

(3) (4)

G. Dokumentasi Persiapan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Data Penelitian di


Desa Tanah Towa
KegiatanHibah : PKM-RISET SOSIAL HUMANIORA
JudulPenelitian : Pasang Ri Kajang sebagai Media Pendidikan Karakter
Berwawasan Lingkungan di Kawasan Adat Ammatoa
LokasiPenelitian : Desa Tanah Towa, Kec. Kajang, Kab. Bulukumba, Provinsi
Sulawesi Selatan
Dosen
No Tanggal Kegiatan
Pendamping
1. 25/05/2021 Catatan:Pertemuan awal dan pemberian
arahan terkait dengan rencana pelaksanaan
program kreativitas mahasiswa yang di
arahkan oleh Kemahasiswaan Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh). Dalam
kegiatan ini juga disampaikan harapan-
harapan terkait dengan peningkatan kualitas
PKM di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Dokumen Pendukung:
20

2. 26/05/2021 Catatan: Pelaksanaan bimbingan teknis


(Bimtek) dalam rangka presentasi rencana
pelaksanaan program kreativitas mahasisswa
di ruangan Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Makassar (Unismuh).
Dokumen Pendukung:
1

3. 01/06/202 Catatan:Pertemuan perdana team peneliti dengan


1 pembimbing Program Kreatifitas Mahasiswa
(PKM), membahas tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Dokumen Pendukung:

4. 02/06/202 Catatan:Diskusi dengan team peneliti untuk


1 pembuatan dan pembahasan pedoman wawancara
yang akan digunakan di lokasi penelitian.
Dokumen Pendukung:
2

5. 03/06/202 Catatan: Proses pengurusan izin penelitian di


1 bagian Lembaga Penelitian Pengembangan dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, untuk kelengkapan
berkas perizinan penelitian di DPMPTSP (Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu
Pintu) Provini Sulawesi Selatan.
Dokumen Pendukung:

6. 04/06/202 Catatan:Kegiatan pendampingan yang dilaksanakan


1 oleh Perguruan Tinggi Muhammadiayah Aisyiyah
(PTMA) dalam rangka Pendampingan PKM PTM-A
Menuju PIMNAS 2021.
3

Dokumen Pendukung:

7. 05/06/202 Catatan:Mengambil Surat Izin Penelitian dibagian


1 Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian
Kepada Masarakat (LP3M) Universitas
Muhammadiah Makassar.
Dokumen Pendukung:

8. 07/06/202 Catatan:Mengurus Surat Izin Penelitian di Kantor


1 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Selatan,
4

sebagai bukti bahwa penelitian yang dilakukan


memiliki izin resmi dari pemerintah daerah.
Dokumen Pendukung:

9. 09/06/202 Catatan:Diskusi dengan team peneliti untuk


1 persiapan ke lokasi penelitian dalam rangka
pengumpulan data penelitian.
Dokumen Pendukung:
5

10. 10/06/202 Catatan:Pengurusan dan Pengambilan danan


1 Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial
Humaniora (PKM-RSH) di rektorat lama
Universitas Muhammadiah Makassar.
Dokumen Pendukung:

11. 11/06/202 Catatan:Bimtek 2 (bimbingan teknis), untuk


1 memantau kemajuan Program Kreatifitas Mahasiswa
yang dilaksanakan oleh Kemahasiswaan Universitas
muhammadiyah Makassar.
Dokumen Pendukung:
6

12. 12/06/202 Catatan: Membeli beberapa buku yang berkaitan


1 dengan penelitian yang kami lakukan sebagai bahan
literatur.
Dokumen Pendukung:

13. 15/06/202 Catatan: Bimbingan kedua melaui Zoom Meeting,


1 pemantapan pedoaman wawancara sebagai panduan
pengumpulan data dilapangan ketika melakukan
penelitian.
Dokumen Pendukung:
7

14. 17/06/202 Catatan: Membeli perlengkapan alat tulis yang


1 diperlukan sebagai pendukung kegiatan di lokasi
penelitian., perlatan yang dibeli berupa buku tulis,
pulpen dan lain-lain.
Dokumen Pendukung:
8

15. 18/06/202 Catatan: Melakukan GeNose Covid 19 Report


1 sebelum berangkat kelokasi penelitian di Desa
Tanah Towa.
Dokumen Pendukung:

16. 19/06/202 Catatan: berangkat kelokasi penelitian (Kec.


1 Kajang, Kab. Bulukumba) untuk mengurus surat izin
penelitian di pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Dokumen Pendukung:
9

17. 21/06/202 Catatan: membawa surat izin dari DPMPTSP ke


1 KESBAMPOL (Kesatuan Bangsa dan Politik)
sekaligus mengurus surat rekomendasi pengeluaran
izin penelitian di kantor DPMPTSP (Dinas
Penanaman Modal dan Pelaanan Terpadu Satu
Pintu) Kabupaten Bulukumba
Dokumen Pendukung:
10

18. 21/06/202 Catatan: mengurus Surat Izin Penelitian di Kantor


1 DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu) Kabupaten Bulukumba.
Dokumen Pendukung:

19. 22/06/202 Catatan:mencari sumber referensi yang berkaitan


1 dengan penelitian yang kami lakukan di DPK (Dinas
11

Perpustakan dan Kearsipan) Kabupaten Bulukumba.


Dokumen Pendukung:

20. 23/06/202 Catatan: observasi lokasi penelitian dan aktifitas


1 masyarakat yang berada di Kawasan Adat
Ammatoa.
Dokumen Pendukung:
12

21. 24/06/202 Catatan:Mengunjungi perpustakaan yang berada di


1 dalam Kawasan Adat Ammatoa untuk mencari
sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian
yang kami lakukan.
Dokumun Pendukung:

22. 25/06/202 Catatan: Wawancara perdana dengan Bungko


1 Lateng sebagai tokoh adat sekaligus generasi tua
yang mengetahui sejarah Pasang ri Kajang.
Dokumun Pendukung:
13

23. 26/06/2021 Catatan:Wawancara dengan Ibu Ramlah selaku


Kepala Dusun Sobbu sekaligus anak dari Bohe
(ketua adat ammatoa).
Dokumen Pendukung:
14

24. 27/06/2021 Catatan:Wawancara dengan kak Mail selaku


generasi muda dan anggota kelompok anak sarungan
di Kawasan Adat Ammatoa.
Dokumen Pendukung:

25. 27/06/2021 Catatan: Wawancara dengan pak Alam selaku guru


SD Negeri 351 Kawasan terkait dengan pemanfaatan
kearifan lokal di Sekolah Dasar khususnya Pasang ri
Kajang.
Dokumen Pendukung:
15

26. 28/06/2021 Catatan: diskusi dengan team peneliti terkait data


awal yang didapatkan dari hasil observasi dan
wawancara lokasi penelitiaan.
Dokumen Pendukung:

27. 29/06/2021 Catatan:Wawancara dengan pemangku adat


sekaligus penjaga gerbang masuk Kawasan Adat
Ammatoa terkait dengan pengetahuan masyarakat
tentang Pasang ri Kajang.
Dokumen Pendukung:
16

28. 30/06/2021 Catatan: Wawancara dengan Galla Puto selaku


Tokoh Adat di Kawasan Ammatoa yang lebih
mengetahui tentang Pasang ri Kajang.
Dokumen Pendukung:
17

29. 01/07/2021 Catatan:Transkip rekaman hasil wawancara dengan


informan untuk mempermudah dalam pengolahan
dan mendeskripsikan data.
Dokumen Pendukung:

30. 03/07/2021 Catatan: Kembali ke makassar untuk mengikuti


mengikuti final dadakan di Universitas
Muhammadiah Makassar.
Dokumen Pendukung:
18

31. 05/07/2021 Catatan: Zoom meeting tim peneliti dengan dosen


pembimbing pembahasan tentang data awal
penelitian yang telah di dapatkan ketika mengunjungi
lokasi penelitian dan diskusi terkait dengan hal-hal
yang akan dilaksanakan selanjutnya ketika
melakukan pencarian data lanjutan.
Dokumen Pendukung:

32. 06/07/2021 Catatan: melakukan rapid tes covid 19 sebelum


19

kembali ke lokasi penelitian Kawasan Adat


Ammatoa.
Dokumen Pendukung:

33. 07/07/2021 Catatan: Berangkat kembali ke lokasi penelitian


untuk pengumpulan data lanjutan di Kawasan Adat
Ammatoa.
Dokumen Pendukung:
20

34. 08/07/2021 Catatan: Melakukan diskusi persiapan pencarian


data penelitian dan karantina selama beberapa hari di
rumah sebelum terjun langsung ke Masarakat Adat
Ammatoa.
Dokumen Pendukung:
21

35. 11/07/2021 Catatan: Wawancara kembali dengan Pak Abdul


Salam selaku Kepala Desa Tanah Towa dan sebagai
Galla Lombo salah satu Tokoh Adat di Kawasan
Adat Ammatoa.
Dokumen Pendukung:
22

36. 12/07/2021 Catatan: Kembali melakukan observasi lingkungan


masarakat Kawasan Adat Ammatoa.
Dokumen Pendukung:

37. 12/07/2021 Catatan: Observasi kegiatan Masarakat Adat dan


ikut serta dalam mendengarkan diskusi generasi
muda dan generasi tua.
Dokumen Pendukung:
23

38. 13/07/2021 Catatan: Wawancara dengan kak yusuf salah satu


generasi muda Kawasan Adat Ammatoa terkait
dengan Pasang ri Kajang.
Dokumen Pendukung:

39. 13/07/2021 Catatan: Wawancara dengan pak Pate’ terkait


dengan pengetahuan masyarakat tentang Pasang ri
Kajang serta proses pewarisan kepada generasi
muda.
Dokumen Pendukung:
24

40. 14/07/202 Catatan: Observasi lingkungan rumah masarakat


1 Kawasan Adat Ammatoa.
Dokumen Pendukung:

41. 15/07/202 Catatan: diskusi dengan masarakat setempat


25

1 tentang Pasang ri Kajang yang terkait dengan


lingkungan.
Dokumen Pendukung:

42. 16/07/202 Catatan: Kembali Mengunjungi Perpustakaan yang


1 berada di dalam Kawasan Adat Ammatoa.
Dokumen Pendukung:
26

.43. 17/07/202 Catatan: Kembali ke Makassar karena data yang


1 kami dapatkan di lokasi penelitian untuk Pengolahan
data sekaligus mengikuti final yang diadakan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dokumen Pendukung:

44. 18/07/202 Catatan: Diskusi dengan tim peneliti tentang


1 pengolahan data untuk laporan kemajuan dan
laporan akhir.
27

Dokumen Pendukung:

45. 23/07/202 Catatan: Melanjutkan transkip rekaman wawancara


1 dengan informan untuk mempermudah dalam
pengolahan dan mendeskripsikan data.
Dokumen Pendukung:

46. 24/07/202 Catatan: Pengolahan data penelitian dalam rangka


28

1 penyusunan laporan kemajuan dan laporan akhir.


Dokumen Pendukung:

47. 25/07/202 Catatan: Pengolahan data penelitian untuk


1 penyusunan laporan kemajuan dan laporan akhir.
Dokumen Pendukung:
29

48. 27/07/202 Catatan: Membuat Power Point untuk persiapan


1 presentasi Evaluasi Realisasi PKM dan PIMNAS
yang diadakan oleh Universitas Muhammadiah
Makassar di Zoom Meeting.
Dokumen Pendukung:
30

49. 28/07/202 Catatan: Mengikuti Evaluasi Realisasi PKM dan


1 PIMNAS yang diadakan oleh Universitas
Muhammadiah Makassar di Zoom Meeting.
Dokumen Pendukung:

50. 30/07/202 Catatan: Mengikuti Lanjutan Evaluasi Realisasi


1 PKM dan PIMNAS yang diadakan oleh Universitas
Muhammadiah Makassar di Zoom Meeting.
Dokumen Pendukung:
31

51 01/08/202 Catatan: Mengikuti Workshop Persiapan Monev


1 PKM Menuju PIMNAS 2021 dan Optimalisasi
Luaran PKM Berorientasi HAKI yang diadakan oleh
Perguruan Tinggi Muhammadiah.
Dokumen Pendukung:

52 04/08/202 Catatan: Diskusi Bersama dengan dosen


32

1 pembimbing untuk mengevaluasi persiapan


pelaksanaan PKP2 Eksternal di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Dokumen Pendukung:

53 15/09/202 Catatan: Penyelesaian laporan akhir sebagai target


1 luaran dalam penelitian ini.
Dokumen Pendukung:
33

54 17/09/202 Catatan: Pembuatan poster yang memuat tentang


1 Pasang ri Kajang mengunakan aplikasi Canva dan
Adobe Ilustrator.
Dokumen Pendukung:

Anda mungkin juga menyukai