Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

Nama Kegiatan : Belajar dari rumah TVRI-SD kelas 4 – 6


Tempat : Jalan Imam Sujono RT 02 RW 04
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2020
Waktu : 09.00 – 09.30
Pengamat : Satria Budi Laksana
Materi Pengamatan : “Kain Tenun Sengkang”
Hasil Pengamatan :

KAIN TENUN SENGKANG

Kain Tenun Sengkang berbahan dasar kepompong dari ulat sutra yang
kemudian diolah secara manual (tidak menggunakan mesin.) Artinya
pembutannya digerakkan oleh tangan-tangan manusia.
Kepompong sebagai bahan untuk membuat kain ini dihasilkan dari ulat
sutra yang dibudidayakan oleh masyarakat menggunakan tanaman
Murbey.

Kepompong yang telah dipanen kemudian diolah dengan beberapa tahapan.


Mulai dari tahap pemintalan dan pewarnaan yang kemudian diubah
menjadi benang sebagai bahan dasar kain sutera. Tanaman Murbey sebagai
media untuk ulat sutra sendiri banyak dijumpai di kota kabupaten
sehingga pembudidayaannya dapat dilakukan di daerah ini.

Fungsi dan Kegunaan Kain Tenun Sengkang

Kain Sutra Sekang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan penting,


termasuk upacara adat, pesta pernikahan, hingga kegiatan resmi
pemerintahan.

Sejarah Kain Tenun Sutra Sengkang

Menurut cerita turun temurun dan beberapa literatur, kain tenun sutra
Sengkang telah ada sejak ratusan tahun silam. Kain tenun ini sudah ada
sejak abad ke 14 di Kabupaten Wajo. Namun pada saat itu, terbatas pada
pembuatan untuk pemakaian sendiri. Bukan untuk komoditi dagangan.

Misalnya saja seseorang ingin melakukan hajatan pernikahan, itu biasanya


anak-anak perempuan diminta orang tua untuk menenun sarung. Apakah
untuk dipakainya sendiri atau dipakai orang tuanya. Sehingga belum
menjadi komoditi dagangan, hanya dipakai sendiri.

Sejarah kain tenun sutra Sengkang tidak dapat dipisahkan dari peran
perempuan Bugis dari keluarga. Orang tua suku Bugis zaman dulu
menjadikan kain tenun sutra sebagai salah satu cara dalam mendidik anak
perempuan mereka.

Agar supaya perempuan-perempuan ini bisa menjaga diri, terhindar dari


pada hal-hal negatif sehingga lebih banyak dianjurkan untuk tinggal
dirumah untuk menenun. Akhirnya menjadi tradisi dan budaya pada
masyarakat Bugis, khususnya di Kabupaten Wajo ini setiap perempuan
wajib pandai menenun.

Pertanyaan dan Jawaban dari Pengamatan “Kain Tenun Sengkang”


1. Apa hubungannya ulat dengan kain sutra? 
Jawaban :
Hubungan ulat sutra dengan kain sutra adalah bahwa kepompong ulat
sutra berupa benang sutra  merupakan serat protein alami yang bisa
dijadikan bahan baku pembuatan kain sutra.

2. Kita belajar banyak mengenai kain tenun sengkang. Pertanyaan: (1) Apa
yang kalian ketahui mengenai kain tenun sengkang? 
Jawaban:
Kain Tenun Sengkang (adalah nama asli dari "Tenun Makassar" dan
"Tenun Bugis") merupakan produk kerajinan kain tenun dan sutera
khas suku Bugis-Makassar dari pelosok Sulawesi Selatan.
Tenun Sengkang dibuat secara manual menggunakan alat tenun
tradisional yang digerakkan dengan kombinasi paralel tangan dan kaki
oleh ibu dan gadis penenun dengan lama waktu pembuatan sekitar 3-4
bulan. Tenun Sengkang dengan warna kontras dan corak menariknya
sangat cocok dijadikan berbagai kreasi busana wanita seperti blouse,
dress, gaun, gamis, blazer, kemeja, rok, sarung, aksesoris, variasi, dan
sebagainya.
3. Kalian pasti memiliki pakaian atau kain tradisional daerah kalian.
Pertanyaan: (2) Jelaskan mengenai kain atau pakaian tradisional daerah
kalian! Apakah ada persamaannya dengan kain tenun sengkang?
Jawaban :
Kain atau Pakaian tradisional di tempat saya adalah Batik
Batik adalah kain yang dilukis menggunakan canting dan cairan lilin
malam sehingga membentuk lukisan-lukisan bernilai seni tinggi diatas
kain mori. Batik berasal dari kata amba dan tik yang merupakan
bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik. Kalau jaman dulu
disebutnya ambatik.
Persamaan batik dank ain tenun sengkang adalah Sama sama memiliki
makna dan arti tersendiri,memiliki motif yang khas.
Tugas satria hari Jum’at, 17 April 2020
Assalamualaikum...tetap bahagia brsama kelg. tuk hari ini. Tugas hr
Jumat, 17-4-2020:
1. Membaca dan mempelajari buku Tema 9 Sub 1 PB 6.
2. Mengerjakan langsung di modul soal latihan E, F hal. 25 dan Soal lat.
Sub Tema 1 hal. 26, 27.
3. Belajar dr TVRI dan jgn lupa mencatatnya. Semua tgas hr ini tdak
perlu difotokan...trm ksih

Anda mungkin juga menyukai