Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

Nama Kegiatan : Belajar dari rumah TVRI-SD kelas 4 – 6


Tempat : Jalan Imam Sujono RT 02 RW 04
Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2020
Waktu : 09.00 – 09.30
Pengamat : Satria Budi Laksana
Materi Pengamatan : “Sejarah Rempah Pala di Banda Neia dan Tarian Soya-Soya”
Hasil Pengamatan :

SEJARAH REMPAH PALA DI BANDA NEIA

Sejarah rempah dikepulauan Banda yang terletak di Provinsi Maluku. Rempah-


rempah yang tumbuh dan ditanam di nusantara selama berabad-abad silam telah
menjadi daya tarik bagi bangsa – bangsa asing untuk datang. Salah satu wilayah
penghasil rempah terbesar di Timur Indonesia adalah Kepulauan Banda. Kepulauan
banda adalah wilayah penghasil buah pala terbesar dan terbaik di dunia.
Sejak abad ke-13 pala telah dibudidayakan oleh masyarakat Banda, kemajuan
perkembangan perdagangan pada abad ke-15 membuat Banda semakin ramai
dikunjungi oleh orang-orang asing dan perlahan menguatkan Banda sebagai
pelabuhan rempah yang ramai.
Sudah sejak lama pala dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan hidup
manusia. Pada abad ke-9 di Mesir dan India pala digunakan sebagai pengawet jasad.
Masih banyak lagi manfaat buah pala lainnya. Daging buah pala dapat dibuat sirup,
fuli atau kulit pembungkus biji pala dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan, bumbu
masak, kosmetik, dan minyak atsiri. Berbagai macam manfaat buah pala inilah yang
membuat bangsa Eropa sejak abad ke-16 berlomba-lomba datang ke Banda.

Abad ke-16
Pada abad pertengahan harga pala dipasar Eropa sangat mahal, kalau
dibandingkan dengan jaman sekarang seperti gadget canggih yang harganya bias
puluhan juta rupiah. Rempah-rempah dimaluku dimanfaatkan sejak zaman Romawi.
Pala dibawa ke Eropa oleh para pedagang Cina yang singgah di Maluku. Pala juga
dibawa oleh para pedagang India melintasi Asia Tengah dan Asia Barat. Dari situlah
kemudian pala tersebar ke berbagai penjuru Dunia.
Selama puluhan tahun bangsa Eropa berlayar mengelilingi dunia mencari
sumber rempah-rempah. Bangsa Portugis menjadi yang pertama kali mendarat di
Banda pada tahun 1512. Kedatangan bangsa Portugis kemudian disusul oleh
kedatangan bangsa Belanda pada tahun 1599. Inggris pun tak mau kalah mereka
menyusul Belanda datang ke Banda pada tahun 1601. Persaingan Belanda dan
Inggris memperebutkan pala di Banda akhirnya membuat Portugis tersisih. Melalui
serikat dagang VOC, Belanda menjalankan taktik yang kejam untuk menguasai
perdagangan pala. Belanda bahkan tidak segan menggunakan berbagai cara
termasuk menyingkirkan para pemimpin desa atau yang dikenal dengan orang kaya.
Kedatangan Bangsa Eropa yang ingin menguasai perdagangan pala, membuat
masyarakat Banda menderita. Kejayaan pala sebagai rempah-rempah yang dicari oleh
masyarakat dunia justru membuat masyarakat Banda perlahan terpinggirkan. Pada
abad ke-19 setelah inggris berhasil merbut Pulau Run dari tangan Belanda. Inggris
kemudian membawa Pohon Pala keluar dari Banda dan mulai menanambya di
Sumatera dan Malaysia. Sejak saat itu monopoli perdagangan pada dunia yang
dikuasai VOC pun runtuh. Kini pala dapat diperolah dengan mudah di seluruh
Indonesia.

Pertanyaan :
Bagaimana cara membudidayakan tanaman Buah Pala ?
Jawaban :
Cara membudidayakan tanaman buah pala adalah dengan cara generatif (biji) dan
juga dengan vegetative. Pala merupakan salah satu rempah-rempah yang banyak
dihasilkan di Maluku dan Banda.

SEJARAH TARIAN SOYA-SOYA

Tarian Soya-soya adalah tarian perang yang menceritakan tentang peperangan


masyarakat Maluku Utara dan asalnya dari pulau Kayoa. Pulau Kayoa adalah salah
satu pulau di Halmahera Selatan yang kemudian menyebar ke seluruh Maluku Utara.
Tari soya-soya tercipata pada saat masyarakat di daerah Maluku Utara disebut
dengan bala kusu sekano-kano yang artinya masyarakat yang sedang marah karena
mengetahui Sultan Babullah diculik kemudian dibunuh.
Kostum tarian soya-soya terdiri dari setelan seperti kemeja dan celana panjang
kemudian ada selempang kiri kanan warna merah atau kuning kemudian rok
warnanya ada 4 saja, topinya bernama Tuala Lipat. Ornamennya ada ngana-ngana
disebelah kanan dan salawaku di sebelah kiri yang menggambarkan ornamen perang.
Karena yang menari laki-laki semua jadi tidak menggunakan make up. Tarian soya-
soya ada sekitar 12 gerakan dasar dan 12 gerakan dasar tersebut belum ada
namanya. Tapi setiap pergerakan pergantian gerakan diberi nama “Saya”. Salah satu
gerakan diberi nama Subah, yaitu gerakaan saat hormat atas jenasah Sultan
Babulllah.

Pertanyaan :
Soya-soya merupakan salah satu tarian yang berasal dari daerah Maluku Utara. Apa
yang harus kamu lakukan untuk melestarikan budaya nasional seperti Tari Soya-
soya ?

Jawab :
Yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya nasional seperti tari Soya-soya
adalah mengerti sejarah tarian, berasal dari mana dan memahami makna tarian
tersebut serta mengajarkannya atau membagikannya kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai