Oleh: XI SOS 1
1. Adinda Fareza Kinanti
2. Calista Patricia
3. Miftahussa’adah
4. Nenden Berlyana
5. Syahnikmah Putri N
6. Yenti Rahmawati
BAB 2 ISI
Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat Ke Dunia Timur
Kedatangan bangsa barat ke dunia timur memiliki latar belakang tertentu sehingga mengapa
bangsa barat atau negara-negara barat ini berbondong-bondong ke negara-negara yang berada
di kawasan timur. tentu karna ada sebab, pasti ada yang mereka inginkan sehingga ia harus
menjelajah ke kawasan dunia timur.
Faktor yang mendorong bangsa Barat datang ke dunia Timur antara lain
sebagai berikut.
1. Bangsa Eropa berkeinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal. Dengan
demikian,diharapkan akan diperoleh harga lebih murah dan keuntungan besar.
3. Keinginan untuk melanjutkan perang salib dan menyebarkan agama Kristen ke daerah-daerah
yang dikunjungi.
4. Adanya jiwa petualangan, sehingga menggugah semangat untuk melakukan penjelajahan
samudra.
5. Adanya keinginan untuk membuktikan pendapat bahwabentuk bumi itu bulat, seperti yang
dikemukakan oleh Copernicus (1473–1543), seorang ahli matematika dan juga astronom dari
Polandia. Pendapat Copernicus itu diperkuat oleh Galileo Galilei (1564-1630), astronomdari
Italia.
6. Tujuan kedatangan Bangsa Eropa ke Dunia Timur, adalah untuk mendapatkan 3G : GOLD,
mencari kekayaan (rempah-rempah) GLORY, mencari Kejayaan (menjajah) GOSPEL,
menyebarkan agama Nasrani.
Portugis
a) Bartolomeos Diaz 148
Bartholomeus Diaz adalah seorang pelaut bangsa Portugis. Bartholomeuz Diaz pertama
kali melakukan pelayaran melalui arah timur dengan menyusuri sepanjang Pantai Barat
Afrika. Pada tahun 1486 Bartholomeus Diaz sampai di ujung Afrika Selatan yang kemudian
disebut Tanjung Harapan atau Tanjung Topan. Disebut Tanjung Topan karena di ujung
selatan benua Afrika kapalnya pecah dihantam badai. Disebut Tanjung Harapan sebab
Bartholomeus Diaz sudah mempunyai harapan menemukan daerah baru. Bertolak
dari Lisabon (Portugis),bergerak kearah selatan menyusuri pantai barat Afrika,sampai di
ujung selatan benua Afrika, yang kemudian diberi nama Tanjung Harapan, kemudian
Bartolomeos Diaz kembali lagi ke Portugis karena ada gelombang/badai yangbesar
Spanyol
a) Christophorus Colombus (1492)
Colombus adalah seorang pelaut bangsa Italia.Pada tahun 1492 Columbus melakukan
pelayaran menuju ke arah barat menyeberang Samudera Atlantik dalam waktu sekitar dua
bulan. Columbus mendarat di Kepulauan Bahama dan menemukan Benua Amerika. Bertolak
dari Spanyol ke arah barat, mengarungi samudra Atlantik, sampai di kepulauan Bahama
(Karibia), dia mengira telah sampai di Hindia, maka peduduk pulau tersebut diberi nama
Indian.
b) Expedisi Magellan-Canno (1521)
Magellan adalah seorang pelaut berkebangsaan Portugis yang tinggal di Spanyol. Magelhaens
memulai pelayarannya tanggal 10 Agustus 1519. Dalam pelayaran tersebut Magelhaens
dibantu oleh wakilnya yang bernama Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis, Pigafetta.
Magelhaens berlayar ke arah barat melewati ujung selatan benua Amerika (yang kemudian
disebut selat Magelhaens) dari Samudra Pasifik sampai di
kepulauan Mactan. Di sana disambut oleh penduduk asli dengan pertempuran, yang akhirnya
Kepulauan Mactan dapat dikalahkan. Untuk menghormati raja Philip II, maka Kepulauan
Mactan diubah namanya menjadi Filipina dan dalam pertempuran tersebut Magelhaens
meninggal pada tahun 1521. Pelayaran itu kemudian dilanjutkan oleh Juan Sabastian del
Cano ke Maluku. Juan Sebastian menjadi manusia pertama yang berhasil mengelilingi dunia
dan membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat. Sehingga oleh raja Philip II diberi
hadiah bola dunia yang bertuliskan “Engkaulah orang pertama yang mengitariku”
Bertolak dari Spanyol kearah barat mengarungi samudra Atlantik, menyusuri pantai timur
Amerika,sampai diujung selatan benua Amerika, kemudian mengarungi samudra Pasifik
yang sangat luas dan tenang, sampai di Massava (Pilifina), disana Ferdinand Magellan tewas
oleh orang Mactan, kemudian sisa pasukan di bawah pimpinan Yuan Sebastian Del Canno
melanjutken perjalanan ke Kalimantan, Maluku, dan pulang ke Spanyol lewat Tanjung
Harapan. Dasar / landasan yang dipakai dalam penjelajahan samudra adalah Perjanjian
Tordesillas (Paus AlexanderVI), Yang berisi pembagian wilayah/arah penjelajahan samudra,
Portugis kearah Timur, Spanyol kearah Barat. Akibat bertemunya Portugis dan Spanyol di
Maluku,maka muncul perjanjian SARAGOSA 1526 yang isinya:Pembagian wilayah
operasional perdagangan, Portugis di Maluku, sedangkan Spanyol di Filipina.
Belanda
Jalur pelayaran Belanda tidak sama dengan Portugis karena ada petunjuk jalan dari Jan
Huygen Van Liscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis.
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Bangsa barat banyak memburu kekayaan alam dari bangsa timur terutama rempah rempah.
salah satunya adalah bangsa Indonesia. Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki
jumlah sumber daya alam melimpah. Kekayaan alam yang melimpah itulah yang menarik
perhatian bagi bangsa barat untuk menduduki dan menguasai seluruh sumber daya
yang ada di Indonesia. Dengan jumlah hasil bumi yang melimpah, bangsa barat
mengharapkan keuntungan besar. Salah satu jenis sumber daya alam yang menarik
bangsa Barat pada masa itu adalah rempah – rempah yang sangat diperlukan oleh bangsa
Eropa dalam kehidupan sehari – hari.
Kekuasaan Kongsi Dagang VOC
Lord, Duke, Count,dari 17 provinsi yang ada di Belanda sebagai pemilik saham
VOC. Mereka terdiri atas delapan perwakilan kota pelabuhan dagang di
Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam. Dalam
menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara
lain:
Demikian halnya dengan VOC, tidak sekedar menjadi sebuah kongsi
dagang yang berusaha untuk mencari untung saja, tetapi juga ingin
menanamkankekuasaannya di Nusantara. VOC dengan hak-hak dan
kewenangan yang diberikan pemerintah dan parlemen Belanda telah melakukan
penjajahan dan penguatan akar kolonialisme dan imperialisme. VOC telah
melakukan praktik penjajahan di Nusantara. Melalui cara-cara pemaksaan
monopoli perdagangan, politik memecah belah serta tipu muslihat yang sering
disertai tindak peperangan dan kekerasan, semakin memperluas daerah
kekuasaan dan memperkokoh “kemaharajaan” VOC. Sekali lagi tindak
keserakahan dan kekerasan yang dilakukan oleh VOC itu menunjukkan mereka
tidak mau bersyukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Oleh
karena itu, wajar kalau timbul perlawanan dari berbagai daerah di Nusantara,
misalnya dari Aceh, Banten, Demak, Mataram, Banjar, Makassar, dan Maluku.
3.VOC Gulung Tikar
Pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, VOC mengalami
puncak kejayaan.Penguasa dan kerajaan-kerajaan lokal di Nusantara
umumnya berhasil dikuasai. Kerajaan-kerajaan itu sudah menjadi
bawahan dan pelayan kepentingan VOC. Jalur perdagangan yang
dikendalikan VOC menyebar luas membentang dari Amsterdam,
Tanjung Harapan, India sampai Irian/Papua.Keuntungan perdagangan
rempah-rempah juga melimpah.Namun di balik itu ada persoalan-
persoalan yang bermunculan.Semakin banyak daerah yang dikuasai
ternyata juga membuat masalah pengelolaan semakin kompleks.
Semakin luas daerahnya, pengawasan juga semakin sulit. Kota Batavia
semakin ramai dan semakin padat. Orang-orang timur asing seperti Cina
dan Jepang diizinkan tinggal di Batavia. Sebagai pusat pemerintahan
VOC, Batavia juga semakin dibanjiri penduduk, dari luar Batavia
sehingga tidak jarang menimbulkan masalah-masalah sosial.Pada tahun
1749 terjadi perubahan yang mendasar dalam lembaga kepengurusan
VOC. Pada tanggal 27 Maret 1749, Parlemen Belanda mengeluarkan
UU yang menetapkan bahwa Raja Willem IV sebagai penguasa tertinggi
VOC. Dengan demikian, anggota pengurus “Dewan Tujuh Belas”yang
semula dipilih oleh parlemen dan provinsi pemegang saham (kecuali
Provinsi Holland), kemudian sepenuhnya menjadi tanggung jawab Raja.
Raja juga menjadi panglima tertinggi tentara VOC.Tercatat pada tahun
1673 VOC tidak mampu membayar dividen. Kas VOC juga merosot
tajam karena serangkaian perang yang telah dilakukan VOC dan beban
hutang pun tidak terelakkan.Sementara itu para pejabat VOC juga mulai
menunjukkan sikap dan perilaku gila hormat yang cenderung feodalis.
Pada tanggal 24 Juni 1719 Gubernur Jenderal Henricus Zwaardecroon
mengeluarkan ordonansi untuk mengatur secara rinci cara
penghormatan terhadap gubernur jenderal, kepada Dewan Hindia
beserta isteri dan anak-anaknya. Misalnya, semua orang harus turun
dari kendaraan bila berpapasan dengan para pejabat tinggi tersebut,
warga keturunan Eropa harus menundukkan kepala, dan warga bukan
orang Eropa harus menyembah. Kemudian Gubernur Jenderal Jacob
Mosel juga mengeluarkan ordonansi baru
tahun 1754. Ordonansi ini mengatur kendaraan
kebesaran.
Dalam kondisi bangkrut VOC tidak dapat berbuat banyak. Menurut
penilaian pemerintah keberadaan VOC sebagai kongsi dagang yang
menjalankan roda pemerintahan di negeri jajahan tidak dapat dilanjutkan
lagi. VOC telah bangkrut. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember
1799 VOC dinyatakan bubar. Semua utang piutang dan segala milik
VOC diambil alih oleh pemerintah Belanda. Pada waktu itu sebagai
Gubernur Jenderal VOC yang terakhir Van Overstraten masih harus
bertanggung jawab tentang keadaan di Hindia Belanda. Ia bertugas
mempertahankan Jawa dari serangan Inggris.