Anda di halaman 1dari 3

Mutiara dari Timur

poin poin :

- Apa itu "Mutiara dari Timur"


Mutiara dari Timur merujuk pada penyebutan Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa sebab kekayaan sumber
daya alam, terutama rempah-rempahnya.

Satu kilogram pala, lada, dan cengkeh dianggap sebagai trinitas paling dicari dan harganya lebih mahal dari
satu kilogram emas kala itu. Ketiganya ditemukan di Maluku, satu-satunya daerah penghasil pala dan cengkeh.

- Mengapa rempah begitu banyak diburu?


Rempah menghadirkan nuansa dan cita rasa yang eksotis di meja makan dan menjadi gengsi para bangsawan.
Lebih dari itu, dulu rempah-rempah juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang mungkin sudah tidak
biasa di masa kini.

Misalnya untuk mengawetkan makanan, penguburan jasad, pewangi, bahan baku kosmetik hingga sarana
pemujaan.

Kedatangan bangsa Eropa di awal berkaitan dengan pencarian sumber rempah-rempah. Rempah-rempah
menjadi komoditas yang sangat laku di pasaran Eropa namun tidak dapat mereka hasilkan sendiri.

Sehingga tidak ada cara lain selain membelinya dari pedagang, atau datang langsung ke wilayah penghasil
rempah-rempah.

- Mengapa bangsa eropa bisa sampai menjelajah lautan hingga ke nusantara?


• Jadi ada 4 faktor yang menyebabkan bangsa bangsa eropa menjelajah hingga nusantara
➢ Yang pertama, Jatuhnya kekaisaran Romawi
pada 476 M, peradaban ini mengalami kehancuran akibat kondisi ekonomi dan stagnasi bidang ilmu
pengetahuan.

Agama mendominasi kepentingan masyarakat. Ilmu pengetahuan sering diangap sebagai sihir dan akibatnya
mereka tidak memiliki visi yang jelas membangun peradaban.

Bisa dikatakan, ini adalah zaman kemunduran sehingga disebut dengan istilah zaman kegelapan (dark ages).
Pada masa itu tatanan hidup masyarakat menjadi kacau.

Sepuluh abad berselang, lahir fase baru yang menggantikan kedudukan gereja di berbagai bidang kehidupan.
Banyak filsuf ternama bermunculan dan menentang pemikiran gereja terutama mengenai ilmu bumi. Menurut
mereka, manusia tidak boleh berpasrah pada takdir dan harus menentukan masa depannya sendiri.

Penggabungan dari pemikiran ini ditambah penemuan baru dalam iptek selanjutnya mampu mendorong
berlayarnya bangsa Eropa memasuki benua Asia.

➢ Yang kedua, Perang Salib


Meski melibatkan dua bangsa dan agama besar yakni Eropa Kristen dan Dinasti Turki Seljuk, perang ini juga
didorong oleh factor politik, social dan ekonomi di masing-masing kubu. Salah satu penyebabnya adalah
memperebutkan kota suci Yerussalem.

Bangsa Eropa gagal membawa kembali Yerussalem dalam kekuasaannya. Dampak baiknya, bangsa Eropa
mencoba mengejar ketertinggalan bidang ilmu pengetahuan secara besar-besaran.
Mereka mentransfer pengetahuan dari pihak muslim hingga membuatnya berada di puncak kejayaan ilmu
pengetahuan.

Pada saat itu Portugis memulai pelayarannya ke timur tidak semata untuk mencari rempah-rempah namun
juga mencari emas dan perak untuk mengalahkan Turki dan melanjutkan perang salib.

Yang dimaksud tentu bukan dalam artian perang sesungguhnya, namun lebih kepada pertarungan harga diri
negara. Emas dan perak saat itu dianggap sebagai indicator kesuksesan suatu negara.

Portugis mulai berlayar dengan menelusuri pantai barat Afrika sekaligus untuk mengepung rute pedagang
Arab. Selanjutnya, perjalanan mereka ke Asia juga dimaksudkan untuk memotong jalur perdagangan mereka
dan memonopoli komoditi.

➢ Yang ketiga, Jatuhnya Kota Konstantinopel ke Turki Ottoman


Konstantinopel menjadi inti nadi peradaban Eropa sejak dibangun pada sekitar 306 Masehi. Letaknya
sangat strategis karena menghubungkan Eropa dan Asia lewat jalur darat.

Setelah dikuasai oleh bangsa Romawi selama 14 abad, Konstantinopel jatuh dalam penguasaan Turki Ottoman
yang menandai akhir perang salib yang panjang.

Sejak itu, perdagangan dimonopoli oleh Kesultanan Usmani dan akses bangsa Eropa untuk mendapat rempah
dengan harga murah menjadi tertutup. Harga rempah melambung tinggi di pasar Eropa.

Mau tidak mau, mereka harus mencari cara lain untuk mendapatkan sumber rempah-rempah dari Asia, salah
satu caranya melalui penjelajahan laut.

➢ Yang terakhir, Semangat Gold, Glory dan Gospel


Penjelajahan bangsa Eropa juga didasari oleh tujuan mencari kekayaan (gold), memperoleh kejayaan (glory)
serta menyebarkan keyakinan mereka (gospel).

Kala itu rempah-remaph menjadi komoditi favorit dengan harga selangit. Sayangnya hanya 50 tahun setelah
ditemukan dan dibudidayakan, nilai jualnya merosot. Belanda akhirnya memanfaatkan komoditas lain di
nusantara seperti gula dan teh.

Bangsa Eropa bermaksud membangun lagi kejayaan (glory) dengan penaklukan berbagai wilayah di dunia.
Selain itu, mereka juga berharap dapat sekaligus menyebarkan agama nasrani ke suluruh dunia.

Portugis dan Spanyol dikenal sebagai negara yang berlandaskan agama katolik, sehingga sangat dipahami bila
mereka berupaya menyebarkan agama nasrani. Maluku, Ambon, dan Manado disebut sebagai wilayah yang
masyarakatnya beragama Kristen karena pengaruh Portugis

- Petualangan 4 Negara (Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris)


1. Spanyol

Bangsa Spanyol disebut sebagai negara pertama yang mempelopori perjalanan laut menuju negara penghasil
rempah-rempah dunia. Meski tak berhasil sampai di Indonesia, namun perjalanan Columbus menjadi pembuka
jalur untuk pemberangkatan kapal kedua yang dimpimpin oleh Magelhaens.

Pada April 1521, Magelhaens terbunuh di Filipina akibat pertempuran dengan penduduk setempat.
Rombongan yang selamat segera bertolak ke meninggalkan Filipina di bawah kepemimpinan kapten kapal
Sebastian del Cano.
Di tahun yang sama, akhirnya mereka sampai di kepulauan Maluku yang ternyata merupakan penghasil
rempah-rempah. Seketika, mereka langsung memenuhi seluruh kapal dengan rempah-rempah dan kembali ke
Spanyol.

2. Portugis

Portugis berhasil mendarat di Malaka pada 1511 di bawah komando Alfonso de Albuquerque dan berhasil
menguasai Malaka. Segera, mereka mengetahui perburuannya berhasil dengan menempatkan Malaka sebagai
‘mutiara dari timur’.

3. Belanda

Kedatangan Belanda pertama kali di nusantara terjadi pada 1596 oleh Cornelis de Houtman. Ia dan rombongan
tiba di pelabuhan Banten. Melihat pelabuhan Banten yang strategis, dia bermaksud untuk memonopoli
perdagangan namun mendapat penolakan dari rakyat Banten.

Di tahun 1959, armada van Heeskereck mendarat di Banten dan melakukan aktiviats perdagangan. Armada
berlanjut mengaruhi lautandan mencapai Maluku di tahun berikutnya.

Kedatangan mereka justru disambut baik rakyat Maluku yang saat itu sedang berkonflik dengan Portugis.

4. Inggris

Awalnya Inggris mengandalkan pelabuhan Lisabon untuk mendapatkan rempah-rempah yang murah dari
Indonesia. Namun akibat konflik dengan Portugis, Inggris terpaksa mencari sendiri rempah-rempah di tempat
asalnya.

Inggris berhasil menguatkan kedudukan mereka di India dan membentuk kongsi dagang bernama East India
company. Dari India, para pelaut dan pedagang ingris berangkat ke Kepulauan Nusantara dan meramaikan
perdagangan rempah-rempah

Anda mungkin juga menyukai