Anda di halaman 1dari 8

Penyebab, Faktor Pendorong, Bangsa, Tokoh,

dan Dampak Penjelajahan Samudra


Sar Syifa 07:46 Public
A. Penyebab Dilakukan Penjelajahan Samudra
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah
berlangsungnya
Perang
Salib
(1096
1291).
Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki
Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II,
penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di
daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempahrempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan
melakukan penjelajahan samudra
Eropa pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age of Discovery)
dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion). Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah
dapat mengembangka ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi. Memang mereka
tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam selama berabad-abad lamanya. Namun
rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan
itu. Mereka berlomba-lomba mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah
dunia ini bulat seperti bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi,
membangun wilayah-wilayah pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme
Eropa Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan
Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu
pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan
kemajuan.
Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan
temuan-temuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu
bulat. dan ditemukanya teknologi kompas.Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol,
Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera mencari
daerah baru.
Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani
mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan
boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa
menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam
perkembangannya, mereka tidak saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempahrempah di negara penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno Yang diirigi dengan
semagat kekalahan perang salib juga menimbulkan semboyan 3G : Gold (mencari
kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama kristen). Semboyan
tersebut
menjadi
tujuan
penjelajahan
samudera. Selain
dengan Keinginan
Berpetualang yang di ilhami dari kisah perjalanan Marcopolo pada 1254-1324
Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah Perancis, Inggris,
Belanda, Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu tertinggak, sehingga baru pada
tahun 1350 mereka bisa melayari laut Tengah dan ujung barat di Spanyol dan ujung timur di
Turki. Padahal, orang-orang Romawi telah melakukan hal yang sama lebih dari 1000 tahun
sebelumnya. Bahkan pada abad ke-15, orang-orang Eropa hanya tahu sedikit tentang
permukaan bumi. Peta dunia dibuat pada tahun 1511 oleh Vessente Maggioli, masih
berdasarkan pada teori bumi sebagai tanah yang sambung menyambung. Teori yang sudah
usang ini diciptakan pada abad ke-2 oleh Ptolomeus, orang Yunani-Mesir. Akibat anggapan

tentang bumi yang salah. Maggioli menggambarkan Amerika sebagai kelanjutan dari Asia.
Dia tidak tahu bahwa beberapa benua dipisahkan oleh laut.
Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang tepat untuk pergi berlayar.
Mereka melakukan pelayaran dengan peta seadanya. Mengapa mereka begitu nekad
Berlayar dengan peta yang buruk? Rupaya mereka cukup percaya diri karena menguasai
teknologi peayaran dan persenjataan. Selain itu, mereka sangat bernafsu untuk
mendapatkan kekayaan, seperti emas dan rempah-rempah yang mahal.
Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan
dunia. Selai kapal laut, Eropa Barat telah menyempurnakan meriam. Senjata ini
mengeluarkan dentuman yang menakutkan. Pelurunya bisa merusah benteng kayu bahkan
kota. Kisah keberhasilan Sultan Muhammad II menaklukkan Konstantinopel pada tahun
1453 adalah bukti kedahsyatan meriam. Sang sultan sangat beruntung, karena para
insinyur Eropa mau diupah untuk membuat 56 peluru meriam kecil dan 1 pucuk meriam
raksasa yang mampu melontarkan peluru seberat 800 pon (363,2 Kg).
Teknologi meriam sangat membantu para pelaut karena mereka kekurangan prajurit
untuk melindungi kapal. Kala itu, Eropa baru saja dilanda wabah kematian yang
disebut "Black Death". Selain kekurangan prajurit, mereka juga kekurangan pendayung
yang biasanya menggunakan para budak atau orang-orang terpidana.
Keberhasilan menempatkan meriam di kapal akan percuma apabila para pembuat
kapal tidak menemukan cara memanfaatkan tenaga angin untuk menggantikan tenaga
pendayung. Semula, kendaraan perang di laut hanyalah perahu besar terbuka berawak
puluhan pendayung dan tenara. Kapal-kapal berlambung tertutup dan digerakan angin yang
ditangkap layar pada tiang, berhasil mengatasi masalah kekurangan pendayung dan
keseimbangan akibat tambahan bobot meriam dan hempasan ombak besar. Walau lebih
lamban daripada kapal dayung, kapal layar ini memuat lebih banyak barang dan lebih
lincah.
Pada abad ke-15, para pelaut Eropa mulai mengenal kompas yang dibawa para
pedagang muslim dari Cina. Kompas sangat membantu untuk menentukan arah pelayaran.
Orang-orang Islam telah menemukan astrolobe pada abad ke-12, juga berjasa bagi para
pelaut Eropa. Alat itu dapat mengukur ketinggian matahari dan benda langit lainnya.
Dengan demikian, para pelaut dapat mengetahui letak kapal dari gais khatulistiwa.
Peralatan navigasi ini lambat laun membantu menyempurnakan peta.
Jika teknologi membantu pelayaran para penjelajah Eropa, apakah yang mendorong
mereka menempuh bahaya mengarungi lautan yang ganas, berkumpul dengan saingan
penduduk pribumi yang primitif? Pada dasarnya mereka mencari keuntungan material. Para
penjelajah itu terus terang mengakui motif itu. Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya
adalah untuk menjadi kaya. Pelaut lainnya, Vasco da Gama, motif utamanya adalah untuk
menyebarka agama dan mencari rempah-rempah. Para pelaut dan penjelajah itu religius
sebagaimana orang zaman pertengahan, nyatanya perilaku mereka tergolong modern dan
materialistik.
B. Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra dan Penemuan Derah baru
Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran dan
penjelajahan samudra. Di bawah ini akan dijelaskan perkembangan ilmu pengetahuan,
eknomi, politik, dan idealisme masyarakat Eropa pada abad pertengahan.
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad pertengahan, menimbulkan
perubahan besar dan cepat (revolusi). Hal itu diperlihatkan dengan munculnya penemuan
Nicolaus Copernicus dengan teori Heliosentris (helios=matahari, centrum=pusat), artinya

tata surya ini berpusat pada matahari. Teori heliosentris ini membantah teori lama yang
bersifat geosentris (geos=bumi, centrum=pusat).
Ajaran
geosentris
ini
pada
perkembangannya melahirkan suatu pandagan bahwa bumi ini datar seperti meja. Ajaran
geosentris didukung dan disahkan oleh gereja sebagai salah satu ajaran resmi para
penganut gereja khatolik.
Kemudian, teori heliosentris dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan dari Italia,Galileo
Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop, yang dapat mempelajari gugusan bintang. Akan
tetapi, gagasan Galileo dianggap bertentangan dengan ajaran gereja dan dinyatakan
sebagai ajaran sesat.
Perkembangan pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo di Eropa mengubah
pandangan masyarakat Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran Copernicus dan Galileo
menyatakan bahwa bumi ini bula dan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan itu
mendorong orang-orang Eropa untuk mengarungi lautan mencari daerah baru.
Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika muncul buku
karangan Marco Polo yang berjudul "Imago Mundi" (Citra Dunia) dan"Il Milline" (Sejuta
Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan yang melimpah di negeri
timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku
Marcopolo itu memberikan dorongan bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa
hanya mendapatkan hasil dagangan di pusat-pusat perdagangan Asia Barat. Barang
dagangan yang diperoleh berasal dari India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara.
Keuntungan yang diperoleh oleh bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari
pelabuhan Asia Barat sangat sedikit. Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang
dagangan dengan harga yang mahal. Karena itu orang-orang Eropa berkeinginan mencari
barang dagangan dari pusatnya. Dengan begitu, mereka berharap memiliki keuntungan
yang berlipat ganda.
3. Politik
Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra
adalah peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan penguasa Turki Usmania tahun1453.
Peristiwa ini menyebabkan orang-orang Eropa tidak mau berdagang di wilayah
perdagangan Asia Barat. Akibatnya, perdagangan antara dunia timur dan barat terputus.
Perkembangan beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk menuju dunia timur.
Keadaan ini menimbulkan gerakan pelayaran dan penjelajahan samudra secara besarbesaran.
4. Idealisme
Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis jalan laut menuju Nusantara,
mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak hanya ekspedisi dari Portugis dan
Spanyol, meliainkan juga dari Inggris dan Belanda. Bangsa Eropa yang datang ke dunia
timur pun pada dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor idealisme, dan merupakan
tujuan utama mereka. Tujuan mereka sama yaitu Gold, Glory, danGospel.
Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain emas, orang-orang Eropa secara khusus
mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber kekayaan yang sangat penting dan laku
dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini mereka perlukan untuk obat-obatan dan penyedap
serta pengawet makanan. Terlebih setelah terjadi Perang Salib, orang-orang Eropa lebih
terdorong untuk mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari tempat asalnya.

Selain bermotifkan Gold, para penjelajah Eropa pun mengharapkan Glory, otau kejayaan.
Hampir setiap orang ingin berjaya. Hanya anak kecil, orang tua yang pikun dan orang gila
yang tidak memikirkan kejayaan. Bukan orang Eropa saja yang mengejar kejayaan di
Nusantara. Bahkan kata "Nusantara" merupakan lambang kejayaan Majapahit yang berhasil
menundukan kerajaan-kerajaan yang lemah. Setelahmendapatkan daerah rempah-rempah,
bangsa-bangsa Eropa mempunyai idealisme penguasaan daerah tersebut guna mencapai
kejayaan.
Idealisme terakhir dari para penjelajah Eropa adalah menyebarkan agama Nasrani
(gospel). Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani di Indonesia bagian timur, seperti di
Makassar, Ambon, Ternate, dan Morotai adalah Franciscus Xaverius atau Santo Francis
Xavier (1506-1552). Xaverius bersama Santo Ingatius de Loyola mendirikanOrdo Yesuit.
C. Bangsa Pelopor Penjelajahan Samudra
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan
Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari
persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian
Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian
dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan.
Daerah sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah
sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.
a. Penjelajahan Portugis
`
Bartholomeus Diaz menyusuri pantai barat Afrika, kemudian mengitari Tanjung
Harapan pada tahun 1487. Dia harus kembali ke Portugis karena dihadang topan dan
sebagian awaknya memberontak. 10 tahun kemudian rintisan Diaz dilanjutkan oleh Vasco
da Gama. 2 tahun pelayaran cukup memuaskan, Vasco da Gama kembali ke Lisbon dengan
membawa contoh barang dari India. Raja Manuel (1495-1521) mengirim 13 kapal untuk
menyiapkan pos perdagangan di India. Armada itu dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral dan
dibantu oleh Bartholomeus Diaz.
Telah berabad-abad pelau muslim menguasai jalur perdagangan di samudra Hindia.
Mereka tidak mau melepaskan kepada pelaut Portugis dengan sukarela. Pertempuran pun
tidak bisa dihindari. Armada Portugis merebut pelabuhan-pelabuhan muslim yang strategis.
Atas kemenangan tersebut,Portugis menunjuk Alfonso de Albuquerque sebagai Gubernur
India tahun 1509-1515. Dominasi Arab di Asia Selatan berakhir setelah meriam-meriam
Albuquerque menaklukkan pelabuhan Kalikut, Ormuz, Goa dan Malaka.
b. Penjelajahan Spanyol
Bangsa Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya setelah Ratu Isabella
dan Raja Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil. Para penguasa Khatolik
mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan birokrasi pemerintahan, dan
menyisihkan orang-orang yang merongrong kekuasaan, yaitu kaum muslim dan yahudi.
Kerajaan Spanyol menjadi sangat kuat.
Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah pimpinan Christoper Columbus.
Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada bulan Oktober 1492 di sebuah pulau di
Karibia. Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira pulau itu adalah bagian dari
India. Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali pelayaran. Selama itu ia menemukan
Haiti yang disebutnya Dominika, lalu San Salvador, Puerto Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad,
dan Honduras di Amerika Tengah.

Pelayaran Columbus sangat berguna bagi pelayaran selanjutnya. Columbus dan


teman-temannya juga berhasil meng-Kristenkan orang-orang Indian. Walaupun sedikit harta
yang dibawa pulang Columbus, armadanya telah membuka jalan untuk penjelajahan lebih
jauh. Tahun 1519, Raja Charles V mengutus Ferdinand Magellanuntuk menemukan jalan
langsung ke kepulauan Maluku. Magellan menyebrangi Atlantik menuju Brazil. Pelayaran
berlanjut ke selatan untuk mengitari ujung benua Amerika. Kemudian, armadanya
mengarungi Pasifik sampai Fillipina. Nama Filipina dipakai untuk menandai
keberhasilan Raja Phillip II, setelah kepulauan itu dikuasai tahun1560.
Magellan terbunuh, namun pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del
Cano.Armada itu berlayar dari Maluku, lalu ke Timor, menyebrangi samudra Hindia hingga
ke Tanjung Harapan. Akhirnya mereka kembali ke Spanyol setelah melayari Pantai barat
Afrika. Pelayaran ini membuktikan teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat,
bahkan setelah itu mereka tahu bahwa bumi lebih luas daripada yang mereka bayangkan.
Beberapa penjelajahan terkenal telah berhasil menemukan pengganti jalur darat yang
dikuasai Sultan Turki. Mereka adalah Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, dan Alfonso de
Albuquerque dari Portugis. Sedangkan Spanyol Mengutus Christopher Columbus, pelau
Genoa (Italia), dan Ferdinand Magellan.
D. Tokoh-Tokoh Penjelajah Samudra
a. Pelayaran Orang-orang Portugis
Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempahrempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator) yang
memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol,
dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugis.
Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari Portugis.
1) Bartholomeu Dias
Bartholomeu Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487.
Ketika sampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai
reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika
dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung
Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan menakutkan dan tempat
tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia
2) Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti
jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui laut sepanjang pantai Afrika Barat.
Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas petunjuk
mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia dan Laut
Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta,
Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan.

3) Alfonso d Albuquerque
Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar bahwa penghasil
rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempahrempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali.
Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah
dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis

mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d Albuquerque. Ekspedisi d


Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511.

b. Pelayaran Orang-orang Spanyol


1) Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu Santa
Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia
Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi Samudra Atlantik, sampailah
Columbus di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah
sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai
penduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal
sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci
antara tahun 1492 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang
diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak
Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan
Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu
Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan
kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.

2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)


Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh
Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan seorang penulis dari Italia yang
bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano
mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520,
setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan
Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol,
Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April
1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh
Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang
besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi
dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu
dililitkan pita bertuliskan Engkaulah yang pertama kali mengitari diriku.

c. Pelayaran orang-orang Inggris


1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam
pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan
banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580.
Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan
pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan
ini mendarat di Amerika Utara.

.3) Sir James Lancester dan George Raymond


Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke
Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester
dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di
Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.

4) Sir Henry Middleton


Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil
mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama
tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan
Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
5) William Dampier dan James Cook
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia
terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. Sedangkan Pada
tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai
Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering

dikatakan

sebagai

penemu

Benua

Australia.

d. Pelayaran Orang-orang Belanda


Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis
di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan
menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan
jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan
Spanyol.
Berikut ini beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia:
1) Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke
Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara.

Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian
memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.

2) Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang
awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke
arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de
Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.

3) Jan Piterszoon Coen


Rakyat Belanda yang pertama kali tiba di Banten

4) Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun
1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.
E. Dampak Pejelajahan Samudra
Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yakni berupa sisi positif
dan negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu
pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmuilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran hingga saat ini,
berkembangnya agama katolik dan protestan. Di berbagai belahan dunia. Yang di bawa dan
disebarkan oleh para penjelajah dan penemu daerah baru ( Gospel ). Serta berubanya pola
perdagangan yang semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi sistem
perdagangab transito yang mengakibatkan berbaurnya kebudayaan lokal dengan
kebudayaan yang baru atau asing yang dibawa oleh para pejelajah samudra terserbut.
Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak terbayar mahal dengan sisi negatif
yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru tersebut segi
negatifnya yakni kebencian terhadap kaum muslim. Dilandasi Semangat reconguesta, yaitu
semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai
tindak lanjut dari Perang Salib. Selain itu dampak atau sisi negatif lain dari penjelajahan dan
penemuan daerah baru yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung
menyimpang
yakni Kolonialisme dan Imperialisme
dimana
pengertiannya
bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga dari
suatu
Negara
diluar
wilayah
Negara
induknya
atau
Negara
asalnya.sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan
atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara implisit dapat
diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap bangsa
atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril ataupun
materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya. Dengan semboyan
Glory dan Goldnya. Disamping monopoli perdagangan yang diterapkanya.
Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dan dampak serta akibat yang ditimbulkan oleh
penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yang dilakukan oleh bangsa-bangsan
barat baik Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris

Anda mungkin juga menyukai