Anda di halaman 1dari 12

1.

1 Latar Belakang
Akhir abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme
yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat
untuk dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan. Dengan semangat
kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15 di Eropa melahirkan temuan-temuan baru, misalnya
temuan Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat. Hal ini mendorong pelaut-pelaut dari
Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya untuk berlayar menjelajahi samudera
mencari daerah baru.
Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke Turki Utsmani mengakibatkan
pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus. Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan
oleh Turki Utsmani. Situasi ini mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke
wilayah yang banyak memiliki bahan rempah-rempah, Dalam perkembangannya, mereka tidak
saja berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara penghasil. Adanya
semboyan imperalisme kuno: Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel
(menyebarkan agama kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain
dengan Keinginan Berpetualang.
Disertai dengan keadaan Eropa pada tahun 1450 M sampai 1650 M menemui masa
penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion)Mereka
berlomba-lomba mengarungi samudra, dengan tujuan mencari daerah baru bagi perkembangan
perdagangan dan kebutuhan mereka sendiri. Inilah masa yang disebut sebagai “Masa
penjelajahan samudera dan penemuan daerah-daerah baru.”
2.1 Latar Belakang Penjelajahan Samudra

Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah Perancis, Inggris, Belanda,
Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu tertinggal, sehingga baru pada tahun 1350 M
mereka bisa melayari laut Tengah dan ujung barat di Spanyol dan ujung timur di Turki. Padahal,
orang-orang Romawi telah melakukan hal yang sama lebih dari 1000 tahun sebelumnya. Bahkan
pada abad ke-15, Orang-orang Eropa hanya tahu sedikit tentang permukaan bumi. Peta dunia
dibuat pada tahun 1511 oleh Vessente Maggioli, masih berdasarkan pada teori bumi sebagai
tanah yang sambung menyambung. Teori yang sudah usang ini diciptakan pada abad ke-2 oleh
Ptolomeus, orang Yunani-Mesir. Akibat anggapan tentang bumi yang salah. Maggioli
menggambarkan Amerika sebagai kelanjutan dari Asia. Dia tidak tahu bahwa beberapa benua
dipisahkan oleh laut. Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang tepat untuk pergi
berlayar. Mereka melakukan pelayaran dengan peta seadanya. Selain itu, mereka sangat bernafsu
untuk mendapatkan kekayaan, seperti emas dan rempah-rempah yang mahal.

Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa melakukan penjelajahan dunia.


Selai kapal laut, Eropa Barat telah menyempurnakan meriam. Teknologi meriam sangat
membantu para pelaut karena mereka kekurangan prajurit untuk melindungi kapal. Keberhasilan
menempatkan meriam di kapal akan percuma apabila para pembuat kapal tidak menemukan cara
memanfaatkan tenaga angin untuk menggantikan tenaga pendayung. Pada abad ke-15, para
pelaut Eropa mulai mengenal kompas yang dibawa para pedagang muslim dari Cina. Kompas
sangat membantu untuk menentukan arah pelayaran. Orang-orang Islam telah menemukan
astrolobe pada abad ke-12, juga berjasa bagi para pelaut Eropa. Alat itu dapat mengukur
ketinggian matahari dan benda langit lainnya. Dengan demikian, para pelaut dapat mengetahui
letak kapal dari garis khatulistiwa.

Peralatan navigasi ini lambat laun membantu menyempurnakan peta. Pada dasarnya
mereka mencari keuntungan material. Para penjelajah itu terus terang mengakui motif itu.
Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya adalah untuk menjadi kaya. Pelaut lainnya, Vasco da
Gama, motif utamanya adalah untuk menyebarka agama dan mencari rempah-rempah. Para
pelaut dan penjelajah itu religius sebagaimana orang zaman pertengahan, nyatanya perilaku
mereka tergolong modern dan materialistik. Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa
melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra. Beberapa diantaranya sebagai berikut.

a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan

pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo di Eropa mengubah pandangan masyarakat
Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran Copernicus dan Galileo menyatakan bahwa bumi ini
bula dan matahari sebagai pusat tata surya. Pernyataan itu mendorong orang-orang Eropa untuk
mengarungi lautan mencari daerah baru. Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar,
ketika muncul buku karangan Marco Polo yang berjudul "Imago Mundi" (Citra Dunia) dan"Il
Milline" (Sejuta Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan yang melimpah di
negeri timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra. Kisah dalam buku
Marcopolo itu memberikan dorongan bagi para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra.
b. Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat rempah-rempah, bangsa Eropa hanya
mendapatkan hasil dagangan di pusat- pusat perdagangan Asia Barat. Barang dagangan yang
diperoleh berasal dari India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara. Keuntungan yang diperoleh oleh
bangsa Eropa dengan membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat sangat sedikit.
Apalagi para pedagang Asia Barat menjual barang dagangan dengan harga yang mahal. Karena
itu orang-orang Eropa berkeinginan mencari barang dagangan dari pusatnya. Dengan begitu,
mereka berharap memiliki keuntungan yang berlipat ganda

c. Politik

Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra


adalah peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan penguasa Turki Usmania tahun1453.
Peristiwa ini menyebabkan orang-orang Eropa tidak mau berdagang di wilayah perdagangan
Asia Barat. Akibatnya, perdagangan antara dunia timur dan barat terputus. Perkembangan
beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk menuju dunia timur. Keadaan ini menimbulkan
gerakan pelayaran dan penjelajahan samudra secara besar-besaran.

d. Idealisme

Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis jalan laut menuju Nusantara,
mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak hanya ekspedisi dari Portugis dan Spanyol,
meliainkan juga dari Inggris dan Belanda. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur pun pada
dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor idealisme, dan merupakan tujuan utama mereka.
Mereka sama yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain
emas, orang-orang Eropa secara khusus mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber
kekayaan yang sangat penting dan laku dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini mereka perlukan
untuk obat-obatan dan penyedap serta pengawet makanan. Terlebih setelah terjadi Perang Salib,
orang-orang Eropa lebih terdorong untuk mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari
tempat asalnya.
2.2 Perkembangan Teknologi Perlayaran

Pada tahun 1420 sampai 1620-an orang eropa melakukan perjalanan baru diatur secara
sistematis oleh pemerintah dan perusahaan dagang (Sponsor) dimana memasuki zaman ketika
perjalanan dilakukan untuk suatu tujuan untuk mencari daerah baru dari pada melihat-lihat bumi
sebagai keindahan dan kesenangan sendiri. dalam penjelajahan ini orang eropa bukan hanya
mencari ketamakan semata, namun pada saat itu eropa membutuhkan logam untuk membuat
mata uang dan dengan adanya logam akan membantu dalam perluasan transaksi perdagangan
dan mendapatkan kekayaan. Selain mencari Logam, orang eropa juga membutuhkan rempah-
rempah yang betujuan untuk mengawetkan dan memberi rasa kepada makanan. Untuk
mendukung tujuan nya, Eropa berusaha untuk bisa menjelajah ke daerah baru dengan
kemungkinan yang sangat bagus. Dimana dalam melakukan perlayarannya mereka berkeinginan
untuk bisa membawa kapal pelayaran balik ketempat asalnya. Oleh sebab itu, Eropa berusaha
untuk menemukan dan membuat kapal yang bisa berlayar kemana saja. sehingga pada abad ke
15-an Kapal eropa mengalami kemajuan dengan mengikuti dua garis perkembangan dimana
adanya dua tradisi pembuatan kapal yang berbeda yaitu penggabungan Kapal Utara dengan
Kapal Laut Tengah.

Di Laut Tengah Kapal latin lebih gemuk daripada Knorr. Angkutan barang sangan
penting pada perairan berpenduduk banyak dan relative tertutup tempat beroperasinya. Kapal ini
memiliki keunggulan yaitu dapat berlayar melawan angin. Pada tahun 1200, kapal latin telah
menjadi lebih berat pula, benteng ditambahkan dengan dua tiang. Pada tahun 1350-an, tipe utara
memasuki laut tengan dan kedua tradisi ini bersatu dan muncullah Corrack, kapal tangguh
berlayar persegi dengan tiang baksi berlayar latin

2.3 egara Pelopor Penjelajahan Samudera

2.3.1 Spanyol

Bangsa Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya setelah Ratu Isabella dan
Raja Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan kecil. Para penguasa Khatolik
mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan birokrasi pemerintahan, dan menyisihkan
orang-orang yang merongrong kekuasaan, yaitu kaum muslim dan yahudi. Kerajaan Spanyol
menjadi sangat kuat.
Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah pimpinan Christoper Columbus.
Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada bulan Oktober 1492 di sebuah pulau di
Karibia. Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira pulau itu adalah bagian dari India.
Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali pelayaran. Selama itu ia menemukan Haiti yang
disebutnya Dominika, lalu San Salvador, Puerto Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad, dan Honduras di
Amerika Tengah.

Gambar: (Christopher Columbus)

Pelayaran Columbus sangat berguna bagi pelayaran selanjutnya. Columbus dan teman-
temannya juga berhasil meng-Kristenkan orang-orang Indian. Walaupun sedikit harta yang
dibawa pulang Columbus, armadanya telah membuka jalan untuk penjelajahan lebih jauh. Tahun
1519, Raja Charles V mengutus Ferdinand Magellan untuk menemukan jalan langsung ke
kepulauan Maluku. Magellan menyebrangi Atlantik menuju Brazil. Pelayaran berlanjut ke
selatan untuk mengitari ujung benua Amerika. Kemudian, armadanya mengarungi Pasifik sampai
Fillipina. Nama Filipina dipakai untuk menandai keberhasilan Raja Phillip II, setelah kepulauan
itu dikuasai tahun1560.

Magellan terbunuh, namun pelayaran dilanjutkan oleh Juan Sebastian del Cano.Armada
itu berlayar dari Maluku, lalu ke Timor, menyebrangi samudra Hindia hingga ke Tanjung
Harapan. Akhirnya mereka kembali ke Spanyol setelah melayari Pantai barat Afrika. Pelayaran
ini membuktikan teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat, bahkan setelah itu mereka
tahu bahwa bumi lebih luas daripada yang mereka bayangkan.
2.3.2 Portugis

Pangeran Henrique yang dilahirkan pada tanggal 4 Maret 1394 di kota Oporto, Portugal
adalah putera ketiga dari raja Portugal Jhon I dan ratu Philippa yang bersal dari Inggris. Pangeran
Henrique mendapat gelar the navigator serta ”patron of the explores” karena dianggap sebagai
pelopor era perdagangan dan penjelajahan laut oleh bangsa Eropa. Henrique adalah pendiri
perusahaan pelayaran dan pembuatan peta.

Henriqe berusia 21 tahun ketika ia, ayah dan saudaranya berhasil menakhlukan kota
pelabuhan Ceute milik bangsa arab di Maroko. Hasil yang terpenting didapat dari ekspedisi-
ekpedisi yang dikirim Henrique adalah penemuan kepulauan Madeira oleh Joa Gonjalves Z.
bartolomeu Prsrelo, dan TristaoVaz T. yang akhirnya menjadi koloni Portugal pada tahun 1420
sampai Semarang. Tahun 1427, penjelajahan yang dikirim Henrique bernama Goncalao velho
juga berhasil menemukan pulau Azores di samudra atlantik. Azores menjadi koloni Portugal
pada tahun 1430.

Bartolomeu Dias adalah penjelajah Eropa pertama yang berasal dari Portugal yang
berhasil berlayar menjelajahi pantai barat África dan mencapai tujuan ujung selatan benua África
pada tahun 1488. Pada tanggal 10 Oktober, raja Jhon II menunjuk dia sebagai pemimpin
ekspesisi Portugal dalam pelayaran menyusuri sepanjang pantai barat afrika yang bertujuan
menemukan rute perjalanan ke Asia, estela melakukan persiapan selama 10 bulan Diaz
meninggalkan pelabuhan Lisbon pada awal Agustus 1478 dengan membawa 2 kapal perang
ringan Portugal yang masing-masing berbobot 50 ton san sebuah kapal logistik. Yang
menyertainya antara lain adalah pero Alemquer.
Gambar: (Bartholomeu Dias)

Tahun 1427, Bartolomeus Diaz mengikuti ekspedisi ke India yang dipimpin oleh Vasco
dagaza, diaz juga mengikuti ekspedisi laut pedro alvares Cabral yang berhasil menemukan brazil
pada tahun 1500. pada tahun itu juga, kapal yang membawa Bartolomeus Diaz diserang badai
hebat di perairan sekitar tanjung harapan dan tidak pernah kembali. Ekspeisi terakhir
Bartolomeus Diaz ini tidak banyak di ketahui dalam sejarah, karena catatan-catatan penting
seperti jornal perjalanan juga ikut hilang.

Gambar: Vasco Da Gama dan Rute Ekspedisi Vasco Da Gama

2.3.3 Belanda

Mendengar keberhasilan orang-orang Spanyol dan juga Portugis dalam menemukan daerah
baru, apalagi daerah penghasil rempah-rempah, para pelaut dan pedagang Belanda tidak mau
ketinggalan. Tahun 1594 Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah
Hindia melalui daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari
utara atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia
gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di kutub utara
sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha
kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan.

Gambar: (Barentz)

Pada tahun 1595, pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Piter de
Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan empat kapal
dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra
untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Cornelis de
Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui orang-orang Portugis. Tahun 1596
Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan
rombongan mendarat di Banten.

Gambar: Cornelis de Houtman dan Rute perjalanan Cornelis de Houtman


Sesuai dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman diterima
baik oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa pemerintahan Sultan
Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu strategis
dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk
memonopoli perdagangan di Banten. Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar,
orang-orang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan
penguasa Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir orang-
orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya segera meninggalkan Banten dan
akhirnya kembali ke Belanda.

Ekspedisi penjelajahan berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan


Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun 1598 van
Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck
dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun kembali menerima
kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal
mereka mulai berlayar ke timur dan singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke
timur menuju Maluku.

Di bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599.
Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu itu
Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan orang-orang
Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan demikian semakin
banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.

2.3.4 Inggris

Pelayaran bangsa Inggris dalam mencari rempah rempah dimulai oleh rombongan Sir
Francis Drake pada tahun 1577. Drake bersama rombongannya bertolak dari Inggris menuju ke
arah barat, berlayar menyusuri samudra atlantik. Ia mendapati badai besar yang mengharuskan
Drake dan rombongannya untuk menepi di daratan. Drake menepi di Teluk San Julian, yang
sekarang termasuk daerah Argentina. Rombongan Sir Francis Drake melanjutkan pelayaran
setelah badai reda menuju ke arah selatan, memasuki selat Magellan di ujung Amerika Selatan.
Gambar: Sir Francis Drake

Pada tahun 1578, Drake bersama rombongannya memasuki Samudra Pasifik dan berlayar
menuju ke arah utara. Ia singgah di Chili untuk menyerang kota-kota yang dikuasai oleh
Spanyol. Di Chili, Drake mendapat grafik/peta perjalanan ke Peru dari pelaut bangsa Spanyol.
Selain mendapat peta, Drake juga mendapat beberapa anggur. Drake dan rombongannya
melanjutkan perjalanan dan sampai di Peru. Di Peru, Drake mendapatkan emas dan perhiasan
lainnya dalam jumlah yang banyak.

Tahun 1579, Drake menyebrangi samudra pasifik hingga sampai di perairan Filipina.
Dari Filipina, Drake melanjutkan pelayaran memasuki perairan Indonesia. Ia berhasil berlabuh
di Ternate, Maluku. DI Ternate, Drake mendapatkan rempah-rempah dalam jumlah yang besar.
Setelah dirasa mendapatkan rempah-rempah, Drake dan rombongannya memutuskan untuk
kembali ke Inggris. Dalam perjalanan pulang, Drake bersama rombongannya melewati lautan
Afrika. Kemudian memasuki daerah Tanjung Harapan. Hingga akhirnya ia sampai di Inggris
pada tahun 1580. Sesampainya di Inggris, Drake mendapat penghargaan oleh Ratu Elizabeth I
sebagai orang Inggris pertama yang berhasil mengelilingi Bumi dengan selamat.

Pada tahun 1591 satu ekspedisi yang terdiri dari tiga buah kapal bertolak dari Plymouth,
Inggris dipimpin oleh George Raymond dan James Lancaster, tujuannya adalah ke India Timur
melalui Tanjung Harapan. Penjelajahan ini tidak begitu berhasil karena hanya satu kapal yang
berhasil melanjutkan perjalanan yaitu kapal yang dipimpin oleh Lancaster. George Raymond
tenggelam, sedangkan sebuah kapal terpaksa kembali.
Di India, Lancaster mendirikan EIC (East Indian Company). Ia dibantu oleh Jhon Davis dalam
mengurusi hal perdagangan di India. Lancaster mendapat perintah untuk melanjutkan pelayaran
mencari sumber rempah-rempah yang lebih melimpah. Pada tahun 1602, Rombongan Lancaster
dan maskapai dagang EIC tiba di Aceh, melalui selat malaka. Ia terus melanjutkan perjalanan
hingga ke Banten. Lancaster merasa bingung mendapati bahwa Belanda menyikapi kedatangan
bangsa Inggris sebagai lawan. Padahal di kawasan Eropa, Belanda dan Inggris merupakan
sekutu. Di Banten, Lancaster juga mendirikan kantor dagang EIC. Ia sebagai pengurus di kantor
dagang tersebut. Sir James Lancaster kembali ke negerinya, Inggris pada tahun 1603 dengan
membawa kapal yang dipenuhi oleh lada. Ia bersama rombongannya bertolak dari Banten
berlayar menuju arah barat mengarungi samudra hindia, melewati perairan afrika selatan dan
juga Tanjung Harapan.

Pada tahun 1768 Cook mendapat perintah dari Markas Besar Angkatan Laut Inggris
untuk mencari daerah jajahan baru di daerah sekitar Samudra Pasifik. Ia juga mendapat perintah
dari Royal Society (Lembaga Ilmu Pengerahuan Kerajaan Inggris) supaya mengantar para
ilmuwan ke Tahiti. Tugas para ilmuwan itu membuat peta perlintasan Planet Venus antara Bumi
dan Matahari. Ia memulai perjalanan dari Inggris pada tanggal 25 Agustus 1768. Dari Inggris
terus berlayar menuju arah selatan hingga sampai di perairan Amerika Selatan. Kemudia ia belok
ke barat dan sampai di Tahiti pada tanggal 13 April 1769.

Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai
Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan
sebagai penemu Benua Australia. Selepas dari Australia, James Cook berlayar menuju ke daerah
Nusantara. Di Jakarta, James Cook mendapatkan rempah-rempah yang cukup banyak. Sebelum
akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Inggris. Dalam perjalanan pulang, James Cook
melewati Samudra Hindia. Masuk ke perairan Afrika Selatan dan melewati Tanjung Harapan.
James Cook sampai di Inggris pada akhir tahun 1771

2.4 Dampak Penjelajahan Samudera

Dampak positif:

 Pembuktian kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Seperti kebenaran bahwa bumi bulat.
 Penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran.
 Penemuan daerah baru.
 Berubahnya pola perdangan yang semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi
perdagangan transito (perdagangan meneruskan).

Dampak negatif:

 Pembalasan dendam terhadap kaum muslim karena kekalahan dalam Perang Salib dan
jatuhnya Konstantinopel ke tangan Muslim.
 Faham yang berkembang dan cenderung menyimpang yaitu Kolonialisme dan
ImperialismeKolonialisme adalah penguasaan terhadap bangsa dan wilayah lain.
Imperialisme adalah membentuk kerajaan besar.
 Penerapan monopoli perdagangan.

Dampak Bagi Indonesia

 Bangsa Eropa mengklaim daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya.
 Memonopoli perdangangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak
mungkin.
 Melakukan pemaksaan untuk memperoleh hak monopoli perdagangan.
 Penguasaan daerah yang dilakukan dengan cara membuat perjanjian yang seringkali
menguntungkan bangsa Eropa.
 Turut campur urusan politik suatu daerah. Dan tidak jarang mereka mengadu domba
suatu kelompok masyarakat kemudian mendukung salah satunya.

Anda mungkin juga menyukai