Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Eropa pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age of
Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion). Ketika itu bangsabangsa Eropa sudah dapat mengembangka ilmu pengetahuan di bidang geografi dan
teknologi. Memang mereka tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa Islam selama
berabad-abad lamanya. Namun rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki keinginan
yang kuat untuk mengejar ketertinggalan itu. Mereka berlomba-lomba mengarungi
samudra, padahal mereka belum yakin apakah dunia ini bulat seperti bola atau datar
seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi, membangun wilayah-wilayah
pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme Eropa Akhir abad ke-15, di
Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan Humanisme yang bertujuan
untuk mempelajari, menyelidiki dan menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk
dapat lebih dari masa lampau menimbulkan gerakan kemajuan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana latar belakang penjelajahan samudera?
2. Apa saja faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran dan
penjelajahan samudera?
3. Bagaimana bangsa Eropa dalam penjelajahan samudera?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui latar belakang penjelajahan samudera.
2. Untuk mengetahui faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran
dan penjelajahan samudera.
3. Untuk mengetahui bagaimana bangsa Eropa dalam penjelajahan samudera.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Penjelajahan Samudra

Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah Perancis, Inggris,
Belanda, Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu tertinggak, sehingga baru
pada tahun 1350 mereka bisa melayari laut Tengah dan ujung barat di Spanyol dan
ujung timur di Turki. Padahal, orang-orang Romawi telah melakukan hal yang sama
lebih dari 1000 tahun sebelumnya. Bahkan pada abad ke-15, orang-orang Eropa hanya
tahu sedikit tentang permukaan bumi. Peta dunia dibuat pada tahun 1511
oleh Vessente Maggioli, masih berdasarkan pada teori bumi sebagai tanah yang
sambung menyambung. Teori yang sudah usang ini diciptakan pada abad ke-2
oleh Ptolomeus, orang Yunani-Mesir. Akibat anggapan tentang bumi yang salah.
Maggioli menggambarkan Amerika sebagai kelanjutan dari Asia. Dia tidak tahu
bahwa beberapa benua dipisahkan oleh laut.
Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang tepat untuk pergi
berlayar. Mereka melakukan pelayaran dengan peta seadanya. Mengapa mereka
begitu nekad Berlayar dengan peta yang buruk? Rupaya mereka cukup percaya diri
karena menguasai teknologi peayaran dan persenjataan. Selain itu, mereka sangat
bernafsu untuk mendapatkan kekayaan, seperti emas dan rempah-rempah yang mahal.
Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa melakukan
penjelajahan dunia. Selai kapal laut, Eropa Barat telah menyempurnakan meriam.
Teknologi meriam sangat membantu para pelaut karena mereka kekurangan prajurit
untuk melindungi kapal. Keberhasilan menempatkan meriam di kapal akan percuma
apabila para pembuat kapal tidak menemukan cara memanfaatkan tenaga angin untuk
menggantikan tenaga pendayung.
Pada abad ke-15, para pelaut Eropa mulai mengenal kompas yang dibawa para
pedagang muslim dari Cina. Kompas sangat membantu untuk menentukan arah
pelayaran. Orang-orang Islam telah menemukan astrolobe pada abad ke-12, juga
berjasa bagi para pelaut Eropa. Alat itu dapat mengukur ketinggian matahari dan
benda langit lainnya. Dengan demikian, para pelaut dapat mengetahui letak kapal dari
gais khatulistiwa. Peralatan navigasi ini lambat laun membantu menyempurnakan
peta.
Jika teknologi membantu pelayaran para penjelajah Eropa, apakah yang
mendorong mereka menempuh bahaya mengarungi lautan yang ganas, berkumpul
dengan saingan penduduk pribumi yang primitif? Pada dasarnya mereka mencari
keuntungan

material.

Para

penjelajah

itu

terus

terang

mengakui

motif

itu. Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya adalah untuk menjadi kaya. Pelaut
lainnya, Vasco da Gama, motif utamanya adalah untuk menyebarka agama dan

mencari rempah-rempah. Para pelaut dan penjelajah itu religius sebagaimana orang
zaman pertengahan, nyatanya perilaku mereka tergolong modern dan materialistik.
Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan pelayaran dan
penjelajahan samudra. Beberapa diantaranya sebagai berikut.
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad pertengahan,
menimbulkan perubahan besar dan cepat (revolusi). Hal itu diperlihatkan
dengan

munculnya

penemuan

Nicolaus

Copernicus

dengan

teori Heliosentris (helios=matahari, centrum=pusat), artinya tata surya ini


berpusat pada matahari. Teori heliosentris ini membantah teori lama yang
bersifat geosentris (geos=bumi, centru =pusat). Ajaran geosentris ini pada
perkembangannya melahirkan suatu pandagan bahwa bumi ini datar seperti
meja. Ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh gereja sebagai salah satu
ajaran resmi para penganut gereja khatolik.
Kemudian, teori heliosentris dipertegas dan diperjelas oleh ilmuwan
dari Italia, Galileo Galilei. Karya ciptanya berupa teleskop, yang dapat
mempelajari gugusan bintang. Akan tetapi, gagasan Galileo dianggap
bertentangan dengan ajaran gereja dan dinyatakan sebagai ajaran sesat.
Perkembangan pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo di Eropa
mengubah pandangan masyarakat Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran
Copernicus dan Galileo menyatakan bahwa bumi ini bula dan matahari
sebagai pusat tata surya. Pernyataan itu mendorong orang-orang Eropa untuk
mengarungi lautan mencari daerah baru.
Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika muncul
buku karangan Marco Polo yang berjudul "Imago Mundi" (Citra Dunia) dan"Il
Milline" (Sejuta Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan
yang melimpah di negeri timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas,
perak, dan sutra. Kisah dalam buku Marcopolo itu memberikan dorongan bagi
para pelaut Eropa untuk mengarungi samudra.
b. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang mendorong bangsa
Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah pusat
rempah-rempah, bangsa Eropa hanya mendapatkan hasil dagangan di pusatpusat perdagangan Asia Barat. Barang dagangan yang diperoleh berasal dari
India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara.
Keuntungan yang diperoleh oleh bangsa Eropa dengan membeli barang
dagangan dari pelabuhan Asia Barat sangat sedikit. Apalagi para pedagang

Asia Barat menjual barang dagangan dengan harga yang mahal. Karena itu
orang-orang Eropa berkeinginan mencari barang dagangan dari pusatnya.
Dengan begitu, mereka berharap memiliki keuntungan yang berlipat ganda
c. Politik
Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra adalah peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan
penguasa Turki Usmania tahun1453. Peristiwa ini menyebabkan orang-orang
Eropa tidak mau berdagang di wilayah perdagangan Asia Barat. Akibatnya,
perdagangan antara dunia timur dan barat terputus.
Perkembangan beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain untuk
menuju dunia timur. Keadaan ini menimbulkan gerakan pelayaran dan
penjelajahan samudra secara besar-besaran.
d. Idealisme
Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis jalan laut
menuju Nusantara, mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak hanya
ekspedisi dari Portugis dan Spanyol, meliainkan juga dari Inggris dan Belanda.
Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur pun pada dasarnya dilatarbelakangi
oleh beberapa faktor idealisme, dan merupakan tujuan utama mereka. Tujuan
mereka sama yaitu Gold, Glory, dan Gospel.
Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain emas, orang-orang
Eropa secara khusus mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber
kekayaan yang sangat penting dan laku dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini
mereka perlukan untuk obat-obatan dan penyedap serta pengawet makanan.
Terlebih setelah terjadi Perang Salib, orang-orang Eropa lebih terdorong untuk
mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari tempat asalnya.
Selain bermotifkan Gold, para penjelajah Eropa pun mengharapkan
Glory, otau kejayaan. Hampir setiap orang ingin berjaya. Hanya anak kecil,
orang tua yang pikun dan orang gila yang tidak memikirkan kejayaan. Bukan
orang Eropa saja yang mengejar kejayaan di Nusantara. Bahkan kata
"Nusantara"

merupakan

lambang

kejayaan

Majapahit

yang

berhasil

menundukan kerajaan-kerajaan yang lemah. Setelahmendapatkan daerah


rempah-rempah, bangsa-bangsa Eropa mempunyai idealisme penguasaan
daerah tersebut guna mencapai kejayaan.
Idealisme terakhir dari para penjelajah Eropa adalah menyebarkan
agama Nasrani (gospel). Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani di
Indonesia bagian timur, seperti di Makassar, Ambon, Ternate, dan Morotai

adalah Franciscus Xaverius atau Santo Francis Xavier (1506-1552). Xaverius


bersama Santo Ingatius de Loyola mendirikan Ordo Yesuit.
B. Bangsa Eropa dalam Penjelajahan Samudra
Negara-negara yang memelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan
Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, dan lainnya. Untuk
menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada tanggal 7 Juni 1494
lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia nonKristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang membentang
dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal adalah
jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah jalur
Spanyol
a. Portugis
Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempahrempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator)
yang memberi hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari
Italia, Spanyol, dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan
berdagang di ibukota Portugis. Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari
Portugis.
1) Bartholomeus Dias
Bartholomeus Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan
Agustus 1487. Ketika sampai di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias
terkena badai topan. Setelah badai reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias
dan rombongannya, ujung Selatan Benua Afrika dinamai Tanjung Badai.
Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya menjadi Tanjung Harapan
(Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan menakutkan dan
tempat tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk
menemukan Hindia.
2) Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis Manuel I memerintahkan
Vasco da Gama mengikuti jejak Dias. Ekspedisinya dilakukan melalui laut
sepanjang pantai Afrika Barat.
Dalam pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika
Timur. Atas petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya
memasuki Samudra Hindia dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di
Calcuta pada tanggal 22 Mei 1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya
mendirikan pos perdagangan.

3) Alfonso d Albuquerque
Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis sadar
bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu
ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali. Bagi Portugis, cara termudah
menguasai perdagangan di sekitar Malaka adalah dengan merebut atau
menguasai Malaka. Oleh karena itu, dari Calcuta, Portugis mengirimkan
ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan Alfonso d Albuquerque. Ekspedisi d
Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511
b. Spanyol
Berikut ini para penjelajah Spanyol yang melakukan pelayaran ke dunia Timur:
1) Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal
yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari sumber
rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan
mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang
terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan
Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk
asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal
sebagai Hindia Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama
Amerigo Vespucci antara tahun 1492 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka
menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua
Amerika adalah Christopher Columbus. Sejak Columbus menemukan benua
Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti Cortez dan Pizzaro. Cortez
menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu
Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530
menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.
2) Ferdinand Magelhaens (Magellan)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke Barat
didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan
seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang
mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang
membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah
menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di
Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina,
mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuran melawan

orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu
rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del
Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar
dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil
mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi.
Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan Engkaulah yang pertama
kali mengitari diriku
c. Inggris
Penjelajah Inggris yang melakukan pelayaran ke dunia Timur sebagai berikut.
1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat.
Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate.
Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan
sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti
penting secara ekonomis dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers
melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil
membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran
sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan
Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di
Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan
mendirikan kantor dagang.
4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry
Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi
persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris
mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar,
Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
5) William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat
di Australia. Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah
Utara.
6) James Cook

Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan
menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena
itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
d. Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari
Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol,
Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun
Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi
Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. Berikut ini beberapa pelaut
Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia:
1) Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur
lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut membeku
sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan
nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi
meninggal dalam perjalanan.
2) Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat
249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal
rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh
Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai
di Indonesia dan mendarat di Banten.
3) Abel Janszoon Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara
Australia. Pada tahun 1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian
dikenal dengan nama Pulau Tasmania.
C. Dampak Penjelajahan Samudera
Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yakni berupa sisi
positif dan negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran
suatu ilmu pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta
penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi dunia pelayaran
hingga saat ini, berkembangnya agama katolik dan protestan. Di berbagai belahan
dunia. Yang di bawa dan disebarkan oleh para penjelajah dan penemu daerah baru
( Gospel ). Serta berubanya pola perdagangan yang semula bersumber langsung dari
daerah asal menjadi sistem perdagangab transito yang mengakibatkan berbaurnya

kebudayaan lokal dengan kebudayaan yang baru atau asing yang dibawa oleh para
pejelajah samudra terserbut.
Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak terbayar mahal dengan sisi
negatif yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru
tersebut segi negatifnya yakni kebencian terhadap kaum muslim. Dilandasi Semangat
reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang
dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib. Selain itu dampak atau sisi
negatif lain dari penjelajahan dan penemuan daerah baru yakni adanya suatu faham
yang berkembang dan cenderung menyimpang yaknia Kolonialisme dan Imperialisme
dimana pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan
system permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau
Negara asalnya sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas wilayah
kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara
implisit dapat diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat
terhadap bangsa atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik
secara moril ataupun materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan
alamnya. Dengan semboyan Glory dan Goldnya. Disamping monopoli perdagangan
yang diterapkanya.
Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dan dampak serta akibat yang
ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yang dilakukan
oleh bangsa-bangsan barat baik Portugis, Spanyolm ,Belanda maupun Inggris

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjelajahan Samudera yang dilakukan oleh bangsa Eropa tidak dapat
dilepaskan dari berbagai peristiwa dan berbagai faktor yang mendorongnya. Antara
lain Gerakan Renaisans dan Humanisme yang terjadi di Eropa pada abad-15 yang
memicu tumbuhnya berbagai kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi. Selain itu
faktor politis dan ekonomi yang mempengaruhi situasi perdagangan di Laut Tengah
juga mendorong terjadinya perubahan jalur perdagangan dari barat ke timur.
Dimana di Eropa sendiri pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa
penemuan (Age of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion).
Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di
bidang geografi dan teknologi. Memang mereka tertinggal oleh bangsa Romawi dan
bangsa Islam selama berabad-abad lamanya. Namun rupanya, bangsa-bangsa Eropa
memiliki keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan itu. Mereka berlombalomba mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah dunia ini bulat
seperti bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi, membangun
wilayah-wilayah

pendudukan

atau

koloni-koloni.

Inilah

awal

kolonialisme

Eropa Akhir abad ke-15, atau sebagai penanda awal pejelajahan samudra yang
dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.
Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol, maka pada
tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan
di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/khayal yang
membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah sebelah Timur garis khayal
adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah Barat garis khayal adalah
jalur Spanyol.
Dimana Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra dan Penemuan Derah
baruYakni

adanya Perkembangan

Ilmu

Pengetahuan,

faktor Ekonomi, Politik,

danIdealisme walaupun pada tahap perkembanganya memberikan dampak positif dan


negatif.

Anda mungkin juga menyukai