PENDAHULUAN
1.1.
7. Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi
internasional dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajagi
segala kemungkinan untuk kemungkinan saling bekerja secara erat di antara
mereka sendiri.
ASEAN juga membentuk beberapa kerjasama yan di dalamnya bertujuan untuk
mengurangi ancaman kejahatan transnasional di Asia Tenggara, asosiasi internal ASEAN
ini dinamakan The United Nations Office for Drug Control and Crime Prevention
(UNDCP). Meskipun secara formal ASEAN merupakan suatu organisasi kerja sama
ekonomi, social dan kebudayaan tetapi Deklarasi Bangkok berlatar belakang aspirasi dan
komitmen politik negara-negara anggota untuk bersatu dan bekerja sama dalam
menghadapi kawasan Asia Tenggara yang pada saat itu diwarnai oleh pergolakan dan
pertengkaran antarnegara maupun antar kekuatan-kekuatan di luar kawasan. Aspirasi
politik yang mendasari Deklarasi Bangkok tersebut pada hakikatnya adalah upaya
mewujudkan stabilitas regional yang dapat menunjang pembangunan nasional di segala
bidang bagi negara-negara ASEAN.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana latar belakang ternetuknya ASEAN?
2. Bagaimana permasalahan dalam ASEAN?
3. Bagaimana kondisi ASEAN dewasa ini?
1.3.
Tujuan Penuliasan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya ASEAN.
2. Untuk mengetahui permasalahan dalam ASEAN.
3. Untuk mengetahui kondisi ASEAN dewasa ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Terbentuknya ASEAN
ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar
2
negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia),
Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan
Thanat Khoman (Thailand). Berdirinya ASEAN dilatarbelakangi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Persamaan letak geografis
b. Persamaan dasar kebudayaan
c. Persamaan nasib
d. Persamaan kepentingan.
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara
pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7
Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekannya). Sebelas tahun
kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi
anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan
Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997.
Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama
dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah
politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya
bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.
Kerjasama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu
pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan
dan kerja sama transnasional lainnya. ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan
di antaranya kerjasama keamanan energi ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin
meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia.
Pertemuan pertama berlangsung pada tangga 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan
mensahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market
Forum, 9Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum.
2.2.
ASEAN dalam Menghadapi Krisis
Sejauh ini, ASEAN telah banyak membangun kerjasama baik dalam lingkup
internal ASEAN maupun eksternal ASEAN guna mendukung regionalisme antar anggota
ASEAN. Selain itu upaya-upaya yang dilakukan ASEAN sejauh ini juga diperuntukkan
agar stabilitas baik dalam lingkup ASEAN. Beberapa upaya yang telah dilakukan
ASEAN hingga saat ini adalah dimulai pada tahun 1994, ASEAN membentuk ASEAN
Regional Forum (ARF) yang mana ARF ini merupaakan suatu wadah bagi dialog dan
konsultasi mengenai hal-hal terkait politik dan keamanan di kawasan, serta untuk
kerjasama ASEAN dengan beberapa negara tetangga. Kasus internal ASEAN yang masih
belum bisa diselesaikan oleh ASEAN adalah terkait konflik perbatasan antara Thiland
dan Myanmar yang mana kasus ini juga pernah terjadi antara Cina dan Vietnam.
Selain dari permasalahan internal, terdapat pula permasalahan eksternal yang
seharusnya mendapat perhatian lebih dari ASEAN, yakni mengenai ancaman kekuatan
perekonomian
Amerika
Serikat
telah
mengalami
kebangkitan
pertumbuhan
perekonomian dan teknologi yang sangat luas termasuk dapat mencapai kawasan Asia
Tenggara. Sedangkan di sisi lain, ASEAN sebagai sebuah asosiasi di kawasan Asia
Tenggara dinilai belum mampu untuk menangani permasalahan ini.
Dinamika ASEAN dan Permasalahannya
Negara-negara di Asia Tenggara khususnya ASEAN terus dihadapkan kepada
2.3.
Filipina. Kesan
2.4.
diselenggarakan KTT ASEAN, yang dihadiri oleh kepala negara atau kepala
pemerintahan. Adapun KTT ASEAN yang pernah dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. KTT ASEAN I, diselenggarakan di Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976 yang
dihadiri oleh lima kepala pemerintahan atau negara.
2. KTT ASEAN II, pada konferensi tingkat tinggi (KTT) ke-2 ASEAN tanggal 1997
di Kuala Kumpur, Malaysia, para pemimpin ASEAN mengesahkan visi ASEAN
2020 dengan tujuan:
a. Menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, makmur dan memiliki
daya saing tinggi yang ditandai dengan arus lalu lintas barang. Jasa-jasa dan
investasi yang bebas dan arus lalu lintas modal yang lebih bebas, pembanguna
ekonomi yang merata serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
sosialekonomi.
b. Mempercepat liberalisasi dibidang jasa.
c. Meningkatkan pergerakan tenaga professional dan jasa lainnya secara bebas di
kawasan ASEAN.
3. KTT ASEAN III, diselenggarakan di Manila, Filipina pada tanggal 14-15
Desember 1987 yang dihadiri oleh enam kepala pemerintahan atau negara.
4. KTT ASEAN IV, diselenggarakan di Singapura pada tanggal 27-28 Februari
1992, yang dihadiri oleh enam kepala pemerintahan atau negara Hasil KTT
ASEAN IV.
a) Meningkatkan kerja sama bidang ekonomi ASEAN,
b) Mengesahkan rencana pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN.
c) Mengukuhkan kembali pandangan ASEAN dalam kerja sama politik dan
5.
keamanan.
KTT ASEAN V, diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 14-15
Desember 1995.
Hasil KTT ASEAN V adalah sebagai berikut:
a) Persetujuan untuk mempererat kerja sama ekonomi ASEAN
b) Persetujuan zona bebas senjata nuklir Asia Tenggara.
6. KTT ASEAN VI, diselenggarakan pada tanggal 16 Desember 1998 di Hanoi
Vietnam, para pemimpin ASEAN mengesahkan rencana aksi Hanoi yang
merupakan lankah awal untuk merealisasikan tujuan dari visi 2020 ASEAN.
Rencana ini memiliki batasan waktu 6 tahun yakni dari tahun 1999 s/d 2004. Pada
KTT tersebut para pemimpin ASEAN juga mengeluarkan statement on bold
measures dengan tujuan mengembalikan kepercayaan pelaku usaha, mempercepat
pemulihan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah krisi
ekonomi dan financial.
7.
KTT ASEAN VII, diselenggarakan pada tanggal 5 Desember 2001 di Bandar Seri
Begawan- Brunei Darussalam disepekati perlunya dibentuk Road Map For
Integration of ASEAN guna meletakkan tonggak penting yang harus dicapai,
seperti:
a) Mengembangkan dan menggunakan pendekatan alternative untuk
liberalisasi;
b) Mengupayakan pemantapan kerangka regulasi yang sesuai;
c) Menghapuskan semua halangan yang menghambat pergerkan bebas
perdagangan di kawasan ASEAN;
d) Menyelesaikan kesepakatan pengakuan timbal balik untuk bidang jasa
professional.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara umumnya memiliki banyak kesamaan
seperti budaya, ras, kesamaan sejarah dan sebagainya. Oleh karena itu, kesamaan tersebut
adalah wakil dari setiap negara kawasan Asia Tenggara ini membentuk suatu organisasi
yang dinamakan ASEAN. Tujuannya ialah untuk meredakan rasa saling curiga dan
membangun rasa saling percaya, serta mendorong kerja sama pembangunan kawasan dan
ekonomi.
3.2.
Saran
Meskipun ASEAN dibentuk untuk meredakan rasa curiga dan membangun rasa
percaya, namun tidak menutup kemungkinan di dalam ASEAN tersebut aka nada suatu
permasalahan yang dapat menyebabkan suatu pertikaian antar sesama anggota ASEAN.
Oleh karena itu, ada baiknya kita tidak terlalu tergantung pada negara-negara asing yang
bukan kawasan Asia Tenggara. Karena dengan bergantungnya ASEAN terhadap negara
lain, maka Asia Tenggara akan sulit untuk mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ricklefs M.C. dkk. Sejarah Asia Tenggara dari Masa Prasejarah sampai Kontemporer. 2013.
Jakarta: Komunitas Bambu
Gill, Ranjit. ASEAN. Jakarta: Gramedia, 1988.
10
11