Satu kilogram pala, lada, dan cengkeh dianggap sebagai trinitas paling dicari
dan harganya lebih mahal dari satu kilogram emas kala itu. Ketiganya
ditemukan di Maluku, satu-satunya daerah penghasil pala dan cengkeh.
Rempah menghadirkan nuansa dan cita rasa yang eksotis di meja makan dan
menjadi gengsi para bangsawan. Lebih dari itu, dulu rempah-rempah juga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang mungkin sudah tidak biasa di
masa kini.
Sehingga tidak ada cara lain selain membelinya dari pedagang, atau datang
langsung ke wilayah penghasil rempah-rempah.
Tidak sedikit energi yang habis. Belum lagi ditambah biaya yang tinggi,
perang antar negara hingga pembantaian masyarakat lokal.
Pada saat itu Portugis memulai pelayarannya ke timur tidak semata untuk
mencari rempah-rempah namun juga mencari emas dan perak untuk
mengalahkan Turki dan melanjutkan perang salib.
Yang dimaksud tentu bukan dalam artian perang sesungguhnya, namun lebih
kepada pertarungan harga diri negara. Emas dan perak saat itu dianggap
sebagai indicator kesuksesan suatu negara.
Portugis mulai berlayar dengan menelusuri pantai barat Afrika sekaligus untuk
mengepung rute pedagang Arab. Selanjutnya, perjalanan mereka ke Asia
juga dimaksudkan untuk memotong jalur perdagangan mereka dan
memonopoli komoditi.
Mau tidak mau, mereka harus mencari cara lain untuk mendapatkan sumber
rempah-rempah dari Asia, salah satu caranya melalui penjelajahan laut.
4. Semangat Gold, Glory dan Gospel
Penjelajahan bangsa Eropa juga didasari oleh tujuan mencari kekayaan
(gold), memperoleh kejayaan (glory) serta menyebarkan keyakinan mereka
(gospel).
1. Spanyol
Bangsa Spanyol disebut sebagai negara pertama yang mempelopori
perjalanan laut menuju negara penghasil rempah-rempah dunia. Meski tak
berhasil sampai di Indonesia, namun perjalanan Columbus menjadi pembuka
jalur untuk pemberangkatan kapal kedua yang dimpimpin oleh Magelhaens.
Pada April 1521, Magelhaens terbunuh di Filipina akibat pertempuran dengan
penduduk setempat. Rombongan yang selamat segera bertolak ke
meninggalkan Filipina di bawah kepemimpinan kapten kapal Sebastian del
Cano.
2. Portugis
Portugis berhasil mendarat di Malaka pada 1511 di bawah komando Alfonso
de Albuquerque dan berhasil menguasai Malaka. Segera, mereka mengetahui
perburuannya berhasil dengan menempatkan Malaka sebagai ‘mutiara dari
timur’.
3. Belanda
Kedatangan Belanda pertama kali di nusantara terjadi pada 1596 oleh
Cornelis de Houtman. Ia dan rombongan tiba di pelabuhan Banten. Melihat
pelabuhan Banten yang strategis, dia bermaksud untuk memonopoli
perdagangan namun mendapat penolakan dari rakyat Banten.
Kedatangan mereka justru disambut baik rakyat Maluku yang saat itu sedang
berkonflik dengan Portugis.
4. Inggris
Awalnya Inggris mengandalkan pelabuhan Lisabon untuk mendapatkan
rempah-rempah yang murah dari Indonesia. Namun akibat konflik dengan
Portugis, Inggris terpaksa mencari sendiri rempah-rempah di tempat asalnya.
Inggris berhasil menguatkan kedudukan mereka di India dan membentuk
kongsi dagang bernama East India company. Dari India, para pelaut dan
pedagang ingris berangkat ke Kepulauan Nusantara dan meramaikan
perdagangan rempah-rempah.