➢ Latar Belakang
Sejak zaman dahulu Indonesia terkenal kaya akan rempah-rempah yang merupakan barang dagangan penting di
Eropa. Pada saat itu orang-orang Eropa membeli rempah-rempah dari Indonesia di kota-kota dagang di sekitar Laut
Tengah, terutama di Konstantinopel.
Pada tahun 1453 kota Konstantinopel dikuasai oleh kerajaan Turki, kemudian Turki melarang bangsa-bangsa Eropa
untuk datang dan berdagang di Konstantinopel. Jatuhnya kota dagang Konstantinopel ke tangan Turki akibat perang
Salib menyebabkan terputusnya hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia-Barat yang berakibat rempah-
rempah menjadi langka dan sulit di cari dipasaran Eropa. Kelangkaan rempah-rempah inilah yang mendorong bangsa
bangsa Eropa berusaha mencari sumber utama rempah-rempah yang ada di Indonesia.
Tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa Portugis, yaitu
mencarikekayaan (Gold), menyebarkan agama Nasrani (Gospel) dan mencari daerah jajahan (Glory). Pada tanggal 8
November 1521, kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku, setelah melalui Filipina, Kalimantan Utara, kemudian
langsung ke Tidore. Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore. Namun Portugis yang ada di Ternate
merasa terancam dan tidak mau disaingi sesama bangsa Eropa, yang dianggap akan mengganggu monopolinya.
Kemudian mereka bersengketa,dan dibuatlah perjanjian di Saragosa pada tahun 1526, yang menyebabkan Spanyol harus
meninggalkan Tidore.
➢ Kolonialisasi Spanyol
Dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Spanyol bersama bangsa Eropa lain, terutama Portugis, Inggris dan
Belanda. Dari Spanyol ke Samudra Pasifik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Pasifik, melewati
Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk
mencarirempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.
Sebelum menguasai kepulauan Filipina pada 1543, Spanyol menjadikan pulau Manado Tua sebagai
tempatpersinggahan untuk memperoleh air tawar. Dari pulau tersebut kapal-kapal Spanyol memasuki daratan Sulawesi-
Utara melalui sungai Tondano. Hubungan musafir Spanyol dengan penduduk pedalaman terjalin melalui
barterekonomi bermula di Uwuran (sekarang kota Amurang) ditepi sungai Rano I Apo. Perdagangan barter berupa
beras,damar, madu dan hasil hutan lainnya dengan ikan dan garam.
Gudang Kopi Manado dan Minahasa menjadi penting bagi Spanyol, karena kesuburan tanahnya dan digunakan
Spanyol untuk penanaman kopi yang berasal dari Amerika-Selatan untuk dipasarkan ke daratan Cina. Untuk itu Spanyol
mendirikan pos di Manado pada tahun 1560 sebagai pusat niaga bagi pedagang cina.
Kemunculan nama Manado di Sulawesi Utara dengan berbagai kegiatan niaga yang dilakukan Spanyol menjadidaya
tarik Portugis sejak memapankan posisinya di Ternate. Untuk itu Portugis melakukan pendekatan mengirim misi
Katholik ke tanah Manado dan Minahasa pada tahun 1563 dan mengembangkan agama dan pendidikan Katholik.
Antara Minahasa dengan Ternate ada dua pulau kecil bernama Mayu dan Tafure. Kemudian kedua pulau tadi
dijadikan pelabuhan transit oleh pelaut Minahasa. Waktu itu terjadi persaingan Portugis dan Spanyol
dimana Spanyol berhasil merebut kedua pulau tersebut.
➢ Kesimpulan
Tujuan kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa Portugis, yaitu
mencarikekayaan (Gold), menyebarkan agama Nasrani (Gospel) dan mencari daerah jajahan (Glory). Pada tanggal 8
November 1521, kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku, setelah melalui Filipina, Kalimantan Utara, kemudian
langsung ke Tidore. Disini bangsa Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore. Namun Portugis yang ada di Ternate
merasa terancam dan tidak mau disaingi sesama bangsa Eropa, yang dianggap akan mengganggu monopolinya.
Kemudian mereka bersengketa,dan dibuatlah perjanjian di Saragosa pada tahun 1526, yang menyebabkan Spanyol harus
meninggalkan Tidore.
• 1521 Spanyol memulai petualangannya di Sulawesi Utara
• 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.
• 1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk mengusir kolonial Spanyol.
• 1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya Spanyol masih mencoba
memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang
Mongondow yang berakhir tahun 1692.
Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina
disambut baik oleh rakyat Tidore. Bangsa Spanyol dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan
rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antaralain pernyataan
bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugistetap berada di
Kepulauan Maluku.