Anda di halaman 1dari 3

BANGSA PORTUGIS

Portugis adalah bangsa Barat yang pertama datang mencari rempah-rempah di Nusantara. Pelaut-pelaut
Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mengadakan perjalanan ke dunia Timur untuk mencari
pusat rempah-rempah. Namun, pelayaran tersebut hanya sampai di ujung Afrika Selatan (tahun 1496)
dikarenakan besarnya gelombang Samudra Hindia (Samudra Indonesia), sehingga kapal-kapal yang
dibawa oleh Bartholomeus Diaz diberi nama Tanjung Pengharapan (Cape of Good Hope atau Tanjung
Harapan sekarang).

Di bawah pimpinan Vasco da Gama, Portugis berhasil mendarat di Kalkuta (India). Pada tahun 1498,
mereka mengincar Malaka yang merupakan bandar Internasional dan pusat perdagangan rempah-rempah.
Armada Portugis di bawah pimpinan Alfonso D’Albuquerque berhasil merebut Malaka pada tahun 1511.
Pada waktu itu, Karajaan Malaka diperintah oleh Sultan Mahmud Syah (1488-1511). Dengan dikuasainya
Malaka, maka portugis memperoleh dua keuntungan yaitu sebagai berikut.

1. Portugis akan menguasai jalur perdagangan penting di Asia, termasuk perdagangan rempah-
rempah.
2. Malaka dapat dijadikan batu loncatan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Oleh karena itu, kemudian Portugis membangun basis militer yang kuat di Malaka.
Alfonso D’Albuquerque ingin mendapatkan sendiri pusat rempah-rempah yang ada di Kepulauan Maluku,
dan pada tahun 1512 bangsa Portugis tiba di Ternate (Maluku). Ketika bangsa Portugis tiba di Ternate,
Kerajaan Ternate sedang bertikai dengan Kerajaan Tidore. Kedatangan Portugis di Ternate disambut baik
oleh raja Ternate dengan tujuan agar bangsa Portugis dapat dijadikan sekutu dalam menghadapi Kerajaan
Tidore yang dibantu Spanyol. Oleh karena itu, di samping perang antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan
Tidore juga merupakan perang antara bangsa kulit putih yaitu antara Spanyol dan Portugis.

Untuk menyelesaikan pertikaian bangsa kulit putih tersebut, Paus turun tangan dengan melakukan
Perjanjian Saragosa (zaragoza) pada tahun 1529. Adapun isi Perjanjian Saragosa sebagai berikut.

1. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan melakukan perdagangan di Filipina.


2. Portugis tetap melakukan perdagangan di kepulauan Maluku.
Pada awal Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia, rakyat Indonesia memang tidak menentangnya. Akan
tetapi setelah melihat sepak terjangnya di Indonesia yang sangat menyengsarakan rakyat Indonesia, maka
bangsa Indonesia berusaha menentangnya.

Portugis berada di Indonesia dari tahun 1511 sampai 1641. Pengaruh Portugis yang ditinggalkan di
Indonesia terlihat dalam bidang kebudayaan. Pengaruh tersebut adalah sebagai berikut.

1. Berdirinya benteng-benteng Portugis.


2. Berkembangnya agama Kristen dan Katolik di Maluku yang disebarkan oleh Fransiscus Xaverius.
3. Berkembangnya musik keroncong yang berasal dari Portugis.
4. Adanya nama-nama orang Indonesia yang menggunakan nama Portugis.
BANGSA SPANYOL
Berdasarkan pengetahuan bahwa dunia itu bulat, maka Christophorus Columbus mengajukan permohonan
bantuan kepada raja Spanyol untuk berlayar memcari sumber rempah-rempah ke dunia Timur. Permintaan
itu dipenuhi dengan memberikan tiga kapal yang bernama Pinta, Nina, dan Maria beserta 88 orang pelaut.
Ketika Columbus tiba di Kepulauan Bahama, Columbus merasa dirinya telah sampai di Kepulauan Hindia
yang merupakan sumber rempah-rempah.

Penjelajahan bangsa Spanyol kemudian dilanjutkan oleh Ferdinand Magelhaens. Dari pelayaran yang
dilakukan oleh Columbus itulah, Magelhaens berpendapat bahwa Hindia Timur dapat dicapai dari arah
barat melalui ujung selatan Benua Amerika. Magelhaens berlayar ke arah barat kemudian menyusuri
pantai selatan Benua Amerika dan Samudra Pasifik. Pada tahun 1520, rombongan Magelhaens tiba di
Kepulauan Filipina, kemudian mendirikan tugu peringatan dan menyatakan bahwa daerah itu sebagai
daerah milik raja Spanyol.

Ketika Magelhaens berada di Filipina, di Filipina sedang terjadi perang antarkerajaan. Dalam peperangan
tersebut Magelhaens membantu salah satu kerajaan dan meninggal. Rombongan Magelhaens selanjutnya
dipimpin oleh kapten kapalnya yang bernama Sebastian de Elcano. Kemudian, Sebastian de Elcano
memimpin rombongan dan melanjutkan pelayarannya ke arah selatan. Pada tahun 1521 rombongan sampai
di Kepulauan Maluku. Ternyata di Maluku telah berkuasa bangsa Portugis yang telah tiba sejak tahun
1521.

BANGSA BELANDA

Tahukah Anda apa yang melatarbelakangi kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia? Kedatangan bangsa
Belanda ke Indonesia dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut.

1) Meletusnya Perang Delapan Puluh Tahun antara Belanda dan Spanyol (tahun 1568-1648). Perang
antara Belanda dan Spanyol ini pada awalnya bersifat agama. Kemudian perang berkembang menjadi
perang ekonomi dan politik. Raja Philip II dari Spanyol memerintahkan kota Lisabon tertutup bagi kapal
Belanda pada tahun 1585. Portugis menaati perintah tersebut sebab Portugis telah diduduki Spanyol.
2) Adanya petunjuk jalan ke Indonesia dari Jan Huygen van Linscoten, mantan pelaut Belanda yang
bekerja pada Portugis dan pernah sampai ke Indonesia.
Pada tahun 1596, Belanda datang ke Indonesia dan mendarat di Pelabuhan Banten dipimpin oleh Cornelis
de Houtman dan Pieter Keyzer dengan empat buah kapal. Kemudian pada tanggal 28 November 1598,
bangsa Belanda tiba di Banten dengan membawa delapan buah kapal dipimpin oleh Jacob van Neck dan
Warwijk.

BANGSA INGGRIS

Sejak abad ke-17 M pada pedagang Inggris sudah berdagang sampai ke daerah India. Para pedagang
Inggris di India Timur mendirikan kongsi dagang yaitu East India Company (EIC) pada tahun 1600.
Daerah operasi EIC di India pusatnya di Kalkuta (India). Dari kota inilah kemudian Inggris meluaskan
wilayahnya ke Asia Tenggara. Para pedagang Inggris ini pada abad ke-18 M sudah banyak berdagang di
Indonesia dan menjadi saingan VOC (Belanda). Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Prancis, Inggris
selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Lord
Minto (berkedudukan di Kalkuta) dibentuk ekspedisi Inggris untuk merebut daerah-daerah kekuasaan
Belanda di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai