PERKEMBANGAN PENJAJAHAN
BANGSA EROPA DI INDONESIA
A. Lahirnya Kolonialisme Imperialisme
Barat
Awalnya kolonialisme dan impresialisme barat
bukan dilatarbelakangi menguasai bangsa-bangsa di
Asia dan Afrika. Tujuan utama kedatangan para
penjelajah Barat adalah berdagang. Kemudian
bangsa Barat mulai menguasai wilayah yan
didudukinya secara politik dan militer untuk
mengamankan monopoli perdagangan.
1. Faktor Utama Gold, Gospel, Glory
a. Gold : adanya prospek ekonomi di Dunia Timur serta
keinginan untuk berdagang secara langsung dengan Dunia
Timur.
Faktor Konstantinopel
Faktor konstatinpoel adalah kota tempat barang berharga dari
didunia timur ramai diperdagangkan,diantaranya
emas,perak,rempah-rempah,tembikar,karpet,gading,batu
mulia,dan sutra. Dikota kekaisaran romawi,bangsa barat mebeli
barang tersebut dari perdagangan perantara (middleman) dan
orang-orang barat menjualnyadengan harga lebih mahal,dari
sini orang barat mengenal kekayaan dari dunia timur.
Keberhasilan ekspedisi ke india berawal dari penemuan
tanjung harapan di Afrika Selatan oleh Bartolomeu dia pada
th 1488 akan tetapi baru melau Vasco da Gama pada th
1498. portugis berhasil membuang sauh(berlabuh) di india.
Berkembangnya Paham Merkantilisme di Eropa
Merkantilisme adalah teori ekonomi yangmenyatakan
bahwa kesejahteraan suatu Negara ditentukan oleh oleh
banyaknya aset/modal yang dimiliki serta besarnya volume
perdagangan global suatu Negara yang berupa emas, perak,
dan komoditas lain yang dimiliki oleh negara.
Merkantilisme berkembang pada abad ke-15 sampai abad ke-17 dan
dianut oleh banyak Negara di Eropa seperti Portugis, Spanyol, Inggris,
Perancis dan Belanda. Awalnya mereka berdagang dengan sesama
bangsa Eropa. Untuk mencapai tujuan, negara Eropa berupaya
meemonopoli jalur perdagangan penting di antara mereka sendiri.
b. Gospel : menyebarkan agama Nasrani
Faktor utama yaitu adanya keinginan untuk menyebarkan agama
Nasrani ke seluruh dunia. Portugis dan Spanyol adalah negara yang
dilandasi agama Katolik.
c. Glory : mencapai kejayaan sebagai bangsa
Sebagai bangsa yang lama dikuasai oleh bangsa Moor, Portugis ingin
bangkit dan membuktikan kepada bangsa lain bahwa Portugis mampu
membangun bangsanya dengan kekuatan sendiri.
2. Faktor Pendukung
Pada tahun 1619 Heeren zeventien menunjuk Jan Pieterszoon Coen sebagai
gubernur jenderal. Langkah pertama Coen adalah memindahkan markas besar VOC
dari Ambon ke Jayakarta, yang dianggap lebih strategis.
Jayakarta waktu itu dikuasai oleh Kesultanan Banten. Coen pun menyusun siasat.
Mula-mula ia membangun suatu benteng yang kokoh. Pada bulan Mei 1619, Belanda
menyerang Jayakarta serta membumihanguskan kraton dan hamper seluru
pemukiman penduduk. Jayakarta ini kemudian diganti namanya menjadi Batavia.
Coen bermaksud merealisiskan monopoli perdagangan pala dan cengkeh di Maluku
termasuk Banda. Ada tiga langkah yang dilakukannya: 1. Mengusir orang
Inggris
2. Mengusir dan melenyapkan penduduk asli Belanda
3. Menerapkan kebijakan esktirpasi
◦ Jan Pieterszoon Coen
Langkah pertama berhasil dilakukan pada tahun 1620. Pada tahun itu, Belanda
membunuh Kapten Inggris Nathaniel Courthope (1585-1620), yag memimpin
basis pertahanan Inggris di Pulau Run.
Langkah kedua,pada tahun 1621 berangkatlah Coen ke Belanda. Sesampainya
di Benteng Nassau pada bulan Februari tahun itu, Coen dan pasukannya menyerang
Pulau Lontor .Desa Selamon dijadikan markas besar. Orang-orang Banda yang
masih hidup dikapalkan ke Batavia dan dijual sebagai budak. Penduduk yang
berhasil melarikan diri ke pegunungan menderita kelaparan. Jumlah warga Banda
yang dibawa ke Batavia mencapai 883 orang. Sebanyak 176 orang meninnngal
dalam perjalanan. Karena kebengisannya itu, ia mendapatkan julukan Ijzeren Jan
atau Jan Besi.
Langkah ketiga J.P Coen adalh menerapkan kebijakan esktirpasi, yaitu
membinasakan tanaman rempah-rempah dalam rangka menekan kelebihan produksi
cengkeh. Tujuan utama kebijakan ini adalah menjaga agar harga rempah-rempah di
pasar dunia tetap stabil.
Gubernur jenderal VOC yang telah dirintis
oleh J.P.Coen,yaitu :
◦ Mempertahankan monopoli
◦ Menerapkan pajak contingenten dan verplichte leverantie
◦ Mencegah penyeludupan cengkeh dan pala oleh para petani dan
raja setempat terutama di Ternate
◦ Melanjutkan kebijakan ekstirpasi dan Pelayaran Hongi
◦ Melayani pusat-pusat perdagangan Islam Nusantara dalam rangka
memperluas wilayah perdagangan dan jangkauan monopoli
◦ Memperkuat pertahanan untuk mencegah pendudukan Nusantara
oleh Inggris,dengan membangun banyak benteng dan pos
pertahanan
Gambar mata uang VOC 2 sisi dalam kepingan mata uang gulden
3. Berakhirnya Kekuasaan VOC Pada Tahun 1799
Setelah berkuasa lebih 200 tahun,VOC mengalami kemunduran
hinga dibubarkan oleh pemerintah belanda pada tahun 1799. Sebab-
sebab kemunduran dan pembubaran VOC adalah :
a. Faktor Internal
o korupsi di semua tingkatan,yaitu dari pegawai rendah sampai
pejabat tinggi VOC.
o Sebagian pegawai dan pejabat VOC ikut serta dalam kegiatan
perdagangan rempah-rempah demi kepentingan dirinya
sendiri,sesuatu yang illegal dan merugikan kepentingan VOC.
o Perdagangan gelap merajalela, yang memboros monopoli
perdagangan VOC.
oAnggaran biaya untuk para pegawai sangat besar karena makin
meluasnya kekuasaan VOC
o Biaya perang untuk menanggulangi perawanan rakyat seperti
Makassar sangat besar
o Adanya persaingan dari perserikatan dagang lainnya seperti East
Indian Company (Inggris) dan Compagnie des Indes (Perancis) ;
para pejabat dan pegawai VOC yang korup membuat persaingan ini
tidak dapat dimenangkan oleh VOC.
o Pemasukan yang kecil diserta utang yang menumpuk menyulitkan
VOC untuk memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham
b. Faktor Eksternal : dikuasai Perancis
Pada tahun 1795,Perancis dibawah Napoleon Bonaparte menguasai
Belanda dan mendirikan Republik Bataaf ( 1795-1806). Sebelumnya
pada tahun yang sama, atas dukungan Perancis, raja Belanda Willem
V digulingkan oleh kaum republican. Belanda pun kembali menjadi
republic. Raja Belanda Willem V menyingkir ke Inggris (1795).
Belanda menjadi sekutu Perancis dalam gerakan anti-monarki untuk
melawan Inggris.
Penduduk ini merupakan bagian dari cita-cita imperialisme
Napoleon untuk menyebarluaskan hasil dan cita-cita Revolusi
Perancis 1789-1799 yaitu republikanisme, kebebasan, kesetaraan, dll
ke seluruh negara Eropa yang umumnya masih menganut system
pemerintah monarki.
D. Indonesia pasca-VOC : Masuknya
Pengaruh Perancis dan Pendudukan Inggris
Ketika Belanda diduduki Perancis tahun 1795 dan VOC
dibubarkan pada tahun 1799, praktik terjadi semacam
kekosongan kekuasaan di Nusantara. Semantara itu, Inggris
mengicar Nusantara. Jawa adalh satu-satunya daerah koloni
Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris
setelah Isle de France dan Mauritius pada tahun 1807.
Di sisi lain, di Eropa sendiri perang antara Perancis
(didukung sekutunya Belanda) dan Inggris berkecamuk lagi
pada tahun 1803. Perancis menguasai wilayah darat dan
Inggris wilayah laut. PemerintahBelanda sadar bahwa
mustahil mengirim bantuan ke Batavia karena jalur laut
dikuasai Inggris melalui blockade laut. Atas saran Napoleon,
pemerintah Belanda mengangkat Herman Williem
Daendels (1762-1818), seorang bekas
advokat,patriot,jenderal,dan pengagum Napoleon Bonaparte
untuk mengemban tugas berat itu: membangun pertahanan di
Nusantara untuk menghadapi kemungkinan serangan Inggris.
1. Herman Willem Deandels (Januari 1808-Mei
1811) : Gubernur Jenderal “Perancis” yang
Keras dan Otoriter
Daendels memegang dua tugas utama, yaitu : (1)
mempertahankan Pulau Jawa agar jangan sampai jatuh ke
tangan Inggris dan (2) memperbaiki keadaan tanah jajahan
dari berbagai aspek,terutama penyelewengan kekuasaan dan
kroupsi. Kekuasaan Belanda di wilayah Nusantara tidak lagi
bertujuan memperoleh keuntungan ekonomi yang sebesar-
besarnya seperti yang dilakukan VOC, tetapi lebih untuk
mempertahankan koloni tersebut selama mungkin untuk
kepentingan pemerintah.
Daendels kemudian menerapkan sejumlah kebijakan di tanah koloni ini
sebagai upaya menahan serbuan Inggris ke jawa. Kebijakan-kebijakan tersebut
diantaranya :
◦ Membangun jalan raya pos dari Anyer (ujung barat Jawa) sampai Panarukan
(ujung timur Jawa)
◦ Mendirikan benteng-benteng pertahanan, seperti Benteng Lodewijk (Louis) di
Surabaya,Benteng Meester Cornelis (Jatinegara sekarang) di Batavia dll
◦ Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang pribumi,seperti
Legiun Mangkunegara
◦ Mendirikan pabrik senjata di Surabaya,pabrik Meriam di Semarang, dan
sekolah militer di Batavia
◦ Membangun rumah sakit dan tangsi-tangsi militer yang baru
Deandels juga menerapkan sejumlah kebijakan lain seperti :
oMembagi Pulau Jawa menjadi 9 prefektur,setara karesidenan
oMengangkat para bupati di seluruh Pulau Jawa menjadi pegawai
pemerintah
oMenaikkan gaji pegawai agar tetap loyal kepada pemerintah
colonial, serta menindak pegawai yang korup dengan hukuman
seberat-beratnya
oMendirikan badan pengadilan yang disesuaikan dengan adat-
istiadat yang berlaku
Herman Willem Deandels
2. Thomas Stamford Raffles (1811-1814) : Letnan Gubernur
Inggris
a. Latar Belakang
Perubahan politik di Belanda
Pengaruh Revolusi Industri