Anda di halaman 1dari 8

PROSES MASUK DAN PERKEMBANGAN PENJAJAHAN BANGSA EROPA (PORTUGIS, SPANYOL DAN

BELANDA)

A. LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA

Faktor-faktor pendorong bangsa Eropa datang ke Indonesia adalah :

1. Gold, Glory dan Gospel. Gold adalah keinginan bangsa Eropa untuk mencari kekayaan, Glori yaitu
keinginan bangsa Eropa untuk mencari kejayaan sedangkan Gospel adalah keinginan bangsa Eropa
untuk menyebarkan agama Nasrani ke Seluruh dunia.
2. Jatuhnya kota Konstatinopel pada tahun 1453 ke tangan bangsa Turki utsmani. Kota ini terkenal
sebagai kota transit yang strategis dari kekaisaran Romawi yang menghubungkan Timur dan Barat
sekaligus sebagai pusat perdagangan yang ramai dimana produk-produk dari Timur diperdagangkan
3. Berkembangnya paham merkantilisme di Eropa. Merkantilisme adalah teori ekonomi yang
menyatakan bahwa kesejahteraan suatu Negara ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang
dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu Negara. Asset ekonomi atau modal
negqara itu berupa jumlah mineral berharga berupa emas, perak dan komoditas lainnya yang
dimiliki oleh Negara.
4. Adanya penemuan baru dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang kemaritiman seperti
kompas, navigasi, kartografi (pembuatan peta) dan karavel (perahu cepat berukuran kecil yang bisa
melawan arah angin).
5. Munculnya penemuan teori Galileo-Galilei yang menyatakan bahwa bumi itu bukan (yang
sebelumnya teori Copernicus yang menyatakan matahari sebagai pusat dunia), para penjelajah
tertantang untuk membuktikannya.

B.MASUKNYA BANGSA EROPA KE INDONESIA

1. Bangsa Portugis

 Bartholomeus Dias yang mencoba melakukan pelayaran mencari jalan ke timur untuk menemukan
tanah Hindia. Namun ia hanya sampai ke Tanjung Harapan.

 Vasco da Gama (1460- 1542) berlayar atas perintah dari Raja Portugis.berhasil mendirika kantor
dagang di Calicut, India.

 Alfonso d’Albuquerque. Tahun 1511 berhasil menguasai Kerajaan Malaka.

2. Bangsa Spanyol

 Christoper Colombus (1451-1506) yang berhasil mengarungi Samudera atas dukungan Ratu Isabella
di Spanyol dan berhasil menemukan daerah-daerah di sekitar Laut Karibia
 Magelhaens dan delcano n Dibawah pimpinan Magelhans, bangsa Spanyol tiba di Maluku pada
tahun 1521. Kedatangannya di Maluku mengakibatkan terjadinya persaingan dan persengketaan
dengan Bangsa Portugis. Untuk mengakhiri persaingan tersebut, diadakan perjanjian Saragosa
( 1592 ) isinya : Portugis menguasai Maluku, Spanyol menguasai Philipina.

3. Bangsa Inggris
 Francis Drake dan Thomas Cavendish (1579).berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate
 1586 oleh Thomas Cavendish
 James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika) namun gagal tiba di Indonesia
karena di serang oleh Portugis dan bajak laut Malaka di selat Malaka.
.4. Bangsa Belanda

 Dibawah pimpinan Cornelis De Houtman, bangsa Belanda berhasil mendarat di pelabuhan


Banten pada tahun 1596,tetapi kedatangannya tidak diterima oleh rakyat Banten. Ekspedisi ke 2
di pimpin  Yacub Van Neck dan berhasil membawa rempah-rempah sehingga mendorong kapal-
kapal dagang Belanda untuk datang ke Indonesia.
Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota
Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585,
Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol.
Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong
bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.
 Tujuan utama bangsa Eropa menguasai Indonesia antara lain :

 Agar dapat menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari daerah sumbernya. Cara
tersebut dilakukan dengan menerapkan monopoli perdagangan.

 Menguasai wilayah strategis untuk perdagangan dan basis militer.

 Mengeruk sebanyak mungkin kekayaan sumber daya alam suatu wilayah.

 Ikut campur tangan dalam urusan politik suatu wilayah.

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di
bawah pimpinan Cornelis  de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute
Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan
rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga
diizinkan untuk berdagang di Banten.
Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten.
Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Awalnya belanda menunjukan sikap bersahabat sehingga Belanda dapat berdagang dengan baik di
Banten. Keadaan menjadi berubah ketika belanda mulai menunjukkan kekuasaan dan keserakahnya. Hal
tersebut menyebabkan munculnya perselisihan antara orang orang banten dengan belanda, yang
akhirnya menyebabkan belanda diusir.
Meskipun gagal membawa rempah rempah ke belanda, pelayaran Cornelis de Houtman dianggap
sebagai pembuka jalan ke Indonesia. Pada tahun 1598, rombongan belanda tiba kembali ke Indonesia di
bawah pimpinan van neck dan Warwijk. Mereka bersikap sangat hati hati sehngga dapat diterima baik
oleh masyarakat banten. Ekspedisi belanda yang kedua berhasil membawa rempah rempah ke Belanda
dan mendorong para pedagang lainya datang ke Indonesia untuk mencari rempah rempah.

Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan
delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten
dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap
Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga
buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda,
sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.

C.TERBENTUKNYA VOC (VEREENIGDE OOST INDISCHE COMPAGNIE)

1. LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA VOC

Keberhasilan ekspedisi Belanda melakukan perdagangan rempah-rempah mendorong


penguasaha-pengusaha Belanda yang lain untuk berdagang ke Indonesia. Akibatnya, terjadilah
persaingan diantara pedagang-pedagng belanda sendiri. Disamping itu mereka harus menghadapi
persaingan dengan Portugis, Spanyol dan Inggris.

VOC adalah serikat dagang untuk India dan wilayah Timur yang berfungsi mengelola tata niaga
rempah-rempah secara efektif dan efesien yang dibentuk tahun 1602. serikat dagang ini lebih dikenal
dengan sebutan Kompeni. Pemegang sahamnya adalah pedagang-pedagang besar belanda.

 Tujuannya:

 Menghindari terjadinya persaingan yang tidak sehat di antara pedagang-pedagang belanda

 Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa Eropa


lainnya

 Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.


 Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang melawan pendudukan Spanyol.

2. HAK-HAK ISTIMEWA VOC/HAK OKTROOI

 Monopoli perdagangan
 Mencetak dan mengedarkan uang
 Mengangkat dan memberhentikan pegawai
 Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
 Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
 Mendirikan benteng
 Menyatakan perang dan damai
 Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat

3. PERATURAN-PERATURAN YANG DITETAPKAN VOC

 Verplichte Leverantie yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan oleh
VOC
 Contingenten yaitu kewajiban rakyat untuk membayar hasil pajak berupa hasil bumi
 Ekstirpasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah
 Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan
monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.

4. GUBERNUR JENDERAL VOC

 Pieter Both ditunjuk sebagai gubernur jenderal dan mendirikan pos perdagangan di Banten dan
jakarta (1610). Ia lalu mendirikan markas besar VOC di Ambon. Ia juga berhasil mengadakan
perjanjian dengan Maluku, menaklukkan Pulau Timur serta mengusir Spanyol dari Tidore. Pieter
Both lebih memilih Jayakarta sebagai basis perdagangan dan administrasi daripada Banten
karena pada waktu itu di Banten telah terdapat banyak kantor pusat perdagangan orang-orang
Eropa lain seperti Portugis, Spanyol dan Inggris . Both adalah peletak dasar VOC

 Jan Pieterzoon Coen (1619-1629)(Pendiri kota Batavia dan peletak dasar imperialisme Belanda
di Indonesia.

 Antonio van Diemen (1636-1645) berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun
1641

 Joan Maetsycker (1653-1678) berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang,


Padang dan Menado

 Cornelis Speelman (1681-1678) berhasil menghadapi perlawanan Sultan Hasanuddin dari


makassar, memadamkan pemberontakan Trunojoyo di Mataram dan mengalahkan sultan Ageng
Tirtayasa dari Banten.

5.KEMUNDURAN VOC

 Banyak korupsi yang dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC


 Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC
 Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
 Persaingan dengan kongsi dagang lain, seperti kongsi dagang Perancis (Compagnie des Indies)
dan kongsi dagang Inggris
 Utang VOC yang sangat besar
 Pemberian deviden kepada peemgang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran
 Berkembangnya paham Liberalisme sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak
sesuai lagi untuk diteruskan.
 Pendudukan Perancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795.
D. KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA DAN INGGRIS

1. PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA (GUBERNUR JENDERAL DAENDELS)

Setelah VOC dibubarkan pada tahun 1779, tanah jajahan yang dahulu dikuasai oleh VOC diurus
oleh suatu badan yang disebut Aziatische Raad (Dewan Asia). Kekuasaan pemerintahan Belanda di
Indonesia dipegang oleh Gubernur Jenderal Johannes Siberg (1801-1804), 1804-1808 Wiesel, kemudian
Gubernur Jenderal Dandels( 1808-1811) yang misinya adalah

 Mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris


 Menjadikan Hindia Belanda sebagai sumber pendapatan

Kebijakan-kebijakan Dendels yaitu:

 Membangun Jalan Raya Pos dari Anyer sampai Panarukan


 Mendirikan benteng-benteng pertahanan, seperti benteng Benteng Lodewijk (Louis) di
Surabaya, Benteng Meester Cornelis (Jatinegara sekarang) di Batavia
 Membangun pangkalan angkatan laut di merak dan Ujung Kulon
 Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang pribumi
 Mendirikan pabrik sebjata di Surabaya
 Membangun rumah sakit
Kejatuhan Daendels disebabkan oleh :

 Kekejaman dan kesewenang-wenangan Daendels menimbulkan kebenciandikalangan rakyat


pribumi maupun orang-orang Eropa
 Sikapnya yang otoriter
 Penyelewengan dalam penjualan tanah
 Keburukan dalam system administrasi pemerintahan
Daendels kemudian digantikan oleh Gubernur jenderal Jansens yang tidak lama memerintah
karena Jawa di serang dengan Inggris

2. PEMERINTAHAN INGGRIS (1811-1816)(GUBERNUR JENDERAL THOMAS STAMFORD RAFFLES)

Tanggal 8 Agustus 1811 Indonesia jatuh ke tangan Inggris yang ditandai dengan Rekapitulasi Tuntang.
Adapun isinya yaitu:

 Seluruh jawa diserahkan kepada Inggris

 Semua serdadu menjadi tawanan dan semua pegawai yang mau kerja sama dengan Inggris
dapat terus memegang jabatannya.

 Semua hutang piutang Belanda yang dulu tidak akan ditanggung oleh Inggris.

Kebijakan Thomas Stamford Raffles yaitu ;

 Bidang Birokrasi Pemerintahan

1. Pulau jawa dibagi dalam 16 kerasidenan

2. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yang bercorak Barat

3. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala


pribumi secara turun temurun.

 Bidang Ekonomi dan Keuangan


1. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten)
2. Menerapkan system sewa tanah (Landrent)
3. Pemungutan pajak pada mulanya secara perorangan . namun, karena petugas tidak cukup
akhirnya dipungut perdesa.

 Bidang Hukum
System peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Apabila Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan
 Bidang Sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
2. Penghapusan perbudakan
3. Peniadaan pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau
 Bidang Ilmu Pengetahuan
1. Ditulisnya buku yang berjudul History of java
2. Ditemukannya bunga Rafflesia arnoldi
3. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil belanda dan Inggris yang
isinya adalah sebagai berikut :
 Indonesia dikembalikan kepada belanda
 Jajahan belanda seperti Sailan, kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris
 Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada
Belanda sebagai penggantinya.
3.MASA KEKUASAAN BELANDA YANG KEDUA (1816-1942)

a. 1816-1819 : Komisaris jenderal yaitu Flout, Buyskess dan Van der Capellen.

b. 1819-1824 : Gubernur Jenderal Van der Cappelen.

c. 1824-1830 : De Gisignies

d. 1830-1870 : Van den Bosch

A. SISTEM TANAM PAKSA (CULTUURSTELSEL)


1. LATAR BELAKANG SISTEM TANAM PAKSA
Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk
membiayai peperangan, baik di Negeri Belanda sendiri (pemberontakan Belgia) maupun di
Indonesia (terutama perlawanan diPonegoro) sehingga negeri Belanda harus menanggung
hutang yang
sangat besar.
2. ATURAN-ATURAN SISTEM TANAM PAKSA
 persetujuan-persetujuan agar penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk
penanaman tanaman ekspor yang dapat di jual di Eropa
 Tanah pertanian yang disediakan penduduk untuk tujuan tersebut tidak boleh melebihi
seperlima dari tanah pertanian yang dimiliki
 Pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman tidak boleh melebihi pekerjaan untuk
menanam padi.
 Tanah yang disediakan penduduk tesebut bebas dari pajak tanah.
3. PELAKSANAAN SISTEM TANAM PAKSA
 Tanah yang disediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan ½ malah ada seluruhnya, karena seluruh
desa dianggap subur untuk tanaman wajib
 Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
 Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerintah tidak dibayar
 Pekerjaan di perkebunan atau di pabrik, teryata lebih berat daripada di sawah.
4. AKIBAT TANAM PAKSA BAGI INDONESIA (NEGATIF)
 Sawah ladang menjadi terbengkalai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan
 Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya,
membayar pajak, mengikuti kerja rodi dan menanggung risiko apabila gagal panen
 Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat
 Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit,
5. AKIBAT TANAM PAKSA BAGI INDONESIA (POSITIF)
 Rakyat Indonesia mengenal tekhnik menanam jenis-jenis tanaman baru
 Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor.
6. AKIBAT TANAM PAKSA BAGI BELANDA
 Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda
 Hutang-hutang Belanda terlunasi
 Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja
 Kas negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi
 Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia.
 Perdagangan berkembang pesat.
B. SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
Pelaksanaan system politik ekonomi liberal di Indonesia merupakan jalan bagi pemerintah
colonial Belanda menerapkan imperialism modernnya. Hal ini berarti Indonesia dijadikan tempat untuk
berbagai kepentingannya, antara lain:
 Mendapatkan bahan mentah atau bahan baku industry di Eropa
 Mendapatkan tenaga kerja yang murah
 Menjadi tempat pemasaran barang-barang produksi Eropa
 Menjadi tempat penanaman modal asing
1. LATAR BELAKANG SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
Kemenangan partai Liberal dalam parlemen Belanda mendesak pemerintah Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di Indonesia. Tujuannya agar para pengusaha Belanda
sebagai pendukung Partai Liberal dapat menanamkan modalnya di Indonesia
2. PELAKSANAAN PERATURAN SISTEM POLITIK EKONOMI LIBERAL
 Suiker wet (UU Gula), yang menerapkan bahwa tanaman tebu adalah monopoli pemerintah
yang secara berangsur-angsur akan dialihkan kepada pihak swasta
 Agrarische Wet (UU Agraria). Isinya tanah di Indonesia atas tanah rakyat dan tanah pemerintah,
tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang lain, tanah pemerintah dapat disewakan kepada
pengusaha swasta hingga 75 tahun.
3. AKIBAT PELAKSANAAN EKONOMI LIBERAL BAGI BELANDA
 Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta Belanda dan pemerintah
kolonial Belanda
 Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda
 Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan.
4. AKIBAT PELAKSANAAN EKONOMI LIBERAL BAGI INDONESIA
 Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk
 Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya harga kopi dan gula
 Menurunnya konsumsi bahan makanan terutama beras
 Rakyat menderita karena masih diterapkannya sistem rodi

C. SISTEM POLITIK ETIS


1. LATAR BELAKANG POLITIK ETIS
Politik etis adalah politik yang diperjuangkan untuk mengadakan
desentralisasi,kesejahteraan rakyat serta efisiensi (di daerah jajahan). Politik etis (politik balas budi)
muncul pada tahun 1890 atas desakan golongan liberal dalam parlemen Belanda. Mereka yang
berhaluan progresif tersebut memberikan usulan agar pemerintah Belanda memberikan perhatian
kepada masyarakat Indonesia yang telah bersusah payah mengisi keuangan negara Belanda melalui
program tanam paksa. Desakan ini muncul dari pemikiran bahwa negeri Belanda telah berutang banyak
atas kekayaan bangsa Indonesia yang dinikmati oleh masyarakat Belanda
2. TUJUAN POLITIK ETIS (Trias an Deventer)
 menyelenggarakan pendidikan
 Irigasi dengan membangun sarana dan jaringan pengairan
 Transmigrasi/ imigrasi dengan mengorganisasi perpindahan penduduk.
Politik etis yang dilaksanakan Belanda dengan melakukan perbaikan bidang irigasi, pertanian,
transmigrasi, dan pendidikan, sepintas kelihatan mulia.
3. PELAKSANAAN POLITIK ETIS
 Pada tahun 1901, Ratu Belanda mengatakan bahwa Belanda memiliki kewajiban untuk
mengusahakan kemakmuran dan pengembangan dalam hal sosial dan otonomi penduduk Hindia
Belanda. Karena itulah, terbentuk politik etis yang terdiri dari:
Desentralisasi; yaitu sistem politik dengan membagi pemerintahan daerah supaya pengembangan
daerah semua tidak dipegang oleh pemerintah pusat, melainkan pemerintah daerah bisa
mengembangkan wilayahnya sendiri.
 Perbaikan kesehatan rakyat;
 Perubahan pemerintah; yaitu dengan melakukan transmigrasi dan emigrasi untuk meratakan
kepadatan penduduk di berbagai wilayah.
 Perbaikan pertanian dan peternakan; yaitu dengan melakukan banyak penyuluhan kepada rakyat
 Pembangunan irigasi dan jalan lalu lintas; hal ini sangat membantu masyarakat karena pada
akhirnya rakyat pribumi mengenal bagaimana cara membuat irigasi sawah dan kebutuhan akan
lalu lintas agar tercipta ketertiban di jalanan.
4. PENDUKUING POLITIK ETIS
 Pendukung Politik Etis usulan Van Deventer adalah
 Mr. P. Brooshoof, redaktur surat kabar De Lokomotif, yang pada tahun 1901 menulis buku
berjudul De Ethische Koers In de Koloniale Politiek (Tujuan Ethis dalam Politik Kolonial).
 K.F. Holle, banyak membantu kaum tani.
 Van Vollen Hoven, banyak memperdalam hukum adat pada beberapa suku bangsa di Indonesia.
 Abendanon, banyak memikirkan soal pendidikan pribumi.
 Leivegoed, jurnalis yang banyak menulis tentang rakyat Indonesia.
 Van Kol, menulis tentang keadaan pemerintahan Hindia Belanda
 Douwes Dekker (Multatuli), dalam bukunya yang berjudul Max Havelaar, Saya dan Adinda.
5. KEGAGALAN POLITIK ETIS
 Terjadinya pandangan-pandangan yang berbeda di kalangan Belanda
 Timbulnya kaum cerdik pandai Indonesia yang menjadi motor pergerakan nasional Indonesia yang
berhasil mempersatukan bangsa Indonesia
 Timbulnya pergerakan nasional Indonesia sebagai wadah perjuangan dalam lingkup Indonesia
sebagai kesatuan dan dengan cara-cara modern
 Timbulnya Perang Dunia I, yang banyak mengubah kebijakan dunia,
 Tidak semua usaha Belanda berhasil dalam melaksanakan Politik Etis.
6. DAMPAK POLITIK ETIS
 Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan rel kereta api yang memperlancar
perpindahan barang dan manusia
 Pembangunan infratruktur pertanian dalam hal ini bendungan yang nantinya bermanfaat
 Berdirinya sekolah-sekolah antara lain, Hollandsch Indlandsche School(HIS) setingkat SD untuk
kelas atas dan yang untuk kelas bawah dibentuk sekolah kelas dua, Meer Uitgebreid Lagare
Onderwijs (MULO) setingkat SMP, Algemeene Middlebare School (AMS) setingkat SMU, Kweek
School (Sekolah Guru) untuk kaum bumi putra dan Technical Hoges School (Sekolah Tinggi
Teknik), School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) sekolah kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai