BELANDA)
1. Gold, Glory dan Gospel. Gold adalah keinginan bangsa Eropa untuk mencari kekayaan, Glori yaitu
keinginan bangsa Eropa untuk mencari kejayaan sedangkan Gospel adalah keinginan bangsa Eropa
untuk menyebarkan agama Nasrani ke Seluruh dunia.
2. Jatuhnya kota Konstatinopel pada tahun 1453 ke tangan bangsa Turki utsmani. Kota ini terkenal
sebagai kota transit yang strategis dari kekaisaran Romawi yang menghubungkan Timur dan Barat
sekaligus sebagai pusat perdagangan yang ramai dimana produk-produk dari Timur diperdagangkan
3. Berkembangnya paham merkantilisme di Eropa. Merkantilisme adalah teori ekonomi yang
menyatakan bahwa kesejahteraan suatu Negara ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang
dimiliki serta besarnya volume perdagangan global suatu Negara. Asset ekonomi atau modal
negqara itu berupa jumlah mineral berharga berupa emas, perak dan komoditas lainnya yang
dimiliki oleh Negara.
4. Adanya penemuan baru dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang kemaritiman seperti
kompas, navigasi, kartografi (pembuatan peta) dan karavel (perahu cepat berukuran kecil yang bisa
melawan arah angin).
5. Munculnya penemuan teori Galileo-Galilei yang menyatakan bahwa bumi itu bukan (yang
sebelumnya teori Copernicus yang menyatakan matahari sebagai pusat dunia), para penjelajah
tertantang untuk membuktikannya.
1. Bangsa Portugis
Bartholomeus Dias yang mencoba melakukan pelayaran mencari jalan ke timur untuk menemukan
tanah Hindia. Namun ia hanya sampai ke Tanjung Harapan.
Vasco da Gama (1460- 1542) berlayar atas perintah dari Raja Portugis.berhasil mendirika kantor
dagang di Calicut, India.
2. Bangsa Spanyol
Christoper Colombus (1451-1506) yang berhasil mengarungi Samudera atas dukungan Ratu Isabella
di Spanyol dan berhasil menemukan daerah-daerah di sekitar Laut Karibia
Magelhaens dan delcano n Dibawah pimpinan Magelhans, bangsa Spanyol tiba di Maluku pada
tahun 1521. Kedatangannya di Maluku mengakibatkan terjadinya persaingan dan persengketaan
dengan Bangsa Portugis. Untuk mengakhiri persaingan tersebut, diadakan perjanjian Saragosa
( 1592 ) isinya : Portugis menguasai Maluku, Spanyol menguasai Philipina.
3. Bangsa Inggris
Francis Drake dan Thomas Cavendish (1579).berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate
1586 oleh Thomas Cavendish
James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika) namun gagal tiba di Indonesia
karena di serang oleh Portugis dan bajak laut Malaka di selat Malaka.
.4. Bangsa Belanda
Agar dapat menguasai perdagangan rempah-rempah langsung dari daerah sumbernya. Cara
tersebut dilakukan dengan menerapkan monopoli perdagangan.
Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di
bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute
Pantai Barat Afrika –Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.
Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad (1580–1605) Kedatangan
rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga
diizinkan untuk berdagang di Banten.
Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten.
Selanjutnya, orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali.
Awalnya belanda menunjukan sikap bersahabat sehingga Belanda dapat berdagang dengan baik di
Banten. Keadaan menjadi berubah ketika belanda mulai menunjukkan kekuasaan dan keserakahnya. Hal
tersebut menyebabkan munculnya perselisihan antara orang orang banten dengan belanda, yang
akhirnya menyebabkan belanda diusir.
Meskipun gagal membawa rempah rempah ke belanda, pelayaran Cornelis de Houtman dianggap
sebagai pembuka jalan ke Indonesia. Pada tahun 1598, rombongan belanda tiba kembali ke Indonesia di
bawah pimpinan van neck dan Warwijk. Mereka bersikap sangat hati hati sehngga dapat diterima baik
oleh masyarakat banten. Ekspedisi belanda yang kedua berhasil membawa rempah rempah ke Belanda
dan mendorong para pedagang lainya datang ke Indonesia untuk mencari rempah rempah.
Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan
delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten
dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap
Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten sehingga tiga
buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah (lada) dan dikirim ke Negeri Belanda,
sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke Maluku.
VOC adalah serikat dagang untuk India dan wilayah Timur yang berfungsi mengelola tata niaga
rempah-rempah secara efektif dan efesien yang dibentuk tahun 1602. serikat dagang ini lebih dikenal
dengan sebutan Kompeni. Pemegang sahamnya adalah pedagang-pedagang besar belanda.
Tujuannya:
Monopoli perdagangan
Mencetak dan mengedarkan uang
Mengangkat dan memberhentikan pegawai
Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
Memiliki tentara untuk mempertahankan diri
Mendirikan benteng
Menyatakan perang dan damai
Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat
Verplichte Leverantie yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan oleh
VOC
Contingenten yaitu kewajiban rakyat untuk membayar hasil pajak berupa hasil bumi
Ekstirpasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah
Pelayaran Hongi yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanaan
monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.
Pieter Both ditunjuk sebagai gubernur jenderal dan mendirikan pos perdagangan di Banten dan
jakarta (1610). Ia lalu mendirikan markas besar VOC di Ambon. Ia juga berhasil mengadakan
perjanjian dengan Maluku, menaklukkan Pulau Timur serta mengusir Spanyol dari Tidore. Pieter
Both lebih memilih Jayakarta sebagai basis perdagangan dan administrasi daripada Banten
karena pada waktu itu di Banten telah terdapat banyak kantor pusat perdagangan orang-orang
Eropa lain seperti Portugis, Spanyol dan Inggris . Both adalah peletak dasar VOC
Jan Pieterzoon Coen (1619-1629)(Pendiri kota Batavia dan peletak dasar imperialisme Belanda
di Indonesia.
Antonio van Diemen (1636-1645) berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada tahun
1641
5.KEMUNDURAN VOC
Setelah VOC dibubarkan pada tahun 1779, tanah jajahan yang dahulu dikuasai oleh VOC diurus
oleh suatu badan yang disebut Aziatische Raad (Dewan Asia). Kekuasaan pemerintahan Belanda di
Indonesia dipegang oleh Gubernur Jenderal Johannes Siberg (1801-1804), 1804-1808 Wiesel, kemudian
Gubernur Jenderal Dandels( 1808-1811) yang misinya adalah
Tanggal 8 Agustus 1811 Indonesia jatuh ke tangan Inggris yang ditandai dengan Rekapitulasi Tuntang.
Adapun isinya yaitu:
Semua serdadu menjadi tawanan dan semua pegawai yang mau kerja sama dengan Inggris
dapat terus memegang jabatannya.
Semua hutang piutang Belanda yang dulu tidak akan ditanggung oleh Inggris.
2. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yang bercorak Barat
Bidang Hukum
System peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh Daendels.
Apabila Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan
Bidang Sosial
1. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa)
2. Penghapusan perbudakan
3. Peniadaan pynbank (disakiti) yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau
Bidang Ilmu Pengetahuan
1. Ditulisnya buku yang berjudul History of java
2. Ditemukannya bunga Rafflesia arnoldi
3. Dirintisnya Kebun Raya Bogor
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai dengan adanya Convention of
London pada tahun 1814. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil belanda dan Inggris yang
isinya adalah sebagai berikut :
Indonesia dikembalikan kepada belanda
Jajahan belanda seperti Sailan, kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris
Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada
Belanda sebagai penggantinya.
3.MASA KEKUASAAN BELANDA YANG KEDUA (1816-1942)
a. 1816-1819 : Komisaris jenderal yaitu Flout, Buyskess dan Van der Capellen.
c. 1824-1830 : De Gisignies