INDONESIA Jalur perdagangan Kuno Dua jalur perdagangan Dua jenis pedagang Darat: Cina- Asia Tengah- Barang bersifat lux Turkistan-Laut Tengah Perdagangan berantai Laut: India- Teluk Persia, Sistem barter melalui Suriah (Syria)- Keuntungan besar Laut Tengah Alat angkut sederhana Teluk Persia-Laut merah- Mesir- Laut Tengah Faktor pendorong Faktor teknis Faktor non teknis Pembuatan kapal besar: Persebaran paham budha penemuan pasak dan lak Permintaan barang dari Kemajuan dibidang geografi: Timur yang meningkat ditemukannya kompas, Perpindahan daerah pengetahuan tentang pensuplai emas pergerakan angin musim Ciri perdagangan kuno Terdapat dua jalur perdagangan Barang bersifat lux Bersifar berantai Barter Alat pengangkutan masih sederhana MASUK dan BERKEMBANGNYA BANGSA BARAT di INDONESIA 1. Masuk dan Berkembangnya Bangsa Protugis di Indonesia Bangsa Portugis datang ke wilayah Nusantara (Indonesia) karena dorongan ekonomi, agama, dan petualangan. Keberhasilan Vasco da Gama mencapai Kalkuta di pantai barat India pada tahun 1497 telah membuka peluang dan jalan bagi Portugis untuk sampai ke Nusantara. Kalkuta saat itu menjadi bandar utama sutera, kayu manis, porselen, cengkeh, pala, lada, kemenyan, dan barang dagangan lainnya. Barang-barang yang diperdagangkan tersebut mayoritas berasal dari para pedagang Malaka. Berita mengenai kekayaan Malaka tersebut kemudian mendorong raja Portugal mengutus Diego Lopes de Sequeira untuk pergi ke Malaka. Lanjud… Pada awalnya Sequeira disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah. Akan tetapi, para pedagang muslim India berhasil meyakinkan sultan bahwa orang Portugis sangat berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi Malaka. Sultan kemudian berbalik menyerang Sequeira dan mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka. Serangan Malaka terhadap Sequeira dan anak buahnya memicu kemarahan orang Portugis. Portugis kemudian mengirim Gubernur Portugis di India, yaitu Alfonso d' Albuquerque. Ia berangkat dari Goa pada bulan April 1511 menuju Malaka dengan kekuatan kira-kira 1.200 orang dan 17-18 kapal. Perang antara Malaka dan Portugis tidak dapat dihindari lagi. Portugis menang dan berhasil menduduki Malaka. Setelah berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mengirimkan sebuah armada ke Maluku di bawah pimpinan Fransisco Serrao. Lanjud… Pada tahun 1522, Portugis mendirikan kantor dagang lengkap dengan benteng di Ternate serta memperoleh hak monopoli di pusat rempah-rempah. Sebagai gantinya, orang Portugis harus membantu Ternate menghadapi Kesultanan Tidore yang didukung oleh Spanyol. Isi Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan Pajajaran, sebagai berikut. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk senjata. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya. Dalam perseteruan itu, pusat kekuasaan Portugis di Malaka sering mendapatkan serangan dari sejumlah kerajaan muslim di sekitarnya, seperti Aceh, Johor, dan Demak. Lanjud… Akibatnya, kota yang pernah menjadi bandar perdagangan yang ramai itu menjadi sepi sehingga orang Portugis pun merugi. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh orang Portugis tersebut akhirnya juga melemahkan posisi mereka di berbagai wilayah Nusantara. Menjelang akhir abad ke-16, kedudukan Portugis di Nusantara semakin memburuk, Akhirnya, masa keemasan orang Portugis di Nusantara lenyap seiring dengan kedatangan orang Belanda yang kemudian mengambil alih kedudukan mereka. 2. Masuk dan Berkembangnya Bangsa Spanyol di Indonesia Pada tahun (1521-1529) sekitar 8 tahun Bangsa Eropa berada di Nusantara, Bangsa pelaut Spanyol berlabuh ke Tidore, kedatangan Pelaut spanyol di sambut baik oleh Kesultanan Tidore. Sambutan tersebut tentu beralasan Kesultanan Tidore yang terlibat Persaingan Ekonomi dalam perdagangan Rempah-rempah sehingga Kesultana Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah terlebih dahulu bersekutu dengan Bangsa Portugis. Kedatangan bangsa Spanyol di Tidore membuat Portugis merasa terganggu, karena hal tersebut berarti Spanyol akan terlibat juga dalam aktivitas perdagangan rempah rempah yang akan mengganggu hak monopolinya, Maka, terjadilah Konflik antar kedua negara tersebut, Negara portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas ini terjadi pada tahun 1494. Lanjud… Isi perjanjian tersebut tidak lepas dari campur tangan secara langsung Paus Alexander VI dan pada intinya Membagi dunia di luar Eropa menjadi Duopoli ekslusif antara bangsa Spanyol dengan Portugis. Wilayah sebelah timur dimiliki oleh Portugis sedangkan Wilayah sebelah barat dimiliki oleh Spanyol. Namun Spanyol bersikeras wilayah Maluku merupakan kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut, Portugis melakukan perundingan di Saragosa, pada tahun 1529. Hasil perundingan tersebut di tanda tangani pada tanggal 22 april tahun 1529. Lanjud… Isi dari perjanjian tersebut adalah: Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina. Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku. 3. Masuk dan Berkembangnya Bangsa Spanyol di Indonesia Pada bulan Juni 1596, pelayaran Houtman tiba di Banten, dan di sambutan hangat dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan dapat membantu usaha Banten menyerang Palembang. Akan tetapi, timbul ketegangan antara masyarakat Banten dengan Cornelis deHoutman. Hal itu disebabkan oleh sikap deHoutman, yang hanya mau membeli rempah-rempah jika musim panen tiba. Akibatnya, beliau diusir dari Banten dengan mendapat sedikit rempahh-rempah. Meskipun demikian, De Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda. Beliau dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Indonesia. Lanjud… Pada tanggal 20 November 1598, rombongan baru dari Belanda dipimpin oleh Jacob Van Neck dan W. Ybrechtcan Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten. Pada saat itu, hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda untuk yang kedua pun diterima baik. Karena sikap Van Neck yang sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para petinggi Banten, tiga buah kapalnya penuh dengan muatan dan dikirim kembali ke negeri Belanda. Lima buah kapal yang lain menuju ke Maluku. Di Maluku, Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang juga sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku. Keberhasilan ekspedisi Belanda melakukan perdagangan rempah- rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lain untuk berdagang di Indonesia. Lanjud… Akibatnya, terjadilah persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi dagang Belanda bersatu menjadi kongsi dagang yang besar dengan nama VOC (Vereenigde OostIndische Compagnie) atau Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pada tahun 1602, VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut. Menghindari persaingan tidak sehat di antara sesama pedagang Belanda sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dalam bangsa-bangsa Asia. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berujung menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda. Lanjud… Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, VOC diberi hak-hak istimewa oleh pemerintah Belanda, yang dikenal dengan Hak Octroi yang meliputi hal-hal berikut ini. Monopoli perdagangan. Mencetak uang dan mengedarkan uang. Mengangkat dan memberhentikan pejabat. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja lokal. Memiliki tentara untuk mempertahankan diri. Mendirikan benteng dan pusat pertahanan. Menyatakan perang dan damai. Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat. Lanjud… Dengan kekuasaan yang istimewa tersebut, pada tahun 1605 VOC berhasil merampas benteng Portugis di Ambon. Pada tahun 1609, VOC berhasil mendirikan loji (pangkal dagang) di Banten. Setahun kemudian, VOC untuk pertama kalinya mengangkat seorang gubernur jenderal, yaitu Pieter Both (1610-1614) yang berkedudukan di Ambon. Namun, VOC beranggapan bahwa Ambon letaknya terlalu jauh dari Selat Malaka sehingga kurang strategis dijadikan pangkalan dagang yang kuat. Oleh karena itu, perhatian VOC tertuju ke Jayakarta untuk dijadikan pangkalan dagang utamanya. Jayakarta yang dipimpin oleh Wijayakrama ketika itu sedang berselisih dengan negeri induknya, yaitu Banten yang dipimpin oleh Ranamanggala. Pertentangan tersebut dimanfaatkan oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen sehingga berhasil merebut Jayakarta. Orang-orang Banten yang berada di Jayakarta diusir dan Kota Jayakarta dibakar. Pada tanggal 30 Mei 1619, J.P. Coen mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia, sesuai dengan nama nenek moyang orang Belanda, yaitu bangsa Bataaf. Batavia kemudian dijadikan markas besar VOC. Lanjud… Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut. VerplichteLeverantie, yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan VOC. Peraturan ini juga melarang rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC. Contingenten, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi. Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah- rempah yang boleh ditanam. Ekstiparsi, yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah- rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harganya merosot. Pelayaran Hongi, yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak keras pelanggarnya. Lanjud… Untuk memerintah wilayah-wilayah di Indonesia yang telah dikuasai, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang dibantu oleh empat anggota yang disebut RaadvanIndie (Dewan India). Di bawah gubernur jenderal diangkat beberapa Gubernur yang memimpin suatu daerah. Di bawah gubernur terdapat pula beberapa Residen Karesidenan yang dibantu oleh Asisten Residen. Pemerintahan di bawahnya lagi diserahkan kepada pemerintahan tradisional, yaitu Raja dan Bupati. Beberapa gubernur jenderal VOC yang dianggap berhasil mengembangkan usaha dagang dan kolonialisasi VOC di Indonesia, antara lain berikut ini. Jan PieterszoonCoen (1619-1629) Antonio vanDiemen (1636-1645) Joan Maetsycker (1653-1678) Cornelis Speelman (1681-1684) Lanjud… Dalam melaksanakan pemerintahan, VOC menerapkan sistem pemerintahan tidak langsung (indirectrule) dengan memanfaatkan Sistem Feudalisme yang telah berkembang di Indonesia. Ciri khas feudalisme adalah kekuasaan mutlak dari bawahan kepada atasannya Dalam birokrasi seperti itulah desa-desa sert rakyatnya menanggung beban paling berat atas tindakan-tindakan Bupati dan Rajanya. Namun akhirnya, Kemunduran dan kebangkrutan VOC pun terjadi sejak awal abad ke-18 yang disebabkan oleh hal-hal seperti berikut. Banyak korupsi yang dilakukan oleh pengawas-pengawas VOC. Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC. Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar. Persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis (CompagniedesIndies) dan kongsi dagang Inggris (EastIndianTrading Company). Hutang VOC yang sangat besar. Pemberian deviden kepada para pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran. Berkembangnya paham liberalisme sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan. Pendudukan Prancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795. Prancis memiliki musuh utama Inggris yang berada di India dan meluaskan jajahannya ke Asia Tenggara. Badan seperti VOC tidak dapat diharpakan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris sehingga VOC harus dibubarkan. 4. Masuk dan Berkembangnya Bangsa Inggris di Indonesia Sir James Lancaster merupakan orang pertama yang memimpin armada pelayaran Inggris dan tiba di Aceh pada 1602 dan langsung melanjutkan pelayaran ke Banten. Selanjutnya Sir Henry Middleton pada tahun 1604 berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Di Maluku, Inggris mendapat persaingan dari Portugis dalam usaha mendapatkan rempah-rempah. Inggris akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Barat, Makasar, Jayakarta, Jepara, aceh, Pariaman, dan Jambi. Raffles berkuasa dari tahun 1811-1814 setelah pada tahun 1811, Inggris menyerang wilayah-wilayah yang dikuasai Belanda di Jawa. Hal ini berhasil membuat Belanda menyerah tanpa syarat dan memberikan wilayah kekuasaan kepada pemerintah Inggris. Lanjud… Kekuasaan Inggris di Indonesia diwakili oleh Maskapai Hindia Timur (The East India Company) disingkat EIC yang berpusat di Calcutta, India. EIC mendapat hak Oktrooi dari Ratu Elizabeth I. Saat Gubernur Jenderal LordMinto menjadi pemimpin EIC, dia mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda. Selama Raffles berkuasa ia menerapkan berbagai kebijakan diantaranya: Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Karisedenan. Tujuannya untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan terhadap Pulau Jawa. Membentuk sistem pemerintahan dan pengadilan dengan merujuk kepada sistem di Inggris. Mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi kemakmuran Inggris dengan menerapkan sistem pemiliki atas tanah dan memberlakukan sewa tanah (Stelsel Tanah) Lanjud… Karena tindakan-tindakan Raffles selama berkuasa kurang memperhatikan kekuasaan pemerintah lokal maka dia mendapat pertentangan dari para penguasa lokal di Indonesia. Selama di Indonesia berhasil menulis buku yang berjudul Historyof Java berisi sejarah budaya indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama bunga bangkai di Bengkulu “Rafflesia Arnoldi” Kekuasaan Raffles berakhir pada 1814 setelah terjadi Konvensi London antara Inggris dan Belanda. Isinya “Inggris harus mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah dikuasainya. Inggris menyerahkan kekuasaan pada Belanda tahun 1816. 5. Masuk dan Berkembangnya Bangsa Jepang di Indonesia Awal masuk jepang ke Indonesia di latar belakangi oleh meletusnya Perang Asia Pasifik diawali dengan serangan Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada tanggal 7 Desember 1941. Hal ini membuat sekutu marah besar kepada jepang dan keesok harinya, yakni tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda (sekutu) mengumumkan perang kepada Jepang sehingga berkobarlah Perang Asia Pasifik. Awal mula kedikdayan Jepang terhadap asia dimulai saat menyerbu Cina (1937) dan Indocina dengan taktik gerak cepat melanjutkan serangan ke sasaran berikutnya, yaitu Muangthai, Burma, Malaya, Filipina, dan Hindia Belanda (Indonesia). Namun di pihak lain untuk menghadapi agresi dan ofensif militer Jepang, yang dengan cepat menguasai sebagian asia ini pihak Sekutu membentuk pasukan gabungan yang dalam komando ABDACOM (American, British, Dutch, and Australia Command, gabungan tentara Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Australia) di bawah pimpinan Letjen H. Ter Poorten yang juga menjabat Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL). Lanjud… Karna jepang dalam taktik perang yang dilakukanya sangat hebat pada 1 Maret 1942, Jepang berhasil masuk dan meletakan serdadu- serdadunya di tiga titik di Jawa, yakni Teluk Banten, Eretan Wetan (Jawa Barat), serta Kranggan (Jawa Tengah). Keadaan ini memaksa Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer, menyerah tanpa syarat terhadap tentara Jepang pimpinan Letnan Jenderal HitoshiImamura dalam sebuah pertemuan di Kalijati tanggal 8 Maret 1942. Pertemuan ini mengakhiri kekuasaan kolonial Belanda dan menempatkan Jepang sebagai penguasa baru atas Indonesia. Hak-hak kekuasaan ini memungkinkan Jepang membagi wilayah Indonesia dalam tiga komando, yaitu tentara ke-16 di pulau Jawa dan Madura yang berpusat di Batavia, tentara ke-25 di Sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi dan armada selatan ke-2 di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua Barat yang berpusat di Makassar. Lanjud… Pertemuan ini akhirnya memutus rantai kekuasaan pemerintah kolonial Belanda yang telah lama berkusa, yang berkuasa ratusan tahun di indonesia Jepang sebagai penguasa baru Indonesia sesegera mungkin jepang menempatkan Pemerintah Militer Jepang sebagai penguasa baru Indonesia. Jepang kemudian membagi kekuasaannya menjadi tiga wilayah komando yaitu: Tentara 16 (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta. Tentara 25 (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Sumatra yang berpusat di Bukittinggi. Armada Selatan 2 (Angkatan Laut) memerintah atas wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di Makassar. Lanjud… Dalam Masa penjajahan jepang ini telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar pada alam sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Masa pendudukan Jepang di Indonesia selama tiga setengah tahun tersebut sering dipandang sebagai masa yang singkat, Sejarah Masukya Jepang ke Indonesia, namun akan tetapi akibat yang diterima oleh masyarakat indonesia sebanding dengan masa penjajahan Belanda sebelumnya dengan jangka waktu yang lebih lama. Inilah yang menyebabkan tidak bias memandang sebelah mata sejarah Indonesia yang hanya di jajah jepang tiga setengah tahun namun banyak sekali membawa perubahan bagi bangsa ini. SEKIAN DAN TERIMA KASIH