Disusun oleh :
Nama : Davina Az’zahra
No. Absen : 8
Kelas : XI MIPA 5
Alhamdulilah, Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam. Salawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya
yang setia sampai saat ini, Amin. Berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan luas dan dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Saya menyadari bila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang Saya miliki. Untuk itu, Saya
sangat berterima kasih apabila para pembaca berkenan menyampaikan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan pembuatan makalah di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 5
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 5
BAB 2 ....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
BAB 3...................................................................................................................................14
PENUTUP............................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...........................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu
atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes harus dirancang secara khusus.
Kekhususan tes terlihat dari bentuk soal tes yang digunakan, jenis pertanyaan, rumusan pertanyaan
yang diberikan, dan pola jawabannya harus dirancang menurut kriteria yang telah ditetapkan. Demikian
juga waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan serta pengadministrasian tes juga dirancang
secara khusus. Selain itu, aspek yang diteskan pun terbatas. Biasanya meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Kekhususan-kekhususan tersebut berbeda antara satu tes yang satu dan tes yang lain.
Tes ini dapat berupa pertanyaan tertulis, wawancara, pengamatan tentang unjuk kerja fisik, checklist,
dan lain-lain.
Pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara objektif.
Melalui kegiatan pengukuran segala program yang menyangkut perkembangan dalam bidang apa saja
dapat dikontrol dan dievaluasi. Hasil pengukuran berupa kuantifikasi dari jarak, waktu, jumlah, dan
ukuran dan sebagainya. Hasil dari pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat diolah
secara statistik.
Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan
paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan
tubuh. Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak
jauh, renang, bersepeda dan sebagainya., dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh
darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang
bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai
daya tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik.
Daya tahan erobik pada bleep test atau multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur
seberapa besar konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan
volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan tanda titik di atas
V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu,
biasanya per menit. Jadi kalau ada pernyataan VO2 max = 3 L/menit, artinya seseorang dapat
mengkonsumsi oksigen secara maksimal 3 liter per menit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bleep Test?
2. Apa tujuan melakukan Bleep Test?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan Bleep Test?
4. Bagaimana norma atau batas skor dalam Bleep Test?
5. Bagaimana aturan pelaksanaan Bleep Test?
6. Apa kelebihan dan kelemahan Bleep Test?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Bleep Test
2. Untuk mengetahui tujuan melakukan Bleep Test
3. Untuk mengetahui prosedur dalam melakukan Bleep Test
4. Untuk mengetahui norma atau batas skor Bleep Test
5. Untuk mengetahui aturan dalam melakukan Bleep Test
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Bleep Test
BAB 2
PEMBAHASAN
1 17,2 1 20,0
2 17.6 2 20,4
3 18,0 3 20,8
1 4
5
18,4
18,8
2 4
5
21,2
21,6
6 19,2 6 22,0
7 19,6 7 22,4
8 22,8
1 23,2 1 26,4
2 23,6 2 26,8
3 24,0 3 27,2
3 4 24,4 4 4 27,2
5 24,8 5 27,6
6 25,2 6 28,0
7 25,6 7 28,7
8 26,0 8 29,1
9 29,5
1 29,8 1 33,2
2 30,2 2 33,6
3 30,6 3 33,9
5 4 31,0 6 4 34,3
5 31,4 5 34,7
6 31,8 6 35,0
7 32,4 7 35,4
8 32,6 8 35,7
9 32,9 9 36,0
10 36,4
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max
1 36,8 1 40,2
2 37,1 2 40,5
3 37,5 3 40,8
4 37,5 4 41,1
7 5 38,2 8 5 41,5
6 38,5 6 41,8
7 38,9 7 42,0
8 39,2 8 42,2
9 39,6 9 42,6
10 39,9 10 42,9
11 43,3
1 43,6 1 47,1
2 43,9 2 47,4
3 44,2 3 47,7
4 44,5 4 48,0
9 5 44,9 10 5 48,4
6 45,2 6 48,7
7 45,5 7 49,0
8 45,8 8 49,3
9 46,2 9 49,6
10 46,5 10 49,9
11 46,8 11 50,2
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max
1 50,5 1 54,0
2 50,8 2 54,3
3 51,1 3 54,5
4 51,4 4 54,8
5 51,6 5 55,1
11 6
7
51,9
52,2
12 6
7
55,4
55,7
8 52,5 8 56,0
9 52,8 9 56,3
10 53,1 10 56,5
11 53,4 11 56,8
12 53,7 12 57,1
1 57,4 1 60,8
2 57,6 2 61,1
3 57,9 3 61,4
4 58,2 4 61,7
5 58,5 5 62,0
6 58,7 6 62,2
13 7
8
59,0
59,3
14 7
8
62,5
62,7
9 59,5 9 63,0
10 59,8 10 63,2
11 60,0 11 63,5
12 60,3 12 63,8
13 60,6 13 64,0
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max
1 64,3 1 67,8
2 64,4 2 68,0
3 64,8 3 68,3
4 65,1 4 68,5
5 65,3 5 68,8
15 6
7
65,6
65,9
16 6
7
69,0
69,3
8 66,2 8 69,5
9 66,5 9 69,7
10 66,7 10 69,9
11 66,9 11 70,2
12 67,2 12 70,5
13 67,5 13 70,7
14 70,9
12
F. Aturan Pelaksanaan Bleep Test
Seorang tester melakukan berlari terus menerus diantara 2 garis berjarak 20 meter setelah
aba aba start dimulai mengikuti suara beep yang sudah di rekam di dalam CD atau Software. Hal
ini akan berlangsung mengikuti aturan waktu yang sudah ditentukan oleh para ahli. Bila atlet
belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep, dia harus menyelesaikannya dahulu baru
kemudian berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Demikian
juga, apabila Atlet sudah mencapai garis sebelum terdengar beep, dia harus menunggu sampai
terdengar beep. Tes dihentikan bila tester dua kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter)
pada saat pembalikan dua kali berturut-turut. Waktu antara beep memendek setiap menit (level).
Berikut merupakan data aturan yang yang diciptakan oleh Leger L.A. (1988).
13
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah instrument
untuk mencari informasi dari seseorang atau objek untuk tujuan tertentu. Pengukuran merupakan
suatu proses pengambilan data untuk mendapatkan data bersifat atau secara kuantitatif dengan
menggunakan alat ukur yang baku yang sebaiknya di tera. Daya tahan erobik dilakukan dalam
sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan paru-paru untuk periode waktu yang
cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuh. Daya tahan, pada banyak
kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan
sebagainya., dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan
system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan
mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai daya
tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Daya tahan erobik
pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa besar konsumsi oksigen
maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan volume oksigen yang dikonsumsi,
biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang
menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit.
Bleep Test atau Multistage Fitness Tes merupakan tes yang dilakukan di lapangan,
sederhana namun menghasilkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen
maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini bersifat langsung yaitu tes
berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur sebelumnya, sambil
mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “tut” yang terekam dalam kaset. Waktu
tanda “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara tertahap menjadi lebih
cepat sehingga akhirnya makin sulit testi untuk menyamakan kecepatan langkahnya dengan
kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Testi berhenti apabila ia tidak mampu lagi
mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukkan tingkat konsumsi oksigen maksimal
testi tersebut. Dalam multistage fitness test, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh
tester maupun testi, antara lain : perlengkapan, prosedur, aturan, dan norma atau batas skor. Jadi
dengan adanya penjelasan itu tes multi tahap ini dapat dilaksanakan dengan baik, benar dan
dapat diketahui seberapa besar kemampuan daya tahan erobik.
14