Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN


“BLEEP TEST”

Disusun oleh :
Nama : Davina Az’zahra
No. Absen : 8
Kelas : XI MIPA 5

SMAN 1 BAE KUDUS


2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam. Salawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya
yang setia sampai saat ini, Amin. Berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan wawasan luas dan dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian. Saya menyadari bila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang Saya miliki. Untuk itu, Saya
sangat berterima kasih apabila para pembaca berkenan menyampaikan saran dan kritik yang
membangun guna perbaikan pembuatan makalah di masa depan.

Kudus, 6 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB 1.....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 5

C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 5

BAB 2 ....................................................................................................................................6

PEMBAHASAN....................................................................................................................6

A. PENGERTIAN BLEEP TEST.....................................................................................6

B. TUJUAN BLEEP TEST...............................................................................................6

C. PERLENGKAPAN BLEEP TEST................................................................................6

D. PROSEDUR BLEEP TEST...........................................................................................7

E. NORMA BLEEP TEST.................................................................................................8

F. ATURAN BLEEP TEST.............................................................................................13

G. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BLEEP TEST...................................................13

BAB 3...................................................................................................................................14

PENUTUP............................................................................................................................14

A. KESIMPULAN...........................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tes adalah instrument atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang individu
atau objek. Sebagai alat pengumpul informasi atau data, tes harus dirancang secara khusus.
Kekhususan tes terlihat dari bentuk soal tes yang digunakan, jenis pertanyaan, rumusan pertanyaan
yang diberikan, dan pola jawabannya harus dirancang menurut kriteria yang telah ditetapkan. Demikian
juga waktu yang disediakan untuk menjawab pertanyaan serta pengadministrasian tes juga dirancang
secara khusus. Selain itu, aspek yang diteskan pun terbatas. Biasanya meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Kekhususan-kekhususan tersebut berbeda antara satu tes yang satu dan tes yang lain.
Tes ini dapat berupa pertanyaan tertulis, wawancara, pengamatan tentang unjuk kerja fisik, checklist,
dan lain-lain.
Pengukuran adalah proses pengumpulan data atau informasi yang dilakukan secara objektif.
Melalui kegiatan pengukuran segala program yang menyangkut perkembangan dalam bidang apa saja
dapat dikontrol dan dievaluasi. Hasil pengukuran berupa kuantifikasi dari jarak, waktu, jumlah, dan
ukuran dan sebagainya. Hasil dari pengukuran dinyatakan dalam bentuk angka yang dapat diolah
secara statistik.
Daya tahan erobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan
paru-paru untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan
tubuh. Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak
jauh, renang, bersepeda dan sebagainya., dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh
darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang
bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai
daya tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik.
Daya tahan erobik pada bleep test atau multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur
seberapa besar konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan
volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan tanda titik di atas
V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu,
biasanya per menit. Jadi kalau ada pernyataan VO2 max = 3 L/menit, artinya seseorang dapat
mengkonsumsi oksigen secara maksimal 3 liter per menit.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bleep Test?
2. Apa tujuan melakukan Bleep Test?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan Bleep Test?
4. Bagaimana norma atau batas skor dalam Bleep Test?
5. Bagaimana aturan pelaksanaan Bleep Test?
6. Apa kelebihan dan kelemahan Bleep Test?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Bleep Test
2. Untuk mengetahui tujuan melakukan Bleep Test
3. Untuk mengetahui prosedur dalam melakukan Bleep Test
4. Untuk mengetahui norma atau batas skor Bleep Test
5. Untuk mengetahui aturan dalam melakukan Bleep Test
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan Bleep Test
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pegertian Bleep Test


Bleep test atau kata lainnya Multistage Fitness 20m Tes merupakan tes berlari terus menerus di
antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam , tes ini
merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur prediksi kekutan aerobik maksimal atau
VO2max.  Menurut Iztok Kavcic1 dkk. (2012:18) bahwa tes ini merupakan tes yang dianggap valid,
aman, murah dan reliabel untuk dilakukan oleh sekelompok atau banyak orang.
Pada leve1 1 dinyatakan bahwa untuk balikannya (suttlte) adalah 7 kali balikan dengan
akumulasi balikan selama 7 kali , kecepatan 8.0 km/h dan waktu balikan adalah 9.00 detik dengan
waktu total level adalah 63 detik. Jarak yang ditempuh yaitu 140 meter dengan akumulasi 140 meter
dan total waktu keseluruhan di level 1 adalah 1.03 detik, begitu juga dengan level yang lainnya.  Data
tabel diatas inilah yang akan menentukan penilaian terhadap atlet atau tester yang melakukan bleep tes
yang nantinya akan dikonversikan kedalam nilai perkiraan VO2max.  Nilai atlet atau tester ditunjukkan
dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan
rekaman beep. NIlai ini bisa dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score' dengan menggunakan
rumus yang akan dibahas selanjutnya.

B. Tujuan Bleep Test


Test ini mengukur kapasitas aerobik/kebugaran dan ketahanan cardiovascular.

C. Perlengkapan Bleep Test


Ada beberapa perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan tes ini, yaitu :
a. Halaman, lapangan, atau permukaan datar dan tidak licin dengan panjang 22 meter.
b. Mesin pemutar kaset (tape recorder).
c. Kaset audio yang telah tersedia.
d. Pita pengukur atau meteran untuk mengukur jalur sepanjang 20 meter.
e. Kerucut sebagai tanda batas jarak.
f. Lebar lintasan kurang lebih 1 hingga 1,5 meter untuk tiap testi.
g. Stopwatch.
D. Prosedur Pelaksanaan Bleep Test
Prosedur pelaksanaan tes bleep adalah sebagai berikut.
a. Tes bleep dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang
dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin
cepat hingga atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan
maksimalnya pada level bolak-balik tersebut.
b. Waktu setiap level 1 menit.
c. Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolakbalik.
d. Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8 kali
bolak-balik.
e. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali
bolak-balik, dan seterusnya.
f. Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan
terdengar tanda bunyi 1 kali.
g. Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan
aba-aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga
satu kaki melewati garis batas.
h. Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampuai garis batas, tetapi
untuk lari balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda
bunyi atlet belum sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari
sampai melewati garis batas dan segera kembali lari ke arah sebaliknya.
i. Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti
kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
j. Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus
berhenti, tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk
cooling down.
E. Norma Bleep Test

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 17,2 1 20,0
2 17.6 2 20,4
3 18,0 3 20,8
1 4
5
18,4
18,8
2 4
5
21,2
21,6
6 19,2 6 22,0
7 19,6 7 22,4
8 22,8

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 23,2 1 26,4
2 23,6 2 26,8
3 24,0 3 27,2
3 4 24,4 4 4 27,2
5 24,8 5 27,6
6 25,2 6 28,0
7 25,6 7 28,7
8 26,0 8 29,1
9 29,5

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 29,8 1 33,2
2 30,2 2 33,6
3 30,6 3 33,9
5 4 31,0 6 4 34,3
5 31,4 5 34,7
6 31,8 6 35,0
7 32,4 7 35,4
8 32,6 8 35,7
9 32,9 9 36,0
10 36,4
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 36,8 1 40,2
2 37,1 2 40,5
3 37,5 3 40,8
4 37,5 4 41,1
7 5 38,2 8 5 41,5
6 38,5 6 41,8
7 38,9 7 42,0
8 39,2 8 42,2
9 39,6 9 42,6
10 39,9 10 42,9
11 43,3

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 43,6 1 47,1
2 43,9 2 47,4
3 44,2 3 47,7
4 44,5 4 48,0
9 5 44,9 10 5 48,4
6 45,2 6 48,7
7 45,5 7 49,0
8 45,8 8 49,3
9 46,2 9 49,6
10 46,5 10 49,9
11 46,8 11 50,2
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 50,5 1 54,0
2 50,8 2 54,3
3 51,1 3 54,5
4 51,4 4 54,8
5 51,6 5 55,1
11 6
7
51,9
52,2
12 6
7
55,4
55,7
8 52,5 8 56,0
9 52,8 9 56,3
10 53,1 10 56,5
11 53,4 11 56,8
12 53,7 12 57,1

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 57,4 1 60,8
2 57,6 2 61,1
3 57,9 3 61,4
4 58,2 4 61,7
5 58,5 5 62,0
6 58,7 6 62,2
13 7
8
59,0
59,3
14 7
8
62,5
62,7
9 59,5 9 63,0
10 59,8 10 63,2
11 60,0 11 63,5
12 60,3 12 63,8
13 60,6 13 64,0
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max

1 64,3 1 67,8
2 64,4 2 68,0
3 64,8 3 68,3
4 65,1 4 68,5
5 65,3 5 68,8
15 6
7
65,6
65,9
16 6
7
69,0
69,3
8 66,2 8 69,5
9 66,5 9 69,7
10 66,7 10 69,9
11 66,9 11 70,2
12 67,2 12 70,5
13 67,5 13 70,7
14 70,9

Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max
1 71,2 1 74,6
2 71,4 2 74,8
3 71,6 3 75,0
4 71,9 4 75,3
5 72,2 5 75,6
17 6
7
72,4
72,6
18 6
7
75,8
76,0
8 72,9 8 76,2
9 73,2 9 76,5
10 73,4 10 76,7
11 73,6 11 76,9
12 73,9 12 77,2
13 74,2 13 77,4
14 74,4 14 77,6
15 77,9
Tingkat Bolak- Prediksi Tingkat Bolak- Prediksi
(Level) Balik VO2 Max (Level) Balik VO2 Max
1 78,1 1 81,5
2 78,3 2 81,8
3 78,5 3 82,0
4 78,8 4 82,2
5 79,0 5 82,4
19 6
7
79,2
79,5
20 6
7
82,6
82,8
8 79,7 8 83,0
9 79,9 9 83,2
10 80,2 10 83,5
11 80,4 11 83,7
12 80,6 12 83,9
13 80,8 13 84,1
14 81,0 14 84,3
15 81,3 15 84,5
16 84,8

Tingkat Bolak- Prediksi


(Level) Balik VO2 Max
1 85,0
2 85,2
3 85,4
4 85,6
5 85,8
6 86,1
21 7
8
86,3
86,5
9 86,7
10 86,9
11 87,2
12 87,4
13 87,6
14 87,8
15 88,0
16 88,2
(Sumber: Perkembangan Olahraga Terkini, Jakarta, 2003)

12
F. Aturan Pelaksanaan Bleep Test

Seorang tester melakukan berlari terus menerus diantara 2 garis berjarak 20 meter setelah
aba aba start dimulai mengikuti suara beep yang sudah di rekam di dalam CD atau Software. Hal
ini akan berlangsung mengikuti aturan waktu yang sudah ditentukan oleh para ahli. Bila atlet
belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep, dia harus menyelesaikannya dahulu baru
kemudian berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Demikian
juga, apabila Atlet sudah mencapai garis sebelum terdengar beep, dia harus menunggu sampai
terdengar beep. Tes dihentikan bila tester dua kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter)
pada saat pembalikan dua kali berturut-turut. Waktu antara beep memendek setiap menit (level).
Berikut merupakan data aturan yang yang diciptakan oleh Leger L.A. (1988).

G. Kelebihan dan Kelemahan Bleep Test


Kelebihan dari melakukan bleep test ini dimana kelompok besar dapat melakukan test ini
sekaligus secara bersama sehingga biaya dan waktu yang digunakan minimal. Selain itu, juga
merupakan upaya maksimal dari kapasitas daya tahan tubuh. Kelebihan bleep test juga
merupakan test untuk energi aerobik sehingga dapat meningkatkan daya tahan atlet dan peserta
latihan secara berlanjut. Daya tahan tubuh yang dibentuk akan sangat stabil.
Kelemahan dari melakukan bleep test ini dimana praktek dan tingkat motivasi dapat
mempengaruhi nilai yang dicapai dan skor dapat subyektif. Tes ini selalu dilakukan di luar
ruangan, sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil test ini. Sebagai audio, kaset
dapat merengangkan dari waktu ke waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan timing
interval satu menit dan membuat penyesuaian dengan jarak antara penanda (sehingga semakin
baru kaset atau alat audio yang digunakan akan semakin akurat). Tidak dianjurkan untuk orang
yang bermasalah kesehatan yang cukup kronik. Keadaan psikologis yang jelek akan
mempengaruhi hasil dari test ini.

13
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah instrument
untuk mencari informasi dari seseorang atau objek untuk tujuan tertentu. Pengukuran merupakan
suatu proses pengambilan data untuk mendapatkan data bersifat atau secara kuantitatif dengan
menggunakan alat ukur yang baku yang sebaiknya di tera. Daya tahan erobik dilakukan dalam
sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan paru-paru untuk periode waktu yang
cukup untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan dan keadaan tubuh. Daya tahan, pada banyak
kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan
sebagainya., dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan
system respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja dan
mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai daya
tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Daya tahan erobik
pada multistage fitness test ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa besar konsumsi oksigen
maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan volume oksigen yang dikonsumsi,
biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan tanda titik di atas V merupakan tanda yang
menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan dalam satu waktu, biasanya per menit.
Bleep Test atau Multistage Fitness Tes merupakan tes yang dilakukan di lapangan,
sederhana namun menghasilkan suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen
maksimal untuk berbagi kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini bersifat langsung yaitu tes
berlari secara bolak-balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur sebelumnya, sambil
mendengarkan serangkaian tanda yang berupa bunyi “tut” yang terekam dalam kaset. Waktu
tanda “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara tertahap menjadi lebih
cepat sehingga akhirnya makin sulit testi untuk menyamakan kecepatan langkahnya dengan
kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Testi berhenti apabila ia tidak mampu lagi
mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukkan tingkat konsumsi oksigen maksimal
testi tersebut. Dalam multistage fitness test, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan baik oleh
tester maupun testi, antara lain : perlengkapan, prosedur, aturan, dan norma atau batas skor. Jadi
dengan adanya penjelasan itu tes multi tahap ini dapat dilaksanakan dengan baik, benar dan
dapat diketahui seberapa besar kemampuan daya tahan erobik.

14

Anda mungkin juga menyukai