Anda di halaman 1dari 7

" PROJECT BLEEP & BALKE TEST "

Nama : Indri Patricia A. Sinaga

NIM : 6202111001

Jurusan : PJKR II B

Mata kuliah : FISIOLOGI OLAHRAGA

Dosen Pengampu : Dr.Sanusi Hasibuan, M.kes

PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN REKREASI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga makalah tugas project ini dapat diselesaikan dengan baik.Makalah
tugas project ini saya tulis guna memenuhi tugas mata kuliah “FISIOLOGI OLAHRAGA” pada
semester 2 tahun 2021.

Dalam pembuatan makalah tugas project ini diambil dari berbagai macam referensi yang
merupakan salah satu sarana yang mana harapan yang dapat membantu seseorang untuk
memahami dan mendeskripsikan materi Pembelajaran ini. Dengan terselesaikannya makalah
Project berikut ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca.

Menyadari bahwa makalah Project ini belumlah sempurna oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah Project
ini.Karena hanya Yang Maha Kuasa'lah yang memiliki kesempurnaan di dunia ini, lebih dan
kurangnya saya mohon maaf.

Tomok ,23 April 2021

Penulis

Indri Patricia A. Sinaga


Bab I
( Pendahuluan )

DEFINISI ISTILAH

BLEEP TEST

Bleep test adalah cara untuk mengukur kebugaran jasmani kita atau kemampuan seseorang
melakukan aktivitas primer sehari-hari tanpa merasa lelah dan masih mempunyai cukup tenaga
untuk melakukan aktivitas yang lain. Test ini meliputi berlari terus menerus di antara dua garis
yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya. Itulah
sebabnya test ini sering juga disebut bleep test.

BALKE TEST

Balke test adalah salah satu cara paling tua dalam memonitor dan mengukur
perkembanganVO2max bagi seseorang. Metode ini diciptakan adalah Dr.Bruno Balke, tes ini
cocok untuk mengukur daya tahan dan kebugaran untuk olahraga ketahanan.
Bab II
( Metodologi )

CARA PELAKSANAAN

A.BLEEP TEST

 Ukurlah jarak 20 meter dan berikan tanda garis dengan menggunakan kapur.

 Perintahkan peserta tes melakukan pemanasan secukupnya.

 Start dilakukan dengan berdiri dan posisi kaki berada di belakang garis pada salah satu
sisi. Dengan aba – aba “siap-ya” (sesuai dengan irama pada kaset), atlet lari sesuai
dengan irama kaset menuju ke sisi yang berlawanan.

 Peserta tes harus berusaha sampai ke sisi berlawanan bertepatan dengan bunyi “tut”
yang pertama dari kaset.

 Akhir setiap lari ditandai dengan sinyal “tut” tunggal, sedangkan akhir dari setiap level
ditandai dengan sinyal “tut” tiga kali.Bila tanda bunyi “tut” berlum terdengar saat atlet
sampai pada sisi berlawanan (atlet lebih cepat dari tempo), maka untuk lari balik harus
menunggu tanda bunyi “tut”. Sebaliknya, jika atlet belum sampai pada sisi berlawanan
namun sinyal bunyi “tut” sudah terdengar (atlet lebih lambat dari pada tempo), maka
atlet harus meningkatkan kecepatannya.Bila dua kali bunyi “tut” berurutan atlet tidak
mampu mengikuti irama waktu lari berarti atlet tersebut sudah mencapai batas maksma
dan tes dianggap sudah berakhir.

 Hasil tes yang berupa level dan balikan kemudian dicocokan dengan norma tes yang berupa
prediksi VO2max.

Dan ini adalah standar ukur VO2 Max seseorang

Keterangan :

L = Level (dalam satu level terdapat beberapa Shuttle)


S = Shuttle

B.BALKE TEST

1.Para peserta tes diberi kesempatan untuk melakukan pemanasan 10-15 menit.

2. Kemudian para peserta berlari dilintasan atletik (400 m) selama 15 menit.

3. Setelah 15 menit, jarak yang ditempuh oleh peserta dicatat,

 kemudian masukkan dalam formula yang sudah ditentukan.

formula:

Balke (orisinal) VO2 = 6.5 + 12.5 X Jarak tempuh (kilometer)

Kemudin rumus ini dimodifikasi oleh Horwill (1994) menjadi:

VO2 = 0.172 x (meters / 15 - 133) + 33.3

contoh: Si B adalah peserta tes, setelah waktu berakhir 15 menit ia mampu menempuh jarak
3100 meter, vo2max nya...

Vo2max = 0,172 x (3100 /15-133) + 33.3

vo2max = 45,97 ml/kg/min

Hasil dari perhitungan tersebut adalah hasil akhir ataupun ukuran VO2max seseorang. Hasil
perhitungan akhir Vo2max tersebut dapat kita bandingkan dengan tabel normatif Heywood
(1998) dibawah ini.

Data Normatif VO2max Heywood

Normative data (Heywood 1998) for Male (values in ml/kg/min)


Bab III
( Hasil Riset dan Pembahasan )

ALAT YANG DI BUTUHKAN

A. BLEEP TEST
•Lapangan atau halaman untuk melaksanakan tes. halaman yang dimaksud harus memiliki
panjang lebih dari 22m dan lebar 1 sampai 1.5M. halaman tidak boleh licin, panas, tidak
rata(berbatu) dengan suasana yang teduh dan sejuk.

•Tape recorder, CD player tau pemutar musik lainnya yang dapat memutarkan cassette
penuntun MFT

•Kaset pendukung atau panduan MFT sebagai pemandu melaksanakan tes MFT

•Alat ukur panjang untuk mengukur panjang halaman atau lapangan yang akan digunakan
sebagai Trek/lintasan lari MFT

•Tanda Batas Jarak dapat memepergunakan Lakban, tali, atau pembatas lainnya yang dapat
memmisahkan lintasan yang satu dengan yang lain. disarankan menggunakan lakban agar
peserta tidak tersandung saat lari.

B. BALKE TEST

Lintasan lari 400 m

 Stopwacth

 Asisten pencatat jarak

 Peluit
 Bolpoint

 Formulir Tester
Tester
 1 orang sebagai tester merangkap pencatat waktu.

 Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai kebutuhan.

BAB IV
(Kesimpulan )

Test balke adalah test Jalan-lari selama 15 menit,test ini bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran dan VO-Max seseorang.

Sedangkan test bleep pelaksanaannya seperti pada lari 400 meter hanya saja testi berusaha lari
sejauh mungkin dalam waktu 15 menit. Apabila testi tidak mampu lari dapat diselingi dengan
jalan. Setelah 15 menit stopwatch dihentikan bersamaan dengan peluit dibunyikan dan saat itu
pula testi berhenti di tempat. Pengawas menghitung jarak tempuh testi dalam satuan meter.

Anda mungkin juga menyukai