Anda di halaman 1dari 5

BLEEP TEST

a. Definisi
Bleep tes atau kata lainnya Multistage 20m Tes merupakan tes berlari terus
menerus di antara dua garis yang berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah
direkam , tes ini merupakan salah satu tes yang digunakan untuk mengukur prediksi
kekutan aerobik maksimal atau VO2max. Menurut Iztok Kavcic1 dkk. (2012:18) bahwa tes
ini merupakan tes yang dianggap valid, aman, murah dan reliabel untuk dilakukan oleh
sekelompok atau banyak orang.
Pada leve1 1 dinyatakan bahwa untuk balikannya (suttlte) adalah 7 kali balikan
dengan akumulasi balikan selama 7 kali , kecepatan 8.0 km/h dan waktu balikan adalah
9.00 detik dengan waktu total level adalah 63 detik. Jarak yang ditempuh yaitu 140 meter
dengan akumulasi 140 meter dan total waktu keseluruhan di level 1 adalah 1.03 detik,
begitu juga dengan level yang lainnya. Data tabel diatas inilah yang akan menentukan
penilaian terhadap atlet atau tester yang melakukan bleep tes yang nantinya akan
dikonversikan kedalam nilai perkiraan VO2max. Nilai atlet atau tester ditunjukkan dengan
level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan
rekaman beep. NIlai ini bisa dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score' dengan
menggunakan rumus yang akan dibahas selanjutnya.

b. Tujuan: Test ini mengukur kapasitas aerobik/kebugaran dan ketahanan


cardiovasculer
c. Prosedur pelaksanaan test bleep adalah sebagai berikut :
1. Bleep Test dilakukan dengan cara berlari yang menempuh jarak 20 meter bolak-
balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama
semakin cepat hingga seorang atlet tidak mampu mengikuti irama pada waktu
berlari, berarti kemampuan maksimal nya pada level bolak-balik tersebut.
2. Waktu dalam setiap level 1 menit.
3. Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu sekitar 8,6 detik dalam 7 kali
bolak-balik.
4. Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam sekitar waktu 7,5 detik dalam 8
kali bolak-balik.
5. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu sekitar 6,7 detik dalam 9
kali bolak-balik, dan seterusnya.
6. Setiap jarak 20 meter yang telah ditempuh, dan pada setiap akhir level akan
terdengar tanda bunyi 1 kali untuk kembali melanjutkan kepada level berikutnya.
7. Start dilakukan dengan cara berdiri dengan kedua kaki di belakang garis start.
Dengan aba-aba “siap ya”, Seorang atlet akan berlari sesuai dengan irama untuk
menuju garis batas hingga satu kaki melewati garis batas.
8. Apabila tanda bunyi belum terdengar dan atlet telah melampaui garis batas, untuk
lari balik seorang atlet harus menunggu tanda bunyi berikutnya. Sebaliknya apabila
telah ada tanda bunyi seorang atlet belum mencapai garis batas maka atlet tersebut
harus mempercepat larinya untuk sampai melewati garis batas dan segera kembali
lari ke arah sebaliknya.
9. Apabila dua kali berurutan seorang atlet tidak mampu mengikuti irama pada waktu
berlari berarti kemampuan maksimal nya hanya pada level tersebut.
10. Apabila seorang atlet tidak mampu lagi mengikuti irama pada waktu berlari maka
atlet tersebut tidak boleh langsung berhenti akan tetapi tetap meneruskan lari
pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
d. Aturan Pelaksanaan Bleep tes

Seorang tester melakukan berlari terus menerus diantara 2 garis berjarak 20 meter
setelah aba aba start dimulai mengikuti suara beep yang sudah di rekam di dalam CD atau
Software. Hal ini akan berlangsung mengikuti aturan waktu yang sudah ditentukan oleh
para ahli. Bila atlet belum mencapai garis pada waktu terdengar suara beep, dia harus
menyelesaikannya dahulu baru kemudian berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan
larinya di antara dua beep. Demikian juga, apabila Atlet sudah mencapai garis sebelum
terdengar beep, dia harus menunggu sampai terdengar beep. Tes dihentikan bila tester dua
kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter) pada saat pembalikan dua kali berturut-
turut. Waktu antara beep memendek setiap menit (level). Berikut merupakan data aturan
yang yang diciptakan oleh Leger L.A. (1988) :.

e. Rumus Konversi Nilai Bleep tes Kedalam Nilai VO2max


Menurut Wikipedia bahasa Indonesia Rumus adalah cara singkat untuk mencari
informasi tertentu dengan cara menggunakan patokan, yang dilambangkan dengan huruf,
angka, ataupun tanda. Rumus dapat juga diartikan sebagai pernyataan atau kesimpulan
atas pendirian atau ketetapan yang disebut dengan kalimat ringkas dan tepat. Rumus
sering juga dikatakan sebagai salah satu langkah atau metode ilmiah untuk mencapai atau
mencari kesimpulan atau sebagai konsep.

Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menkonversikan nilai Bleep tes
kedalam nilai Prediksi VO2max, bila dibandingkan dengan nilai-nilai tabel multi stage
fitness LA Leger (1982) , hasil akan terjadi kesalahan hingga ± 0,3 ml / kg / menit.
VO2max = 15+(0,3689295 x TB) +(-0,000349 x TB x TB)
TB = Total Kumulatif Balikan Level + Balikan
Brian Mackenzie (2005).
f. Ketentuan Lain :
 Scoring:
Score atlet ditunjukkan dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai
sebelum mereka gagal menyesuaikan dengan rekaman beep. Score ini bisa
dikonversikan ke dalam ‘VO2max equivalent score' dengan menggunakan tabel
terlampir.
 Standard:
Standard yang disyaratkan untuk Atlet Djarum adalah ‘Di atas Rata- rata' baik untuk
pria maupun wanita.
 Perlengkapan yang Diperlukan:
Tempat datar yang rata dan tidak licin, ‘marking cones' atau kapur, pita meteran
(20m), ‘shuttle run CD, CD player dan lembar catatan.
 Pertimbangan Tambahan:
Test ini adalah test maksimal yang membutuhkan tingkat kebugaran yang memadai.
Test ini tidak dianjurkan untuk ‘atlet rekreasi' ataupun mereka yang memiliki
gangguan kesehatan, cedera ataupun tingkat kebugaran yang rendah
Pria (nilai dalam ml/kg/mnt)
Umur 1. Jelek 2. Di Bawah 3. Rata-rata 4. Di Atas 5. Excellent Superior
Rata-rata Rata-rata
13-19 <35.0 35.0 - 39.9 40.5 - 45.1 45.2 - 50.9 51.0 - 55.9 >55.9
20-29 <33.0 33.0 - 39.2 39.9 - 43.3 43.9 - 48.7 49.3 - 52.5 >52.6
30-39 <31.5 31.5 - 38.4 38.5 - 41.8 42.4 - 47.4 48.0 - 51.4 >51.6

Wanita (nilai dalam ml/kg/mnt)


Umur 1. Jelek 2. Di Bawah 3. Rata-rata 4. Di atas 5. Excellent Superior
Rata-rata Rata-rata
13-19 <33.0 33.0 - 37.1 37.8 - 42.4 43.3 - 46.8 47.4 - 52.5 >52.6
20-29 <31.5 31.5 - 35.7 36.5 - 41.9 42.4 - 44.9 45.2 - 49.4 >50.2
30-39 <30.2 30.2 - 35.5 35.6 - 38.9 39.2 - 44.5 44.8 - 48.0 >48.0
g. Kelebihan dan Kelemahan Bleep Test
Kelebihan dari melakukan bleep test ini dimana kelompok besar dapat melakukan
test ini sekaligus secara bersama sehingga biaya dan waktu yang digunakan minimal. Selain
itu, juga merupakan upaya maksimal dari kapasitas daya tahan tubuh. Kelebihan bleep test
juga merupakan test untuk energi aerobik sehingga dapat meningkatkan daya tahan atlet
dan peserta latihan secara berlanjut. Daya tahan tubuh yang dibentuk akan sangat stabil.
Kelemahan dari melakukan bleep test ini dimana praktek dan tingkat motivasi dapat
mempengaruhi nilai yang dicapai dan skor dapat subyektif. Tes ini selalu dilakukan di luar
ruangan, sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil test ini. Sebagai audio,
kaset dapat merengangkan dari waktu ke waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan
timing interval satu menit dan membuat penyesuaian dengan jarak antara penanda
(sehingga semakin baru kaset atau alat audio yang digunakan akan semakin akurat). Tidak
dianjurkan untuk orang yang bermasalah kesehatan yang cukup kronik. Keadaan
psikologis yang jelek akan mempengaruhi hasil dari test ini.

Anda mungkin juga menyukai