Disusun Oleh :
SMA N 1 DUKUHWARU
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II LARI MFT (MULTISTAGE FITNESS TEST) ................................. 2
A. Pengertian Lari MFT (Multistage Fitness Test) .................................... 2
B. Perlengkapan Lari MFT (Multistage Fitness Test) ................................ 2
C. Prosedur Lari MFT (Multistage Fitness Test) ....................................... 2
D. Penilaian ................................................................................................ 3
E. Manfaat Multistage Fitness Test ............................................................ 4
BAB III SENAM RITMIK ............................................................................. 5
A. Pengertian Senam Irama/ritmik ............................................................. 5
B. Unsur – Unsur Senam Irama/ritmik ....................................................... 5
C. Sejarah Senam Irama/ritmik .................................................................. 5
D. Macam Macam Aliran Senam Irama/ritmik .......................................... 6
E. Gerakan Dasar Senam Irama/ritmik ...................................................... 7
F. Senam Irama/ritmik Dengan Alat .......................................................... 8
G. Prinsip Gerakan-Gerakan Dalam Senam Irama/ritmik .......................... 9
H. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam ................... 10
I. Manfaat Senam Irama/ritmik ................................................................. 12
BAB IV SENAM LANTAI ............................................................................. 13
A. Pengertian Senam Lantai ....................................................................... 13
B. Sejarah Senam Lantai ............................................................................ 13
C. Jenis-Jenis Senam Lantai yang Ada: ..................................................... 14
D. Peraturan Senam Lantai ......................................................................... 18
E. Manfaat SenamLantai ............................................................................ 18
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19
A. Kesimpulan ............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam merupakan serangkaian gerak tubuh yang nantinya menghasilkan
suatu gerakan kombinasi. Senam sendiri dibagi menjadi dua dan salah satunya
adalah senam lantai dan Senam ritmik
Senam irama/ritmik atau senam ritmik adalah salah satu cabang senam artistik
dimana seorang atlet atau sekelompok atlet senam mempertunjukkan koreografinya
yang kental dengan nuansa akrobatik, balet dan tari modern dengan atau tanpa alat
bantu senam yang berupa bola (ball), pita (ribbon), tali (rope), gada (club), dan
simpai (hoop).
Senam lantai (Floor Exercise) adalah salah satu jenis cabang olahraga yang
digemari saat ini, senam lantai merupakan salah satu bagian dari rumpun senam.
Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di atas lantai
yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut dengan
senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau
menggunakan alat.
Lari MFT (Multistage Fitness Test) adalah sebuah tes yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang. Biasanya lari MFT ini digunakan
oleh olahraga - olahraga bola besar seperti ; basket, voli, dan sepak bola,
Untuk lebih jelas akan dijelaskan lebih lengkapnya tentang Senam Lantai dan
Ritmik sera Lari MFT (Multistage Fitness Test) dibbab makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan lebih lengkap tentang Lari MFT (Multistage Fitness Test)?
2. Jelaskan lebih lengkap tentang Senam Ritmik?
3. Jelaskan lebih lengkap tentang Senam Lantai?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Lari MFT (Multistage Fitness Test)
2. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang Senam Ritmik
3. Untuk mengetahui lengkap tentang Senam Lantai
1
BAB II
LARI MFT (MULTISTAGE FITNESS TEST)
Lari MFT (Multistage Fitness Test) adalah sebuah tes yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang. Biasanya lari MFT ini digunakan
oleh olahraga - olahraga bola besar seperti ; basket, voli, dan sepak bola
Test Lari Multi Tahap (Multystage Fitness Test) Lari bolak-balik (Shuttle
Run) atau lari multitahap (multystage fitness test) digunakan untuk menilai
kesegaran aerobik.
3) Ukurlah jarak hasil cek kaset tersebut dan berilah tanda dengan pita dan
pembatas jarak
4) Jalankan pita cadencenya
5) Instruksikan kepada testi untuk lari ke arah ujung/akhir yang berlawanan dan
sentuhkan satu kaki di belakang garis batas pada saat terdengar bunyi “tuut”.
Apabila testi telah sampai sebelum bunyi “tuut”, testi harus bertumpu pada titik
putar, menanti tanda bunyi kemudian lari ke arah garis yang berlawanan agar
supaya dapat mencapai tepat pada saat tanda berikutnya berbunyi.
6) Pada akhir dari tiap menit interval waktu di antara dua bunyi “tuut” makin
pendek, oleh karena itu, kecepatan lari makin bertambah cepat.
7) Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktu yang ditentukan dan tidak
terlambat. Tekankan kepada testi agar berputar dan lari kembali, bukannya lari
membuat belokan melengkung, karena akan memakan lebih banyak waktu.
8) Tiap testi terus berlari selama mungkin sehingga testi tidak dapat lagi mengejar
tanda bunyi “tuut” dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testi adalah
apabila testi tertingggal tanda bunyi “tuut” dua kali lebih dari dua langkah di
belakang garis ujung.
D. Penilaian
Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapat dilakukan atau diselesaikan testi
(dua kali tidak dapat menyelesaikan garis akhir lintasan saat bunyi “tuut”),
kemudian konsultasikan dengan tabel VO2Maks berikut.
4
BAB III
SENAM RITMIK
5
estetis” yang mana seorang atlet mengekspresikan dirinya, emosi dan perasaannya
melalui pergerakan tubuh.
Ide tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Catharine Beecher, pendiri
Western Female Institute di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1837.Dalam
program latihan yang diciptakan Beecher ini, yang dikenal dengan istilah “grace
without dancing”, pesenam perempuan berlatih dengan menggunakan musik mulai
dari gerakan sederhana menuju gerakan kompleks.Semenjak itu mulai bermunculan
para pelopor gagasan mengenai tubuh, ekspresi tubuh, gerak dan musik dengan
berbagai jenis gaya.
Kemudian pada tahun 1900, semua jenis gaya tersebut dikombinasikan di
sekolah Gymnastics Rhytmic Swedia dan setelahnya banyak juga sekolah-sekolah
gymnastik yang mengembangkan hal serupa.
Pada tahun 1929, Hinrich Medau mendirikan sekolah di Berlin dan
menciptakan gagasan gymnastik modern yang memiliki perbedaan mendasar dari
gaya-gaya sebelumnya, yakni Medau menciptakan suatu sistem gerak senam
artistik dengan menggunakan alat (bola, pita, tali, gada, dan simpai) sehingga senam
ini mulai terlihat berbeda dengan pertunjukan balet kontemporer, tari atau akrobat.
Kompetisi senam irama/ritmik dimulai pada tahun 1940 di Rusia. FIG sendiri
kemudian memasukkan senam irama/ritmik sebagai salah satu cabang senam pada
tahun 1961. Mula-mula senam ini bernama modern gimnastik, lalu berubah menjadi
olahraga gimnastik ritmis, dan terakhir berubah menjadi senam irama/ritmik atau
gimnastik ritmis. Pertandingan internasioal pertama kali dalam cabang ini untuk
atlet individual dimulai di Budapest pada tahun 1963, sementara pertandingan grup
mulai ada pada kompetisi di Copenhagen, Denmark pada tahun 1967.
Senam ritmik mulai diadakan dalam olimpiade di tahun 1984 di Los Angles
untuk kelas individu. Lalu untuk pertandingan kelompok mulai masuk pada tahun
1996 di Olimpiade Atlanta.
7
d. Langkah depan (galoppas)
Sikap tegak anjur kiri.Pada hitungan 1, silangkan kaki kiri dimuka kaki
kanan.Kraissprong dapat pula dilakukan kebelakang.Langkah silang ini
dilakukan dengan irama/ritmik 2/4.
2. Gerakan Ayunan Tangan
a. Ayunan satu lengan depan belakang.
b. Ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan berat
badan.
c. Variasi ayunan satu lengan ke samping bersamaan dengan memindahkan
berat badan.
d. Ayunan dua lengan depan belakang.
e. Ayunan dua lengan silang depan di muka badan.
3. Bentuk-Bentuk Gerakan Variasi
a. Variasi langkah ke depan dan gerakan tangan ke atas.
b. Variasi langkah ke samping dengan gerakan tangan memutar.
8
tali itu tetap dikuasai dan dimainkan selama waktu rangkaian yang sudah
ditentukan.
d. Simpai (hoops)
Boleh dibuat dari kayu atau plastik ataupun dari bahan lainnya.Berat sebuah
simpai tidak lebih dari 300 gram, warnanya bebas boleh putih, kuning atau
warna campuran (belang-belang). . tidak termaksud tongkat untuk orang
dewasa diameter atau garis tengahnya. 80-90 cm diukur dari sebelah dalam.
Cara memainkannya : Dalam penampilan simpai boleh dipegang oleh satu
tangan ataupun dua tangan. Sebelum dapat memainkan simpai dengan baik
harus dikuasai macam-macam cara pegangnya. Misalnya: Reguler grip,
Reserve grip, Inside grip, Outsite grip dan mixed grip. Simpai boleh dilempar,
boleh digelundungkan, menurut teknik dan peraturan-peraturan yang berlaku.
e. Pita (ribbons)
Terbuat dari bahan yang halus seperti kain saten. Panjang pita 6 meter tidak
termaksud tongkat (stick) untuk pegangan.Berat pita termaksud tongkat (stick)
untuk pegangan 35 gram.Tongkat untuk pegangan terbuat dari kayu, bamboo
atau bahan lain, misalnya fiber glass. Panjang stick 50-60 cm. Diameter stick
1 cm.Mengayun, memutar, mempuat angka delapan, berbelit-belit seperti ular,
spiral dan macam-macam lemparan.
f. Gada (clubs)
Terbuat dari kayu atau bahan plastik, bentuk gada hampir sama dengan botol.
Panjang gada 40-50 cm. Berat gada 150 gram. Latihan dengan gada :
Mengayun, memutar, memukul, melempar dan menangkap. Dari kelima alat
masing-masing di dalam melakukan rangkaian diiringi music. Lapangan yang
dipergunakan untuk suatu rangkaian senam irama/ritmik ialah lantai yang
ditutup oleh matras yang berukuran 12 X 12 cm.
9
H. Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani Dalam Senam
Kesegaran jasmani pada hakekatnya bukan sesuatu keadaan yang berdiri
sendir, melainkan lebih merupakan perpaduan dari beberapa komponen.Pemisahan
atau membeda-bedakan komponen-komponen itu saaatu sama lain hanya mungkin
dalam perbincangan teori, karena selalu saja ada bagian-bagian yang tak dapat
dipisahkan. Ada empat komponen dasar yang mutlak diperlukan dalam memelihara
dan meningkatkan kesegaran jasmani serta sikap tubuh yang baik yaitu kekuatan
otot, kelentukan, daya tahan dan relaksasi.Keempat komponen dasar tersebut dapat
dilakukan melalui kegiatan senam.
1. Kekuatan otot
Kekuatan otot yang dalam bahasa Inggris disebut “Muscular Streengght”
merupakan komponen dasar yang penting dalam menyelesaikan tugas-tugas fisik
yang memerlukan pengerahan tenaga.Kekuatan ialah kemampuan mengerahkan
tenaga dalam melawan bebanatau tahanan.Otot-otot yang kurang diberi pekerjaan
atau kurang terlatih cendrung menjadi lemah, kendor, kurang tenaga. Namun
dengan latihan dan kerja yang teratur dan berkesinambungan maka otot-otot akan
menjadi kuat.
Dengan senam yang direncanakan kekuatan dapat dikembangkan serta
tegangan otot diperbaiki.Kekuatan penting dalam kegiatan manusia, selain itu juga
untuk memelihara bentuk tubuh dan sikap yang baik. Namun perlu diingat bahwa
tidak setiap pekerjaan memerlukan kekuatan otot yang sama. Karena itu tidak
sepatutnya kita berharap agar setiap orang memiliki kekkuatan yang sesuai dengan
jenis pekerjaannya.Pola-pola kegiatan yang menggunakan kekuatan otot contohnya
ialah menari beban seperti pada tarik tambang atau menarik pedati, mendorong
benda berat, menjinjing dan menjunjung.Pola kegiatan lain yang menggunakan
kekuatan yang dipadukan dengan kecepatan, contohnya menendang bola dengan
keras. Perpaduan kekuatan dan kecepatan disebut “power” memang peranan
penting dalam keterampilan olahraga.Otot-otot terdiri atas sejumlah fibrin (serabut
otot) yang secara genetis jumlahnya tidak ssama bagi setiap individu.Jumlah fibril
yang lebih banyak mempunyai potensi fungsional lebih tinggi dari yang
kurang.Artinya dapat lebih kuat, bila sama-sama dilatih.Otot yang terlatih menjadi
lebih besar, fibril-fibril lebih gemuk dan menjadi lebih kuat.Besarnya otot ada
hubungannya dengan kekuatan dan daya tahannya.
2. Kelentukan
Kelentukan ialah derajat kemampuan gerak pada berbagai persendiaan atau
beberapa persendiaan.Seperti gerakan melipat siku hanya bekerja satu
persendiaanyaitu persendian engsel.Tetapi pada gerakan membungkuk yang
bekerja adalah sejumlah persendiaan, yaitu tulang-tulang leher, punggung,
pinggang. Kelentukan merupakan syarat mutlak untuk mengerahkan kekuatan
dengan derajat kemungkinan gerak penus secara efisien. Sebagai contoh misalnya
10
gerakan mengambil bola (cock) rendah dekat net pada permainan bulu tangkis, di
mana pemain harus melangkahkan kaki secara penuh sambil menyodorkan tangan
ke depan. Walaupun pada gerakan ini kekuatan dan kecepatan bekerja, tetapi
peranan kelentukan sangat menentukan.
3. Daya tahan
Daya tahan sering diberi batasan sebagai kemampuan secara jasmaniah
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu dalam waktu yang cukup
panjang tanpa sesudahnya mengalami kelelahan yang berlebihan, dalam arti pulih
dalam waktu yang wajar. Daya tahan adalah kemampuan menunda kelelahan yang
akan menyertai kerja fisik. Batasan ini sebenarnya sama pengertiannya dengan yang
terdahulu. Daya tahan ada bermacam-macam seperti daya tahan mengetik selama
lima jam dalam sehari, seharian mendaki bukit, berlari satu setengah kilo meter dan
lain-lain. Namun demikian daya tahan itu secara praktis menyangkut kemampuan
kerja sistem cardio vascular respiratory (sistem peredaran darah dan pernafasan)
yang disebut juga ergosistem sekunder.
a. Daya tahan otot
Daya tahan otot ialah daya tahan setempat (lokal) pada otot yang bekerja
untuk sesuatu kegiatan.Daya tahan otot bergantung pada dua hal yaitu kekuatan otot
dan pengerahan (suplai) darah terhadap kelompok-kelompok otot tersebut.Otot-otot
dengan kekuatan yang lebih besar mempunyai daya tahan yang lebih besar pula.
Dengan kata lain yang lebih kuat kerjanya lebih efisien dan kelelahan dikurangi.
Sebagai contoh misalnya seseorang yang tangannya berotot kuat akan dapat
melakukan gerakan push up lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan berotot
kurang kuat.
b. Daya tahan cardio vascular respiratory
Daya tahan ini menyangkut kemampuan tubuh untuk mengerahkan daerah
yang mengandung O2 dan nutrisi kejaringan tubuh yang aktif, serta menyangkut
sisa-sisa metabolism kea lat-alat pengeluarannya.Itu semua berhubungan dengan
kekuatan dan tonus (tegangan) jantung.Kerja paru-paru, peredaran darah dan
mobilisasi cadangan energi dalam menghadapi tekanan yaitu latihan jasmani dan
kerja. Jantung adalah otot seperti otot-otot yang lain bila terlatih menjadi lebih kuat
dansebagai akibatnya dapat memompa darah lebih banyak, dengan demikian maka
denyut nadi lebih tenang.
Jantung yang lebih kuat lebih cepat bereaksi terhadap kegiatan jasmani yang
meningkat, tetapi juga lebih cepat menurun kea rah normal denyutannya.Latihan
daya tahan cardio vascular respiratory selain memperkuat jantung yang berarti
melancarkan peredaran darah juga mempengaruhi kapasitas vital yaitu jumlah O2
yang dapat diambil oleh paru-paru pada saat bernafas, sehingga tarikan nafas pada
saat istirahat tidak dalam.
c. Relaksasi
Komponen keempat dari pada kesegaran jasmani adalah relaksasi.Komponen
ini sebenarnya bersifat jasmaniah dan rohaniah.Secara jasmaniah maka relaksasi
11
adalah kemampuan melepaskan ketegangan yang berlebihan pada saraf
otot.Ketegangan yang berlebihan pada saraf dan otot dapat disembuhkan dengan
berolahraga yang mengandung unsur rekreatif.Saraf dan otot harus berada dalam
tegangan yang optimal.
12
BAB IV
SENAM LANTAI
2. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan
terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada
gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan
pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk
meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
14
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
d. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
e. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
f. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
g. Posisi badan melengkung bagai busur.
3. Lompat harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan
teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur
dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan
gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan
melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan
dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan
tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
4. Hands Stand
15
a. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
b. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras,
pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan
bengkok sedang tungkai belakang lurus.
c. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
d. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan,
pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
e. keseimbangan.
5. Meroda
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada
kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari
melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di
tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua
tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan
ke depan
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke
samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan
meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua
kaki terbuka dan serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri
terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.
16
6. Lompat Jongkok
7. Round Off
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand
dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan
kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian
memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar
pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
17
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang,
jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian
hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga
sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2
tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu,
terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih
kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan
tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
E. Manfaat SenamLantai
1. Meningkatkan kekuatan tubuh
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
3. Meningkatkan kebugaran jasmani
4. Meningkatkan kelentikan tubuh
5. Melatih kesabaran pada setiap pemain
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, Lari MFT (Multistage Fitness Test) adalah sebuah tes yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang. Biasanya lari MFT ini
digunakan oleh olahraga - olahraga bola besar seperti ; basket, voli, dan sepak bola
Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan beberapa orang sekaligus, asalkan
yang mengetes dapat mencatat dengan tepat dan cermat setiap tahapan tes serta
dapat menghentikan dengan tepat sesuai dengan ketentuan. tes MFT sangatlah
mudah dilakukan karena dibandingkan dengan tes-tes kebugaran lainnya tes ini
tidak rumit dalam pelaksanaannya. tes ini mengukur koordinasi jantung, paru dan
pembuluh dara atau dengan kata lain Cardiovascular. ketika seseorang memiliki
Cardiovascular yang baik dan kuat maka kebugarannya dapat dikatakan kuat pula.
Senam merupakan serangkaian gerak tubuh yang nantinya menghasilkan
suatu gerakan kombinasi. Senam sendiri dibagi menjadi dua dan salah satunya
adalah senam lantai. Senam lantai memiliki beberapa macam, darimulai roll depan,
roll belakang, sikap kayang, sikap lilin, headstand, dan handstand. Semua itu
memiliki manfaat yang berbeda-beda, namun salah satu yang menjadi ukuran
adalah melatihan kelentikan tubuh.
Senam irama/ritmik merupakan gerakan senam ataupun gerakan bebas yang
dibarengi dengan musik atau nyanyian sesuai dengan irama/ritmik yang
mengikutinya. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam senam irama/ritmik
meliputi: keluwesan, kesinambungan gerakan, dan ketepatan irama/ritmik.
Rangkaian senam irama/ritmik dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari,
melompat, loncat, serta ayunan, dan putaran tangan.
Senam irama/ritmik atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam
yang dilakukan dengan irama/ritmik musik, atau latihan bebas yang dilakukan
secara berirama/ritmik. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat
ataupun tanpa alat.. Alat yang sering digunakan adalah ganda, simpai, tongkat, bola,
pita dan topi.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://bahagiaselalusehat.blogspot.com/2017/09/pengertian-mft-multistage-
fitness-test.html
http://primayakuza.blogspot.com/2011/08/test-lari-multi-tahap-multystage.html
https://brainly.co.id/tugas/10377361
http://sitkaverandaa.blogspot.co.id/2014/09/contoh-makalah-senam-lantai.html
http://www.bungfrangki.com/2015/11/membuat-daftar-isi-dengan-titik-
otomatis.html
https://www.google.com/search?q=SIKAP+LILIN&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-GB:official&client=firefox-a&channel=fflb
https://en.wikipedia.org/?title=Kayang&redirect=no
https://gudangpelajaran.com/senam-irama/ritmik/
http://intisari.grid.id/read/03224179/dari-membuat-percaya-diri-hingga-
membantu-perkembangan-otak-inilah-5-manfaat-senam-ritmik?page=all
https://id.wikipedia.org/wiki/Senam_irama/ritmik
http://aozorra.blogspot.com/2015/03/babi-pendahuluan-a.html
20