Anda di halaman 1dari 17

KINISIOLOGI

Disusun oleh:
Fadli Ihsan Nim:K1A118012
Salvano Nim:A1D414118
Murni Yanti Nim:K1A118018
R.Muhammad Zidhan Nim:K1A118102

Dosen pengampu : Anggel Hardi Yanto,S.pd.,M.pd.

Progtam Studi Porkes


Fakultas Ilmu Keolahragaaan
Universitas Jambi
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bulutangkis di Indonesia dimulai dengan peraihan kemenangan Thomas Cup pada
tahun 1958 di Singapura setelah mengalahkan juara bertahan Malaya. Awalnya atlet
Indonesia belum diperhitungkan prestasinya di kancah bulu tangkis dunia, lalu Tan Joe Hok
memberikan kejutan mengalahkan juara bertahan Eddy Chong asal Malaya. Sejak saat itu
pemain bulutangkis Indonesia mulai di perhitungkan di dunia bulutangkis ditambah dengan
ditorehkannya prestasi Indonesia di awal
1990an pada Olimpiade Barcelona oleh Lucia Fransisca Susi Susanti dan Alan
Budikusuma serta pada Chinese Taipei Open 2012 putra-putri atlet bulu tangkis Indonesia
berhasil meraih hampir semua medali di ajang bergensi tersebut.
Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh
masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga bulutangkis yang
diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT hingga tingkat dunia, seperti
Thomas dan Uber Cup atau Olimpiade.
Olahraga bulutangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Banyak orang melakukan olahraga
bulutangkis dengan berbagai macam tujuan, diantaranya untuk rekreasi dan hiburan,
menjaga kebugaran dan kesehatan sampai untuk tujuan olahraga prestasi.
Prestasi dibidang olahraga telah mampu memberikan kebanggaan dalam mengangkat
dan mengaharumkan nama bangsa dan negara di dunia Internasional. Salah satu cabang
olahraga yang cukup popular di Indonesia yaitu Bulutangkis. Keberhasilan tersebut tidak
lepas dari pembinaan yang dilakukan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
terhadap bibit-bibit unggul dalam menciptakan atlet-atlet yang berprestasi. Adanya
pendidikan dan Pemusatan Pelatihan Daerah diharapkan akan dapat menghasilkan atlet-atlet
daerah yang dapat memacu perkembangan Bulutangkis Nasional.
Dalam bulutangkis yang dibutuhkan adalah kecepatan, kelentukan dan kelincahan,
karena gerakan dalam bulutangis memnag dinamis tanpa henti. Dalam olahraga bulutangis,
setiap pemain perlu menguasai teknik-teknik dasar yang utama adalah smash, dropshot,
drive, pukulan serve, return service.

1
2

Dari jenis-jenis teknik pukulan seperti disebutkan di atas, pukulan smash merupakan
pukulan yang bertujuan untuk mematikan lawan. Oleh karena itu, pemakalah merasa perlu
adanya analisis tentang pukulan smash ditinjau dari aspek biomekanikanya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas itu menunjukkan perlu adanya kajian analisis
pukulan smash ditinjau dari aspek biomekanika ?

C. Tujuan
Beranjak dari rumusan tersebut, tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
hal-hal yang berkaitan dengan pukulan smash dan faktor-faktor didalamnya ditinjau dari
aspek biomekanikanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bulutangkis
Bulutangkis adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk
tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Permainan ini
menggunakan raket sebagai alat pemukul dan shuttlecock sebagai objek pukul, lapangan
permainan berbentuk segi empat dan dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah
permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Untuk bisa bermain bulutangkis, seseorang
harus bisa memukul shuttlecock, baik dari atas maupun dari bawah. Jenis-jenis pukulan yang
harus dikuasai adalah service, lob, dropshot, smash, netting, underhand, dan drive. Semua
jenis pukulan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan grip dan footwork yang benar
(PB. PBSI, 2001:10-40).
Menurut PB. PBSI dalam jurnal Riza Irwansyah mengatakan di dalam permainan
cabang bulutangkis dikelompokkan atas beberapa tingkatan umur antara lain: (1) kelompok
umur 7-9 tahun disebut kelompok pra pemula, (2) kelompok umur 10-13 tahun disebut
kelompok pemula B (remaja awal), (3) kelompok umur 13-17 tahun disebut kelompok
remaja, (4) kelompok umur 17-18 tahun disebut taruna, dan kelompok 18 tahun ke atas
disebut dewasa. Bulutangkis merupakan olahraga yang dimainkan dengan net, raket,
dan shuttlecock dengan teknik pukulan yang bervariasi mulai dari yang relatif lambat hingga
yang sangat cepat.
Inti permainan bulutangkis adalah untuk mendapatkan poin dengan cara
memasukkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan yang dibatasi oleh jaring (net) setinggi
1,55 m dari permukaan lantai, yang dilakukan atas dasar peraturan permainan tertentu.
Lapangan bulutangkis berukuran 610 cm x 1341 cm yang dibagi dalam bidang-bidang,
masing-masing dua sisi berlawanan dengan dibatasi oleh jarring (net). Ada garis tunggal,
garis ganda, dan ada ruang yang memberi jarak antara pelaku dan penerima service. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini adalah gambar lapangan bulutangkis berdasarkan standar ukuran
lapangan bulutangkis internasional.

3
4

B. Teknik Dasar Bulutangkis


1. Pegangan Raket
Bulutangkis dikenal sebagai olahraga yang banyak menggunakan pergelangan tangan.
Oleh karena itu, benar tidaknya cara memegang raket akan sangat menentukan kualitas
pukulan. Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan
jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus standar bertenaga pada
saat memukul kok (PB. PBSI,2001:10).
Menurut Tohar (1992:34-38), ada empat cara untuk memegang raket dalam permainan
bulutangkis:
a). pegangan geblok kasur atau pegangan Amerika;
b). pegangan kampak atau pegangan Inggris;
c). pegangan gabungan atau pegangan barjabat tangan;
d). pegangan backhand.

a) Pegangan Geblok Kasur atau Pegangan Amerika.


Cara memegang raket; letakkan raket-dilantai secara mendatar kemudian ambil
dan.peganglah pada pegangannya, sehingga bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk
menempel pada bagian permukaan yang lebar.
b) Pegangan Kampak atau Pegangan Inggris
Cara memegang raket; letakkan raket miring di atas lantai, kemudian raket diangkat
pegangannya, sehingga bagian tangan antara ibu jari dan jari telunjuk menempel pada bagian
permukaaan pegangan raket yang kecil.
c) Pegangan Gabungan atau Pegangan Berjabat Tangan.
Pegangan cara ini lazim dinamakan shakehand grip atau pegangan berjabat tangan;
caranya adalah memegang raket seperti orang yang berjabat tangan, caranya hampir sama
dengan pegangan Inggris, standari setelah raket dimiringkan tangkai dipegang dengan cara
ibu jari melekat pada bagian dalam yang kecil sedang jari-jari lain melekat pada bagian
dalam yang lebar.
d) Pegangan Backhand
Cara memegang raket, letakkan raket miring di atas lantai kemudian ambil dan
peganglah pada pegangannya, letak jari menempel pada bagian pegangan raket yang lebar,
jari telunjuk letaknya dibawah pengangan pada bagian yang kecil. Kemudian raket diputar
sedikit ke kanan, sehingga letak daun raket bagian belakang menghadap kedepan. Sedangkan
5

menurut James Pool (2006:18-20) ada dua cara untuk memegang raket dalam permainan
bulu tangkis terdiri dari forehand grip dan backhand grip.

Menurut PB PBSI (2001:11), dua macam cara memegang raket digunakan secara
bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Kedua cara pegangan yang disebutkan di
atas akan dibahas satu per satu. Tapi sebelum itu, ada beberapa hal dasar yang harus
diperhatikan:
1. jangan memegang raket dengan jari-jari agak merapat sejajar,
2. peganglah raket dengan kuat, tapi jangan terlalu erat, dan
3. gunakan raket sebagai perpanjangan dari lengan.

a) Forehand Grip
Forehand grip merupakan pegangan untuk pukulan dengan telapak tangan menghadap
ke depan. Cara dalam pegangan forehand grip ini adalah memegang leher raket dengan
bidang raket tegak lurus tubuh. Pegangan raket harus terletak menyilang pada telapak tangan
dan jari-jari tangan kanan. Jari telunjuk harus agak terpisah sedikit dari jari-jari lain seperti
hendak menarik pelatuk pistol. Ibu jari akan melingkar wajar pada sisi kiri dari pegangan
raket. Jari-jari agak renggang letaknya satu sama lain.

Gambar. 1.1 Pegangan Forehand


(Sumber: Icuk Sugianto (2002:26))
6

b) Backhand Grip
Pegangan backhand grip merupakan pegangan untuk pukulan dengan telapak tangan
menghadap ke belakang. Satu-satunya perbedaan antara pegangan untuk melakukan pukulan
forehand dan backhand ialah letak ibu jari yang dipindahkan dari kedudukan melingkari sisi
pegangan raket (untuk forehand) menjadi posisi tegak di sudut kiri atas dari pegangan
tersebut (untuk backhand).
Dengan posisi seperti itu, memungkinkan menggunakan sisi dalam dari ibu jari sebagai
pengungkit ketika melakukan gerakan memutar lengan dan tangan pada saat melakukan
pukulan backhand. Beberapa pelatih menganjurkan pegangan dengan ibu jari ke atas
(thumb-up grip) untuk pukulan backhand, dengan raket diputar seperempat putaran ke kanan
sehingga ibu jari rapat pada pegangan raket.
Pegangan khusus ini sangat berguna untuk orang-orang yang baru belajar. Karena ibu
jari memberikan tenaga ekstra pada pukulannya. Standari penulis tidak menggunakan cara
pegangan ini karena bila shuttle ada di belakang tubuh pemain, maka pemain tidak dapat
melakukan pukulan backhand yang efektif hingga ke garis belakang lawan.

Gambar 1.2 Pegangan Backhand


(Sumber: Icuk Sugianto (2002:26))

C. Analisis Teknik Smash


Di samping itu dalam permainan ini dikenal ada beberapa jenis teknik pukulan
(strokes) yaitu : Pukulan Service, Pukulan Lob atau Clear, Pukulan Dropshort,
Pukulan Smash, Pukulan Drive atau Mendatar, Pengembalian Service atau Return Service.
Salah satunya dari pukulan yang akan dibahas adalah pukulan smash.
Pukulan smash adalah suatu pukulan yang keras dan curam ke bawah mengarah ke
bidang lapangan pihak lawan (Tohar, 1992:57). Pukulan ini dapat dilaksanakan secara tepat
apabila penerbangan shuttlecock berada didepan atas kepala dan diarahkan dengan ditukikan
7

serta diterjunkan kebawah. Tenaga yang digunakan pukulan smash ini cukup besar sehingga
perlu perhitungan yang masak untuk menggunakan pukulan ini.
Hal yang penting bagi seorang pemain bulutangkis untuk dapat melakuan
pukulan smash yang baik adalah bagaimana mengeluarkan tenaga otot-otot yang ada pada
dirinya secara efektif dan efisien. Koordinasi gerakan merupakan gerakan yang terpadu yang
berakhir pada pecutan pergelangan tangan untuk melepaskan pukulan smash yang
dikehendaki.
1. Fungsi Smash
Salah satu pukulan yang sering menghasilkan nilai secara langsung. Sebab pukulan ini
merupakan suatu gerak ayunan tangan yang cepat, mendadak dan menghasilkan pukulan
keras serta menerjunkan shuttlecock secara curam (Tohar, 1992:57)
2. Faktor Smash
a. Biasakan bergerak cepat untuk mengambil posisi pukul yang tepat.
b. Perhatikan pegangan raket.
c. Sikap badan harus tetap lentur, kedua lutut dibengkokkan dan tetap berkonsentrasi.
d. Perkenaan raket dan kok di atas kepala dengan cara meluruskan lengan untuk
menjangkau kok itu setinggi mungkin dan pergunakan tenaga pergelangan tangan
pada saat memukul kok.
e. Akibat rangkaian gerakan pukul itu dengan gerak lanjut ayunan raket yang sempurna
ke depan badan.
3. Teknik Smash
Fase Persiapan Fase Pelaksanaan Fase Follow- Thotgh
Grip handshake. Meletakkan berat badan pada kaki Tangan mengayun ke
Kembali ke posisi yang berada di belakang. depan melintasi
menerima. Menggerakkan tangan yang tubuh.
Memutar bahu dengan tidak dominan ke atas untuk Gunakan gerakan
telapak kaki yang menjaga keseimbangan. menggunting dan
diangkat dibagian Gerakan backswing menempatkan dorong tubuh dengan
belakang. pergelangan kedua kaki.
Menggerakkan tangan tangan pada keadaan tertekuk. Gunakan momentum
yang Lakukan forward swing ke atas gerakan mengayun
Memegang raket ke untuk memukul bola pada posisi untuk kembali ke
atas dengan kepala bola setinggi mungkin.
8

raket mengarah ke Melemparkan raket ke atas dan bagian tengah


atas. dengan permukaan raket lapangan.
Membagikan berat mengarah ke bawah.
badan seimbang pada Tangan kiri menambah kecepatan
bagian depan rotasi bagian atas
telapak tangan. tubuh.
Kepala raket
mengikuti arah
bola.
Menurut Tohar (1992:60) bentuk pukulan smash dalam bulutangkis dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut:
a. Smash penuh
b. Smash potong
c. Smash melingkar (arround the head smash)
d. Smash cambukan (fick smash)
e. Backhand smash

4. Tahapan Gerakan Saat Smash


Dalam melakukan smash ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu tolakan, impact
dan pendaratan.
a. Tolakan
Tahapan tolakan:
1. Salah satu kaki berapa di depan, untuk menumpu dan sebagai persiapan untuk melompat
ke arah vertikal.
2. Salah satu lengan di ayun ke atas sebatas rotasi shoulder
3. Kaki ditekuk sehingga knee membentuk sudut kurang lebih 110 derajat.
4. Lalu, siap untuk melompat dengan beban bertumpu pada kaki bagian depan.
Analisis:
1. Gerakan yang terjadi adalah gerak fleksi tungkai bawah (fleksi genu) dengan prime
mover “”hamstring”
2. Lalu gerak dorsofleksi yang melibatkan tibialis anterior untuk persiapan menolak.
3. Tahap menolak secara kontinu dilajutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki
menghentak tanah.
9

4. Gerakan ini merupakan gerakan ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan
otot quadricep feimoris dan gerakan plantarglexi yang melibatkan otot gastocnemius.
5. Sambil meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak rotasi
bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat globoidea (sendi peluru) dengan
melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major, otot biceps brachii, dan
otot coracobrachialis.

b. Impact
1. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menatap
tangan dengan melibatkan flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi
pergelangan tangan yang bersifat ellipsoiden (sendi bujur telur)
2. Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis
tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectralis major,
dan otot lactimus dorsi, dengan mengikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi
togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus.
3. Gerakan lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan harus
harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang
benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan
putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
4. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid,
travezeus dan triceps serta lengan bagian bawah.

c. Pendaratan
1. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan kedua
kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk
meredam perkenaan kaki dengan tanah.
2. Pendaratan dilekukkan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian dalam) dan sikap
badan condong ke depan dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan
dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak)
untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.
10

Menurut Syaifuddin (1997:39-44) Otot lengan yang terlibat dalam melakukan


pukulan smash adalah sebagai berikut :
1. Otot Bahu
a. Muskulus Deltoid
b. Muskulus Subscapularis
c. Muskulus Suprasupinatus
d. Muskulus Infraspinatus
e. Muskulus Teres Mayor
f. Muskulus Teres Minor
2. Lengan Atas
a. Mukulus Biceps Brachi
b. Mukulus Brachialis
c. Mukulus Kurakobrachialis
d. Mukulus Triceps Brachi
3. Lengan Bawah
a. Muskulus Ekstensor Karpi Radialis Longus, Muskulus Ekstensor Karpi Radialis
Brevis, dan Muskulus Ekstensor Karpi Radialis Ulnalis
b. Muskulus Digitorum Karpi Radialis
c. Muskulus Ekstensor Policis Longus
d. Muskulus Pronatur Teres
e. Muskulus Polmaris Ulnaris
f. Muskulus Polmaris Longus, Muskulus Fleksor Karpi Radialis, Muskulus Fleksor Digitor
Sublimis
g. Muskulus Fleksor Digitorum Profundus
h. Muskulus Fleksor Policis Longus
i. Muskulus Pronatur Teres Equadratus
j. Muskulus Supinator Brevis

Kontraksi antara otot lengan atas dengan otot lengan bawah digunakan untuk
memukul shuttlecock dan pada saat perkenaan antara daun raket
dengan shuttlecock sehingga menghasilkan shuttlecock yang cepat.
Gerakan pukulan smash merupakan gerakan kombinasi antara lengan atas, lengan
bawah, dan telapak tangan. Pada saat shuttlecock melayang diatas kepala, lengan atas,
bawah, dan telapak tangan di tarik ke atas belakang dengan badan miring. Pada
11

saat shuttlecock sebelum mengenai kepala raket lengan atas dan bawah mendorong maju,
dan pada saat shuttlecock mengenai kepala raket pergelangan dan telapak tangan memberi
lecutan, sehingga menghasilkan kecepatan yang tinggi pada saat memukul shuttlecock.
Pada permainan bulutangkis khususnya pada teknik smash, kekuatan berperan penting
dalam menentukan keberhasilan. Kekuatan yang dimiliki seorang pemain bulutangkis
khususnya kekuatan otot lengan maka akan dapat melakukan pukulan smash yang keras.

Gambar 2.1.
Atlet mengambil ancang-ancang melompat (tolakan)

Pada gambar 2.1 menunjukan pergerakan atlet saat ancang-ancang untuk meloncat,
dimana pada saat meloncat mata atlet langsung melihat posisi shuttlecock berada. Dan sudut
yang dihasilkan lengan dan kaki atlet tersebut sebesar 93 derajat dan 133 derajat.

Gambar 2.2
Posisi melompat (Impact)

Pada gambar 2.2 menunjukan posisi tangan atlet melakukan ancang-ancang untuk
memukul shuttlecock sehingga sudut yang dihasilkan oleh tangan dan kaki atlet yaitu
sebesar 66 derajat dan 55 derajat, juga mata atlet tersebut masih terfokuskan ke shuttlecock.
12

Gambar 2.3.
Posisi di udara (Impact)

Pada gambar 2.3 menunjukan pukulan yang membentuk sudut 60 derajat dan tetap
atlet melihat shuttlecock terlihat adanya pergerakan circumduction yang dilakukan oleh
tangan atlet dan pukulan disertai dengan posisi sudut kaki 136 derajat yang membantu
dorongan terhadap pukulan atlet.

Gambar 2.4.
Posisi mendarat (pendaratan)

Pada gambar 4 menunjukan pendaratan yang membentuk sudut 126 derajat dan
pendaratan dilakukan dengan dua kaki agan menghindarkan atlet dari cedera.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bulutangkis adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk
tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Teknik dasar olahraga
bulutangkis dapat dibagi dalam empat bagianyaitu cara memegang raket; gerakan
pergelangan tangan; gerakan melangkahkan kaki; pemusatan pikiran.
Dalam melakukan smash ada beberapa tahapan yang dilakukan yaitu tolakan, impact
dan pendaratan. Pada permainan bulutangkis khususnya pada teknik smash, kekuatan
berperan penting dalam menentukan keberhasilan. Kekuatan yang dimiliki seorang pemain
bulutangkis khususnya kekuatan otot lengan maka akan dapat melakukan
pukulan smash yang keras

B. Saran
Pemakalah menganggap perlu adanya perhatian serius kepada pelatih dalam
memberikan program latihan yang sesuai dan memperhatikan bidang kajian ilmu lainnya
seperti biomekanika. Hal ini terkait bahwa begitu pentingnya suatu gerakan dan pedoman
serta pemahaman dalam peningkatan prestasi atlet. Dalam hal ini pula pemakalah menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, sehingga harapan besar untuk bisa
diperbaiki lagi dikemudian waktu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Feri. 2011. Buku Pintar Olahraga Mens Sana in Corpore Sano. Jakarta: Laskar
Askaraa
PB. PBSI. 2001. Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis. Jakarta.
Poole, J. (2007). Belajar Bulutangkis. Bandung : Penerbit Pioner Jaya
Sholeh, Muchhamad.(2013) “Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Plyometric Dan Berbeban
Terhadap Peningkatan Smash Forehand Bulutangkis Ditinjau Dari Motor Ability: SPIRIT.
(46) Vol. 13 No.1
Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta : Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan.
http://olahragakesehatan2015.blogspot.com/2018/03/analisis-pukulan-smash-pada-
olahraga.html

14

Anda mungkin juga menyukai