Anda di halaman 1dari 13

GIZI OLAHRAGA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. FADLI IHSAN NIM: K1A118012

2. ANGGER TRI PRASETYO NIM: K1A118017

3. ERIK AHMAT GUSTIAWAN NIM: K1A118023

4. ANDIKA ALDI PUTRA NIM: K1A118021

5. MELLY ARFIANI NIM: K1A118025

6. PUTRI AYU SUKMA ANDINI NIM: K1A118020

DOSEN PENGAMPU: FITRI DIANA, S.Pd., M. Pd

PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar belakang..................................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3
1. Pengertian Protein...........................................................................................3
2. Sumber Protein................................................................................................3
3. Fungsi protein bagi tubuh................................................................................4
4. Efek/dampak dari kekurangan dan kelebihan protein bagi tubuh dan  upaya
penanggulangannya...............................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................9
1. Kesimpulan......................................................................................................9
2. Saran.................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Protein ini merupakan konstituen utama penyusun tubuh mulai dari jaringan
kulit, jaringan syaraf, tendon, otot, rambut, dan darah. Protein adalah sel
penyusun tubuh yang eksis menyusun semua sel hidup. Oleh karena protein itu
merupakan konsriruen utama enzim–enzim dan banyak hormon yang berfungsi
untuk mengontrol fungsi tubuh.
Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai
pembentuk strukur sel dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah
polimer dari asam–asam amino yang tersambung melalui ikatan peptida, oleh
karenanya dapat juga disebut sebagai polipeptida. Hal ini yang menarik bahwa
protein pada semua bentuk kehidupan (organisme) mengandung hanya 20 jenis
asam amino, namun interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang
tak terhingga banyaknya.
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan
diuraikan menjadi peptid  yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam
amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9
asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh
tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak
esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan
di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap
sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini
disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih
lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor
untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan

1
2

tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan


makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari
eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih
cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian
studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa
kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
B. Rumusan masalah 
1. Apa pengertian protein?
2. Sumbar makanan apa saja yang mengandung protein ? 
3. Apa fungsi protein ?      
4. Apa efek/dampak kekurangan dan kelebihan protein ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian protein
2. Untuk mengetahui sumber  makanan apa saja yang mengandung protein
3. Untuk mengetahui fungsiprotein bagi tubu
4. Untuk mengetahui efek/dampak kelebihan dan kekurangan protein
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Protein
Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena
protein bukan hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat.
Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang
diantaranya terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur
serta terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam amino.       
          Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi
berupa senyawa asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan
pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh
manusia kecuali lewat makanan seperti halnya makanan yang mengandung
protein. Fungsi protein akan di jelaskan pada bagian bawah artikel.   
          Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain diantaranya
polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang merupakan penyusun utama dalam
perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan pertama kali oleh Jons
Jakob Berzelius pada tahun 1838.

2. Sumber Protein
Manusia sangat di anjurkan untuk mengkonsumsi berbagai sumber protein
dari berbagai jenis makanan. Karena makanan satu dengan makanan lainnya
mengandung protein yang berbeda. Fungsi protein berbeda-beda pada setiap
makanan. Berikut adalah sumber protein nabati dan hewani yang cocok untuk di
konsumsi:
a. Sumber Protein Nabati
contohnya seperti kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede,
kacang hijau , kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan
biji labu.
b. Sumber Protein Hewani
contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk
susu.

3
4

3. Fungsi protein bagi tubuh


Fungsi protein. Protein selain berfungsi sebagai zat pembangun
dalam tubuh, protein juga berfungsi sebagai penyokong berbagai aktifitas
organ tubuh dan metabolisme. Fungsi protein bagi tubuh banyak sekali,
berikut adalah beberapa fungsi protein :
a. Setiap gram dalam protein dapat menghasilkan 4,1 kalori, yang
cocok sebagai sumber energi.
b. Mengatur metabolisme tubuh.
c. Protein dapat sebagai asupan energi utama untuk yang sedang diet
rendah gula.
d. Menjaga keseimbangan antara asam basa dan keseimbangan
cairan dalam tubuh. Protein berperan penting dalam menjaga
stabilitas pH cairan tubuh.
e. Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi seperti halnya
hormon, zat antibodi,dan organel sel lainnya
f. Protein membantu proses pertumbuhan pada anak-anak dan remaja
karena sel-sel tubuh mendapat cukup asupan zat pembangun.
Membantu kerja tubuh dalam menetralkan atau menghancurkan zat-
zat asing yang masuk ke dalam tubuh.           
           Selain itu protein memiliki peranan dan fungsi tertentu dalam tubuh. Fungsi
tersebut sebagai :
a. Sebagai enzim
         Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana
seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan
kimia dalam sistem biologis.

b. Alat pengangkut dan penyimpan


         Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut
oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam
otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan
otot terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
5

c. Penunjang mekanis
        Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen,
suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri,
dan sel- sel asing lain.

d. Media perambatan impuls syaraf


        Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau
cahaya pada sel-sel mata.

e. Pengendalian pertumbuhan
         Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter
bahan.

4. Efek/dampak dari kekurangan dan kelebihan protein bagi tubuh dan  upaya


penanggulangannya
a. Dampak Kekurangan Protein 
         Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi
rendah. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan
Kwasiorkor pada anak-anak di bawah lima tahun (balita). Kekurangan
protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi
yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.

b. Kwashiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily
Williams pada tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana,
Afrika. Dimana dalam bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang
diperoleh anak pertama, bila anak kedua sedang di tunggu kelahirannya.
Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang
6

sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih, sehingga komposisi gizi
makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat
terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
a. pertumbuhan terhambat
b. otot-otot berkurang dan lemah.
c. edema.
d. muka bulat seperti bulan (moonface)
e. gangguan psikimotor.
           Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan
tangan.Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum.Pada
Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu
rendah, bahkan dapat tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat
badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka
berat badan yang rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan
tersebut tidak sampai di bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang
sesuai.
Ciri-ciri :
a. Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
b. Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-
garis   permukaan yang jelas.
c. Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,
meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
d. Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
e. Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.

c. Marasmus
           Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting
merusak.Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama),
karena terlambat di beri makanan tambahan.Hal ini dapat terjadi karena
penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau
sering terkena infeksi.Marasmus berpengaruh dalam waktu yang panjang
terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki.Marasmus adalah penyakit
7

kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial ekonomi rendah di


sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari Kwashiorkor.
Gejalanya :
a. Pertumbuhan terhambat.
b. Lemak di bawah kulit berkurang.
c. Otot – otot berkurang dan melemah.
d. Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti :
panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
e. Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati
(Hepatomegalia) dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah menurun.
Suhu badan juga lebih rendah dari suhu anak sehat dan anak tergeletak in
– aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan sekitarnya.

d. Akibat atau dampak Kelebihan Protein.


     Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang
tinggi proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.
Diet protein tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang
beralasan. Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi.
Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme
dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
     Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan
amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang
diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi
protein mencapai 6 g/kg BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah
dua kali angaka kecukupan gizi AKG) untuk protein.

e. Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat
dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :          
a. pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
b. Pemberian makanan tambahan (PMT).
c. Pemantauan garam beryodium.
d. Pemberian kapsul vit. A         
8

e. Pemberian tablet Fe.    


f. Pengumpulan data KADARZI.

     
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
          Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi
berupa senyawa asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan
pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh
manusia kecuali lewat makanan seperti halnya makanan yang mengandung
protein
       Klasifikasi protein ada 2 yaitu, berdasarkan bentuk molekulnya dan
berdasarkankomposisi zat penyusun,   Protein memilki keuntungan diantaranya
yaitu, Sumber energi, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai
sintesis hormon,enzim, dan antibody dan Pengatur keseimbangan kadar asam
basa dalam sel.  Disamping itu Keuntungan protein: Menyediakan bahan-bahan
yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga jika
keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber energy,
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan
antibody, Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel dan Kekurangan
Protein yaitu, kerontokan rambut, yang paling buruk ada yang disebut dengan
kwasiorkor, penyakit kekurangan protein, kekurangan yang terus menerus
menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

2. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Azmiwati Choiril dkk. 2009. Ilmuh Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat  


                 Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Iis Sopya, M.eng. Malcom P. Steven. 2001. Kimia Polimer. Jakarta. Plaatinum
Sulistiyanto Heri, Edy Wiyono. 2008. Ilmuh Pengetahuan Alam 5. Jakarta :
                Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tranggono, 1994. Biokimia Pangan. Yogyakarta : Universitas Gadja Mada
 

10

Anda mungkin juga menyukai