Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGERTIAN PROTEIN

TUGAS INDIVIDU KELOMPOK :3


PENGERTIAN PROTEIN GIZI
DAN DIET.

OLEH:

KIKI SAPUTRi

NIM : P00320022111

POLTEKKES KMENKES KENDARI


JURUSAN DIII KEPERAWATAN
KENDARI 2023/2024.
A. PENGERTIAN PROTEIN

1.Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,
yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Fungsi lain dari protein
adalah untuk mengatur keseimbangan air, pembentukan ikatan-ikatan essensial tubuh,
memelihara netralitas tubuh, sebagai pembentuk antibodi, mengatur zat gizi dan sebagai
sumber energi (Almatsier, 2001). Protein dikatakan sebagai sumber energi yang ekivalen
dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kkal/g protein (Barasi, 2007). Kekurangan
protein dapat menyebabkan penyakit yang dinamakan kwashiorkor yang biasanya banyak
menyerang anak-anak di bawah umur lima tahun atau balita (Almatsier, 2001).
Berdasarkan data Balitbangkes (2010), prevalensi anak kurang gizi 17,9% pada tahun 2010,
4,9% dalam tingkat gizi buruk dan 13% anak mengalami gizi kurang. WHO (1999)
mengelompokkan wilayah berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok adalah:
rendah (di bawah 10%), sedang (10-19%), tinggi (20-29%), sangat tinggi (30%). Gizi buruk
merupakan kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein
(KEP) dalam makanan sehari-hari (Supariasa, 2002).
Gizi buruk dapat ditangani dengan peningkatan konsumsi sumber protein. Sumber protein
yang berasal dari bahan makanan hewani merupakan sember protein yang baik, dalam
jumlah maupun mutu, seperti susu, telur, daging, unggas, ikan serta kerang (Almatsier,
2001). Namun

Protein sebenarnya merupakan suatu zat gizi makro. Tubuh manusia membutuhkan tiga zat
gizi makro dalam jumlah yang banyak. Selain protein, tubuh manusia juga membutuhkan
dua zat gizi makro lainnya, yaitu karbohidrat dan lemak.

Ada dua kategori protein yang sebaiknya kamu tahu. Yang pertama adalah protein lengkap
serta yang kedua bernama protein tidak lengkap. Ada 20 kandungan asam amino berbeda
dalam protein lengkap. Protein tidak lengkap tidak mempunyai 20 kandungan asam amino
tersebut secara lengkap.

Secara ilmiah, protein merupakan suatu molekul raksasa atau makromolekul. Molekul ini
merupakan gabungan berbagai asam amino yang diikat oleh peptida. Jadi dengan kata lain,
polimerisasi asam amino yang membentuk protein. Apa itu peptida?

Peptide merupakan gabungan atau polimer banyak asam amino menjadi satu. Selain ikatan
tersebut, ada ikatan lain yang turut membentuk protein. Misalnya saja ikatan hidrogen yang
terbentuk pada gugus -OH dan gugus -NH. Ada juga ikatan disulfida -S-S- yang mendukung
ikatan kompleks protein.
A. PENGERTIAN PROTEIN
Jika ada gugus ion logam, maka ikatan ion juga akan terjadi pada protein. Selain itu ada
juga ikatan koordinasi, contohnya adalah ikatan koordinasi antara hemoglobin dalam darah
dengan ion Fe3+. Protein juga merupakan zat yang peranannya sangat penting untuk tubuh
manusia.

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer – monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor . Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.

TUJUAN DARI PROTEIN,

Protein merupakan nutrisi penting untuk memperbaiki sel, memproduksi sel baru, dan
membuat organ tubuh bekerja dengan baik. Protein terdiri atas asam amino yang secara
umum terbagi menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial.

2.GAMBARAN UMUM PROTEIN

Gambar 1. Struktur umum asam amino.


Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida, yaitu ikatan C–N
hasil reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus amino dari asam amino lain.
Perhatikan reaksi kondensasi berikut.

Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom
nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung sulfur
(metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida.
A. PENGERTIAN PROTEIN

Struktur protein merupakan sebuah struktur biomolekuler dari suatu molekul protein. Setiap
protein, khususnya polipeptida merupakan suatu polimer yang merupakan urutan yang
terbentuk dari berbagai asam L-α-amino (urutan ini juga disebut sebagai residu).

B.MANFAAT PROTEIN.

Berbagai Manfaat Protein untuk Kesehatan


Tubuh memerlukan protein agar tetap sehat dan organ tubuh berfungsi dengan baik. Berikut
ini adalah berbagai manfaat protein bagi kesehatan:

1. Menurunkan berat badan


A. PENGERTIAN PROTEIN
Mengonsumsi makanan kaya akan protein diyakini dapat memberikan efek kenyang lebih
lama. Hal ini karena kandungan protein di dalam makanan dapat menekan produksi hormon
yang membuat Anda mudah lapar.

Oleh karena itu, makanan kaya protein tepat dikonsumsi oleh Anda yang sedang
menurunkan berat badan. Namun, untuk mendapat hasil yang maksimal, Anda juga
disarankan untuk berolahraga secara rutin.

2. Meningkatkan massa dan kekuatan otot


Mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat dapat menambah massa otot dan
meningkatkan kekuatan otot. Oleh karena itu, seorang atlet binaraga atau seseorang yang
ingin memperkuat dan memperbesar otot sering mengonsumsi lebih banyak protein dan
mengimbanginya dengan latihan angkat beban.

3. Mencegah kerontokan rambut


Keratin adalah jenis protein yang membentuk rambut Anda. Jika kekurangan protein, rambut
akan terlihat tidak sehat dan mudah rontok. Oleh karena itu, jika memiliki masalah rambut
rontok, Anda disarankan untuk memenuhi asupan protein harian.

4. Menjaga kekuatan tulang


Memenuhi asupan protein dapat menurunkan risiko terkena osteoporosis dan patah tulang.
Oleh karena itu, protein sangat penting, terutama pada wanita. Hal ini karena wanita lebih
berisiko mengalami osteoporosis setelah menopause. Manfaat protein ini akan lebih
maksimal jika Anda rutin melakukan aktivitas fisik.

5. Mempercepat penyembuhan luka


Protein merupakan unsur utama pembentuk jaringan dan organ di tubuh. Oleh karena itu,
mengonsumsi lebih banyak protein dapat mempercepat pemulihan luka saat Anda
mengalami cedera.

3.KARAKTERISTIK DAN SIFAT ZAT GIZI PROTEIN.

Karakteristik Protein
Protein (polimer) adalah makromolekul yang terdiri dari subunit asam amino (monomer).
Asam amino ini terikat secara kovalen satu sama lain untuk membentuk rantai linier panjang
yang disebut polipeptida. Melipat menjadi bentuk tiga dimensi tertentu. Terkadang rantai
polipeptida yang terlipat ini berfungsi dengan sendirinya. Di lain waktu mereka bergabung
dengan rantai polipeptida tambahan untuk membentuk struktur protein akhir. Kadang-
kadang kelompok non-polipeptida juga diperlukan dalam protein akhir. Protein memiliki
bentuk dan berat molekul yang berbeda, tergantung pada urutan asam amino.

Pengertian Protein Sebagai Zat Gizi Makro


A. PENGERTIAN PROTEIN

Secara ilmiah, protein merupakan suatu molekul raksasa atau makromolekul. Molekul ini
merupakan gabungan berbagai asam amino yang diikat oleh peptida. Jadi dengan kata lain,
polimerisasi asam amino yang membentuk protein.

Karakteristik Protein

Protein (polimer) adalah makromolekul yang terdiri dari subunit asam amino (monomer).
Asam amino ini terikat secara kovalen satu sama lain untuk membentuk rantai linier panjang
yang disebut polipeptida. Melipat menjadi bentuk tiga dimensi tertentu. Terkadang rantai
polipeptida yang terlipat ini berfungsi dengan sendirinya. Di lain waktu mereka bergabung
dengan rantai polipeptida tambahan untuk membentuk struktur protein akhir. Kadang-
kadang kelompok non-polipeptida juga diperlukan dalam protein akhir. Protein memiliki
bentuk dan berat molekul yang berbeda, tergantung pada urutan asam amino.

Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang terbentuk dari beberapa unsur yaitu
karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Protein sangatlah penting untuk
perbaikan dan pembentukan berbagai jaringan tubuh, dan juga sebagai sumber energi.

4.PENGELOMPOKAN DAN JENIS PROTEIN

1. Protein Enzim

Menurut ahli di NIH, enzim melakukan hampir semua dari ribuan reaksi kimia yang terjadi di
dalam sel. Mereka membantu pembentukan molekul baru dengan membaca informasi
genetik yang disimpan dalam DNA.

Fungsi protein enzim juga bertugas sebagai pembentuk enzim, yaitu zat yang mendukung
terjadinya reaksi kimia dalam tubuh. Misalnya enzim yang dihasilkan untuk mengubah
karbohidrat, protein, dan lemak ke dalam bentuk yang lebih sederhana agar mudah diserap
tubuh.

2. Protein Struktural

Fungsi protein struktural, yaitu mempertahankan struktur dan membangun konstruksi tubuh
dari tingkat sel. Protein ini memberikan struktur dan dukungan untuk sel.

Misalnya protein kolagen yang menjadi komponen utama tendon, tulang rawan, dan kulit.
Protein keratin juga berfungsi untuk membentuk struktur kulit, kuku, rambut, dan gigi. Dalam
skala yang lebih besar, protein struktural juga memungkinkan tubuh untuk bergerak.
A. PENGERTIAN PROTEIN
3. Protein Hormon

Hormon protein bertugas mengatur tindakan dan fungsi hormon dalam tubuh. Hormon
adalah sekresi yang berperan sebagai pembawa pesan kimia dalam tubuh melalui darah.

Setiap hormon memengaruhi tiap satu sel tertentu untuk mengoordinasikan proses
metabolisme dalam tubuh. Misalnya organ pankreas yang menghasilkan hormon insulin
untuk mengatur kadar gula dalam darah.

Baca juga: Ini 7 Sumber Protein Plant Based Terbaik 2021 (Bagian 2)

4. Protein Antibodi

Fungsi antibodi juga disebut sebagai protein defensif. Fungsi protein yang satu ini yaitu
mengikat partikel asing tertentu, seperti virus dan bakteri, untuk membantu melindungi
tubuh. Protein ini bertindak sebagai komponen pembentuk antibodi dalam tubuh.

Misalnya fibrinogen dan trombin yang merupakan antibodi dan berfungsi membantu proses
pembekuan darah, mencegah kehilangan darah setelah terjadi cedera, serta mempercepat
proses penyembuhan luka.

5. Protein Transport

Fungsi protein transport, yaitu mengikat dan membawa atom dan molekul kecil di dalam sel
dan ke seluruh tubuh. Misalnya hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen dan
mengantarkannya ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Contoh lainnya adalah lipoprotein
yang membantu transportasi lipid atau lemak dalam tubuh.

6. Protein Pengikat

Protein yang ini berfungsi untuk menyimpan asam amino dan ion logam yang dibutuhkan
dalam tubuh. Protein ini juga bertindak sebagai cadangan makanan yang memberikan
energi jika dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya protein ferritin yang menyimpan dan mengontrol
kadar zat besi dalam tubuh.

Baca juga: Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Ampuh untuk Diet?

7. Protein Penggerak

Fungsi protein penggerak untuk pergerakan otot dalam tubuh, seperti mengatur kekuatan
dan kecepatan jantung bergerak dan otot saat berkontraksi.
A. PENGERTIAN PROTEIN
Protein ini terlibat dalam transportasi nutrisi dalam sel, menyusun genetik, pembelahan sel,
dan koordinasi otot. Misalnya miosin dan aktin untuk menghasilkan kontraksi otot dan
relaksasi, seperti saat menekuk dan meluruskan lutut kaki.

5.FUNGSI PROTEIN

Salah satu fungsi protein adalah menghasilkan enzim dan hormon yang dapat menjaga
fungsi sel dan organ tubuh. Selain itu, protein memiliki fungsi utama sebagai zat untuk
memperbaiki jaringan sel agar dapat bekerja dengan optimal.28

Fungsi Protein

Protein melakukan fungsi penting di seluruh sistem tubuh manusia. Rantai panjang asam
amino ini sangat penting untuk:

•Katalis reaksi kimia


•Menyintesis dan memperbaiki DNA
•Mengangkut bahan melintasi sel
•Menerima dan mengirim sinyal kimia
•Menanggapi rangsangan
•Memberikan dukungan struktural.

Berbagai Fungsi Protein


Berikut ini adalah berbagai manfaat dan fungsi protein bagi tubuh, yaitu:

1. Sebagai sumber energi

Fungsi protein yang pertama adalah sebagai salah satu sumber energi yang penting bagi
tubuh, selain lemak dan karbohidrat. Sama halnya dengan karbohidrat, protein mengandung
4 kalori per gram-nya, sedangkan lemak memasok energi lebih banyak, yakni 9 kalori/gram.

Ketika Anda beraktivitas, tubuh akan menggunakan energi yang berasal dari karbohidrat
dan lemak terlebih dahulu. Sementara itu, energi dari protein akan disimpan sebagai
cadangan dan digunakan ketika tubuh benar-benar membutuhkannya, misalnya saat Anda
berpuasa hingga 18–48 jam tanpa asupan makanan.

Jika tubuh kekurangan protein dalam jangka panjang, penyakit kwashiorkor dan malnutrisi
energi protein bisa menghampiri.

2. Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh


A. PENGERTIAN PROTEIN
Protein adalah “batu bata” yang berperan besar dalam menyusun hampir semua bagian
tubuh kita, misalnya otot dan tulang, paru-paru, kulit dan rambut. Tidak hanya itu, protein
juga bertanggung jawab untuk memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.

Dalam kondisi normal, jumlah protein yang digunakan untuk membangun dan memperbaiki
jaringan tubuh akan sama setiap harinya.

Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak
protein, yaitu ketika ada pertumbuhan jaringan baru atau ketika pemecahan protein terjadi
lebih banyak, misalnya pada ibu hamil, ibu menyusui, atau orang yang sedang sakit.

3. Membentuk antibodi
Fungsi protein selanjutnya adalah membantu tubuh membentuk antibodi. Antibodi berperan
penting untuk melawan infeksi bakteri atau virus. Selain itu, antibodi juga dapat melindungi
tubuh dari serangan bakteri atau virus yang sama di kemudian hari.

4. Memicu reaksi biokimia


Enzim merupakan jenis protein yang ditemukan di dalam sel. Enzim bertanggung jawab
terhadap banyak sekali reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh, misalnya untuk kontraksi
otot, pembekuan darah, dan mencerna makanan.

5. Mengirim Sinyal ke Tubuh

Selain enzim, protein juga dapat berbentuk hormon. Hormon bertugas untuk mengirimkan
sinyal dan mengatur proses biologis antara sel, jaringan, dan organ. Contohnya adalah
hormon insulin yang mengirim sinyal dan mengatur proses masuknya gula ke dalam sel
tubuh.

Selain fungsi-fungsi di atas, masih banyak fungsi protein lain yang sangat dibutuhkan tubuh,
seperti menyeimbangkan pH dan jumlah cairan dalam darah. Protein juga menjadi alat
transportasi bagi senyawa-senyawa kimia untuk melewati aliran darah, serta masuk atau
keluar sel tubuh

Enzim merupakan jenis protein yang ditemukan di dalam sel. Enzim bertanggung jawab
terhadap banyak sekali reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh, misalnya

FUNGSI PROTEIN.
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan
Protein dalam tubuh secara bergantian dipecah (katabolisme) dan disintesis kembali
(anabolisme). Sebelum menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun, asam-asam amino
esensial yang diperlukan harus tersedia terlebih dahulu. Pertumbuhan atau penambahan sel
A. PENGERTIAN PROTEIN
baru bisa dilakukan jika telah cukup tersedia gabungan asam amino yang sesuai dalam segi
jenis dan
jumlah.

b. Berperan dalam berbagai sekresi tubuh


Hormon-hormon seperti tiroid, insulin, epinefrin, dan sebagainya adalah merupakan protein.
Demikian juga halnya dengan berbagai enzim seperti amilase, katalase, lipase, dan
sebagainya, juga merupakan protein. Kedua komponen tersebut besar peranannya dalam
proses sekresi metabolisme tubuh.

c. Mengatur keseimbangan air


Cairan di dalam tubuh terdiri atas tiga kompartemen yaitu intraselular (di dalam sel),
ekstraselular/interselular (di luar sel/di antara sel), dan intravaskular (di dalam pembuluh
darah). Perpindahan cairan antar kompartemen tersebut terjadi dengan proses osmotik dan
harus dijaga dalam keadaan seimbang atau homeostasis. Keseimbangan tersebut dapat
terjadi dengan melibatkan protein dan elektrolit. Jika tubuh kekurangan protein maka proses
keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga menjadikan adanya penumpukan cairan di
salah satu kompartemen yang disebut sebagai oedema.

d. Mengatur netralitas jaringan tubuh


Sifat protein yang amfoter menyebabkan protein bertindak sebagai “buffer” yang bereaksi
dengan asam dan basa untuk menjaga keseimbangan pH pada taraf konstan yaitu
umumnya berada pada pH netral atau sedikit alkali (pH 7.35-7.45)

e. Membantu pembentukan antibodi


Kemampuan tubuh untuk menangkal serangan toksik dan melakukan detoksifikasi sangat
tergantung pada enzim-enzim yang terdapat di dalam hati. Dalam keadaan kekurangan
protein maka pembentukan enzim tersebut akan terhambat sehingga menjadi rentan
terhadap penyakit.

f. Berperan dalam transpor zat gizi


Zat-zat gizi yang telah dicerna harus diangkut menuju sel-sel tubuh untuk dapat
dimanfaatkan. Pengangkutan zat-zat gizi tersebut sebagian besar dilakukan oleh protein
seperti lipoprotein yang berperan dalam mengangkut lipida dan bahan-bahan sejenis lipida,
serta transferin yang berperan
mengangkut zat besi dan mangan.

g. Sumber energi
Energi yang dihasilkan dari protein sebanding dengan jumlah yang dihasilkan oleh
karbohidrat, yaitu 4 kkal/g protein. Meskipun demikian, protein sebagai sumber energi relatif
lebih mahal dibandingkan dengan karbohidrat.
A. PENGERTIAN PROTEIN
SUMBER PROTEIN.
Makanan sumber protein umumnya dibedakan sebagai protein hewani dan protein nabati.
Makanan yang merupakan sumber protein hewani adalah: telur, ayam, ikan, daging merah,
atau ruminansia. Makanan sumber protein nabati contohnya adalah kacang-kacangan, dan
biji-bijian.

DAFTAR PUSTAKA.

Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Almatsier,
Sunita. 2012. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. Aritonang, 2012.
Penyelenggaraaan Makanan. Jurusan Gizi . Poltekes. Yogyakarta. Arisman, M. B. 2010.
Gizi Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Arifiyanti, A. D. (2016). Hubungan Asupan Energi dan Status Gizi pada Remaja Putri di
Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/47676. Skripsi
Annisa, A.N. 2019. Perbedaan Persentase Kecukupan Asupan Zat Gizi Pasien Stroke
Rawat Inap Antara Pemberian Makanan Cair dengan Makanan Padat di Unit Stroke dan
HCU Anggrek 2 RSUD Dr. Moewardi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi
Amalia, R. W., Nuzrina, R., & Pakpahan, T. H. (2013). Analisis Sistem Penyelenggaraan
Makanan Dan Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro Dengan Status
Gizi Pada Santri Di Pondok Pesantren Daarul Rahman. Skripsi
Bahar, B., Jafar, N., & Amalia, M. (2020). Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi
Remaja Pengungsian Petobo Kota Palu. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia
(The Journal Of Indonesian Community Nutrition), 9(1).
Baculu, E. P. H. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Asupan Karbohidrat Dengan
Status Gizi Pada Anak Balita. Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1),
14-17.
DepKes RI. 2001. Pedoman penyuluhan Gizi Pada Anak Sekolah bagi Petugas Penyuluh.
DepKes RI. Jakarta.
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2003. Gizi Dalam Angka Sampai Dengan Tahun 2002.
Depkes RI. Jakarta.
Euis Nurlaela, Sri Yunanci V Gobel. (2020). Intervensi Modul Penyelenggaraan Makanan
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pengolah Makanan Di Pondok Pesantren Kota Kendari.
Hijp. Vol 12, No.1.
Https://Myjurnal.Poltekkes-Kdi.Ac.Id/Index.Php/Hijp
Fakri, S., & Jananda, I. (2021). Hubungan Asupan Energi Dan Protein Dengan Status
Gizi Santri Di Pesantren Nurul Falah Meulaboh Tahun 2019. Jurnal Syntax
Fusion, 1(07), 194-203.
56

Holil M. Par’i, Sugeng Wiyono,Titus Priyo Harjatmo. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta
A. PENGERTIAN PROTEIN
Irianto. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis. Alfabeta.
Bandung.
Irawan, dkk. 2013. Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status IMT dan LILA Ibu
prokonsepsional di Kecamatan Ujung Tanah dan Biringkanaya Kota Makassar. Prodi Ilmu
Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Skripsi
Janan Asifudin, A. (2017). Manajemen Pendidikan Untuk Pondok Pesantren. Manageria:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 355–366.
Https://Doi.Org/10.14421/Manageria.2016.12-1
Ilmi, N. (2014). Gambaran Sistem Penyelenggaraan Makanan di Pondok Pesantren Putri
Ummul Mukminin Makassar. Makassar: Universitas Hassanuddin. Skripsi.
Janah, M. (2021). Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Putri. Ijms-Indonesian Journal On Medical Science, 8(1).
Kahfi, S., & Kasanova, R. (2020). Manajemen Pondok Pesantren Di Masa Pandemi
Covid-19 (Studi Pondok Pesantren Mambaul Ulum Kedungadem
Bojonegoro). Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter, 3(1), 26-30.
Khoerunisa, D., & Istianah, I. (2021). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Aktivitas
Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja. Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi
Universitas Binawan, 2(1), 51-61.
Khairani, M., & Yusnira, Y. (2021). Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Status
Gizi Santri Madrasah Aliyah Darul Qur’an Tahun 2021. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 5(3), 10985-10991.
Liunokas, F. A. (2019). Frengki Arnol Liunokas “Gambaran Asupan Zat Gizi Makro
Pada Balita Gizi Kurang Umur 24-59 Bulan Di Desa Lifuleo Kecamatan
Kupang Barat (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang).
Ningtyias, F., Prasetyowati, I., Astuti, I., Muslicha, S., Nafi’, A., Haryono, A. 2018.
Gambaran Sistem Penyelenggaraan Makanan Pondok Pesantren, Kabupaten Jember.
Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Jurnal), 2(1): 25-34.
Nurwulan, E., Furqan, M. Relationship between nutrition intake, eat patterns, and
nutrition knowledge with nutritional status of santri in At-Thayyibah Orphan Boarding School
Sukabumi, ARGIPA(Arsip Gizi dan Pangan)

Anda mungkin juga menyukai