Anda di halaman 1dari 6

Protein

Sama halnya seperti karbohidrat dan lemak, protein merupakan salah satu zat gizi yang
diperlukan untuk menjaga metabolisme dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Protein bisa
Anda dapatkan dari sumber hewani atau nabati. Saat Anda mengonsumsi hidangan yang
mengandung protein, sistem pencernaan akan memecahnya menjadi asam amino. Jenis asam
tersebut nantinya akan tersebar ke seluruh tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi,
membentuk hormon dan enzim, juga mendukung imunitas tubuh. Lalu apa itu protein dan apa
fungsi protein untuk tubuh kita?

Apa Itu Protein?

Protein merupakan satu dari tiga jenis zat gizi makro yang dibutuhkan tubuh. Zat gizi ini terdiri
dari beberapa unsur kimia seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Unsur
lain seperti fosfor dan sulfur pun terkadang ikut andil dalam proses pembentukan
protein.Menurut tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG), usia 17–60 tahun disarankan perlu
mengonsumsi protein sekitar 62–66 gram per hari bagi pria dan 56–59 gram per hari bagi wanita.
Namun, jumlah asupan protein harian juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing,
tergantung dari usia, kepadatan aktivitas, dan tingkat stres . penjelasan seputar protein di atas,
dapat dipahami bahwa zat ini sangat diperlukan oleh tubuh. Protein bahkan bisa membantu
memperbaiki jaringan sel yang rusak sehingga mampu kembali bekerja dengan optimal. Protein
juga merupakan zat gizi yang ditemukan di seluruh tubuh termasuk rambut, otot, tulang, dan kulit.
Bahkan, 20% tubuh manusia itu terbentuk karena protein. Protein terbentuk dari bahan
pembangun yang dikenal dengan asam amino. Terdapat sekitar 20 jenis asam amino. Sembilan
di antaranya merupakan asam amino esensial, sedangkan sisanya merupakan asam amino
non-esensial. Asam amino non-esensial bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Namun, lain halnya
dengan asam amino esensial yang memerlukan sumber lain agar tubuh terus mendapatkan
asupan asam amino esensial. Asam amino tersebut meliputi:

1.Isoleusina

Isoleusina adalah satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Rumus
kimianya sama dengan leusin tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat pada sifat
yang berbeda. Isoleusina bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) dan esensial bagi manusia.

2.Lisina
merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga
histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia, yakni asam amino yang dibutuhkan
untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata
per hari adalah 1 - 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi tiamin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini
dapat menyebabkan pelagra.

3.Metionina

Metionina, bersama-sama dengan sisteina, adalah asam amino yang memiliki atom S. Asam
amino ini penting dalam sintesis protein karena kode untuk metionina sama dengan kode awal
untuk suatu rangkaian RNA.

4.Treonina

Treonina merupakan salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Bagi manusia, treonina
bersifat esensial. Secara struktural, treonina memiliki dua pusat perputaran sehingga ada empat
kemungkinan stereoisomer untuk treonina, atau dua diastereomer bagi L-treonin.

5.Valina

Valina adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Dalam
ilmu gizi, valina termasuk kelompok asam amino esensial. Namanya berasal dari nama tumbuhan
valerian (Valeriana officinalis).

6.Histidina

Histidina merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein. Bagi manusia
histidina merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak. Rantai samping imidazol dan
nilai pKa yang relatif netral (yaitu 6,0) berarti bahwa perubahan sedikit saja pada pH sel akan
mengubah muatannya. Sifat ini menjadikan histidina sering menjadi bagian dari gugus katalitik
pada enzim maupun ligan koordinasi pada metaloprotein.

7.Leusina

Leusina merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak diperlukan
dalam perkembangan anak-anak dan dalam kesetimbangan nitrogen bagi orang dewasa. Ada
dugaan bahwa leusina berperan dalam menjaga perombakan dan pembentukan protein otot.
Leusina tergolong asam amino esensial bagi manusia.

8.Fenilalanina

Fenilalanina adalah suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan, yang
bersama-sama dengan asam amino tirosina dan triptofan merupakan kelompok asam amino
aromatik yang memiliki cincin benzena.
9.Triptofan

Triptofan adalah jenis asam amino yang banyak ditemukan pada makanan berprotein. Di dalam
tubuh, asam amino triptofan digunakan sebagai bagian penting pembentuk protein dan
diperlukan dalam proses metabolisme.

Sembilan asam amino esensial di atas diperoleh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan
protein, baik bersumber dari hewani maupun nabati.

Apa Fungsi Protein Bagi Tubuh?

1. Membangun dan Memperbaiki Jaringan Tubuh.Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,


protein berperan penting dalam memperbaiki sel tubuh yang rusak. Protein juga berfungsi
memelihara sel yang terdapat di seluruh tubuh agar bisa berfungsi secara optimal. Biasanya,
jumlah protein yang diperlukan untuk memperbaiki dan membangun sel tubuh akan stabil setiap
harinya.

2.Membentuk Hormon dan Enzim

Sel mengandung enzim yang berfungsi menimbulkan reaksi biokimia dalam tubuh. Enzim akan
bereaksi ketika terjadi kontraksi otot, pencernaan makanan, dan penghancuran racun. Enzim
tersebut terbentuk karena adanya protein. Selain itu, protein juga bertugas membentuk hormon
tubuh. Hormon berfungsi mengirimkan sinyal sekaligus mengatur proses biologis antara jaringan,
organ, dan sel.

3. Sumber Energi

Selain karbohidrat dan lemak, protein merupakan sumber energi yang diperlukan oleh tubuh.
Lemak memasok energi sebanyak 9 kalori/gram, sedangkan karbohidrat dan protein memasok
sebanyak 4 kalori/gram. Untuk memperoleh energi, tubuh akan mengandalkan lemak dan
karbohidrat. Sementara itu, protein disimpan sebagai cadangan dan akan digunakan saat tubuh
membutuhkannya. Sebagai contoh, saat Anda berpuasa dan tidak mendapatkan asupan
makanan selama berjam-jam, protein akan bekerja untuk menghasilkan energi bagi tubuh.

4.Membentuk Antibodi

Fungsi protein yang tidak kalah pentingnya yaitu membantu pembentukan imunoglobulin atau
antibodi. Imunoglobulin memiliki peranan sebagai pelindung tubuh dari serangan virus atau
bakteri. Ketika tubuh menghasilkan antibodi terhadap virus atau bakteri, sel-sel imun akan
kembali memproduksi antibodi untuk melawannya. Jadi, ketika virus atau bakteri yang sama
menyerang kembali, tubuh Anda mampu melawannya dengan cepat.
Tidak hanya empat fungsi utama di atas, protein juga berperan sebagai penyeimbang pH dan
jumlah cairan dalam darah, menyimpan cadangan nutrisi, dan menjadi media bagi senyawa kimia
untuk melewati aliran darah.

Sumber Protein

Ketahui berbagai sumber protein yang bisa kamu temui untuk memenuhi kebutuhan dalam tubuh:

1. Protein Nabati

Kamu bisa menemukan protein hewani dari beberapa jenis makanan ini, yaitu:

Kacang-kacangan.

Biji-bijian.

Tempe.

Tahu.

Sayuran.

2. Protein Hewani

Berikut ini beberapa jenis sumber protein hewani

Daging ayam.

Makanan laut.

Telur.

Daging merah.

Dampak Kekurangan Protein

Kekurangan protein dapat terjadi bila asupan protein tidak cukup, atau bila tubuh tidak bisa
mencerna dan menyerap protein dengan baik. Sejumlah dampak buruk yang dapat muncul akibat
kekurangan protein adalah:

1. Kerontokan rambut

Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena saat tubuh kekurangan
protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan semakin banyak folikel rambut yang
memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan menjadi lebih tipis.

2. Gangguan fungsi otak dan kesehatan mental


Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Alasannya adalah karena asam
amino yang terdapat pada protein dibutuhkan untuk pembentukan beragam jenis
neurotransmitter, yaitu senyawa kimia yang berperan mengantar stimulus atau pesan ke sel saraf
otak maupun otot.Asam amino yang terkandung dalam protein juga diperlukan untuk
pembentukan dopamin dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati. Kekurangan dopamin
dan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk dan memicu gangguan perilaku.

3. Imunitas tubuh menurun

Kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Itulah sebabnya, orang
yang kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik lebih rentan terkena penyakit, khususnya
penyakit infeksi.

4. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat

Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya, lho.
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein merupakan bahan baku berbagai jaringan, hormon,
dan neurotransmitter.Jika asupan protein anak kurang, tentu saja proses pertumbuhan dan
perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau
memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak-anak lain seusianya.

5. Proses penyembuhan luka menjadi menjadi lambat

Kekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penelitian


menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka yang sulit sembuh adalah rendahnya kadar protein
di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki
jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru.

dampak kelebihan protein

Meski diet tinggi protein mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan, jika seseorang
melebihi kebutuhan kalori total, maka itu akan disimpan sebagai cadangan energi yang dapat
menyebabkan peningkatan simpanan lemak. Ini bisa mengganggu rezim penurunan berat badan
dengan kelebihan protein yang disimpan sebagai lemak.

2. Kerusakan Ginjal

Kelebihan protein dapat membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal. Nitrogen
berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan di balik
penyakit ini. Ginjal yang telah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan
nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.
3. Kerusakan Ginjal

Kelebihan protein dapat membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal. Nitrogen
berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan di balik
penyakit ini. Ginjal yang telah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan
nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.

4. Penyakit Jantung

Diet tinggi protein yang mencakup banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu
penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak
dan kolesterol yang lebih besar. wanita yang banyak mengonsumsi daging merah dan produk
susu tinggi lemak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.Ayam, ikan, dan
kacang-kacangan terbukti mengurangi risiko. Makan daging merah dalam jangka panjang juga
dapat meningkatkan trimetilamina N-oksida (TMAO), molekul yang diproduksi usus yang terkait
dengan penyakit jantung.

5. Kekurangan Kalsium

Sebelumnya diperkirakan bahwa kehilangan kalsium dapat terjadi jika Anda mengkonsumsi
makanan berprotein tinggi berbasis daging. Ini telah dikaitkan dengan osteoporosis dan
kesehatan tulang yang buruk di masa lalu. Sebuah tinjauan data yang diterbitkan pada tahun
2013 menunjukkan hubungan antara konsumsi protein yang berlebihan dan kesehatan tulang
yang buruk. Namun, temuan terbaru menunjukkan efek protein pada kesehatan tulang masih
belum terbukti.Asupan protein yang cukup, terutama dari sumber susu sangat penting untuk
mendukung pertumbuhan tulang. Menurut Dr. Canday, jika seseorang ingin mengkonsumsi
protein tinggi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti identifikasi berapa banyak
protein yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan protein setiap individu bergantung pada banyak aspek
seperti berat badan, usia, tujuan komposisi tubuh, tahap siklus hidup, masalah medis.

Anda mungkin juga menyukai