Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA ORGANIK

“Protein”

Nama Kelompok 6
Ketua :Nofita polpoke
Anggota : 1. Ramdani Fitrawan
2. Nafsia tiakoly
3. Nabila ruhunusa
4. Putri k afira sillehu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Allah SWT, karena atas ridhonya lah makalah
biokimia ini dapat terselesaiakan. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Serta pihak telah
membantu penyusunan makalah ini. Adapun tujuan dalam penyusunan
makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang
karbohidrat.

Dalam penulisan makalah ini penulis mencoba semaksimal mungkin dalam


penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun
dengan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna memperbaiki makalah sederhana ini. Semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan, wawasan mengenai
materi biokimia.
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………….1

Daftar isi………………………………………………………………….2

Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………..3

A. Latarbelakang……………………………………………………..4
B. Rumus masalah…………………………………………………..5
C. Tujuan……………………………………………………………...6

Bab 2 Pembahasan……………………………………………………...7

A. Pengertian protein
B. Fungsi protein
C. Akibat kekurangan protein
D. Kekurangan protein
E. Kelebihan protein
F. Pengcernaan protein
G. Katabolisme protein
H. Sumber protein

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran.

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah protein berasal dari kata Yunani Proteos, yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat
yang paling penting dalam setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada didalam
otot, seperlima didalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan
selebihnya didalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks interseluler dan sebagainya
protein. Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai
prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul
yang esensial untuk kehidupan.

Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian protein ?

2. Fungsi protein ?

3 Kelebihan dan kekurangan protein ?

C. Tujuan

1. Mengetahui fungsi protein


2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan protein.

3. Mengetahui Asam amino protein.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein juga salah satu nutrisi makro yang diperlukan tubuh untuk melakukan
regenerasi sel dan pembentukan jaringan.

Pada anak dan remaja, protein bermanfaat sebagai zat pembangun di masa
pertumbuhan. Sedangkan ketika dewasa dan manula, protein berguna untuk
mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.

Jika kebutuhan protein kurang atau tidak terpenuhi, maka proses regenerasi sel
tubuh pun melambat. Akibatnya fungsi tubuh pun tidak optimal yang ditandai
oleh menurunnya imunitas, kelelahan, dan kehilangan massa otot.
Protein tersusun dari Asam Amino Esensial dan Non Esensial (berasal dari dalam
tubuh). Sayangnya, protein (Asam Amino Esensial) tidak dapat diproduksi oleh
tubuh.

Asam amino esensial adalah sebuah kandungan atau zat yang sangat dibutuhkan
tubuh namun tidak dapat diproduksi sendiri. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan tubuh, manusia harus mengonsumsi makanan-makanan yang dikenal
mengandung asam amino. Utamanya adalah makanan-makanan yang
mengandung valin, histidin, triptofan, isoleusin, lisin, leusin, dan masih banyak
lagi.

Sedangkan asam amino non esensial adalah jenis zat atau kandungan yang
penting, dan dapat diproduksi langsung oleh tubuh. Asam amino non esensial
diproduksi dari asam amino yang masuk ke tubuh juga vitamin. Asam amino non
esensial juga memiliki banyak jenis

Protein juga salah satu nutrisi makro yang diperlukan tubuh untuk melakukan
regenerasi sel dan pembentukan jaringan.

Pada anak dan remaja, protein bermanfaat sebagai zat pembangun di masa
pertumbuhan. Sedangkan ketika dewasa dan manula, protein berguna untuk
mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.

Jika kebutuhan protein kurang atau tidak terpenuhi, maka proses regenerasi sel
tubuh pun melambat. Akibatnya fungsi tubuh pun tidak optimal yang ditandai
oleh menurunnya imunitas, kelelahan, dan kehilangan massa otot.

Protein tersusun dari Asam Amino Esensial dan Non Esensial (berasal dari dalam
tubuh). Sayangnya, protein (Asam Amino Esensial) tidak dapat diproduksi oleh
tubuh.

B. Fungsi protein
1. Sebagai biokatalisator (enzim).

2. Sebagai protein transport contohnya hemoglobin mengangkut oksigen


dalam eritrosit, mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Ion besi diangkut

dalam plasma darah oleh transferin dan disimpan dalam hati sebagai

kompleks dengan feritin.

3. Sebagai pengatur pergerakan. Protein merupakan komponen utama daging.

Gerakan otot terjadi karena ada dua molekul (aktin dan miosin) protein yang

saling bergeseran. Pergerakan silia dan flagela pada organisme protista

akibat dari protein tubulli pada organel tersebut.

4. Sebagai penunjang mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang

disebabkan adanya kolagen. Pada persendian ada elastin. Pada kuku, bulu

rambut ada protein keratin.

5. Pertahanan tubuh dalam bentuk antibodi. Suatu protein khusus yang

mengikat benda asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri dan

lain lain.

6. Sebagai media perambatan impuls saraf. Protein ini biasanya berbentuk

reseptor misalnya rodopsin suatu protein yang bertindak sebagai reseptor

atau penerima warna atau cahaya pada sel sel mata.

7. Sebagai pengendalian pertumbuhan. Protein bekerja sebagai reseptor yang

dapat mempengaruhi fungsi bagian bagian DNA yang mengatur sifat dan

karakter.
C. Akibat Kekurangan Protein
Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah kepada kerentanan
pada infeksi dan penyakit.

Masalah pertumbuhan tubuh manusia menjadi terganggu.

Beresiko terjadinya gangguan Mental.

Beresiko Kwasiorkor atau yang disebut dengan Busung lapar.

Kerontokan rambut karena kurang protein keratin di rambut.

Gangguan fungsi liver dan terjadi pembengkakan pada Perut dan Kaki.

Selain itu kekurangan protein juga dapat menyebabkan Anemia

Kekurangan protein secara terus menerus dapat menyebabkan marasmus dan


berkibat kematian.

D. Kelebihan protein

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi


protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan
protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan asam
amino akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

E. Pengcernaan Protein
Sebagian besar protein dicernakan menjadi asam amino, selebihnya menjadi

tripeptida dan dipeptida.

- Lambung

Pencernaan atau hidrolisis protein dimulai didalam lambung. Asam klorida


lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi), sehingga enzim
pecernaan dapat memecah ikatan peptida. Asam klorida mengubah enzim
pepsinogen tidak aktif yang dikeluarkan oleh mukosa lambung menjadi bentuk
aktif pepsin. Karena makanan hanya sebentar tinggal di lambung, pencernaan
protein hanya terjadi hingga dibentuknya campuran polipeptida, proteose dan
pepton.

- Usus halus

Pencernaan protein dilanjutkan didalam usus halus yang berasal campuran


enzim proteose. Pankreas mengeluarkan cairan yang bersifat sedikit basa dan
mengandung berbagai prekursor protease seperti tripsinogen, kemotripsinogen,
prokarbobsipeptidase, dan proelastase. Enzim-enzim ini menghidrolisis ikatan
peptida tertentu. Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus mengrangsang
dikeluarkannya enzim enterokinase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang
berasal dari pankreas menjadi Tripsin aktif.

Perubahan ini juga dilakukan oleh Tripsin sendiri secara oto-katalitik


disamping itu Tripsin dapat mengaktifkan enzim-enzim proteolitik lain berasal dari
pankreas. Kimotripsinogen diubah menjadi beberapa jenis kimotripsin aktif;
prokarboksipeptidase dan proelastase diubah menjadi karboksipeptidase dan
elastase aktif. Enzim-enzim pankreas ini memecah protein dari polipeptida
menjadi peptida lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida, dan sebagian menjadi
asam amino. Mukosa usus halus juga mengeluarkan enzim-enzim proteose yang
menghidrolisis ikatan peptida. Sebagian enzim mukosa usus halus ini bekerja di
dalam sel.
Hasil pencernaan terjadi setelah memasuki sel-sel mukosa atau pada saat
diangkut pada dinding epitel. Mukosa usus halus mengeluarkan enzim amino
peptidase yang memecah polipeptida menjadi asam amino bebas. Enzim ini
membutuhkan mineral Mn++ dan Mg++ untuk pekerjaannya. Mukosa usus halus
juga mengandung enzim dipeptidase yang memecah dipeptida tertentu dan
membutuhkan mineral Co++ dan Mn++ untuk pekerjaannya.

F Katabolisme protein

Katabolisme protein (penguraian asam amino untuk energi) berlangsung di


hati. Jika sel telah mendapatkan protein yang mencukupi kebutuhannya. Setiap
asam amino tambahan akan dipakai sebagai energi atau disimpan sebagai lemak.

1. Deaminasi Asam Amino

Deaminasi asam amino merupakan langkah pertama, melibatkan pelepasan


satu hidrogen dan satu gugus amino sehingga membentuk amonia (NH3). Amonia
yang bersifat racun akan masuk ke peredaran darah dan dibawa ke hati. Hati akan
mengubah amonia menjadi ureum yang sifat racunnya lebih rendah, dan
mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari tubuh melalui
ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino bebas didalam tubuh yang
tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.

2. Osidasi asam amino terdeaminasi

Bagian asam amino nonitrogen yang tersisa disebut produk asam keto yang
teroksidasi menjadi energi melalui siklus asam nitrat. Beberapa jenis asam keto
dapat diubah menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau lemak (lipogenesis) dan
disimpan didalam tubuh.

Karbohidrat dan lemak adalah “ cadangan protein “ dan dipakai tubuh sebagai
pengganti protein untuk energi. Sat kelaparan, tubuh menggunakan karbohidrat
dan lemak baru kemudian memulai mengkatabolis protein.
Anabolisme protein

1. Sintesis protein

Sintesis protein dari asam amino berlangsung disebagian sel tubuh. Asam
amino bergabung dengan ikatan peptida pada rangkaian tertentu yang ditentukan
berdasarkan pengaturan gen.

Sintesis protein meliputi pembentukan rantai panjang asam amino yang


dinamakan rantai peptida. Ikatan kimia yang mengaitkan dua asam amino satu
sama lain dinamakan ikatan peptida. Ikatan ini terjadi karena satu hidrogen (H)
dari gugus amino suatu asam amino bersatu dengan hidroksil (OH) dari gugus
asam karboksil asam amino lain. Proses ini menghasilkan satu molekul air,
sedangkan CO dan NH yang tersisa akan membentuk ikatan peptida . sebaliknya,
ikatan peptida ini dapat dipecah menjadi asam amino oleh asam atau enzim
pencernaan dengan penambahan satu molekul air, proses ini dinamakan
hidrolisis.

2. Transaminasi

Transaminasi yang berlangsung di hati, merupakan sintesis asam amino


nonesensial melalui pengubahan jenis asam amino menjadi jenis lainnya. Proses
ini melibatkan pemindahan satu gugus amino (NH2) dari sebuah asam amino
menjadi satu asam keto sehingga terbentuk satu asam amino dan satu asam keto
baru.

G. Sumber protein

Mengingat protein tidak bisa diproduksi oleh tubuh, maka harus didapatkan lewat
asupan makanan sehari-hari, yaitu:

1. Protein hewani, seperti daging, susu, ikan, dan telur.


2. Memiliki kandungan asam amino yang lengkap, namun tinggi lemak dan
kolesterol. Konsumsi sesuai kebutuhan saja untuk mendapatkan manfaat
optimal.

3 Protein nabati, seperti kacang kedelai, gandum, kacang polong, dan produk

olahan kacang lainnya (tahu, tempe.

Mengandung proporsi lemak tak jenuh yang lebih banyak ketimbang protein
hewani. Kedelai dan tempe bisa menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan
produksi dan sensitifitas insulin, sehingga kadar kolesterol dan gula darah pun
terkontrol.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu ;

protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima
ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.

Penggolongan protein berdasarkan bentuknya yaitu 1) protein globular, 2)


protein serabut (fibrous). Dan struktur protein terdiri ; protein primer, protein
sekunder, protein tersier, dan protein kuartener

Fungsi protein antara lain ; Sebagai biokatalisator (enzim, Sebagai protein


transport, Sebagai pengatur pergerakan, Sebagai penunjang mekanis, Pertahanan
tubuh dalam bentuk antibodi, Sebagai media perambatan impuls saraf, Sebagai
pengendalian pertumbuhan. Dan pencernaan protein, yaitu dari mulut, lambung,
dan usus halus. Metabolisme protein terdiri dari absorpsi dan transportasi
protein, katabolisme protein, dan anabolisme protein.

Kekurangan protein menyebabkan ; Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-


100% dari Protein -Keratin), Kwasiorkor, Hipotonus, gangguan pertumbuhan, hati
lemak, marasmus dan berkibat kematian. Dan kelebihan protein menyebabkan ;
akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan
kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, obesitas,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

B. SARAN
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan tidak hanya yang mengandung
protein saja tapi juga unsur yang lain harus dipenuhi agar dapat seimbang
sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

§ Sloane, Ethel.2003.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula.jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran (EGC)

§ Almatsier, Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama

§ Murray, Robert K. Daryl K. Granner. Victor W. Radwell. 2009.Biokimia Harper


Edisi 27.Jakarta: Penerbit Buku Kedokeran (EGC)

Anda mungkin juga menyukai