Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GIZI OLAHRAGA

“ protein “

Oleh: Bima Ramadahan ( 17087122 )

Dosen Pembimbing : Heru Syahril Lesma S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt atas segala kenikmatan dan
hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini tidak terlepas dari bimbingan yang sangat membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Heru Syahril Lesmana selaku dosen pembibing gizi olahraga olahraga.
2) Seluruh teman-teman Pend. Kepel Olahraga UNIVERSITAS NEGERI PADANG.
3) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan selama proses pembuatan makalah ini.

Semoga amal kebaikan bapak/ibu/saudara/i mendapat pahala dari allah swt.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,karena
penulis yakin tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali allah swt. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini. Walaupun
demikian besar harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya.

Padang, 07 Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................................................

Kata pengantar...................................................................................................................

Daftar isi..............................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................................................
B. Tujuan .....................................................................................................................
C. Manfaat ...................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein..................................................................................................
B. Sumbar makanan apa saja yang mengandung protein.......................................
C. Fungsi Protein.........................................................................................................
D. Kekurangan Dan Kelebihan Protein.....................................................................
E. protein dalam olahraga..........................................................................................

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................

Daftar pustaka ....................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakanng

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein ini merupakan konstituen utama penyusun tubuh mulai dari jaringan kulit,
jaringan syaraf, tendon, otot, rambut, dan darah. Protein adalah sel penyusun tubuh yang
eksis menyusun semua sel hidup. Oleh karena protein itu merupakan konsriruen utama
enzim–enzim dan banyak hormon yang berfungsi untuk mengontrol fungsi tubuh.

Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai pembentuk


strukur sel dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah polimer dari asam–
asam amino yang tersambung melalui ikatan peptida, oleh karenanya dapat juga disebut
sebagai polipeptida. Hal ini yang menarik bahwa protein pada semua bentuk kehidupan
(organisme) mengandung hanya 20 jenis asam amino, namun interkoneksinya menghasilkan
ragam makhluk hidup yang tak terhingga banyaknya.

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan
dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam
amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino
dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino.
Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu
ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini
disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di
ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk
biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada
kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup
yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang
memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh
protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley
menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali
lebih lama.
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian protein?

2. Sumbar makanan apa saja yang mengandung protein ?

3. Apa fungsi protein ?

4. Apa efek/dampak kekurangan dan kelebihan protein ?

5. protein dalam olahraga ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian protein

2. Untuk mengetahui sumber makanan apa saja yang mengandung protein

3. Untuk mengetahui fungsi protein bagi tubuh

4. Untuk mengetahui efek/dampak kelebihan dan kekurangan protein

5. Untuk mengetahui cara seberapa pentimg protein dalam olahraga


BAB 11
PEMBAHASAN
1. Pengertian Protein
Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena protein
bukan hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat. Protein merupakan
kelompok dari makromolekul organik kompleks yang diantaranya terkandung hidrogen,
okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa rantai dari
asam amino.

Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa
senyawa asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme
dalam tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan
seperti halnya makanan yang mengandung protein. Fungsi protein akan di jelaskan pada
bagian bawah artikel.

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain diantaranya


polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang merupakan penyusun utama dalam
perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan salah satu molekul yang paling
banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan pertama kali oleh Jons Jakob Berzelius
pada tahun 1838.

2. Sumber Protein

Manusia sangat di anjurkan untuk mengkonsumsi berbagai sumber protein dari berbagai
jenis makanan. Karena makanan satu dengan makanan lainnya mengandung protein yang
berbeda. Fungsi protein berbeda-beda pada setiap makanan. Berikut adalah sumber protein
nabati dan hewani yang cocok untuk di konsumsi :
a. Sumber Protein Nabati
contohnya seperti kacang-kacangan (kedelai, almond, kacang mede, kacang
hijau , kacang hazel, kacang merah), jintan, biji bunga matahari dan biji labu.
b.Sumber Protein Hewani
contohnya seperti daging merah, daging unggas, telur, ikan dan produk susu.
3. Fungsi protein bagi tubuh
Fungsi protein. Protein selain berfungsi sebagai zat pembangun dalam tubuh, protein
juga berfungsi sebagai penyokong berbagai aktifitas organ tubuh dan metabolisme. Fungsi
protein bagi tubuh banyak sekali, berikut adalah beberapa fungsi protein :
a) Setiap gram dalam protein dapat menghasilkan 4,1 kalori, yang cocok sebagai
sumber energi.
b) Mengatur metabolisme tubuh.
c) Protein dapat sebagai asupan energi utama untuk yang sedang diet rendah gula.
d) Menjaga keseimbangan antara asam basa dan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Protein berperan penting dalam menjaga stabilitas pH cairan tubuh.
e) Protein merupakan bahan dalam sintesis substansi seperti halnya hormon, zat
antibodi,dan organel sel lainnya
f) Protein membantu proses pertumbuhan pada anak-anak dan remaja karena sel-sel
tubuh mendapat cukup asupan zat pembangun.
g) Membantu kerja tubuh dalam menetralkan atau menghancurkan zat-zat asing
yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu protein memiliki peranan dan fungsi tertentu dalam tubuh. Fungsi tersebut
sebagai :
a. Sebagai enzim

Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa
makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti
reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi
kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologis.

b. Alat pengangkut dan penyimpan

Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut oksigen
dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot. Pengatur
pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.

c. Penunjang mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya kolagen,
suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut. Pertahanan
tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu
protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda asing
yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.

d. Media perambatan impuls syaraf

Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya


rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna atau cahaya
pada sel-sel mata.

e. Pengendalian pertumbuhan

Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat mempengaruhi
fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter bahan.
4. Efek/dampak dari kekurangan dan kelebihan protein bagi tubuh dan

upaya penanggulangannya:

1. Dampak Kekurangan Protein


Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada anak-anak
di bawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan
dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan Marasmus.
a. Kwashiorkor
Istilah Kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada
tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam
bahasa Ghana, Kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak
kedua sedang di tunggu kelahirannya. Kwashiorkor lebih banyak terdapat pada usia
dua hingga tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih,
sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein.
Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih. Gejalanya :
1) pertumbuhan terhambat
2) otot-otot berkurang dan lemah.
3) edema.
4) muka bulat seperti bulan (moonface)
5) gangguan psikimotor.

Ciri khas dari Kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan
tangan.Kehadiran Kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum.Pada
Kwashiorkor gambaran klinik anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah,
bahkan dapat tertutup oleh adanya edema, sehingga penurunan berat badan relatif
tidak terlalu jauh, tetapi bila pengobatan edema menghilang, maka berat badan yang
rendah akan mulai menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai di
bawah 60 % dari berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :

1) Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.

2) Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis
permukaan yang jelas.

3) Di daerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
Hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar,
meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.

4) Perut anak membuncit karena pembesaran hati.

5) Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel – sel hati.


b. Marasmus

Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak.Marasmus


umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat di beri
makanan tambahan.Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi.Marasmus
berpengaruh dalam waktu yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar
diperbaiki.Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara
kelompok sosial ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan
lebih banyak dari Kwashiorkor.
Gejalanya :
1) Pertumbuhan terhambat.
2) Lemak di bawah kulit berkurang.
3) Otot – otot berkurang dan melemah.
4) Berat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti :
panjang, lingkar kepala dan lingkar dada.
5) Muka seperti orang tua (Oldman’s Face).
Pada penderita Marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (Hepatomegalia)
dan kadar lemak serta kolesterol di dalam darah menurun. Suhu badan juga lebih
rendah dari suhu anak sehat dan anak tergeletak in – aktif, tidak ada perhatian bagi
keadaan sekitarnya.
2. Akibat atau dampak Kelebihan Protein.

Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi


proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein
tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan
dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan
nitrogen.

Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak


darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau
formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB. Batas
yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi AKG)
untuk protein.

3. Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
a) pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
b) Pemberian makanan tambahan (PMT).
c) Pemantauan garam beryodium.
d) Pemberian kapsul vit. A
e) Pemberian tablet Fe.
5. Protein Dalam Olahraga
Protein dapat berfungsi untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan ikatan-
iakatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh,
pembentukan antibodi, mengangkut zat-zat gizi, sumber energi. Protein dapat berfungsi
sebagai sumber energi apabila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi seperti pada
waktu berdiit ketat atau pada waktu latihan fisik intensif.
Secara tradisional, atlet diharuskan makan lebih banyak daging, telur, ikan,
ayam, dan bahan makanan sumber protein lainnya, karena menurut teori, protein akan
membentuk otot yang dibutuhkan atlet. Hasil penelitian mutakhir membuktikan bahwa
bukan ekstra protein yang membentuk otot, melainkan latihan. Latihan yang intensif yang
membentuk otot. Untuk membangun dan memperkuat otot, anda harus memasukkan
latihan resistan seperti angkat besi di dalam program latihan.
Agar cukup energi yang dikonsumsi untuk latihan pembentukan otot, makanan harus
mengandung 60% karbohidrat dan 15% protein dari total energi. Kedengarannya aneh,
tetapi sesungguhnya seorang atlet binaragawan dan pelari marathon dapat mengkonsumsi
makanan dari hidangan yang sama. Seorang binaragawan cenderung berotot lebih besar
dari pelari, karena itu ia membutuhkan lebih banyak energi.
Makanan yang terbaik untuk atlet harus mensuplai cukup protein tetapi tidak
berlebihan untuk keperluan perkembangan dan perbaikan jaringan otot yang aus, produksi
hormon, dan mengganti sel-sel darah merah yang mati dengan yang baru. Seringkali atlet
mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi protein, sehingga mereka mendapatkan
dobel dari kebutuhannya.
Kebutuhan protein bagi individu yang bukan atlet berkisar antara 0.8-1 g/ kg BB/
hari dengan perbandingan protein hewani terhadap nabati 1:1. Kebutuhan protein untuk
seorang atlet yang masih aktif berlatih, sedikit meningkat, mencapai 1-1,2 g/ kg BB/ hari.
Bagi atlet yang sedang meningkatkan power dengan memperbesar serabut otot (misalnya
pada latihan anaerobik serta atlet yang masih dalam masa pertumbuhan), kebutuhan
terhadap protein lebih meningkat lagi tetapi tidak lebih dari 2 g/ kg BB/ hari. Pemberian
protein yang melebihi kebutuhan akan menyebabkan protein kelebihan itu akan diubah
menjadi lemak tubuh. Selain itu protein yang diberikan secara berlebihan menyebabkan
kebutuhan akan air meningkat.
Menu yang banyak mengandung protein sering merupakan pilihan utama bagi para
atlet. Mungkin hal ini disebabkan pengetahuan bahwa otot dibangun oleh protein sehingga
timbul anggapan bahwa makan banyak protein akan merangsang pertumbuhan otot dan
menambah kekuatan.
Sebetulnya suatu menu yang seimbang/ adekuat yang terdiri dari makanan biasa akan
memberikan semua protein yang dibutuhkan atlet untuk performance yang maksimal. Dari
penyelidikan Peteenhofer dan Volt ternyata bahwa pembakaran protein diwaktu latihan
berat tidak lebih tinggi dari pada waktu istirahat, juga setelah cadangan glikogen habis,
sedangkan bila latihan diteruskan tidak didapati eksresi nitrogen yang berarti.
Namun pemberian protein yang cukup tinggi dianjurkan terutama pada musim awal
latihan, misalnya 1-2 bulan. Apalagi mengingat keadaan gizi atlet sering belum
memuaskan pada waktu masuk pusat latihan. Dalam waktu permulaan ini memang banyak
protein dibutuhkan selain untuk aktivitas enzim yang optimal juga untuk membangun otot.
Apalagi bagi mereka dengan olahraga yang memerlukan pertumbuhan otot yang banyak.
Diperlukan keseimbangan nitrogen yang selalu positif, sedangkan dengan pemberian
protein 1 g/ kg BB/ hari pada waktu ,latihan, keseimbangan nitrogen positif sulit
dipertahankan. Jadi dianjurkan pemberian protein 1,2-1,5 g/ kg BB/ hari pada permulaan
masa latihan, tergantung dari sifat/ macam olahraganya. Untuk olahraga yang memerlukan
banyak tenaga dianjurkan untuk lebih banyak lagi protein daripada untuk olahraga yang
mementingkan kecepatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa
asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam
tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti
halnya makanan yang mengandung protein.

Klasifikasi protein ada 2 yaitu, berdasarkan bentuk molekulnya dan


berdasarkankomposisi zat penyusun, Protein memilki keuntungan diantaranya yaitu, Sumber
energi, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan
antibody dan Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel. Disamping itu Keuntungan
protein: Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memelihara jaringan tubuh, Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberi tenaga
jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.Sumber energy,
Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody,
Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel dan Kekurangan Protein yaitu, kerontokan
rambut, yang paling buruk ada yang disebut dengan kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein, kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian
DAFTAR PUSTAKA

Azmiwati Choiril dkk. 2009. Ilmuh Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Iis Sopya, M.eng. Malcom P. Steven. 2001. Kimia Polimer. Jakarta: Plaatinum

Sulistiyanto Heri, Edy Wiyono. 2008. Ilmuh Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Tranggono, 1994. Biokimia Pangan. Yogyakarta : Universitas Gadja Mada

Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Husaini, M.A. Kebutuhan Protein untuk Berprestasi Optimal. Puslitbang Gizi


Departemen Kesehatan Bogor Jawa Barat. http://www.gizi.net.

Anda mungkin juga menyukai