Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOKIMIA

“Metabolisme Protein”

Di Susun Oleh :

1. Datu Kirani Ramba ( PO714231191046)

2. Dinda farika (PO714231191047)

3. Fifi Agustiani (PO714231191052)

4. Nurwahida Apriani (PO71423191059)

5. Rezi Atzilah Zalzabila(PO714231191066)

6. Reski Fitri Ramadhani (PO714231191067)

7. Widyastuti (PO714231191072)

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

“Metbolisme Protein”Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan

refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami

mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan

makalah ini.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat

bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................ i


Daftar Isi ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Protein .................................................................................... 3
2.2 Macam – Macam Protein.......................................................................... 3
2.3 Pengertian Metabolisme Protein........................................,.......................... 5
2.4 Mekanisme pengubahan protein.................................................................... 6
2.5 Proses metabolisme dan Asam Amino .......................................................... 9
2.6 Penguraian Protein dalam Tubuh.................................................................. 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2 Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

ii
BAB I

(PENDAHLUAN)
1.1 Latar Belakang
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Ptoros yang berarti “yang paling
utama”. Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatana peptida. Molukel protein mengandung karbon (C), hidrogen(H), oksigen(O), dan
kadang kala sulfur (S) serta fosfor (P).

Beberapa fungsi protein dapat dijabarkan sebagai berikut :

Pertumbuhan dan Pemeliharaan


Sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein termasuk dalam
pertumbuhan dan pemeliharaan dengan proses sintesis dan degerasi protein, pertumbuhan
dan pemeliharaan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan tertangani dengan baik
oleh protein tubuh.

Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh


Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang bertindak
sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam
tubuh, dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan berfungsi
dengan baik.

Mengatur Keseimbangan Air


Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membran sel. Membran-mebran sel
ini dengan bantuan protein memliki fungsi untuk menjaga homestatis dari cairan itu sendiri,
salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan ptotein adalah dengan terjadinya
edema pada bagian tubuh tertentu.

Netralitas Tubuh
Sebagian besar jaringan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya dan
protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH kondisi
konstan.

Pembentukan Antibodi
Tinggi rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi dalam
tubuh dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada tinggi
rendahnya protein tubuh sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk enzim-enzim
yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.

1
Mengangkut Zat Gizi
Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memliki andil yang sangat
besar sebab segian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa diangkut oleh protein.

Sebagai Sumber Energi


Beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yaitu sumber makanan hewani seperti
telur,susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. Sumber protein nabati antara lain kacang
kedelai, dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu, serta jenis kacang-kacangan lainnya.

Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida
pada setiap ujungnya. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam
amino yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua asam amino terdapat didalam molekul
protein karena memiliki tugas lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen
lain, pada metabolisme protein dan asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme
yang juga membutuhkan peranan enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimanan proses
metabolisme protein dan asam amino.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa pengertian Protein?
2 Apa saja macam-macam protein?
3.Apa pengertian metabolisme protein ?
4. Apa mekanisme pengubahan protein ?
5.Bagaimana proses metabolisme protein dan asam Amino ?
6.Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui apa pengertian Protein
2 Untuk mengetahui apa saja macam-macam protein
3.Untuk mengetahui apa pengertian metabolisme protein
4.Untuk mengetahui apa mekanisme pengubahan protein
5.Untuk memahami bagaimana proses metabolisme protein dan asam Amino
6.Untuk memahami bagaimana penguraian Protein dalam tubuh

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protein


Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi,
dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang asam amino,
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur–unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping itu mengandung
unsur – unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt.

Di samping berat molekul yang berbeda – beda, protein mempunyai sifat yang berbeda –
beda pula. Ada protein yang mudah larut dalam air, tetapi ada juga yang sukar larut dalam
air.Rambut dan kuku adalah suatu protein yang tidak larut dalam air dan tidak mudah
bereaksi, sedangkan protein yang terdapat dalam bagian putih telur mudah larut dalam air dan
mudah bereaksi.

2.2 Macam-macam protein

Beberapa Macam Macam Protein -Jenis-jenis protein bisa diklasifikasi berdasarkan


berbagai cara. Diantaranya jenis protein bisa diklasifikasi berdasarkan komponen-komponen
yang menyusun protein, berdasarkan sumbernya, bisa pula berdasarkan fungsi fungsinya.

 Macam Macam Protein berdasarkan komponen-komponen penyusunnya


1. Protein sederhana (simple protein)
Hasil hidrolisa total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya terdiri atas asam-asam
amino.

2. Protein kompleks (complex protein, conjugated protein)


Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini, selain terdiri atas berbagai jenis asam amino, juga
terdapat komponen lain, misalnya unsur logam, gugusan phosphat dan sebagainya (contoh:
hemoglobin, lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya

3. Protein derivat (protein derivative)


Ini merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagai hasil hidrolisa parsial dari
protein native, misalnya albumosa, peptone, dan sebagainya.
3
 Macam Macam Protein berdasarkan sumbernya
1. Protein hewani
Protein hewani merupakan protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang, seperti
protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.

2. Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari bahan makanan tumbuhan, seperti protein dari
jagung (zein), dari terigu, dan sebagainya.

 Macam Macam Protein berdasarkan fungsinya


1. Protein sempurna (protein lengkap)
Disebut sebagai protein sempurna bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan.Protein jenis ini adalah protein kelas tertinggi ditinjau dari fungsi
gizinya, sanggup mendukung pertumbuhan badan maupun pemeliharaan jaringan yang aus
atau rusak terpakai.Jenis protein inilah yang diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh
(BALITA) pesat.Anak yang tidak memperlihatkan laju pertumbuhan yang baik, tidak dapat
dikatakan anak sehat.

2. Protein setengah sempurna (protein setengah lengkap)


Disebut sebagai protein setengah sempurna bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan,
tetapi tidak dalap mendukung pertumbuhan badan.Protein ini sanggup memelihara kesehatan
orang dewasa yang tidak lagi menunjukkan adanya pertumbuhan badan, tetapi masih
memerlukan pemeliharaan jaringan yang rusak atau aus terpakai.Tetapi jenis protein yang
tidak sanggup mendukung pertumbuhan ini tidak baik bagi anak-anak yang masih
memerlukan pertumbuhan tersebut.Jadi protein ini tidak dapat diberikan kepada anak-anak
yang sedang tumbuh sebagai sumber protein satu-satunya di dalam hidangan.

3. Protein tidak sempurna (protein tidak lengkap)


Disebut sebagai protein tidak sempurna bila sama sekali tidak sanggup menyokong
pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan. Protein ini tidak sanggup mendukung
kesehatan siapapun, karena tidak sanggup memelihara jaringan yang uas terpakai dan
rusak, apalagi mendukung pertumbuhan badan.

4
Meskipun dikonsumsi dalam jumlah besar, kualitas protein ini akan dibakar untuk
menghasilkan energi dan tidak ada yang dipergunakan untuk sintesa protein tubuh yang
diperlukan untuk pertumbuhan maupun pemeliharaan jaringan.

2.3 pengertian metabolisme protein

Proses penguraian protein dalam tubuh meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi dan
transaminasi. Proses ini juga berkaitan dengan siklus urea, beberapa biosintesis asam-asam
amino dan bagaimana keterkaitan antara metabolisme protein dengan metabolisme
karbohidrat dan lipid ( Murray, 2001).

Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme
protein.Asam-asam amino yang terbentuk dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk
digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam
amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding
usus, hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya
asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan asam amino
dan penggunaannya. Bila kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk
biosintesis protein, maka kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keto yang dapat
masuk ke dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah (Stryer, 2000).

Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan tertentu dengan kecepatan


yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai
waktu paruh (half-life) antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot
mempunyai waktu paruh = 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat
badan diubah menjadi senyawa lain.

5
2.4 mekanisme pengubahan protein

Ada tiga mekanisme pengubahan protein yaitu (Stryer,2000) :

 Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan
dibentuk sel-sel baru.
 Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru,
tanpa ada sel yang mati.
 Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan
untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan
yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari
tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai.Oleh karena itu asam amino
tersebut dinamakan asam amino esensial, harus diperoleh dari makanan (Murray, 2001).

Secara ringkas metabolisme protein mahluk hidup ditunjukkan pada Gambar berikut :

Jumlah Asam Amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan .jumlah yang
digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh
beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja
pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi
peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase (Murray, 2001).

6
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi
melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai ke dalam pembuluh darah. Proses absorpsi
ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino dikarboksilat atau
asam diamino diabsorpsi lebih lambat daripada asam amino netral.

Degradasi protein (katabolisme) terjadi dalam dua tahap (Stryer, 2000) :

1. Protein mengalami modifikasi oksidatif untuk menghilangkan aktivitas enzimatis.


2. Penyerangan protease yaitu enzim yang berfungsi untuk mengkatalis degradasi
protein.

Protein yang terdapat di dalam sel dan makanan didegradasi menjadi monomer
penyusunnya (asam amino) oleh enzim protease yang khas.Protease tersebut dapat berada di
dalam lisosom maupun dalam lambung dan usus.Katabolisme protein makanan pertama kali
berlangsung di dalam lambung.Di tempat ini protease khas (pepsin) mendegradasi protein
dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi NH2 bebas dari asam amino aromatik,
hidrofobik, atau dikarboksilat.Kemudian di dalam usus protein juga didegradasi oleh protease
khas seperti tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan elastase.Hasil pemecahan ini adalah
bagian-bagian kecil polipeptida.Selanjutnya senyawa ini dipecah kembali oleh aktivitas
aminopeptidase menjadi asam-asam amino bebas. Produk ini kemudian melalui dinding usus
halus masuk ke dalam aliran darah menuju ke berbagai organ termasuk ke dalam sel (
Murray, 2001).

 Reaksi Transaminasi asam amino

Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan


pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino
lainnya.Enzim yang terlibat dalam reaksi ini
adalah transaminase atau aminotransaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai
penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino.

Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya yang
berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini
mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya ( piridoksal fosfat), yang
dapat menerima gugus amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat).

7
Dalam reaksi ini tidak terjadi deaminasi total, karena ketoglutarat teraminasi pada saat
asam amino mengalami deaminasi.Dan reaksinya bersifat dapat balik karena tetapan
keseimbangannya mencapai 1.0.Tujuan keseluruhan reaksi transaminasi adalah
mengumpulkan gugus amino dari berbagai asam amino ke bentuk asam amino glutamat. Ada
sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses
degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.

 Reaksi Deaminasi Asam amino

Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Contoh
asam amino yang mengalami proses deaminasi oksidatif adalah asam glutamat. Reaksi
degradasi asam glutamat dikatalis oleh enzim L- glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh
NAD atau NADP.

Deaminasi non oksidatif ditunjukkan pada gambar di bawah ini, yaitu penghilangan
gugus amino dari asam amino serin yang dikatalis oleh enzim serin dehidratase.Asam amino
treonin juga dapat mengalami deaminasi non oksidatif dengan katalis treonin dehidratase
menjadi keto butirat. Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain dalam degradasi asam
amino penyusun protein. Reaksi ini menghasilkan senyawa amin.

Degradasi asam amino protein menghasilkan limbah nitrogen berupa


amonia.Senyawa ini bersifat racun bagi organisme tertentu.Agar tidak beracun biasanya
gugus amino diekskresi dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu suatu senyawa yang larut dalam
air bersifat nontoksik sebagai bentuk ekskresi nitrogen.

8
2.5 proses metabolisme protein dan asam Amino

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan
yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.Protein diabsorpsi di usus halus dalam
bentuk asam amino → masuk darah.Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan.Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan
enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein Perubahan
kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan
yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino.

9
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi
asam amino yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah.Asam amino dalam darah di bawa ke hati
menjadi asam amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di
simpan dalam hati (intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam
hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh
yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk
ke sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel)
sebagai cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini
diubah menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam
tubuh maka protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga
berfungsi membentuk senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh,
senyawa nitrogen ini merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses
metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan energi.

Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari
tubuh berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan,
masa pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein
> sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg
setimbang terdapat pada orang dewasa normal dan sehat.Bila ada kelebihan asam amino dari
jumlah yang digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan
tersebut terjadi dalam siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan
asam amino menjadi asam keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau
dihasilkan dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan
untuk digunakan.

Proses anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang
terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu:

 Absorbsi melalui dinding usus


 Hasil katabolisme protein dalam sel
 Hasil anabolisme asam amino dalam sel

10
2.6 Penguraian Protein dalam tubuh

Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh,
khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut
sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20-25% sisanya
akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi
asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.Pemecahan protein
jadi asam amino terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi.

Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun
transaminasi merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus
Krebs. Pemecahan protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :

 Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamat


 Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.

Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi
coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di hati),
agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses perubahan
NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam darah yang
disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.

Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk
mempertahankan kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari.
Mutu protein ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang
terserap melalui proses pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak
dibutuhkan di dalam tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan
menjadi urea. Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan
memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang dan
urutan asam amino yang berbeda.

11
Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan protein yaitu :

 Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru.
 Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel mati.
 Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan
untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah dikeluarkan
dari tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah
: Enzim Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein
sehingga terjadi pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino
bebas oleh enzim peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino
menjadi unit-unit asam amino adalah enzim endopeptidase, aminopeptidase dan
karboksipeptidase.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Protein adalah suatu polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat
bervariasi, dari 5000 hingga lebih dari satu juta. Protein terdiri atas rantai – rantai panjang
asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur–
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen, beberapa asam amino di samping itu
mengandung unsur – unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt.

Proses penguraian protein dalam tubuh meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi dan
transaminasi. Proses ini juga berkaitan dengan siklus urea, beberapa biosintesis asam-asam
amino dan bagaimana keterkaitan antara metabolisme protein dengan metabolisme
karbohidrat dan lipid ( Murray, 2001).

Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan
yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih
dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.Protein diabsorpsi di usus halus dalam
bentuk asam amino → masuk darah.Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk
disimpan.Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan
enzim). Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein Perubahan
kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan
yang mengkatalisis hidrolisis protein menjadi asam amino.

3.2 Saran

Karena interpersonal skill merupakan kemampuan yang dapat dilatih, maka sebaiknya
kemampuan ini dilatih dalam diri setiap orang, bukan hanya terbatas pada bidang keahlian
tertentu seperti dokter, konselor, guru, pengacara, dsb. Agar setiap komunikasi interpersonal
yang terjadi dapat berjalan efektif, dengan penuh empati, saling menghargai dan beresiko
kecil menimbulkan konflik.

13
Daftar Pustaka :

 https://www.dosenpendidikan.co.id/protein-adalah/

 https://putridhila.wordpress.com/2013/11/18/macam-macam-protein/

 https://www.gurupendidikan.co.id/metabolisme-protein/

 http://sriratmini08.blogspot.com/2015/12/makalah-metabolisme-
protein.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai