Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDRUSTRI (PRAKERIN)

KOMPETISI KEAHLIAN FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS

RUMAH SAKIT UMUM BANGLI

OLEH :

DEWA AYU RIA PUSPITA

NI WAYAN PEBRIANI

NI PUTU SRI EVA WAHYUNI

NI PUTU DITA DEVIA SARI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI

PROGRAM KEAHLIAN FARMASI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-nya saya dapat menyelesaikan laporan
hasil paraktek ini dengan tepat pada waktunya.

Bangli, Agustus 2019

i
DAFTAR ISTILAH

Instalasi Farmasi Suatu departemen atau unit bagian dari


suatu organisasi rumah sakit di bawah
pimpiman seorang apoteker dan dibantu
oleh beberapa asisten apoteker yang
memenuhi syarat-syarat perundangan-
undangan yang berlaku dan kompeten
secara profesional, tempat, atau fasilitas
penyelenggaraan serta pelayanan
kefarmasian.

Apotek Tempat menjual obat, melayani resep


dan kadang meracik obat serta menjual
alat medis.

Apoteker Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai


apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan apoteker (berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun
2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian).
Pendidikan apoteker dimulai dari
pendidikan sarjana (S-1), yang
umumnya ditempuh selama empat
tahun, ditambah satu tahun untuk
pendidikan profesi apoteker.

IFRS Suatu departemen atau unit atau bagian


dari suatu Rumah Sakit di bawah
pimpinan seorang Apoteker dan dibantu
oleh beberapa orang Apoteker yang
memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku dan kompeten
secara professional, tempat, atau

ii
fasilitas penyelenggaraan yang
bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.
KIO Kartu informasi obat untuk
mempermudah pemberian obat ke
ruangan tanpa menggunakan resep.

Resep Permintaan tertulis seorang dokter,


dokter gigi, atau dokter hewan yang
diberi izin berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyediakan dan
menyerahkan obat- obatan bagi pasien.

Salinan Resep Salinan yang dibuat oleh apotek yang


memuat semua keterangan resep asli
dan keterangan sebagai salinan.

Faktur Suatu perincian pengiriman barang


yang berisi keterangan mengenai
pemesanan seperti nama, alamat, nomor
pesanan, jumlah barang, jenis dan
biaya-biaya yang lainya atau sebagai
tanda bukti ketika terjadi kesepakatan
mengenai harga suatu barang antara
pihak konsumen dan penjual.

Obat Adalah zat atau bahan-bahan yang


digunakan dalam diagnosis, mencegah,
menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit dan untuk memperelok atau
memperindah bagian tubuh manusia.
Obat Bebas Adalah obat yang diperoleh atau dibeli
dengan bebas tanpa menggunakan resep

iii
dokter pada bagian luar kemasan
diberikan tanda lingkaran berwarna
hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Obat Bebas Terbatas Adalah obat yang sebenarnya termasuk


obat keras tetapi masih dapat dijual atau
dibeli bebas tanpa resep dokter, dan
disertai dengan tanda peringatan. Tanda
khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas terbatas adalah lingkaran biru
dengan garis tepi berwarna
hitam. disertai tanda peringatan dalam
kemasannya.

Obat Keras Semua obat yang memiliki takaran atau


dosis maksimum yang tercantum dalam
daftar obat keras yang ditetapkan
pemerintah. Pada bagian luar kemasan
diberikan tanda lingkaran merah dengan
garis tepi berwarna hitam dan huruf “K”
ditengah yang menyentuh garis tepi,
harus menggunakan resep dokter.

Obat Narkotika Zat obat atau berasal dari tanaman baik


sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Obat Psikotropika Zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif

iv
pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku
Hight- Alert Medication Obat dengan kewaspadaan tinggi yaitu
obat-obat yang secara signifikasi
berisiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah atau
pengelolaan yang tepat.
LASA Nama obat rupa dan ucapan mirip
(Look Alike Sound Alike) (Norum).
Incriptio Tanggal dan tempat ditulisnya resep.
Signatura Aturan pakai obat yang tertulis.
Subcriptio Paraf atau tandatangan dokter yang
menulis resep.
Invocatio Tanda buka penulisan resep dengan R/.
Praescriptio Nama obat, jumlah dan cara
membuatnya.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu sarana yang dapat menunjang tercapainya tujuan


pembangunan kesehatan adalah sarana Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah
sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
untuk kepentingan masyarakat serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan .

Oleh karena itu, dalam rangka merealisasikan program pendidikan yang


telah digariskan pada kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Maka
setiap siswa diwajibkan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), disuatu
perusahaan farmasi , baik swasta , pemerintah atau instansi-instansi lainnya.

Program Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan dan


pelatihan untuk siswa-siswi SMK. Program ini memadukan antara teori di
sekolah dengan dunia kerja secara nyata dilapangan, juga mempersiapkan siswa-
siswi lulusan SMK supaya lebih kompenten dan ahli dalam bidang kefarmasian.
Program praktek kerja lapangan juga digunakan untuk memperkenalkan siswa-
siswi mengenai situasi kerja yang sebenarnya.

1.2 TUJUAN

Tujuan pembuatan laporan

1) Sebagai bukti telah melakukan praktek kerja lapangan .


2) Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan.
3) Memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah
dengan penerapan.
4) Sebagai pendoman untuk membuat karya tulis selanjutnya.
5) Sebagai laporan hasil praktek kerja indrustri tertulis.
6) Agar siswa mampu memahami dan mengembangkan pelajaran yang
didapat dari sekolah dan menerapkan di dunia usaha kerja.

1
Tujuan praktek kerja lapangan sebagai berikut

1) Untuk mengintesifkan kompetisi keahlian dan wawasan pengetahuan


siswa secara nyata di dalam dunia kerja yang sebenarnya.
2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyesuaikan diri
pada suasana kerja lapangan.
3) Melihat secara langsung pelayanan resep di Instalasi Farmasi RSUD
BANGLI
4) Mengetahui pengelolaan perbekalan farmasi di RSUD BANGLI.
5) Untuk membentuk sikap mental yang mampu berinteraksi langsung dan
berkomunikasi yang baik dalam lingkungan pekerjaan sehingga mampu
menghadapi tantangan pekerjaan yang semakin sulit.

1.3 MANFAAT
Manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)
sebagai berikut :
1) Menambah pengetahuan kami tentang pelayanan perbekalan farmasi
kepada masyarakat secara langsung.
2) Mengetahui dunia kerja yang nyata.
3) Melatih diri untuk melatih diri lebih jujur, bertanggung jawab dan
disiplin.

2
BAB II

ISI LAPORAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Praktek

Devinisi Rumah Sakit

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut keputusan
menteri kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010.

SEJARAH RSUD BANGLI

Menelusuri sejarah tentang berdirinya RSU Bangli tak lepas dari


keberadaan RSJ Bangli, dimana pada tahun 1932 seorang dokter
berkebangsaan Belanda yaitu dr. K. Lording mengusulkan kepada
Pemerintah Hindia Belanda di Batavia agar di Bangli didirikan sebuah
tempat khusus untuk merawat penderita gangguan jiwa. Akhirnya pada
tahun 1933 berdirilah rumah perawatan sakit jiwa Bangli yang dalam
perkembangannya mencakup juga merawat pasien bukan saja sakit jiwa
meskipun secara pasti belum dapat dikatakan sebagai Rumah Sakit Umum.
Setelah berjalan sekian tahun diarea kemerdekaan maka mulai ada
peraturan-peraturan yang memisahkan antara RSJ dan RSU untuk berdiri
sendiri sesuai dengan profesinya masing-masing. Pada tahun 1958 RSU
Bangli dikembangkan melayani pasien umum sedangkan RSJ terpisah
melayani pasien dengan gangguan jiwa pada awalnya kapasitas RSU
Bangli berjumlah 41 tempat tidur.

Seiring perkembangan pembangunan bidang kesehatan maka


pada tahun 1997 berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI
No.85/MENKES/SK/V/1997 RSU Bangli ditetapkan menjadi RS kelas C
dengan kapasitas 81 tempat tidur. Perkembangan RSU Bangli terus
dilakukan oleh Pemkab Bangli, secara bertahap agar bisa menjadi lebih
representatif dalam melaksanakan pelayanan kepada pengguna jasa. Untuk

3
bisa mengembangkan layanan kesehatan dengan kapasitas yang lebih
besar, maka Pemerintah Kabupaten Bangli mendesain pengembangkan
RSU Bangli di JL Brigjen Ngurah Rai No. 99x Bangli dengan luas areal
kurang lebih 2 hektar dengan kapasitas 243 tempat tidur. Mulai tanggal 1
April 2011 secara bertahap manajemen dan pelayanan RSU Bangli
dipindahkan operasionalisasinya ke lokasi RSU Bangli tersebut. Pada
tanggal 12 Nopember 2011 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 38
Tahun 2011 RSU Bangli dikelola dengan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang dilaksanakan mulai
tanggal 1 Januari 2012. Kapasitas tempat tidur RSU Bangli secara
bertahap terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat dan sampai dengan bulan Juli 2013 RSU Bangli sudah
memiliki kapasitas 159 tempat tidurserta sampai akhir bulan Desember
2013 berkapasitas 203 tempat tidur.

Pada tanggal 6 Mei 2014 RSUBangli ditingkatkan setatusnya


menjadi Rumah Sakit Umum Bangli Kelas B, berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI NO.HK 02.03/I/0838/2014. Dalam hal Struktur
Organisasi dan Tata Kerja selanjutnya sesuai dengan Peraturan Kabupaten
Bangli No. 8 tahun 2014 Struktur Organisasi RSU Bangli juga mengalami
perubahan dan disesuaikan pengisian jabatannya sebanyak 25 pejabat
struktual berdasarkan Keputusan Kabupaten Bangli Nomor
821.2/475/BKD. Pada tanggal 3-5 Desember 2015 Tim Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) melakukan survei Akreditasi versi 2012 ke RSU
Bangli dan selanjutnya RSU Bangli diberikan pengakuan sebagai Rumah
Sakit yang telah memenuhi standar Akreditasi Rumah Sakit serta
dinyatakan lulus Tingkat Utama sesuai dengan sertifikat KARS Nomor
KARS-SERT/207/II/2016. Hingga saat ini RSU Bangli terus melakukan
pengembangan SDM dan juga pembangunansarana dan prasarana
pelayanan termasuk kelengkapan kebutuhan sebagai Rumah Sakit
Pendidikan. Pengembangan sebagai Rumah Sakit Pendidikan dilakukan
dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

4
1) Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit Umum Bangli

 VISI : Menjadikan RSU Bangli sebagai kebanggaan masyarakat.

 MISI

1. Member pelayanan kesehatan secara professional, efektif dan


efisien serta selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinabungan.

2. Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) baik kualitas


maupun kuantitas dengan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.

3. Menjadikan pusat pelayanan, pendidikan dan penelitian secara


terpadu bidang kedokteran dan kesehatan lainnya untuk
menghasilkan tenaga kesehatan yang professional.

4. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana yang berkualitas


dalam rangka menunjang pelayanan, pendidikan dan penelitian
bidang kesehatan.

5. Mewujudkan rasa persaudaraan, rasa memiliki dan menumbuhkan


budaya organisasi yang kuat, berkomitmen tinggi dan bertanggung
jawab.

 MOTTO : Pelayanan tulus iklas dengan senyum, sopan, dan sapa.

2) Instalasi Farmasi

Adalah suatu unit dirumah sakit yang merupakan fasilitas


penyelenggaraan kefarmasian di bawah pimpinan seorang Apoteker dan
memenuhi persyaratan secara hukum untuk mengadakan, menyediakan,
dan mengelola seluruh aspek penyediaan perbekalan kesehatan di rumah
sakit.

5
3) Alur Pelayanan Resep RSU Bangli

Pelayanan yang dilayani di IFRS terdiri dari 2 yaitu :

1. RAWAT JALAN

Adalah pelayanan medis kepada seorang pasien untuk tujuan


pengamatan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan kesehatan
lainnya. Tanpa mengharuskan pasien untuk dirawat inap.

 Alur pelayanan resep

a) Menerima resep dari pasien

b) Melakukan pengecekan jaminan, jika pasien belum mengurus


jaminan pasien melakukan panjer

c) Mengecek kelengkapan resep

- inscriptio : tanggal ditulisnya resep

- invocatio : tanda buka penulisan resep ( R/ )

- praescriptio : nama, jumlah obat serta cara membuatnya

- signature : aturan pakai obat yang diminta

- subcriptio : paraf atau tanda tangan dokter yang menulis resep

d) Penomoran dan di input dikomputer

e) Menyiapkan obat sesuai resep

f) Penulisan etiket

g) KIE

h) Pasien pulang

6
2. RAWAT INAP

Pelayanan kesehatan professional akibat penyakit tertentu, dimana


pasien diinapkan disuatu ruangan di rumah sakit.

 Alur pelayanan KIO

a) Menerima kio dari pasien

b) Melakukan pengecekan jaminan

c) Melakukan pengecekan resep

- inscriptio : tanggal ditulisnya resep

- invocatio : tanda buka penulisan resep ( R/ )

- praescriptio : nama, jumlah obat serta cara membuatnya

- signature : aturan pakai obat yang diminta

- subcriptio : paraf atau tanda tangan dokter yang menulis resep

d) Penomoran dan di input dikomputer

e) Menyiapkan obat sesui resep

f) Penulisan etiket

g) Penghitungan biaya

h) KIE

4) Gudang Farmasi

Adalah tempat penerimaan, penyimpanan, pendistribusian


danpemeliharaan obat, alat kesehatan yang bertujuan untuk melaksanakan
program kesehatan. Kedudukan gudang farmasi sebagai unit pelaksana
teknis dalam lingkungan departemen kesehatan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada kepala departemen kesehatan.

7
5) Tata Cara Pengelolaan Obat di Gudang Farmasi

A. Perencanaan

Perencanaan bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah obat


agar sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan masyarakat.

B. Pengadaan

Tujuan dari pengadaan adalah agar tersedianya perbekalan farmasi


dengan jenis dan jumlah yang cukup sesuai kebutuhan. Langkah-
langkah dalam pengadaan barang

 Pemilihan metode pengadaan

 Pemilihan pemasok

 Pemantauan status pesanan

 Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat

 Penerimaan dan pemeriksaan obat

C. Penyimpanan

Tujuan dari penyimpanan adalah mengamankan persediaan farmasi


dari kerusakan, hilang, dan juga memudahakan pencarian dan
pengawasan terhadap persediaan obat dan alat kesehatan.
Penyimpanan obat menggunakan sistem FEFO (First Expire First
Out) dan FIFO (First In First Out).

Tujuan penyimpanan obat :

 Memelihara mutu obat

 Menghindari penggunaan yang tidak bertangung jawab

 Menjaga kelangsungan persediaan obat

 Memudahkan pencarian dan pengawasan

8
Kegiatan penyimpatan obat :

 Pengaturan tata ruang

 Penyusunan stok obat

 Pencatatan stok obat

 Pengamanan kualitas obat

D. Distribusi

Distribusi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan


kesehatan secara merata dan teratur. Gudang farmasi umumnya
akan mendistribusikan persediaan farmasi ke unit-unit pelayanan
kesehatan.

E. Pencatatan Dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan bertujuan agar tersedia data mengenai


mutasi perbekalan farmasi secara keseluruhan yang meliputi data
penerimaan, persediaan dan pengeluaran / penggunaan perbekalan
farmasi.

F. Penghapusan

Pemusnahan dapat dilakukan jika ada sediaan farmasi yang rusak


atau sudah kadaluwarsa. Dengan cara memisahkan sediaan yang
rusak dengan sediaan yang masih baik, kemudian mengeluarkan
obat atau alat kesehatan dari kemasannya setelah itu obat dapat
dihancurkan kemudian ditimbun didalam tanah.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari laporan diatas adalah :

Penyimpanan obat di RSUD BANGLI menggunakan sistem FIFO, FEFO


dan Alphabet serta untuk penyimpanan narkotika, psikotropika disimpan
dilempari khusus, untuk suppositoria dan vaksin disimpan pada kulkas.

10

Anda mungkin juga menyukai