Anda di halaman 1dari 12

1) PERTANYAAN

PEBI PUSPITA
Apa peran guru dalam memberikan bimbingan penguatan pendidikan literasi? Dan
Bagaimana cara bimbingan penguatan pendidikan literasi dapat membantu siswa dalam
belaiar?

JAWABAN :

Adapun peran guru dalam memberikan bimbingan penguatan pendidikan literasi

Tentu Budaya literasi tentunya sangat penting ditingkatkan di sekolah. Dimana


Kemampuan dasar  literasi  yang  berupa  kemampuan  membaca  menulis  harus dapat
menjadi  prioritas  utama dalam  dunia  pendidikan.  Banyak manfaat yang didapatkan
dari hasil membaca. Maka disini, Seorang guru harus bersedia dan dapat mengontrol
peserta didiknya.  apabila minat peserta didik terhadap budaya literasi kurang sangat
diperlukan adanya peran seorang guru. Seperti contohnya kegiatan yang dapat
mendukung gerakan literasi adalah kunjung perpustakaan. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk menumbuhkan minat membaca serta meningkatkan kemampuan
membaca, Dengan membaca, kita bisa dan mendapatkan pengetahuan misalnya membaca
koran majalah.  Dengan membaca kita juga bisa mendapatkan hiburan seperti membaca
cerpen, novel, serta membaca berita lainnya.

Dengan ini guru juga dapat membantu mengembangkan dan mengetahui minat atau hal-
hal yang disukai oleh peserta didik kita. Tetapi terkadang di perpustakaan hanya tersedia
buku bacaan yang monoton atau sudah dibaca terus menerus oleh peserta didik. Maka
guru dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah salah satunya
yaitu Platfrom LiteracyCloud ini untuk salah satu contoh gerakan literasi membaca,
dimana dalam Platfrom ini guru dapat menemukan berbagai jenis buku bacaan yang dapat
menarik minat siswa dalam membaca, karena siswa akan menyukai buku bacaan yang
berisikan gambar. Untuk membantu meningkatkan bimbingan Literasi kepada Peserta
didik.
Lalu bagaimana cara bimbingan penguatan pendidikan literasi dapat
membantu siswa dalam belajar ?

Tentu dalam bimbingan pendidikan literasi ini tujuannya yaitu membantu siswa untuk
belajar, seperti belajar untuk dapat memahami, mengetahui dan sebagainya, Dengan
membaca, kita bisa dan mendapatkan pengetahuan misalnya membaca koran majalah. 
Dengan membaca kita juga bisa mendapatkan hiburan seperti membaca cerpen, novel,
serta membaca berita lainnya. Kita juga sebagai guru dapat mengetahui bagaimana
perkembangan peserta didik kita dalam literasi yang sedang dilaksanakan. Seorang guru
dalam hal ini harus selalu dapat berfikir kreatif dan mempunyai ide-ide baru dalam
membimbing peserta didiknya khususnya dalam proses belajar.

2) PERTANYAAN
YUNIARI
Menurut pendapat kalian, Dalam bimbingan pendidikan literasi tersebut program dari
gerakan literasi sekolah apakah bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat belajar
siswa?? Dan apa saja indikator pencapaian dari program literasi sekolah tersebut.

JAWABAN :
Menurut saya bisa. Tetapi kembali lagi mengenai pengelolaan program literasi dari
sekolah tersebut. Misalkan di perpustakaan sekolah hanya terdapat buku-buku itu saja
sedangkan siswa diminta untuk meningkatkan keterampilan membacanya, maka guru
dapat mengadakan bazzar buku gratis di sekolah tersebut untuk dibaca siswa, misalkan
bazzar buku diadakan setiap hari sabtu saja dengan berbagai jenis buku, guru juga dapat
meminta siswa menuliskan isi cerita atau pesan yang mereka dapatkan dari kegiatan
membaca, ini juga dapat berkaitan dengan keterampilan menulis siswa. Jadi dengan hal
tersebut menurut saya siswa akan memiliki minat belajar yang tinggi. Jika pihak sekolah
hanya meminta siswa untuk melaksanakan literasi membaca dengan membaca buku
diperpustakaan bisa jadi siswa tersebut malah bermain-main sehingga kegiatan tersebut
tidak berlajan dengan kondusif. Maka minat belajar siswa disinipun tidak ada
peningkatan. Jadi menurut pendapat saya dalam bimbingan pendidikan literasi tersebut
program dari gerakan literasi sekolah bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat
belajar siswa apabila bimbingan atau pengelolaan dilaksanakan dengan baik dan
menyenangkan.
Adapun indikator dari program literasi sekolah
Program Literasi Sekolah juga disebut dengan istilah Gerakan Literasi Sekolah
(GLS). Merupakan sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang
bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta
pembelajaran sepanjang hayat. ogram PLS ini didefinisikan sebagai gerakan yang
bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan
menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran
publik.
Indikator dari Program Literasi sekolah (Contoh Baca-tulis) diantaranya :
Keluaran dan capaian yang ingin diwujudkan dalam literasi baca-tulis di sekolah adalah
sebagai berikut.
1. Basis Kelas a Jumlah pelaihan fasilitator literasi baca-tulis untuk kepala sekolah,
guru, dan tenaga kependidikan; b Intensitas pemanfaatan dan penerapan literasi
numerasi dalam kegiatan pembelajaran, baik berbasis masalah maupun berbasis
proyek; dan c Skor mengenai literasi membaca.
2. Basis Budaya Sekolah a Jumlah dan variasi bahan bacaan; b Frekuensi
peminjaman bahan bacaan di perpustakaan; c Jumlah kegiatan sekolah yang
berkaitan dengan literasi baca- tulis; d Terdapat kebijakan sekolah mengenai
literasi baca-tulis, e Jumlah karya tulisan yang dihasilkan siswa dan guru; dan f
Terdapat komunitas baca tulis di sekolah.
3. Basis Masyarakat a Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung literasi baca-
tulis di sekolah; dan b Tingkat keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam
mengembangkan literasi baca-tulis di sekolah.
Selain itu, Indikator dari pencapaian Literasi Sekolahseperti contoh literasi baca-tulis

yaitu

1. Menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti para peserta didik agar menjadi insan

literat sepanjang hidup melalui ekosistem literasi yang dibangun dalam gerakan literasi

sekolah.

2. Membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah.

3. Meningkatkan insan literat di lingkungan sekolah.

4. Meningkatkan pengelolaan pengetahuan di lingkungan sekolah melalui sekolah ramah

anak yang menyenangkan.

5. Menjadi wadah untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga keberlanjutan

pembelajaran bisa selalu dihadirkan.

3) PERTANYAAN
WIWIK (Jro Suparji)
Mengapa sekolah perlu memerlukan penerapan program literasi ,kenapa literasi itu
penting bagi siswa?,dan keterampilan apa yang perlu ditingkatkan oleh siswa agar
pelaksanaan kegiatan literasi dapat berjalan lebih baik?

JAWABAN :
Sekolah perlu menerapkan program literasi karena literasi itu sangat penting bagi siswa,
diantaranya :
1. Menumbuhkan kemampuan berprikir kritis siswa
2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa
3. Mengembangkan kreatifitas siswa dalam mengelola pojok baca di kelas
4. Menjadikan kegiatan literasi sebagai budaya positif di sekolah
5. Menumbuhkan budi pekerti dan kepribadian yang baik kepada siswa
Adapun Keterampilan yang perlu ditingkatkan oleh siswa agar pelaksanaan kegiatan
literasi dapat berjalan lebih baik?

1. Literasi Baca Tulis adalah kemampuan memahami teks tertulis, baik yang tersirat
maupun tersurat. Kemampuan ini juga dibutuhkan saat menuangkan gagasan dan
ide ke dalam tulisan. Dengan memiliki kemampuan baca-tulis, seseorang dapat
menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik.
2. Literas Numerasi adalah kecakapan menggunakan berbagai macam angka dan
simbol yang terkait dengan matemaika dasar untuk memecahkan masalah praktis
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Literasi Sains adalah kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial di
sekitar kita. Dengan literasi ini diharapkan kita dapat mengambil keputusan yang
tepat secara ilmiah untuk hidup lebih aman dan sehat.
4. Literasi Financial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan
pemahaman tentang konsep risiko dan keterampilan dalam bidang financial.
5. Literasi Digital dibutuhkan di zaman digital untuk memperoleh/menyaring
informasi yang tak terbendung datangnya. Literasi digital diartikan kemampuan
untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari
berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer.
6. Literasi Budaya dan Kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan
kewajiban sebagai warga Negara mencakup kemampuan individu dan masyarakat
akan keberagaman suku.

4) PERTANYAAN
IRAYANI (Jro Suparji)
Coba jelaskan strategi apakah yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kegiatan
literasi di sekolah dasar ??

JAWABAN :
1. Munculkan Niat Membaca
Orang malas membaca karena niat atau keinginan yang kurang bahkan tidak ada
sama sekali, sehingga timbul rasa malas. Maka dari itu munculkan niat yang serius,
dan tanamkan dalam hati bahwa buku merupakan gudang ilmu pengetahuan,
sehingga menjadi kebutuhan untuk membacanya.

2. Membuat list buku yang ingin dibaca


Ketika kamu telah memiliki niat yang serius dan kuat, maka langkah selanjutnya
membuat list atau daftar bahan bacaan yang ingin dibaca. Biasanya novel merupakan
buku yang dapat meningkatkan minat membaca. Carilah bahan bacaan yang membuat
diri nyaman dan tentu ada pengetahuan yang didapatkan dari buku tersebut. Ketika
membuat list buku, buat juga target minimal dan maksimal untuk kamu membacanya.

3. Menulis poin penting dari buku yang dibaca


Menulis kembali poin-poin penting setelah membaca suatu buku secara tidak
langsung berarti kita mengulang kembali ingatan mengenai apa yang telah kita
pahamu dari buku tadi dan ini salah satu metode agar buku yang dibaca sebelumnya
teringat dalam otak.

4. Membaca diwaktu yang tepat


Semakin efektif dalam memilih waktu, otak dapat bekerja dengan baik sehingga lebih
cepat dalam memahami isi buku yang dibaca. Contohnya, ketika selesai beribadah,
bagi yang beragama islam setelah melakukan ibadah shalat biasanya pikiran akan
lebih segar baik fisik maupun mental sehingga tingkat konsentrasi pun lebih
meningkat.

5. Konsisten
Cobalah untuk konsisten segala perbuatan tidak akan terasa dampaknya jika tidak
dilakukan secara konsisten. Jadi ketika kamu telah melakukan langkah-langkah
sebelumnya, cobalah untuk melakukan berulang sehingga konsisten, maka pasti akan
banyak buku yang telah kamu baca. Itulah lima tips agar minat dan kualitas membaca
mu lebih meningkat, mari membaca agar budaya literasi kita meningkat dan menuju
Indonesia yang cerdas
5) PERTANYAAN
REDIASIH
Apakah Media Literasi Informasi cocok digunakan untuk siswa kelas rendah?

JAWABAN :
Menurut saya penggunaan Media Literasi Informasi ini dapat diterapkan pada siswa kelas
Rendah, dimana Media literasi pada dasarnya memiliki kemampuan masing-masing maka
setiap pendidik atau guru nanti diharapkan dapat menentukan pilihannya sesuai dengan
kebutuhan serta gaya belajar peserta didik. Dalam Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi memudahkan akses dan perolehan informasi dengan cepat namun tidak
semua informasi yang tersedia itu teruji validitasnya maka sebelum menggunakan
informasi yang diperoleh seseorang perlu menguji apakah informasinya itu dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya agar keputusan yang dibuatnya benar. Maka peran
guru disini yaitu untuk selalu mendampingi siswa ketika menggunakan media Literari
Informasi ini di sekolah, begitu juga guru dapat memberikan pesan kepada orang tua
siswa untuk selalu mendampingi anaknya ketika mereka belajar dengan menggunakan
media sosial seperti internet untuk mendapatkan sebuah informasi.

6) PERTANYAAN
CAHYUNI (Jro Suparji)
(1) Apa yang menjadi hambatan dalam literasi disekolah dan bagaimana cara kita
nantinya sebagai guru dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
(2) Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi literasi pada peserta didik terutama
pada implementasi kurikulum merdeka belajar?

JAWABAN :

1. Hambatan dalam literasi disekolah


a) Kesalahan persepsi tentang konsep kemampuan membaca pada
sebagian besar masyarakat, termasuk siswa dan guru
Sebagian besar dari orang tua dan guru merasa bahwa membaca adalah
hanya mengeja. Karena itu, dalam benak mereka kemampuan membaca
sudah tuntas pada jenjang SD, bahkan PAUD. Karena itu, pola pikir bahwa
membaca itu tidak hanya mengeja perlu diremajakan. Membaca adalah
proses menginternalisasi ilmu dan pengetahuan dari bacaan. Membaca
adalah investasi masa depan. 
b) bahan bacaan, kegiatan pembelajaran, dan soal-soal latihan/evaluasi
yang ada pada bahan ajar di sekolah cenderung masih berkutat pada
keterampilan berpikir tingkat rendah (low order thinking)

c) Belum maksimalnya sarana prasarana dan pelayanan perpustakaan


sekolah sebagai pusat pengembangan kemampuan membaca siswa.

cara kita nantinya sebagai guru dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut


I. Membuat perpustakaan kelas.
Dengan adanya perpustakaan kelas siswa akan lebih sering untuk membaca
buku,siswa juga bisa membawa atau menyumbangkan bukunya untuk
disimpan di perpustakaan kelas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
kemajuan siswa dalam membaca.

II. Memberi hadiah kepada siswa yang rajin membaca buku.


Penghargaan ini bertujuan untuk menghargai siswa yang rajin membaaca
buku. Dengan adanya penghargaan atau hadiah siswa lain akan termotivasi
dan semangat dalam membaca buku.

III. Mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan terdekat.


Proses pembelajaran tidak selalu berlangsung didalam kelas. Salah satunya
bisa berkunjung ke perpustakaan terdekat untuk dijadikan tempat
pembelajaran agar siswa merasa tidak bosan. Tujuanya supaya siswa lebih
bersemangat belajar.
IV. Diskusi hasil resensi buku.
Pada bagian ini diharapkan setiap siswa dapat menceritakan kembali hasil
dari buku yang telah dibaca. Diharapkan hasilnya mengandung pesan moral
yang dapat dipetik oleh siswa sehingga dapat meningkatkan karakter siswa.

V. Diadakan webinar tentang pentingnya budaya literasi di sekolah.


Dengan adanya kegiatan webinar yang bertujuan untuk mensosialisasikan
betapa pentingnya budaya literasi di sekolah sangatlah tepat,apalagi di tengah
pandemi sekarang ini. Karena sekolah merupakan tempat pertama untuk
menanamkan dasar-dasar tentang literasi terhadap anak.

1. Faktor Internal
Faktor internal penghambat dari penerapankurikulum merdeka belajar berasal dari
motivasi, sikap dan minat siswa.

Motivasi

Motivasi belajar berperan penting dalam kegiatan belajar. Jika dari awal tidak
terdapat motivasi untuk belajar, maka siswa akan sulit memahami atau mencerna
materi yang sedang di

pelajari selama proses belaja

Sikap Siswa

Sikap/perilaku merupakan faktor internal psikis yang memiliki peran penting pada
proses belajar. Seorang siswa akan mau dan giat belajar atau tidak sangat tergantung
pada sikapnya. Dalam hal ini sikap yang dimaksud adalah sikap/respon positif siswa
terhadap pelajaran, guru yang mengajar, dan terhadap lingkungan di kelas.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal penghambat dari penerapan kurikulum merdeka belajar berasal dari
dukungan orang tua, kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas sekolah, sistem
pembelajaran, metode pembelajaran dan kompetensi guru.

Dukungan Orang tua


Orang tua berperan penting dalam mendukung pembelajaran siswa. Perhatian orang
tua bisa memberikan dorongan serta motivasi bagi anak untuk giat belajar, karena
anak membutuhkan waktu, tempat serta kondisi yang baik untuk belajar. Berdasarkan
hasil wawancara dengan keempat informan diperoleh informasi bahwa terdapat
dukungan orang tua tehadap proses pembelajaran berbasis kurikulum merdeka
belajar.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal penghambat dari penerapan kurikulum merdeka belajar berasal dari

dukungan orang tua, kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas sekolah, sistem


pembelajaran, metode pembelajaran dan kompetensi guru.

Dukungan Orang tua

Orang tua berperan penting dalam mendukung pembelajaran siswa. Perhatian orang

tua bisa memberikan dorongan serta motivasi bagi anak untuk giat belajar, karena
anak membutuhkan waktu, tempat serta kondisi yang baik untuk belajar. Berdasarkan
hasil wawancara dengan keempat informan diperoleh informasi bahwa terdapat
dukungan orang tua tehadap proses pembelajaran berbasis kurikulum merdeka
belajar.

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif akan menciptakan tercapainya tujuan dan
kualitas sekolah. Hal tersebut apabila kepala sekolah mempunyai sifat, sikap dan
keterampilan yang baik untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. Sebagai
pemimpin, kepala sekolah harus mampu mempengaruhi semua pihak yang terlibat
dalam proses pendidikan terutama guru.

Fasilitas Sekolah

Fasilitas sekolah bisa membantu guru, siswa, dan anggota sekolah lainnya secara
bersamaan mengakses dan menyampaikan informasi pembelajaran tanpa hambatan
ruang dan waktu. Selain itu, fasilitas sekolah memungkinkan siswa belajar lebih cepat
karena diajar dengan lebih baik. Hasil survei awal menunjukan bahwa keempat
informan menyebutkan bahwa fasilitas dan perangkat belajar di sekolah sudah dapat
menunjang pembelajaran berbasis kurikulum merdeka belajar. Setelah dilakukan
wawancara lebih mendalam diperoleh informasi dari informan AN dan NM terdapat
hambatan pada fasilitas dan perangkat belajar yakni alat peraga bagi gaya belajar
kinestetik dan alat-alat laboratorium masih kurang lengkap sebab alat-alat
laboratorium lain dalam kondisi rusak.

Sistem pembelajaran

Sistem pembelajaran adalah perpaduan ter- organisasi yang terdiri dari manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan

Fasilitas Sekolah

Fasilitas sekolah bisa membantu guru, siswa, dan anggota sekolah lainnya secara

bersamaan mengakses dan menyampaikan informasi pembelajaran tanpa hambatan


ruang dan waktu. Selain itu, fasilitas sekolah memungkinkan siswa belajar lebih cepat
karena diajar dengan lebih baik

Materi Pembelajaran

Dengan menguasai materi pembelajaran, proses pembelajaran di kelas dapat lebih


produktif dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain menguasai materi
pembelajaran, guru tentunya juga harus merencanakan kegiatan pembelajaran di
kelas, yang juga meliputi penyiapan materi pembelajaran, materi pembelajaran dan
metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai