Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ni Wayan Eka Yulistiani

No : 08
Nim : 2011031082
Semester : VI (Enam)
Kelas : A Bangli
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tgl/Hari : Kamis, 27 April 2023
Dosen Pengampu : I Gede Rai Parsua, S.Ag.,M.Pd

UTS
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Soal dan Jawaban :


1. Jelaskan manfaat dari karya tulis ilmiah !
Jawaban :
Karya Ilmiah merupakan sebuah karya yang berbentuk tulisan berdasarkan prinsip-
prinsip ilmiah yang dimana terdapat sebuah cara bagaimana memecahkan sebuah
permasalahan yang di dalamnya berisikan mengenai adanya fakta, data dan tentunya
terdapat solusi dalam memecahkan permasalahan tersebut.
Adapun manfaat dari karya tulis ilmiah ini, seperti :
1) Dapat melatih seseorang yang sedang membuat karya tulis ilmiah untuk dapat
mengembangkan keterampilan membaca.
2) Dapat memperluas ilmu pengetahuan dan menemukan atau mendapatkan ilmu
pengetahuan yang baru.
3) Dapat melatih untuk belajar menggabungkan hasil bacaan yang ditemui dari
berbagai sumber baik sumber dari internet, buku bacaan atau karya tulis ilmiah
yang sebelumnya sebagai sumber reverensi pembuatan karya tulis ilmiah.
4) Sebagai bahan acuan/penelitian untuk peneliti selanjutnya, atau sebagai suatu
reverensi bagi para pembaca.
2. Jelaskan bagaimana prosesnya membuat judul dan jelaskan yang bagaimana layak di
teliti !
Jawaban :
Adapun proses di dalam pembuatan judul dan bagaimana judul tersebut agar nantinya
layak untuk diteliti diantaranya :
1) Seorang peneliti harus dapat melihat keadaan di sekitarnya ketika mereka ingin
melakukan kegiatan penelitian seperti seorang peneliti dapat menentukan atau
menemukan permasalahan yang memang benar-benar penting dan memang ada
sebuah permasalahan di tempat yang ingin mereka teliti tersebut.
2) Seorang peneliti juga harus mengetahui fenomena atau isu di sekitarnya yang
sedang hangatnya untuk diperbincangkan atau dibahas.
3) Seorang peneliti juga harus membaca atau mencari hasil penelitian-penelitian
terdahulu sebagai reverensi atau sebagai bahan acuan dalam pembuatan judul ,
membaca buku atau reverensi lainnya terkait permasalahan yang didapatkan.
4) Seorang peneliti juga harus melakukan penelitian sesuai dengan bidangnya atau
sesuai dengan minat dan ketertarikannya, dimana ini juga salah satu cara untuk
memudahkan seorang peneliti di dalam meneliti permasalahan yang terjadi.
5) Ketika seorang peneliti sudah menemukan permasalahan yang memang benar
adanya, barulah peneliti mengkaitkan dengan fenomena yang ada di sekitarnya
atau yang memang benar-benar penting yang berkaitan dengan penelitian yang
dibuat. Dengan membuat latar belakang sebuah permasalahan yang didapatkan.
6) Barulah seorang peneliti dapat menentukan atau menarik sebuah judul dari
permasalahan yang di dapat, dimana dalam judul ini kata-kata yang digunakan
harus relevan, jelas dan menarik sehingga nantinya dapat menentukan tujuan
dari penelitian yang akan diteliti.

3. Jelaskan perbedaan dan persamaan karya tulis ilmiah penelitian kuantitatif dengan
penelitian kualitatif !
Jawaban :
Adapun perbedaan dari karya tulis ilmiah penelitian kuantitatif dan kualitatif :
Karya tulis imliah Kuantitatif dimana penelitian ini menguji sebuah teori yang dimana,
hasil penelitiannya atau uji teorinya dituliskan atau disampaikan dalam bentuk hasil
perhitungan atau lebih tepatnya menggunakan rumus statistik (hitungan sesuai rumus).
Pada penelitian ini juga menekankan jumblah mengenai data yang diperoleh atau yang
dikumpulkan baik berdasarkan populasi atau sampel.
Sedangkan penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang menekankan kualitas data
atau kedalaman yang diperoleh oleh seorang peneliti, dimana penelitian kualitatif ini
memperoleh pemahaman yang mendalam, dapat mengembangkan kembali sebuah
teori-teori yang didapat, mendeskripsikan realitas serta kompleksitas sosial. Penelitian
ini juga menghasilkan sebuah fenomena yang dimana hasil dari penelitian ini lebih
banyak mengandung deskripsi atau penjelasan atau pemaparan.

Adapun persamaan dari karya tulis ilmiah penelitian kuantitatif dan kualitatif :
Dimana karya tulis ilmiah penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ini merupakan sebuah
metode yang digunakan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dapat memecahkan
sebuah permasalahan yang mereka temui. Kedua penelitian ini juga memiliki objek,
subjek dan juga suatu variabel atau dimensi. Kedua penelitian ini juga digunakan untuk
dapat membandingkan sebuah data, mencari kesamaan ataupun perbedaan untuk dapat
menemukan sebuah pola tertentu pada data. Baik penelitian Kuantitaif atau Kualitatif
ini juga merupakan sebuah merode untuk mengumpulkan data yang sistematis serta
terbuka sehingga nantinya dapat dibaca, dipahami, diikuti dan juga dinilai oleh para
peneliti selanjutnya atau pihak lainnya. Jadi kedua karya tulis ilmiah baik Kuantitaif
atau Kualitatif ini memiliki persamaan dan tujuan yaitu menemukan suatu solusi atau
menyelesaikan sebuah permasalahan yang ditemukan oleh seorang peneliti tersebut.
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
tuliskan (uraikan) latar belakang yg akan menjadi proposal penelitian anda !
Jawaban :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran yang baik merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat
berjalan dengan efesien dan efektif terutama dalam mencapai tujuan pembelajaran
itu sendiri. Dimana tentunya di dalam mencapai suatu kegiatan pembelajaran yang
efesien dan efektif tentu membutuhkan strategi, model, media serta metode yang
mampu menunjang untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Seperti perkembangan
arus moderenisasi dan globalisasi tentunya hal ini akan menjadi sebuah tantangan
tersendiri bagi seorang tenaga pendidik atau guru mengenai bagaimana nantinya
mereka dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan
dan ilmu yang di transformasikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
Konsep Pembelajaran menurut Corey (Sagala, 2010;61) menyatakan “Suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan
ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam konsidi-kondisi khusus atau
menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan” (Affandi Muhamad, 2013 ; 15). Dalam Peraturan mentri
Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 mengani sebuah Standar Proses untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diuraikan bahwa “Pembelajaran
merupakan sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh seorang pendidik atau guru
dengan peserta didiknya serta didukung dengan sumber belajar yang ada pada
lingkungan tersebut. Dimana sebuah proses pembelajaran tentunya sebelumnya
harus direncanakan terlebih dahulu, lalu dilaksanakan, dinilai serta yang terakhir
diawasi. Kegiatan pembelajaran merupakan sebuah implementasi dari RPP atau
Modul Ajar yang meliputi kegiatan pendahuluan atau orientasi, dilanjutkan dengan
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Jika seluruh sistem pendidikan di Indonesia melakukan kegiatan pembelajaran
tersebut, maka tidak akan ada sebuah permasalahan terkait kegiatan pembelajaran.
Namun, apabila seluruh sekolah di Indonesia tidak dapat menerapkan komponen
pembelajaran seperti itu tentu akan menjadi sebuah malapetaka, karena komponen
pembelajaran tidak ada sama sekali bahkan tidak lengkap, tentu masalah yang akan
terjadi adalah kegiatan pembelajaran tidak efesien dan efektif, seperti peserta didik
tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, saat kegiatan pembelajaran
berlangsung siswa sering kali mengantuk bahkan mengobrol dengan temannya, dan
tentu siswa akan merasa cepat bosan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran
sehingga hal ini tentu akan membuat situasi kelas menjadi tidak kondusif.
Peserta didik yang memiliki minat atau motivasi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran merupakan peserta didik yang selalu aktif dalam menyimak hal-hal
apa yang disampaikan oleh guru dan juga aktif kretaif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, maka adapun upaya guru dalam meningkatkan motivasi serta minat
belajar peserta didik agar kegiatan pembelajaran menjadi efesien dan efektif untuk
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dicapai. Salah satu metode yang dapat
dilakukan agar peserta didik dapat belajar dengan sungguh-sungguh serta kegiatan
pembelajaran menjadi menyengkan yaitu dengan menerapkan penggunaan metode
pembelajaran Talking Stick.
Metode Talking Stick biasanya diterapkan ketika dilaksanakannya sebuah rapat
sehingga nantinya setiap orang akan mampu memberikan tanggapan serta pendapat
dalam sebuah permasalahan atau pertanyaan yang diajukan. Adapun hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran adalah dengan menggunakan Metode Talking Stick
ini peserta didik akan dapat menunjukkan sikap percaya dirinya ketika mereka
dapat menanggapi atau menjawab pengenai apa yang mereka anggap kurang
mengerti. Dapat memotivasi peserta didik agar memiliki minat dalam kegiatan
pembelajaran. Dimana Talking Stick ini dikatakan sebagai tongkat bicara, karena
tongkat ini akan dipegang secara bergilir oleh peserta didik, ketika salah satu
peserta didik memegang tongkat tersebut, maka guru memiliki sebuah kewenangan
untuk dapat mengajukan sebuah pertanyaan terkait pembelajaran dan peserta didik
yang memegang tongkat tersebut harus dapat menanggapi atau menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan permainan
agar tidak membosankan.
Berdasarkan pengamatan dan penuturan salah satu guru di sekolah yang diteliti,
banyak siswa yang sering merasa cepat bosan dengan kegiatan pembelajaran yang
monoton, sering mengobrol dengan teman sebangkunya, dan sering bercanda
sehingga hal ini menyebabkan tujuan pembelajaran di kelas tersebut belum dapat
tercapai dengan maksimal. Metode Pembelajaran yang digunakanpun terbatas.
Tentu saja guru sudah melakukan hal-hal yang baik agar kegiatan pembelajaran
dapat berjalan maksimal tetapi terkadang tingkah laku atau minat peserta didik
belum dapat mencerminkan sikap yang sesuai dengan materi yang diajarkan dalam
mata pembelajaran Bahasa Indonesia, maka dalam hal ini penting seorang guru
untuk dapat meningkatkan serta mengukur minat belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan diatas, untuk meningkatkan minat belajar peserta
didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata pembelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah, maka dengan menggunakan metode Talking Stick sebagai
suatu upaya untuk dapat mendorong minat atau motivasi belajar siswa dan untuk
memastikan proses keberhasilannya dengan penerapan metode yang dilakukan di
sekolah SD N 4 Cempaga Bangli dengan menarik sebuah Judul “PENGARUH
PENGGUNAAN METODE TALKING STIK TERHADAP MINAT
BELAJAR SISWA PADA MATA PEMBELARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IV SD NEGERI 4 CEMPAGA BANGLI, KABUPATEN BANGLI.”

5. Jelaskan persamaan dan perbedaan artikel hasil pemikiran dengan artikel hasil
penelitian !
Jawaban :
Adapun persamaan dari artikel hasil pemikiran dan artikel hasil penelitian :
Kedua artikel ini baik artikel hasil pemikiran dan hasil penelitian ini, Memaparkan
hasil analisis yang didapatkan walaupun dengan metode yang berbeda, Memiliki
sebuah sistematika penulisan, Dapat digunakan sebagai sumber referensi bagi peneliti
selanjutnya atau bagi para pembaca dan juga kedua artikel ini dapat memuat suatu
permasalahan seputar dunia Pendidikan atau hal lainnya.

Adapun perbedaan dari artikel hasil pemikiran dan artikel hasil penelitian :
Artikel hasil pemikiran merupakan sebuah naskah atau bentuk tulisan yang ditulis oleh
seorang peneliti yang dihasilkan atas dasar dari sebuah permasalahan. Dalam struktur
bahasa dan sutuktur teksnya cenderung lebih formal dan berdasarkan kaidah Bahasa
Indonesia. dan biasanya berdasarkan pengalaman seorang peneliti. Sedangkan artikel
hasil penelitian atau artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik. Dimana
sebuah laporan hasil penelitian yang dibuat dengan maksud untuk kepentingan sebuah
publikasi yang ada pada jurnal ilmiah. Atau diupload dalam bentuk jurnal. Dimana
dalam bahasa dan struktur teksnya lebih mudah untuk dipahami karena menggunakan
bahasa yang santai.

Anda mungkin juga menyukai