Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

PEMBELAJARAN IPA DI SD

OLEH :

SOFIA NURAINI
NIM. 856204347

TUTOR
MIKE RITALIAH, S.Si., M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ PADANG
2023
1. Jelaskan keterkaitan hakikat IPA/ Sains dengan inkuiri IPA ?
Jawab :
Hakikat ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains sangat erat kaitannya dengan inkuiri
IPA. Inkuiri IPA adalah pendekatan atau metode yang digunakan dalam proses ilmiah
untuk menemukan pengetahuan baru. Berikut adalah beberapa keterkaitan antara
hakikat IPA/sains dan inkuiri IPA:

1. Observasi dan Pertanyaan: Hakikat IPA/sains dimulai dengan observasi dan


perumusan pertanyaan. Inkuiri IPA mendorong individu untuk mengamati fenomena
alam, mencatat apa yang mereka lihat, dan merumuskan pertanyaan penelitian
berdasarkan observasi tersebut.

2. Perumusan Hipotesis: Dalam metode ilmiah, pembuatan hipotesis merupakan


langkah penting. Inkuiri IPA mendorong peneliti untuk merumuskan hipotesis yang
merupakan prediksi terhadap hasil eksperimen atau penelitian yang akan dilakukan.

3. Eksperimen dan Pengamatan: Inkuiri IPA mengharuskan individu untuk melakukan


eksperimen atau pengamatan yang sistematis dan terkontrol. Ini sesuai dengan hakikat
sains yang menekankan pada pembuktian atau penolakan hipotesis melalui bukti
empiris.

4. Analisis Data: Hakikat IPA/sains melibatkan analisis data dan interpretasi hasil
eksperimen. Inkuiri IPA mendorong penggunaan metode statistik dan penarikan
kesimpulan yang objektif dari data yang diperoleh.

5. Penerbitan Hasil: Dalam ilmu pengetahuan, penemuan dan penelitian yang


dilakukan melalui inkuiri IPA umumnya dipublikasikan untuk kepentingan komunitas
ilmiah. Ini memungkinkan berbagi pengetahuan dan validasi temuan.

Dengan demikian, inkuiri IPA adalah alat utama yang digunakan ilmuwan untuk
menggali, menguji, dan mengembangkan pengetahuan dalam kerangka hakikat
IPA/sains. Ia memfasilitasi proses eksplorasi, penelitian, dan pemahaman lebih
mendalam tentang alam semesta dan fenomena di dalamnya.

2. Jelaskan keterampilan dasar dalam mempelajari IPA ?


Dalam mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA), ada beberapa keterampilan dasar
yang penting untuk dikembangkan. Berikut adalah beberapa keterampilan dasar dalam
mempelajari IPA:
Jawab :
1. Observasi: Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk mengamati dengan
cermat dan teliti fenomena alam atau objek yang sedang dipelajari. Observasi yang
baik dapat membantu mengumpulkan data yang relevan.
2. Pengamatan dan Pengukuran: Seringkali, memahami dunia ilmu pengetahuan alam
melibatkan pengukuran dan pengamatan yang presisi. Keterampilan ini mencakup
penggunaan alat pengukuran dan teknik observasi yang benar.

3. Penyusunan Pertanyaan Ilmiah: Kemampuan untuk merumuskan pertanyaan


penelitian yang relevan dan bermakna adalah aspek penting dalam mempelajari IPA.
Pertanyaan ilmiah mendorong eksplorasi dan inkuiri.

4. Merancang Eksperimen: Mampu merancang eksperimen yang sesuai untuk


menjawab pertanyaan penelitian adalah keterampilan yang sangat diperlukan dalam
IPA. Ini melibatkan pemilihan variabel, pengendalian variabel lain, dan perencanaan
prosedur eksperimen.

5. Analisis Data: Setelah data terkumpul, kemampuan untuk menganalisis data dengan
benar dan mengidentifikasi pola atau hubungan adalah keterampilan yang penting. Ini
dapat melibatkan penggunaan grafik, tabel, atau statistik.

6. Penarikan Kesimpulan: Setelah analisis data, kemampuan untuk menarik


kesimpulan yang tepat dan sesuai dengan bukti yang ada adalah keterampilan inti.
Ilmuwan harus mampu menginterpretasi hasil dan menjawab pertanyaan penelitian.

7. Berkomunikasi Ilmiah: Berbagi temuan dan pengetahuan dengan orang lain adalah
keterampilan penting dalam ilmu pengetahuan. Ini termasuk kemampuan untuk
menulis laporan penelitian, berbicara dalam presentasi, dan berpartisipasi dalam
diskusi ilmiah.

8. Kritis dan Kreatif: Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan kreatif sangat
diperlukan dalam memahami IPA. Ini mencakup kemampuan untuk mempertanyakan
informasi, merumuskan solusi masalah, dan mengembangkan gagasan baru.

9. Literasi Sains: Memahami konsep dasar dan istilah dalam IPA adalah bagian
penting dari keterampilan mempelajari ilmu pengetahuan alam.

Keterampilan dasar ini membantu individu memahami, menjelajahi, dan berpartisipasi


dalam dunia ilmu pengetahuan alam dengan efektif. Mereka menjadi dasar bagi
kemampuan berpikir ilmiah dan eksplorasi pengetahuan tentang alam semesta dan
dunia sekitarnya.

3. Jelaskan hakikat belajar menurut pandangan konstruktivis ?


Jawab :
Menurut pandangan konstruktivis, belajar adalah proses aktif di mana individu secara
aktif membangun pemahaman dan pengetahuan mereka melalui interaksi dengan
lingkungan dan pengalaman. Beberapa poin penting dalam pandangan konstruktivis
tentang belajar meliputi:

1. Pembelajar sebagai konstruktor pengetahuan: Konstruktivisme menekankan bahwa


pembelajar adalah aktor aktif yang secara proaktif menciptakan pengetahuan mereka
sendiri. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga menginterpretasinya dan
menggabungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada.

2. Pengaruh pengalaman: Pengalaman pribadi dan interaksi dengan lingkungan


memiliki peran penting dalam belajar. Individu mengonstruksi pengetahuan mereka
melalui refleksi atas pengalaman dan interaksi dengan materi pembelajaran.

3. Peran sosial: Konstruktivisme sosial menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam


proses belajar. Berinteraksi dengan orang lain, seperti rekan sebaya atau guru, dapat
membantu dalam memahami berbagai sudut pandang dan perspektif yang
berkontribusi pada pembentukan pengetahuan.

4. Pembelajaran kontekstual: Konstruktivis menganggap pentingnya konteks dalam


belajar. Pengetahuan yang dibangun oleh individu selalu terkait dengan situasi atau
konteks tertentu di mana pembelajaran terjadi.

5. Kegiatan berpusat pada masalah: Metode pembelajaran konstruktivis sering kali


menekankan pemecahan masalah dan proyek pembelajaran di mana individu harus
aktif mencari solusi dan mengkonstruksi pengetahuan dari pengalaman ini.

Pandangan konstruktivis ini menggeser fokus dari pemindahan pengetahuan dari guru
ke siswa ke arah pemahaman yang aktif dan berpusat pada individu dalam
pembelajaran.

4. Jelaskan perbedaan model pembelajaran interaktif dengan model pembelajaran


terpadu (integreted) !
Jawab :
Model pembelajaran interaktif dan model pembelajaran terpadu (integrated learning)
adalah dua pendekatan pembelajaran yang berbeda dalam hal pendekatan, fokus, dan
metode. Berikut perbedaannya:

1. Fokus Pembelajaran:
- Model Pembelajaran Interaktif: Fokus pada interaksi antara guru, siswa, dan
materi pembelajaran. Pembelajaran interaktif menekankan dialog, diskusi, dan
pertukaran informasi yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa. Tujuannya adalah
untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam dan interaksi sosial dalam proses
pembelajaran.
- Model Pembelajaran Terpadu: Fokus pada integrasi atau penggabungan berbagai
mata pelajaran atau konsep pembelajaran ke dalam satu kurikulum atau pengalaman
pembelajaran. Tujuan utama adalah untuk menghubungkan konsep-konsep yang
berbeda agar siswa dapat melihat hubungan antara mereka dan memahami keterkaitan
antar mata pelajaran.

2. Pendekatan Pembelajaran:
- Model Pembelajaran Interaktif: Lebih menekankan interaksi dan komunikasi
langsung antara guru dan siswa serta antara siswa satu sama lain. Aktivitas seperti
diskusi kelas, pemecahan masalah bersama, atau proyek kolaboratif sering digunakan.
- Model Pembelajaran Terpadu: Lebih menekankan integrasi materi pembelajaran
dari berbagai mata pelajaran ke dalam kurikulum yang koheren. Ini dapat melibatkan
pengembangan program pembelajaran yang menggabungkan berbagai konsep,
sehingga siswa dapat memahami hubungan antara berbagai topik.

3. Hasil Pembelajaran:
- Model Pembelajaran Interaktif: Mendorong pemahaman yang lebih mendalam
melalui dialog, diskusi, dan kolaborasi. Siswa dapat mengembangkan pemahaman
yang lebih baik melalui pertukaran ide dan perspektif.
- Model Pembelajaran Terpadu: Bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang
holistik dan menyeluruh tentang topik tertentu dengan menggabungkan konsep dari
beberapa mata pelajaran. Ini memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana
pengetahuan dapat diaplikasikan dalam konteks nyata.

Perlu dicatat bahwa kedua model ini dapat digunakan bersamaan dalam konteks
pembelajaran yang berbeda. Sebagai contoh, model pembelajaran terpadu dapat
memasukkan unsur pembelajaran interaktif untuk mencapai pemahaman yang lebih
baik.

5. Buatlah skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif


pada materi IPA !
Jawab :
Skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran interaktif pada
materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat berlangsung sebagai berikut:

Materi: Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati

Langkah-langkah pembelajaran:

1. Pendahuluan:
- Guru memulai pelajaran dengan pertanyaan terbuka yang memancing minat siswa,
misalnya, "Mengapa kita perlu menjaga ekosistem?"
- Siswa berdiskusi singkat dalam kelompok kecil tentang pertanyaan tersebut.
2. Eksplorasi:
- Guru menyajikan gambar, video, atau cerita pendek yang menunjukkan berbagai
ekosistem dan makhluk hidup di dalamnya.
- Siswa diberi tugas untuk mengamati, mengidentifikasi, dan menggambarkan
bagian-bagian ekosistem yang terlihat serta organisme yang hidup di sana.

3. Diskusi Kelompok:
- Siswa dipasangkan atau dikelompokkan, dan mereka berdiskusi tentang apa yang
mereka amati dan apa dampaknya pada keanekaragaman hayati.
- Siswa berbagi pemikiran dan hasil observasi mereka dalam kelompok masing-
masing.

4. Demonstrasi dan Percobaan:


- Guru melakukan demonstrasi atau eksperimen sederhana yang menunjukkan
bagaimana interaksi antara organisme dan lingkungan ekosistem bekerja.
- Siswa diberi kesempatan untuk mencoba eksperimen ini sendiri atau dalam
kelompok.

5. Diskusi Kelas:
- Guru memfasilitasi diskusi kelas mengenai apa yang telah dipelajari. Siswa
mengemukakan temuan mereka dan berdebat tentang cara menjaga ekosistem dan
keanekaragaman hayati.

6. Kegiatan Praktis:
- Siswa diberi proyek atau tugas yang mendorong mereka untuk merancang
tindakan konkret untuk melestarikan ekosistem di lingkungan mereka, seperti
program penanaman pohon atau membersihkan lingkungan.

7. Refleksi:
- Guru mengakhiri pelajaran dengan mengajukan pertanyaan refleksi, seperti "Apa
yang telah Anda pelajari tentang pentingnya menjaga ekosistem dan keanekaragaman
hayati?"
- Siswa menulis jurnal refleksi atau berpartisipasi dalam diskusi akhir tentang
pembelajaran mereka.

Model pembelajaran interaktif dalam skenario ini mempromosikan partisipasi aktif


siswa melalui pengamatan, diskusi, eksperimen, dan tindakan nyata. Ini
memungkinkan siswa untuk memahami konsep IPA dengan cara yang lebih
mendalam dan relevan dengan dunia nyata.

Anda mungkin juga menyukai