Nim : 856202146
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Tugas 1
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cermat
1. Bangsa Indonesia tengah mengalami suatu perubahan kearah pendewasaan menuju
terbentuknya masyarakat yang demokratis. Namun demikian, pengembangan masyarakat
yang demokratis, religius, dan berkeadilan sosial tersebut tidaklah mudah disebabkan adanya
beberapa faktor yang menghambat terhadap pencapaian kondisi tersenbut. Jelaskan faktor-
faktor penghambat yang dimaksud !
2. Coba anda simak halaman 1.7 (modul 1 halaman 7) Alinea ke tiga, ada kalimat yang berbunyi
“Dalam demokrasi tidak langsung, para pejabat membuat Undang-undang dan menjalankan
program untuk kepentingan umum atas nama rakyat. Hak-hak rakyat dijunjung tinggi karena
para pejabat dipilih dan diangkat oleh rakyat dan harus bertanggung jawab kepada rakyat
melalui pemilihan umum. Dalam demokrasi tidak dibenarkan adanya keputusan politik dari
pejabat yang merugikan apalagi menindas rakyat demi kepentingan penguasa” menurut anda
setujukah anda dengan pernyataan di atas, Pada hal tidak sedikit Undang-Undang yang yang
di demo karena dianggap merugikan/menindas rakyat. Mengapa hal ini bisa terjadi. Kaitkan
dengan mentalitas pribadi pejabat dan kepentingan partai politik dimana pejabat tersebut
berasal
3. . Kaitkan dengan mentalitas pribadi pejabat dan kepentingan partai politik dimana pejabat
tersebut berasal Mengapa demikian Jelaskan !
4. PKn dengan paradigma baru mensyaratkan materi pembelajaran yang memuat komponen-
komponen pengetahuan, keterampilan, dan disposisi kepribadian warga negara yang
fungsional bukan hanya dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga
dalam masyarakat global. Jelaskan apa yang dimaksud dengan disposisi
kewarganegaraan/kepribadian dalam pernyataan di atas ?
5. Ketika sejarawan menilai kebenaran atau validasi suatu dokumen sejarah, maka ada dua hal
yang perlu dipertimbangkan, yaitu validasi eksternal dan validitas internal. Jelaskan apa yang
dimaksud validitas ekternal dan validitas internal yang dimaksud !
JAWAB :
Fakta bahwa demokrasi di Indonesia hingga saat ini yang dianggap sukses oleh banyak
orangmasih perlu disangsikan keabsahannya. Demokrasi menjadi pajangan cantik yang elok
dilihat oleh bangsa lain yang dibingkai rapi oleh penguasa negeri ini. Kemasan demokrasi
Indonesiasyarat akan kepentingan dan kecurangan, rakyat menjadi tumbal akan rapuhnya
tonggak demokrasi. Pakar ilmu politik berkata,
“there is no road to democracy, democracy is theroad “ tidak ada jalan untuk mencapai
demokrasi, demokrasi adalah jalan itu sendiri. Namun,fakta di lapangan tak seindah yang
dibayangkan. Pendaratan demokrasi di Indonesia menemukan kendala. Kendala ini mungkin
sengaja direncanakan dan dipertahankan. Pendewasaan demokrasi berhenti pada tataran
peng kerdilan kesadaran akan nilai demokrasi sebenarnya.
2. Kaitkan dengan mentalitas pribadi pejabat dan kepentingan partai politik dimana pejabat
tersebut berasal
Menurut saya sangat tepat apabila melihat pejabat /para penguasa negara sebagai pengatur
kehidupan masyarakat. Bertujuan untuk menyejahterakan rakyat. Meraka memeng pantas
untuk bertanggung jawab dan menjunjung tinggi hak rakyat yang telah memilih mereka dalam
pemilihan umum. Banyak kasus tersebar mengenai UU yang di anggap menindas rakyat dapat
dikaitkan mentalitas pribadi para pejabat itu sendiri beserta kepentingan partai politik para
pejabat. Hal ini disebabkan oleh sikap tidak baik atau siakap negatif dari manusia yang hanya
ingin meraup keuntungan untuk diri sendiri. Oleh karenanya pejabat sering melakukan
penyalah gunaan wewenang untuk kepentingan pribadi, seperti halnya demi keuntungan
ekonomi,kemasyuran /ketersorohan dsb. Sedangkan untuk partai dimana para pejabat berasal,
penyalah gunaan wewenang ini bisa saja di lakukan demi mengambil lebih banayak dana bagi
kepentingan partai dll. Sedngkan dilihat dari mentalitas rakyattidak tepat.karena dalam
demokrasi tidak di benarkan kepentingan politik dari pejabat yang dapat merugikan hak-hak
rakyat apabila kebijakan bertujuan hanya untuk menindas rakyat demi kepantingan penguasa.