Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama Lengkap : Muhammad Nur Fadloli


NIM : 12103098
Semester : II
Kelas :2A
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Prodi : Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Baharuddin, S.Sos.I, M.Si

Soal:
1. Jelaskan Pengertian dan Tujuan Civic Education?
Jawab: Menurut Zamroni Pendidikan Kewarga-negaraan atau Civic Education
adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan
kesadaran kepada generasi baru kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.
Sementara itu menurut Azyumardi Azra, Pendidikan Kewargaan adalah
pendidikan yang membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga
demokrasi, rule of law, hak dan kewajiban warganegara, proses demokrasi, partisipasi
aktif dan keterlibatan warganegara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang
lembaga-lembaga dan system yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik,
administrasi public dan sistem hukum, pengetahuan tentang proses seperti
kewarganegaraan aktif, refleksi kritis, penyelidikan dan kerjasama, keadilan sosial,
pengertian antar budaya dan kelestarian lingkungan hidup serta hak asasi manusia.
Tujuan civic education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggung
jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat baik ditingkat lokal, maupun nasional.
Partisipasi warga negara dalam masyarakat demokratis, harus didasarkan pada
pengetahuan, refleksi kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak-hak serta
tanggung jawab. Partisipasi semacam itu memerlukan:
1. penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu,
2. pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris,
3. pengembangan karakter atau sikap mental tertentu, dan
4. komitmen yang benar terhadap nilai dan prisip fundamental demokrasi.

2. Bagaimana cara Membangun Negara Berkeadaban?


Jawab: Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kehadiran sebuah negara.
Negara merupakan organisasi tertinggi dalam kelompok masyarakat yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu hidup dalam suatu kawasan dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat. Dalam konsepsi Islam, Islam mengajarkan banyak
nilai dan etika bagaimana seharusnya negara itu dibangun dan dibesarkan. Di
Indonesia, negara yang secara konstitusional bukan negara Islam atau negara
agama karena memiliki andil dan peran penting dalam membentuk karakter
Indonesia sebagai negara bangsa.
Hubungan  agama  dan  negara  di  Indonesia  menganut  hubungan
mutualisme dan  simbiotik,  warga  negaranya  memiliki  wewenang  penting  dan
daya  tawar terhadap  negara  untuk  selalu  dan  terus  mengontrol  proses
penyelenggaraan  negara agar  tetap  sesuai  dengan  konstitusi  dan  undang-undang
yang  berlaku.  Dengan  kata lain,  peran  penting  yang  melekat  pada  warga  negara
adalah  usahanya  untuk  selalu  menjadi  kontrol  dalam  setiap  proses
penyelenggaraan  negara  agar  tetap  konsisten pada  tujuan  utama  berdirinya
negara  yakni  meningkatkan  kesejahteraan rakyatnya.

3. Jelaskan Identitas Nasional dan Globalisasi?


Jawab: Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau
jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain. Nasional sendiri menunjukkan pada sifat khas kelompok yang memiliki
ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik
seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi makna dari identitas nasional ialah suatu
ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakan dari
bangsa lain. Secara umum, unsur-unsur yang terkandung dalam suatu identitas
nasional ialah:
-      Pola prilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya adat istiadat,
ramah-tamah, gotong royong dan lain sebagainya.
-      Perlambangan. Ada suatu tujuan bersama yang ingin dicapai dan fungsi Negara.
Hal ini diwujudkan dalam bentuk lambing-lambang nasional. Semisal bendera,
bahasa pemersatu dan lagu kebangsaan.
-      Alat-alat perlengkapan. Alat-alat untuk mencapai tujuan bangsa ini semisal
teknologi, masjid, gereja, wihara, pakaian adat, kapal laut dan pesawat terbang.
-      Tujuan ini bisa beragam dari yang sifatnya dinamis seperti kebudayaan yang
unggul prestasi dalam bidang tertentu hingga tujuan bersama misalnya yang tertuang
di UUD 45 pada Pembukaannya yakni kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsa
Indonesia.
Globalisasi adalah perubahan social dalam bentuk semakin bertambahnya
keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang terjadi akibat trankulturasi
dan perkembangan teknologi modern. Globalisasi sering diidentikan dengan:
Internasionalisasi yaitu hubungan antar Negara, meluasnya arus perdagangan, dan
penanaman modal. Globalisasi adalah penyesuaian produk global dengan karakter
local. Globalisasi dimaknai sebagai munculnya interpretasi produk-produk global
dalam konteks local yang dilakukan oleh masyarakat dalam berbagai wilayah budaya.
Interpretasi lokal masyarakat tersebut kemudian juga membuka kemungkinan adanya
pergeseran makna atas nilai budaya. Dalam rangka ketahanan nasional, peluang dan
tantangan bangsa Indonesia dalam era globalisasi dapat dijumpai dalam beberapa
bidang yang meliputi bidang politik, ekonomi, social dan budaya.

4. Apa pengertian Demokrasi: Teori dan Aksi?


Jawab: Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari 2 kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein”
atau “cratos” yang berarti kekuasaan dan kedaulatan. Jadi “demos-cratein” atau
“demos-cratos” (demokrasi) adalah kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan
tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan
kekuasaan oleh rakyat.

Pertama, pemerintahan dari rakyat (government of the people) berhubungan


erat dengan legitimasi pemerintahan (Legitimate government) dan tidak legitimasi
pemerintahan (Unlegitimate government) di mata rakyat.Pemerintahan legitimasi
berarti suatu pemerintahan yang berkuasa mendapat pengakuan dan dukungan
rakyat.Sebaliknya pemerintahan tidak legitimasi berarti suatu pemerintahan yang
sedang memegang kendali kekuasaan tidak mendapat pengakuan dan dukungan dari
rakyat.Karena itu pemerintah harus mendengar kehendak dan keinginan rakyat, bukan
memaksa rakyat untuk memahami dan mengikuti kehendak pemerintah.

Kedua, pemerintahan oleh rakyat (government by the people) berarti


pemerintah yang menjalankan kekuasaan atas nama rakyat dan pengawasannya
dijalankan oleh rakyat bukan oleh siapa-siapa atau lembaga pengawasan yang
ditunjuk pemerintah. Pemerintahan oleh rakyat selama Orde Lama danOrdeBaru telah
menjadi distorsi yang luar biasa. Karena pemerintah Orde Lama telah menempatkan
dirinya sebagai pemegang dan penguasa tunggal, sementara rakyat dipaksa untuk
tunduk dan patuh kepadanya.
Ketiga, adalah Pemerintahan untuk rakyat (government for the people)
yaitu suatu pemerintahan yang mendapat mandat kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat dipergunakan untuk apa? Apakah untuk membeli sembako rakyat,
memberikan pelayanan pendidikan rakyat, atau memperkaya diri, keluarga dan
kelompoknya melalui korupsi? Artinya, pemerintahan takluk apa tidak kepada apa
yang diinginkan rakyat, misalnya ujn tuk membawa Soeharto ke persidangan dalam
kasus korupsi, melakukan pengadilan terhadap pelanggar HAM baik oleh sipil atau
militer, menegakkan supremasi hukum dan kehendak rakyat lainnya. Bila
pemerintahan menjalankan apa yang menjadi aspirasi rakyat, berarti government for
people telah terwujud.

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer.


System demokrasi parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan
diproklamirkan dan kemudian diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950, ternyata kurang
cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada beberapa
negara asia lain.

Pada periode ini kedudukan parlemen sangat kuat dan pada gilirannya
menguat pula kedudukan partai politik. Karena itu segala hal yang terkait dengan
kebijakan negara tidak terlepas dari sikap kritis para anggota parlemen untuk
mendebatnya baik melalui forum parlemen maupun secara sendiri-sendiri.

Untuk terwujudnya demokrasi dalam berbagai lapangan dan sisi kehidupan


manusia baik dalam kehidupan bernegara dimana hubungan negara dan masyarakat
atau masyarakat dengan negara dan kehidupan sosial kemasyarakatan yaitu hubungan
antar sesama warga masyarakat. Tegaknya demokrasi sangat terkait dengan tegaknya
komponen atau unsur dalam demokrasi itu sendiri. Komponen-komponen yang dapat
mengejawantahkan tegaknya demokrasi antara lain :

• Negara hukum

• Masyarakat madani
• Partai politik

• Pers yang bebas dan bertanggungjawab.

5. Jelaskan Pengertian Hak Asasi Manusia?


Jawab: Hak asasi manusia (HAM) seperti dikemukakan oleh Jan Materson dari
Komisi Hak Asasi Manusia PBB adalah hak-hak yang melekat pada manusia, yang
tanpa dengannya manusia mustahil hidup sebagai manusia.Jadi dapat didefinisikan
bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Pencipta (hak-hak yang bersifat qodrati).Oleh karenanya tidak ada kekuasaan
apapun di dunia yang dapat mencabutnya.

Di era globalisasi saat ini, hak asasi manusia (HAM) merupakan suatu isu
yang sangat menyedot perhatian dan menjadi agenda yang paling penting, terutama di
dunia ketiga, termasuk dunia Islam.Isu HAM bahkan menjadi faktor pertimbangan
kebijakan luar negeri setiap negara.Lebih dari itu, keharusan adanya penghormatan
terhadap HAM ini menjadi pra syarat dalam hubungan internasional. Suatu negara
yang dinilai dan diketahui mengabaikan HAM, dapat dipastikan ia akan menjadi
sasaran kritik dan diisolir dari pergaulan antar bangsa. HAM disini dimaksudkan
sebagai hak-hak tertentu, hak yang melekat secara eksistensial dalam identitas
kemanusiaan tanpa melihat kebangsaan, agama, jenis kelamin, status sosial,
pekerjaan, kekayaan atau karakteristik etnik, budaya dan perbedaan sosial lainnya.

Manusia selalu memilki hak-hak dasar (basic rights) antara lain: 1). Hak
hidup, 2). Hak untuk hidup tampa ada perasaan takut dilukai atau dibunuh oleh oaring
lain, 3) Hak kebebasan, 4) hak untuk bebas, hak untuk memiliki agama/kepercayaan,
hak untuk memperoleh informasi, hak menyatakan pendapat, hak berserikat, 5)hak
pemilikan, 6) hak untuk memilih sesuatu seperti pakaian, rumah, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai