Anda di halaman 1dari 9

KARANGAN NON ILMIAH

Ria Septiani : 12103030


Carmila Sendywati : 12103092
Muhammad Nur Fadloli : 12103098
Nur Afifah : 12103062
Khatijah Indra Prawansa : 12103069
A. PENGERTIAN KARANGAN NON
ILMIAH
 Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta
umum, dan biasanya mengguna kan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan
(tidak terlalu formal).
 Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun
nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan
yang signifikan.
 Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu
dengan langkah-langkah yang teratur dan ter kontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode
etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang di jadikan dasar para ahli
bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
 Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang
berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara
karangan semi ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan
bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah
pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa
yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah
lebih mengutamakan pemakaian istilah istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika
diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi pe nulisan
dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan ka rangan semi-ilmiah agak longgar
meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris)
yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
 Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan non ilmiah yang telah disebutkan di
atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang
tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman,
puisi, dan naskah drama.
 Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta
umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-
kadang juga formal dan teknis.
 Karya nonilmiah bersifat: (1) emotif (2) persuasif (3) deskriptif (4) jika kritik adakalanya
tanpa dukungan bukti.
B. MACAM-MACAM KARANGAN NON
ILMIAH
 1. Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang
menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita. dan situasi
cerita terbatas.
 2. Dongeng: Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung
makna hidup.
 3. Novel: Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya
sastra yang mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling
berhubungan.
 4. Drama: Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang
memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor.
C. CARA MENGKLASIFIKSIKAN KARANGAN
ILMIAH, SEMI-ILMIAH DAN NON ILMIAH

 Berikut ini contoh dalam karangan ilmiah antara lain laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi;
yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang
tergolong karangan non-ilmiah adalah dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, puisi, dan
naskah.
 Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif
adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan
dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya,
dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah
yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata
lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan
inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
D. SIFAT KARANGAN NON ILMIAH
 a. Emotif: yaitu sedikit informasi, kemewahan & cinta menonjol, melebihkan
kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis.
 b. Persuasif: yaitu Cukup informatif, penilaian fakta tidak dengan bukti,
bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir
pembaca.
 c. Diskriktif: yaitu informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya
dapat dipercaya, pendapat Pribadi..
 d. Kritik tanpa dukungan bukti yaitu tidak memuat informasi spesifik, berisi
bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka
menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar.
E. CIRI-CIRI KARANGAN NON ILMIAH
 1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
 2. Fakta yang disimpulkan subjektif,
 3. Gaya bahasa konotatif dan populer,
 4. Tidak memuat hipotesis,
 5. Penyajian dibarengi dengan sejarah,
 6. Bersifat imajinatif,
 7. Situasi didramatisir,
 8. Bersifat persuasive,
 9. Tanpa dukungan bukti.

Anda mungkin juga menyukai