Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENULISAN KARANGAN

Oleh :

Kelompk : II

Nur Halisa

Nur afifah

Nazilah mansyur

Murvaena

Wahyu Anugerah M

Oktoberto Belo

Aswin

Universitas Sulawesi Barat


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

A. Pengertian Karangam............................................................................
B. Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya.....................................
C. Penggolongan karangan menurut penyajian dan cara penyampaiannya ...

BAB II PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimuplan.............................................................................................
B. Saran....................................................................................................
KATA PENGATAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehairat ALLAH subhnahu wa ta’ala yang telah nenberikan


kami kemudahan untuk dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang di tentukan. Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah Subhanahu wa ta.ala
tidak mungkin rasanya dapat menyelesaikan makalah ini dengan dengan baik
dan tepat paa waktunta.

Terlebih penulis ingin mengucapkan trima kasih paa semua pihak yang
mendukung dan membantu penulis untuk meneyelesaikan makalah yang
berjudul “penulsan karangan”.

Penuulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
semprna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberkan masukan baik berupa kritikan maupun saran unuk membuat
makalah ini menjadi lebh baik dari segi isi baiksegi yang lainnya. Penulis
mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini.
Akhie kata penulis mengucapkan terimakasih dan seamat membaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sebelum menuliskan pengertian karangan, perlu di pahami terlebih
dahulu makna kata mengarang, sebab dari kegiatan yang di sebut
mengarang itulah di hasilkan suatu katangan. Mengarang berarti
menyusun dan merangka. Pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan
dngan kegiatan menulis. Cakupan kata merangkai mula-mula terbatas
pada pekerjaan yangberhubungan dengan benda konkret seperti
merangkai bunnga atau merangkai benda lain. Sejalan dengan kemajuan
komunikasi dengan bahasa, lama kelamaan timbul istilah merangkai kata,
lal berlanjut dengan merangkai kalimat, kemmudian jadilah apa yang di
sebut pekerjaan mengarang. Karangan adalah hasil penjabaran suatu
gagasan secara resmi dan teratur tentang sutu topik atau pokok bahasa.
Karangan tertulis juga di sebut tulisan , kemudian timbul sebutan penulis
untuk orang yang menulisknnya.

Sebuah tulisan ilmiah yang menuntut aanya persyaratan material dan


persyaratan formal. Persyaratan material mencakup adanya tpoik yang di
bicarakan, tema yang menjadi tujuan atau sasaran penulisan, alinea yang
merangkaikan pokok-pokok pembicaraan. Asapun yang di maksud
dengan persyaratan forml adalah tata bentuk ruangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di masuud dengan karangan?
2. Apa jenis penggolongan karangan menururt bobot isinya?
3. Apa jenis karangan menurut cara penyajian dan tuujuan
penyampaiannya?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari karangan
2. Mengetahi jenis-jenis karangan
3. Mengetahui jenis-jenis karangan menurut cara penyajian dan tujuan
penyampaiannya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian karangan
Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, alinea untuk
menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh
hasil akhir berupa karangan (bandingkan dengn pekerjan merangkai
bunga dengan hasil akhir berupa rangkaian bunga). Pendapat
Widyamartaya dan Sudiati, mengarang adalah keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan
melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk di pahami “.
Adapun pengerian karangan menurut hemat penulis adalah hasil
penjabaran suat gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau
pook bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinipnya meupakan
uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.

B. Penggolongan karangan menurut bobot isinya


Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat di bagi atas tiga jenis yaitu
karangan seni ilmiah atau ilmiah populer, dan karangan non ilmiah.
1. Karangan ilmiah
Tulisan yang berisi argumntasi penalaran keilmuan yang di
komunikasikan lewat bahasa tulis yang formal denan sistematis-
metodis, da sitetis-analitis.
Tujuan : memberi penjelasan, memberi komentar atau penilaian,
memberi saran, menyampaikan sanggahan, seta membuktikan
hipotesa.
Ciri karangan ilmiah:
 Pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
Faktul objektif berarti faktanya sesuai dengan objek yang
diteliti. Objektif juga mengandung pengertian adanya sikap
jujur dan tidak memihak, serta memakai ukuran umum dalam
menilai sesuatu, bukan ukuran yang suubjektif (selera
perseorangan) dengan kata lain kebenaran ilmia harus dapat di
buktikan melalui eksperimen bahwa dengan kondi dan metode
yang sama dapat di hasilkan kesimpulan yang sama pula.
 Tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis
Dalam pembahasan masalah di gnakan metod atau cara tertentu
dengan langka-lankah yang teratur (sistematis) dan terkontrol
mlalui proses pengdentifikasian masalah dan penentuan
Straategi
 Dalam pembahasannya tilisan ilmia menggunakan laras imiah.
Laras ilmiah harus baku dan formal, selain itu laras ilmiah.
Beersifat lugas agar ttidak menimbulkan penafsiran dan makna
ganda (ambigu). Ciri lain laras ilmiah aalah menggunakan
istilah spesifik yang berlaku khusus dalam di siplin ilmu
msing-masing.

Yang tergolong kedalam karangan ilmiah antara lain aadalah


laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi.

2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah ppuler


Tulisan yang berisi infrmasi faktual yang di ungkapkan dengan bahasa
semiformal, namun tidak seenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sentesis-analisis karena sering di “bumbui” dengan opini pengarang
yang kadng-kadang subjektif.
Ciri karangan semi ilmiah populer:
 Emotif
Kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih
mencari keuntunan, dan sedikit formal
 Persuasif
Penilaian fakta tanpa bukti. Ajakan untuk meyakinkan
pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir ppembaca, dan
cukup informasi
 Dskriptif
Penapat pribadi, sebagian imajinatidh dan subjektif
 Kritik tanpa dukungn bukti

Yang tergolong ke dalam karangan semi ilmiah antara lain adalah artikl,,
editorial, opini, fitur, tips,reporrtasi
3. Karangan non ilmiah
Ditulis berdasarkan fakta pribadi, an umumnya bersifat objetif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrk, gaya bahasanya formal dan
populer. Walaupun kadang-kadng juga non formal dan teknis.
Ciri karangan non ilmiah:
 Bersifat persuasif
 Di tulis berdasarkan faakta pribadi
 Fakta yang di simpulkn objektif
 Bersifat imajinatif
 Gaya bahasa konoktif dan populer
 Situasi didramtisir
 Tidak memuat hiptesis
 Penyajian bersama dngan sejarah.

Yang tergolong dalam karangan non ilmiah antara lain adalah anekdok,
dongeng, hikayu, cerpen, crbung, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Perbedaan karanga ilmiah, krangan semi ilmiah, karangan populer, dan


karangan non ilmiah:

karakteri Karangan ilmiah Karangan semi-ilmiah Karangan non-


stik ilmiah
Sumber Pengaatan faktual Pengaatan faktual Non-faktul
(rekam)
Sifat Objektif Onjektif dan subjektif Subjektif
Bobot Ilmiah Semi-ilmiah Non-ilmiah
Alur Sistematis- Sistemmatis,keronologis bebas
metodis kilas balik (flashback)
Bahasa Denotif, ragam Setengah resmi Denotatif/konotati
baku, istilah (denotatif dan kontatif) f, setengah
khusus, resmi/tidak
resmi/istilah
umum /daerah
Bentuk Argumentasi, Eksposisi, persuasi, Narasi, deskriptif,
campuran deskripsi, campuran campuran
C. Penggolongan karangan menurut cara penyajian dan tujuan
penyampaiannya.
Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaian, karangan dapat di
bedakan atas enam jenis, yaitu deskripsi (pelukisan), narasi (pengishan),
eksposisi (pemaparan), argumetasi (pembahasan), persuasi (ajakan), dan
campuran (kombinasi). Dalam praktiknya, karangan murni yang dapat
berdiri sendirisebagai karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi,
dan ersuasi, sedangkan deskripsi dan argumentasi sering dii pakai untuk
melengkapi atau menjadi bagian dari karangan lain. Contoh narasi yang
berdiri sendiri adalah hikayat atau kisah. Contoh karangan eksposisi yng
berdiri sendiri adalah berita-berida dalam surat kabar. Adapun contoh
karangan persuasi yang utuh adalah iklan atau lembar promosi seperti
leaflet, brosur, dan avrtorial.
Dari uraia i atas dapat di tarik kesimpulan semntara, yitu adatiga jenis
karangan yang sering di temukan:
 Sebagai karangan yang utuh berdiri sendiri yaitu narasi, eksposisi,
dan persuasi.
 Sebagai karangan yang jarang tampil utuh yaitudeskripsi dan
arguentasi

Kedua bentuk ini sering merupakan bagian dari karangan lain, karangan
ilmiah pada umumnya berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi
sebagian pendukung.

1. Karangan deskripsi (pelukis)


Karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda
sbagaimana adanya, penggambaran sesuatu dalam karangan deskripsi
memerlukan kecermatan, pengamatan dan ketelitian. Hasil
pengamatan itu kemudian dituangan oleh penulis dengan
menggunakan kata-kata yang kaya akan nunsa dan bentuk,
memaparkan, menggambarkan, secara rinci dengan menyatakan bukti-
bukti sehingga pembaca seolah-olah terlibat di dalamnya ecara
langsung.
Ciri-ciri karangan deskripsi
 Beerhubungan dengan panca indra
 Penggunaan objek di dapat dengan pengalaman bentuk, warna
serta keadaan objek secara langsung.
 Unsur persatuan lebi tajam dari paa pikiran
 Membuat pembaca seperti merasakan atau mengalami sendiri.

Supaya karangan sesuai dengan tujun peuisannya di perlukan suatu


pendekatan. Pendekatan adalah cara penulis meneropong atau melihat
sesuatu yang akan di tuliskan. Pendekatan yang di maksud adalah
pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis.

a. Pendekatan realistis

Dalam pendekatan ini peulis di tuntut memotret hal atau benda


seobjektif munkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Ia bersikap
seperti sebuah kamera yang mampu membuat detai-detai, rincian
secara orisional, tidak di buat-buat, dan harus di rasakan oleh pembaca
sebagai sesuatu yag wjar.

Perhtikan kutipan di bawah ini sebagai contoh:

“preikat IDT dinding anyaman (Inpres Desa Tertinggal) bagi desa


tunggulturus, Tulungagung, hampir lenyap sama sekali. Rumah warga
yang dulunya berdinding anyaman bambu, kini hanya brjumlah
hitungan jari. Yang ada kini rumah tembok bercorak modern, bertiang
beton berukir dan berjendela kaca riben. Di atas genting berwarna-
warni terpancang antena televisi, bahkan parabola. Rumah-rumahdi
sana rara-rata berlantai keramik dan kamar mandinya pun tak lagi
beratap langit.

(Disunting dari “potret desa pemasok TKI di tulungagung” Arif


purbadi, media indonesia 12 Agustus 2002)”

b. Pendekatan impresionistis.

Imresionalistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan


sesuatu secara subjektif, setiap penulis bebas dalam memberi panangan
atau intrpretasi terhadap bagian-bagian yang di lihat, dirasakan, atau spre
Perhatikan kutipan di bawah ini sebagai contoh:

“itulah affandi, sebagaimana ia melukis memanglah sangat


mengasyikkan karna caranyya yang lain dari pada yang lain.
Kemunculannya yang menarik perhatian, membuat orang selalu
mengerumuninnya jika ia sedang melukis. Demikian juga kali ini orang-
orangg bali di tanjung Bungkok , tempat ini lokasi melukisnya,
berkerumunan dengan penuh penasaran menantikan apa yang akan di
lakukan oleh Affandi yang nampak gelisah. Mungkinkah ia daam luapan
emosional dan konsetrasi sekaligus? Di hadapannya tergeletak bangkai
ayam jago putih yang kalah dalam persbungan sehari sebelumnya. Darah
yang meleleh dari luka bekas tusukkan taji yang merenggut nyawa yang
di kurbangkan demi kepuasan para prnyambungda orang-orang pejudi ,
ssekarang sudah mengental di antr bulu- bulunya yang putih itu. Ada
semacam tragik yang menyayat dalam bangkai ayam yang tergeletak itu.
(kutipan di sunting dari Afandi : suatu jalan baru dalam
ekspresionosme. Popo Iskandar. Jakarta: Akademi Jakarta. 1977)”

2. Karangan narasi (pengisahan)


(brasal dari naration : bercerita ), narasi adalah suatu bentuk tulisan
yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-
tanduk perbuatan manusia dalam sebuah periistiwa secara kronologis
atau yang berlangsung dalm suatu kesatuan waktu .
Karangan narasi memiliki dua macam sifat yait:
a. Narasi Ekspositoris/narasi faktual
Narasi yang bertujuan untuk memberi informasi kepada
pembaca agar pengetshusnnys bertambah luas.
Contoh : kisah perjalanan otobiografi, kisah peraampokan dan
cerita tentang peristiwa pembunuhan.
b. Narasi Sugesti/Narasi Barplot
Narasi yang mampu menimbulkan daya khayal pembaca,
mampu menyampaikan makna kepada pembaca melalui daya
kayal.
Contoh: novel dan cerpen
Contoh dari karangan narasi

Kesialanku

“pas jam 11:00 wib pekan lantas, saya baru pulang dari kuliah.
Layanya umumnya saya pulng kerumah naik ojek yang berada di depan
kampusku. Kebetulan waktu itu matahari amat terik-teriknya hingga
udara panas menyelimuti tubuhku serta lagi di tambah rasa lapr yang
sejak tadi menghantuiku, bikin situasi waktu itu idak mengenakkan
untukku.

Di perjalanan menuju kerumah terselip perihal lucu, nyatanya ojek yang


saya naikkki salah jalur. Semulah saya pernah kesal tetapi sesudah itu ia
bicara untuk beranya jalur yang bena, ia memakai lgat bahasa jawa yang
tidak ku tahu. Tanpa sengaja saya tertawa kecil. Tetapi saya nalar saja,
maksudnya yaitu menanyakan jalu yang benar. Perihal tersebut cukup
bikin ku geli di saat terik matahari yang semakin menusuk tubuhku.
Sampainya di rumah kesialan kembali menerpaku.

Nytanya rumahku tetap terkunci, tidak seorang pun yang ada di


dalam tempat tinggal serta kebtulan waktu itu saya tidak membawa kunci
cadangan. Kembali saya jadi amat kesal waktu it. Selanjutnya saya
mennti untuk sebagian menit ssampai orang tua ku kembali. 10 menit
pertama sudah berlalu, saya tetap duduk di kursi teras depan rumahku. 10
menit selanjutnya lalu sudah jalan tanpa kusadari , lagi-lagi tidak
kujumpai orang tua ku kembali.

Sudah hampir 40 menit saya menanti dengan rasa jemu. Terbesit


sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tuaku. Selanjtnya saya
menghubungi orang tua ku. Saya heran kenapa perihal ini tidak
terpikirkan olehku sejak tadi, barangkali di karenakan terlampau emosi
hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan olehku.”

Contoh karangan narasi fiktif:

“saya tersenyum sembari mengayunkan langkah. Angin dingin


yang menerp, bikin tulang-tulang i sekujur tubuhku bergemeretak.
Kumasukkan ke-2 telapak tangan ke dalam saku jaket, coba memerangi
rasa dingin yang merasa menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menymbutku saat
eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak dapat kurindui saat saya
sudah kembali ke tanah air. Namun wajah ayu di hadapanku, akankah
kurindui juga?

Ada yang berdegup keras didalam dada, tetapi kuusahakan untuk


menepiskannya. Janganlah bowo, serga hati kecilku, janganlah biarlah
hatimu terbagi. Ingatlah ratri, dia sedang menanti kepulangan dengan
seluruh htinya .”

3. Karangan eksposisi (pemamparan )


Berasal dari bhaasa inggris eksposition, sebenarnya berasal dari kata
bahasa latin yang berarti dalm membuka atau memulai. Karangan
eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberitahu ,
mengupas, menguraikan, atau menerangkas sesuatu.
Dalam karangan eksposisi, masalah yang di kombinasikan yang utama
adalah pemmberithuan atau informasi. Hasil karangan eksposisi yang
berupa informasi dapat kita baca sehari-hari di dalam media massa.
Melalui media massa berita di ekspose atau i paparkan dngan tujuan
pembaca tidak di paksa utuk menerima penapat penulis, tetapi setiap
pembaca sekedar di beri tahu bahwa ada orang yang berpendapat
demikian. Karena jenis karangannya beersifat memaparkan sesuatu ,
eksposisi juga dapat di sebut karangan paparan.

Ciri karagan eksposisi:


 Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
 Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (daya faktual)
 Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
kehendak
 Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap
fakta yang ada
 Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses kerja
sesuatu
Contoh karangan eksposisi berbentuk opini :

Cuplikan “ketika kita kehilangan etika”

Manusia yang jahl dan tidak etis itu mengikuti seluruh kejadian.
Dia melihat solidaritas sekawanan burung kepada kawan mereka yang
mlang. Berangsur-angsur manusia it menjadi sadar. Dia telah belajar etika
dari kawanan burung angsa. Maka dengan haru dan legu dia
menyaksukan kawanan urung itu berangkat terbang untuk melanjutkan
perjlanan mereka

(di sunting dari tulisan Toeti Adithama. “kertika kita kehilangan etika”.
Media indonesia, 1 juni2002)

Contoh karangan eksposisi berupa tips:

“cara menanam singkong”

“singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya akan karbohidrat.


Singkong sangat mudah untuk di tanam dengan hanya meletkkan batang
singkong di tanah singkong akan tumbuh. Tak hanya itu singkong juga
dapat tumbuh di semua jenis tanah. Mskipun proses penanamannya
sangat mudah, proses penanaman singkong memerlukan perhatian khusus
untuk hasil yang maksimal sebagai berikut:

Pilihlah batangsingkong yang paling bawah, potong kira-kira


sekitar 15 cm dan tajamkan ujungnya. Kemudian ltakkan pada tempat
yang lembab selama 2 minggu hingga tumbuh tunas kecil.

Setelah 2 minggu, tanamsingkong pada tanah yang sudah di


gemburkan sebelumnya. Usahakan jangan menanam singkong saling
berddekatan karena akan mengganggu umbi yang akandi hasilkan.
Tancapkan ujung singkong pada tanah jangan daam agarsingkong mudah
di cabut saat panen.

Demikianlah cara menanam singkong yang baik untuk


mendapatkan hasilpanean yang maksimal dan menguntunkan.”
4. Karangan argumentai (pmbahasan)
Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan
pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan
tingkah laku tertentu.
Syarat utama untuk menulis karangan arguentasi adalah penulisnya
harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang logi.
Ciri karangan aargumentasi:
 Mengemukakan alasan alasan atau bantahan sedemikian rupa
dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar
menyetujuinya
 Pembuktia di lengkapi dengan data , fakta, grafik, tabel, dan
gambar.
 Mengusahakan pemecahan suatu masalah
 Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu
enyelesaian.

Contoh karangan argumentasi:

“jiwa kepahlawanan harus senantiasa di pupuk dan di kembangkan


karena dengan jiwa keo\pahlawanan, pembangunan di negara kita dapat
berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nili-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung
jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, an cinta terhadap sesama.

Semua sifat ini sangat di butuhkan untuk mendukung pmbangunan


berbagai bidang.”

5. Karangan persuasi (ajakan)


Karangan yang bertujuan membuat pembaca pecaya , yakni
danterujuk akan hal-hal yng di komunikasikan yang mungkin berupa
fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun peraaan
seseotrang. Dalam karangan persuasi, fakta-fakta releven dan jelas
harus di uraikan sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat di
terima secara meyakinkan. Di sanping itu, dalam menulis karangan
persuasi harus pula di perhatikan penggunan diksi yang berpengaruh
kuat terhadap emosi atau perasaan orang lain.
Macam-macam persuasi di tnjau dari segi medan pemakaiannya.
Digolongkan menjadi empat macam:
a. Persuasi politik

Di pakai dalam bidang politk oleh orang-orang yang


berkecimpungan dalam bdang politik dan kenegaraan. Para ahli
politik dan kenegaraan sering menggunakan persuasi jenis ini.
Untuk keperluan politik dan negara.

b. Persuasi pendidikan

Di pakai oleh orang-orang yang berlkecimpungan dalam


dunia pendidikan dan di gunakan untuk mecapai tujuan-tujuan
pendidik.

Seperti seorang motivator dan inovator pendidikan bisa


memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-
konsp baru pendidikan untuk bisa di aksanakan oleh pelaksana
pendidikan .

c. Persuais advrtensi /iklan.

Dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk


memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat
persuasi iklan ini di harapkan pembaca atau pendengar menjadi
kenal , senng, ingin memiliki, berusaha untuk barang atau memakai
jasa yang di tawarkan .

Iklan tu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula


yang panjang.

Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan


berhasil merangsang konsumen membeli barang yang di tawarkan.
Sebaliknya persuasi iklan kurang baik apabila tidak brhasil
merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklnkan.

d. Persuasi proganda

Objekn yang di sampaikan dalam karangan jenis ini adalah


informasi. Tentunya tujuannya tidak hanya berheti pada
penyebaran inormasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi di
harapkan pembaca atau pendngar mau dan sadar untuk berbuat
sesuatu .
Persuasi proganda sering di pakai duluan dalam kegiatan
kampanye biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari
kampanye agr pebaca dan pendengar menuruti isi ajakan kampanye
tersebut.

Cotoh persuasi progand seperti delebaran yang berisi


informasi tentang ituasi tertentu yang di sertai ajakan berbuat
sesuatu.

Contoh krangan persuasi:

“Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim


kemarau adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Untuk
mencegah ISPA, kita perlu mengkomsumsi makanan yang bergizi,
minum vitamin dan antioksidan. Selain itu kita perlu istirahatyang
cukup, tida merokok, dan rutin olahraga.”

6. Karangan campuran (kombinasi)


Selain karangan murni, misalnya eksposisi atau persuasi, sering d
temukan ckarangan campuran atau kombinasi, isisnya dapt merupakan
gabuungan eksposisi dan deskripsi , atau eksposisi ddengan
argumentasi. Dalam wacana yang lain sering kita temukan narasi
berperan sebagai ilustrasi bagi karangan eksposisi atau persuasi .
Contoh karangan kombinasi:
“berbagai cara menurunkan berat badan saya coba tanpa hasil,
hingga pada akhirnya saya membaca iklan impression di harian
kompas, minggu 7, November 1993. Saya seperti mendapat firasa,
innilah program yang tepat.
Dalam waktu kurang dari sebulan, berat badan saya telah
berkurang 5 kg. Hal ini saya kabarkan kepada putri saya, Maya, yang
sekolah di New York, anak saya mengatakan , “Ya, program itulah
yag saya maksudkan, Mama, disini (maksudnya amerika) juga banyak
pengikut program tersebut yang berhasil”.
Selama mengikuti program impression sya tidak mengaami
kesulitan, tidak merasa lapar, tidak ada suntikan, tidak ada efek
sampingan, sangat mudah dan menyenangkan.
Bagi saya, saat ini begitu ceria, muka berseri, tubuh enteng, baju-
baju lama dapat di pakai kembali, bahkan banyak teman-teman yang yang
jadi pangling akan penamilann saya.

Tetapi, penampilan bukan tuujuan utama dalam usia hampir


setengah abad ini. Program impression ternyata memulihkan kesehatan
saya, tekanan darah menjadi normal, pokoknya semuanya terasa segar
dan ringan.”

Karangan di atas merupakan campuran dari karangan narasi (yang


terdapat di atas merupakan campuran dari karangan narasi (yang terdapat
pada paragraf pertama), karangan eksposisi (yang terdapat pada paragraf
ke dua), dan karangan persuasi (yang terdapat pada paragraf ke tiga,
keempat dan ke lima).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengarang berarti menyusun atau merangkai. Karangan adalah hasil
penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik tau
pokok bahasa. Setiap karangan yang ideal pada prisipnya merupakan
uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari paragraf.

Berdasarkan bobot isinya, karangan dibagi atas 3 jenis, yaitu:

1. Karangan ilmiah
2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer
3. Karangan non ilmiah.

Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan


di bedakan atas enam jenis yaitu:

1. Deskripsi (pelukisan)
2. Narasi (pengisahan)
3. Eksposisi (pemaparan)
4. Argumentasi (pembahasan)
5. Persuasi (ajakan)
6. Campuran (kpmbinasi)
B. Saran
Dari uraian makalah di atas , kami ingin mnyarankan kepada semua pada
umumnya, untuk lebih memperhatikan lebih jelas dalam penyusunan
suatu karya tulis baik ilmiah, seimiah, maupun nonilmiah agar
penyusunan nya sesuai dengan aturn dan harapab yang di tuju.
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamanuddin. 1933. “Koomposisi Bahasa Indonesia” untuk


mahasiswa non jurusan bahasa. Jakarta. Insan Mulia,

https://khaidirsyafiruddin.blongspot.co.id/2013/02/penulisan-karangan.html

https:// WWW.slideshare.net/indahdapcawati/makalah-penulisan-karangan

https://leeyaleyut.wordpress.com/2010/10/01/karangan-khas-feature/

https://WWW.bimbingan.org/contoh-paragraf-deskriptif-realistis.html

https://WWW.teksdrama.com/2013/05/contoh-karangan-narasi-dan-
penjelasannya.html

https://rocywinata.wordpress.com/2013/05/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-
eksposisi-argumentasi-dan-presiasi-paling-bagus-menarik-terbaru/

https://WWW.kompasiana.com/andezamzed/analisis-karangan-
eksposisi_550e964d813311c42cbc6560

https://zulfikar-aneukmutuh.blongspot.co.id/2012/05makalah-bahasa-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai