ABSTRAK
ABSTRAK
Judul : “Penggunaan Metode Demontrasi Dengan Model Pembelajaran
Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPAS Siswa
Kelas IV SDN 62 Payakumbuh Semeester II Tahun Pelajaran
2022/2023”
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 62
Payakumbuh pada pembelajaran IPAS Bab 6 tentang kearifan lokal . Sehingga
peneliti tergerak untuk melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar
materi kearifan lokal dengan menggunakan metode demonstrasi dengan model
pembelajaran Diskusi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah dengan menggunakan model diskusi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran aneka benda di sekitarku di kelas IV SDN 62
Payakumbuh. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian
tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Pada siklus I dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM ) ≥ 70 terdapat 70% sudah tuntas dalam proses pembelajaran,
maka dapat disimpulkan pada siklus I proses pembelajaran sudah berhasil.
Kemudian dilakukan tindakan lanjutan ke siklus II, dan didapatkan persentase
ketuntatasan pada siklus II sebesar 90%. dengan demikian penggunaan metode
demonstrasi dengan model pembelajaran diskusi pada materi kearifan lokal
mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 62 Payakumbuh semester
I TP. 2022/2023.
.
Kata kunci : Hasil belajar, Diskusi, Demonstrasi
PENDAHULUAN
Pada hasil tindakan ini diuraikan data tentang hasil penelitian yang
telah dilakukan di kelas IV SDN 62 Payakumbuh pada pembelajaran IPAS
tentang kearifan lokal di sekitarku melalui metode demonstrasi dengan model
pembelajaran diskusi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II Tahun
Pelajaran 2022/2023 yang terdiri dalam 3 siklus yaitu pra siklus, siklus I, dan
siklus II.
1. Pra Siklus
Pada pelaksanaan siklus I terjadi beberapa kendala atau kelemahan.
Kelemahan pada siklus ini seperti pembelajaran terkesan satu arah. Peserta
kurang aktif selama proses pembelajaran. Materi yang disampaikan guru
langsung diterima oleh peserta didik. Sehingga materi pembelajaran tidak
berkesan diingatan peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya
hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik.
Hasil belajar siswa pra siklus:
siswa dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus, hal ini terdapat
kenaikan nilai siswa sebanyak 26 orang dari 31 orang siswa mendapatkan
nilai di atas KKM. Materi yang disampaikan guru dapat dipahami dan
peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Setelah pembelajaran
siklus I dilakukan dapat dilihat hasil belajar siswa pada tabel berikut :
SIMPULAN
Achmad Rifa’i dan Chatarina Tri Anni, 2009. Psikologi Pendidikan, Semarang:
Unnes Press
Slamet. 2010. Belajar & faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Sugandi, Achmad dan Haryanto. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press
Trianto, 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
13