Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI METODE


DEMONTRASI PADA SISWA KELAS VIII MTs ASSALAM
BANGILAN TUBAN

MOH.ABD.ROZAQ
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya
Email : rozaelsa679@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan Hasil Belajar


Fiqih Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VIII Mata Pelaaran Fikih
Tentang Sujud Syukur Di MTs Assalam Bangilan Tuban Tahun Pelajaran
2022/2023. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII MTs
Assalam Bangilan pada mata pelajaran Fikih tentang materi sujud syukur,
dengan jumlah 31 siswa. Tempat yang digunakan dalam penelitian Tindakan
kelas adalah di MTs Assalam Bangilan Tuban . Waktu pelaksanaan penelitian ini
adalah pada semester genap tahun pelajaran 2022/2023, dengan pelaksanaan dua
siklus, yaitu siklus I tepatnya tanggal 5 Desember 2022 – 10 Desember 2022, dan
Siklus II pada tanggal 14 Desember 2022 – 20 Desember 2022. Hasil penelitian ini
adalah pembelajaran dengan Metode Demonstrasi memiliki dampak positif
dalam meningkatkan hasil belajar Fikih materi Sujud Syukur pada Siswa Kelas
VIII MTs Assalam Bangilan Tuban. Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 31
siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa (64,51%) dan yang belum tuntas sebanyak
11 siswa (35,49%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26
siswa (86,25%) dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa (13,75%). Jadi, setelah
diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 21,74%.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Fikih, Sujud Syukur, Metode Demonstrasi

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah rangkaian pembelajaran bagi siswa agar dapat


mengerti, memahami, dan mewujudkan manusia yang semakin kritis dalam
berpikir. Pendidikan diperuntukkan sebagai salah satu cara yang sistematis
untuk mendapatkan tingkatan kehidupan yang semakin baik. Undang-undang
sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa yang dimaksud dari
pengertian pendidikan yaitu: “Pendidikan adalah salah satu usaha sadar dan

636
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar


peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”. (Inri Novita Dwianti, Rekha Ratri Julianti, Ega Trisna Rahayu, 2021:675)

Mata pelajaran Fikih adalah salah satu pelajaran agama di madrasah yang
memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya,
karena pada mata pelajaran tersebut membawa tanggung jawab untuk bisa
memotivasi sebagai manusia yang dapat mengerti, melaksanakan dan
mengamalkan hukum islam yang meliputi ibadah mahdhoh dan muamalah
serta bisa mempraktekkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu, materi yang diajarkan pada mata pelajaran fiqih memiliki
cakupan yang sangat luas yang tidak hanya dikembangkan di dalam kelas saja.

Namun, berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan


guru di MTs Assalam Bangilan, hasil musyawarah kriteria ketuntasan minimal
yang telah di tetapkan untuk mata pelajaran Fiqih yaitu 75. Perolehan hasil
evaluasi post test yang telah dilaksanakan, dari 31 siswa yang telah mencapai
KKM 51,00% (16 siswa) dan yang belum mencapai KKM 49,00% (15 siswa). Hal
ini menunjukkan bahwa prestasi siswa masih di bawah standar KKM kelas yang
diharapkan. Oleh karena itu peneliti memahami dan ingin memecahkan masalah
yang telah terjadi.

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan karena saat menyampaikan


materi guru hanya menggunakan metode ceramah yang terkesan monoton dan
kurang menarik bagi siswa. Banyaknya metode yang ditawarkan para ahli
sebagaimana dijumpai dalam buku-buku pendidikan lebih merupakan usaha
mempermudah atau mencari jalan paling sesuai dengan perkembangan anak
dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu penulis merasa bahwa penggunaan
metode demonstrasi sangat relevan dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII MTs Assalam dalam pembelajaran fiqih.

Metode demonstrasi adalah cara menyajikan pelajaran dengan


memperagakan atau mempertujukan kepada siswa sebuah proses, situasi, atau
benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya maupun tiruan, yang
disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses
penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam,
sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna (Cut Rina, TB.
Endayani, Maya Agustina, 2020 : 151). Beberapa kelebihan yang terdapat pada
metode demonstrasi dalam pembelajaran, diantaranya: 1) Dapat memusatkan
perhatian peserta didik, dan titik pusat materi yang dianggap penting oleh guru
dapat dicermati; 2) Perhatian peserta didik akan lebih terfokus kepada sesuatu
637
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

yang didemonstrasikan, jadi proses peserta didik akan lebih terarah dan dapat
mengurangi perhatian mereka kepada perkara lain; 3) Dapat memberi
rangsangan kepada murid agar lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran; 4) Mampu memberi tambahan pengalaman kepada peserta didik;
5) Bisa mendorong murid untuk mengingat lebih lama materi yang disampaikan;
6) Mampu meminimalisir kesalahan sebab pembelajaran lebih detail dan
kongkrit serta 7) Dapat memberikan jawaban pada permasalahan yang tumbuh
dalam pikiran tiap manusia. Adapun kelemahan-kelemahan yang terdapat
dalam metode demonstrasi, diantaranya: 1) Membutuhkan waktu yang cukup
lama; 2) Jika terdapat kekurangan pada media, maka metode demonstrasi
menjadi kurang efisien; 3) Menghajatkan biaya yang lumayan mahal, terutama
untuk keperluan membeli bahan-bahannya; 4) Membutuhkan tenaga yang lebih
serta 5) Apabila murid kurang aktif maka metode demonstrasi menjadi belum
efektif (Fathurrahman, 2008:3).

Tujuan penelitian Tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan Hasil


Belajar Fiqih Melalui Metode Demontrasi Pada Siswa Kelas VIII Mata Pelaaran
Fikih Tentang Sujud Syukur Di MTs Assalam Bangilan Tuban Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2022/2023. Berdasarkan teori diatas maka hipotesis penelitian
ini adalah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih
materi sujud syukur pada siswa kelas VIII MTs Assalam Bangilan Tahun
Pelajaran 2022/2023.

METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa


pada mata pelajaran Fikih kelas VIII MTs Assalam Bangilan Tuban dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Kunandar (2009, hlm. 41) mengemukakan bahwa penelitian Tindakan
Kelas atau PTK mempunyai peranan penting dan strategis dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplikasikan dengan baik dan
benar. Diimplikasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat PTK (guru)
mencoba secara sadar meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah – masalah yang dialami dalam pembelajaran di kelas
melalui tindakan bermakna yang dapat memecahkan masalah atau memperbaiki
situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk
mengukur tingkat keberhasilannya.
Pada penelitian ini, desain PTK yang digunakan adalah desain yang
dikembangkan oleh Kemmis dan MC Taggart (Arikunto, dkk, 2011, hlm.16),
yang sering disebut dengan model spiral. Dalam model spiral ini tiap siklus
terdiri dari empat tahap, yaitu: merencanakan (planning), melaksanakan
Tindakan (action), memantau (observation), dan merefleksi (reflection). Rencana

638
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

prediktif jumlah siklus yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sejumlah dua siklus.
Konsep langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh apabila
digambarkan adalah sebagai berikut:

Penelitian ini berusaha menyelidiki sejauh mana kemampuan kognitif


dan hasil belajar Fikih mampu berkembang dan tercapai di MTs Assalam
Bangilan Tuban. Untuk dapat menjawab hal tersebut, maka subjek penelitian ini
adalah seluruh siswa di kelas VIII yang berjumlah 31 orang. Adapun waktu
penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah mulai tanggal 05 Desember
2022 sampai dengan 20 Desember 2022.
Data penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observasi
melalui lembar observasi dari aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil
pengembangan kognitif siswa dan lembar kerja siswa.
Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah dengan cara
membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar
siswa setelah tindakan. Data yang diperoleh dihitung dengan cara sebagai
berikut:
1) Data Hasil Tes : Merekapitulasi hasil belajar sebelum dilakukan
tindakan dan nilai tes akhir siklus I, siklus II, dengan sebagai berikut:
Skor yang dicapai
𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 𝑥 100
Jumlah siswa

Nilai tes yang dihasilkan merupakan hasil belajar ranah kognitif siswa.
2) Data Hasil Observasi : Menghitung nilai rata-rata dan kemampuan
hasil klasikal hasil belajar siswa sebelum dilakukan dengan hasil
belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I, siklus II, dan siklus
III untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa.

639
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Skor yang dicapai


𝑃𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 = 𝑥 100
Jumlah siswa

Nilai yang dihasilkan merupakan hasil belajar afektif dan psikomotorik


dari hasil observasi.

Presentase Kriteria
80% - 100% Sangat Baik
66% - 79% Baik
56% - 65% Cukup
40% - 55% Kurang Baik
20% - 39% Sangat Tidak Baik

HASIL PENELITIAN

1. Siklus I
Pada tahap ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri
dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat seluruh
konsep pembelajaran, sumber pembelajaran, media pembelajaran, metode
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Menyiapkan lembar observasi
aktivitas guru untuk merekam jalannya pembelajaran. Menyusun alat evaluasi
(post test) pembelajaran.
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin, 06 Desember 2022
pada jam pelajaran ketiga dan keempat pada pukul 09.40 -10.50 WIB. Materi yang
diajarkan dalam pertemuan ini adalah sujud syukur dengan sekali tatap muka (2
x 40 menit). Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan menerapkan
metode Demonstrasi.
Adapun data yang diperoleh dalam siklus ini berupa data nilai hasil
belajar siswa. Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada kegiatan akhir pembelajaran dilakukan tes dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama proses pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas VIII
MTs Assalam Bangilan adalah 75. Dalam penelitian ini akan dilihat tingkat
keberhasilan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Penelitian tindakan kelas
siklus I dilaksanakan pada 6 Desmber 2022.
Peneliti memberikan tes evaluasi I dengan memberikan sebanyak 10
butir soal dalam bentuk pilihan ganda. Dari hasil tes tersebut didapatkan hasil
11 siswa masih mendapatkan nilai dibawah KKM (75) dan 20 anak mendapatkan
nilai diatas KKM (75).
Berikut adalah tabel hasil belajar siswa pada siklus I.

640
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

No Rentang Jumlah Siswa


1 90-100 2
2 75-89 18
3 50-74 10
4 0-49 1

Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
metode demonstrasi dalam pembelajaran diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
siswa adalah 75,80 dan ketuntasan belajar mencapai 64,51% atau ada 20 siswa
dari 31 siswa yang telah mencapai KKM atau sudah tuntas belajar. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pada siklus 1 secara klasikal siswa belum tuntas belajar,
karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 64,51% lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1. Siklus II
Pada tahap ini peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 2, LKS 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang
mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan
pembelajaran dengan metode Demonstrasi dan lembar observasi aktivitas guru
dan siswa.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 13 Desember 2022 di Kelas VIII dengan jumlah 31 anak. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat
adalah teman sejawat. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana
pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau

641
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan
(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif 2 dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
Adapun data hasil belajar pada siklus II adalah sebagai berikut:

No Rentang Jumlah Siswa


1 90-100 6
2 75-89 20
3 50-74 5
4 0-49 -

Berdasarkan tabel dan grafik di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif
sebesar 82,90 dan dari 31 anak yang telah tuntas sebanyak 26 siswa dan 5 siswa
belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar
yang telah tercapai sebesar 86,25% (termasuk kategori tuntas).
Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I.
Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya
peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan
metode Demonstrasi membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan
pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi
sujud syukur.
Pada siklus II guru telah menerapkan pembelajaran dengan metode
Demonstrasi dengan baik dan dilihat dari hasil belajar siswa pelaksanaan proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu
banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah

642
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar
pada pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya penerapan pembelajaran
dengan metode Demonstrasi dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

Kategori Siklus I/Presentase Siklus II/Presentase


Tuntas 20/64,51% 26/86,25%
BelumTuntas 11/35,49% 5/13,75%

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus I, untuk peningkatan hasil


belajar Fikih tentang materi Sujud Syukur di kelas VIII MTs Assalam Bangilan
Kabupaten Tuban masih belum sepenuhnya dipahami anak.
Hasil belajar akhir siklus pembelajaran ke I ini semakin meningkat
dibanding sebelum siklus, dari rata-rata 51,00% menjadi 64,51%. Namun, secara
klasikal belum tuntas.
Hasil belajar akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat
dibanding siklus I, dari rata-rata 64,51% menjadi 86,25%. Dengan demikian,
secara klasikal hasil belajar Fikih dinilai tuntas.

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa: pembelajaran dengan metode Demonstrasi memiliki
dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar Fikih tentang materi Sujud
Syukur pada Siswa Kelas VIII MTs Assalam Bangilan Kabupaten Tuban.
Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 31 siswa yang tuntas sebanyak 20
siswa (64,51%) dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa (35,49%). Sedangkan
pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa (86,25%) dan yang belum
tuntas sebanyak 5 siswa (13,75%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar
siswa meningkat sebesar 21,74%.

DAFTAR PUSTAKA

Inri Novita Dwianti Dkk, 2021. Pengaruh Media PowerPoint dalam


pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Aktivitas Kebugaran Jasmani Siswa.
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 7 (4) : 675-676.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara

643
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Daryanto dan Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:


Penerbit Gava Media
Cut Rina Dkk, 2020. Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan MI/SD Vol. 5 (2) : 151.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar-Mengajar.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Uno, Hamzah B. dkk. 2011. Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Fathurrahman. (2008). Metode-metode pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar
Baru Algensido Offset.
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, 2009. Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Refika Aditama
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Andriansyah. (2015). Manajemen Transportasi dalam Kajian dan Teori. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr Moestopo Beragama :
Jakarta Pusat
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Ni Nyoman Sukerti, 2021. Penerapan Metode Demontrasi Berbantuan Media
Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik (Muatan
Matematika). Journal of Education Action Research, Vol. 5 (2) : 233.
Sudjana, Nana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Muhibbin, Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto .2004. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakrta: Pustaka Belajar.
Sadewa, Antep Anom. 2015. Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk
Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Musik Ansembel pada Siswa
Kelas VII H di SMP Negeri 27 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni,
Darma, Tari, dan Musik.

644
Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:

Anda mungkin juga menyukai