Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 3

Program Studi : PGSD BI


Kode Mata Kuliah : PDGK 4560
Nama Mata Kuliah : Karya Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Nama : Endah Triasih Br. Sihaloho
NIM : 855797123

TUGAS:

Menuliskan draf artikel karya ilmiah yang mengacu pada judul, rangkuman referensi, dan
kerangka penulisan artikel ilmiah yang telah dikembangkan dan sempurnakan sebelumnya.
Format draf artikel tersebut menggunakan template yang telah disediakan. File draf artikel
harus memuat:
• Judul
• Nama Penulis, alamat email dan program studi di UT
• Abstrak dalam bahasa Indonesia
• Kata-kata kunci
• Pendahuluan (tanpa subjudul, memuat latar belakang masalah dan sedikit tinjauan
pustaka, serta masalah/tujuan penelitian)
• Metode
• Hasil dan Pembahasan
• Kesimpulan dan Saran
• Daftar Pustaka (berisi pustaka yang dirujuk saja dengan ketentuan minimal 5 jurnal
bereputasi terbitan 10 tahun terakhir dan minimal 5 buku terbitan 10 tahun terakhir)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI
LIPAT BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN METODE INKUIRI

Endah Triasih Br Sihaloho


Haholongan Simanjuntak
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka

ABSTRAK

Metode yang digunakan oleh setiap guru beraneka ragam, salah satunya adalah metode
penemuan/inkuiri terhadap pelajaran atau materi yang dipelajari untuk menambah dan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi
dalam dua siklus menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi
dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu: (1)
Rencana Perbaikan, (2) Pelaksanaan Perbaikan, (3) Pengumpulan Data, (4) Refleksi.
Penelitian dilakukan di SDK Nasional Plus PENABUR Bandar Lampung, dengan
jumlah siswa kelas III sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12
siswa perempuan. Hasil penelitian pada sebelum siklus menunjukkan siswa masih
belum menguasai materi terutama dalam menentukan simetri lipat bangun datar, dalam
pengerjaannya memperoleh nilai ketuntasan 60% sedangkan pada siklus I pencapaian
hasil ketuntasan 64%, pada siklus II mencapai ketuntasan 88% ini membuktikan bahwa
setelah menggunakan metode inkuiri siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dari
hasil penelitian tersebut tampak jelas bahwa dengan menggunakan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam belajar Matematika Siswa SDK Nasional Plus PENABUR
Bandar Lampung, terutama dalam mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar.

Kata kunci: inkuiri, simetri lipat, bangun datar

PENDAHULUAN

Keberhasilan kegiatan belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor.


Faktor tersebut dapat bersifat eksternal maupun internal, dan dapat menjadi penghambat
atau penunjang proses belajar mengajar. Basuki Wibawa (Media Pengajaran, 2001:2)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dianggap turut menghambat proses belajar
siswa di kelas mungkin berasal dari verbalisme, kekacauan makna, kegemaran
berangan-angan atau persepsi yang tidak tepat. Namun kadang baik guru maupun siswa
sering mengabaikannya.
Suatu hal yang biasa, jika dalam kegiatan belajar mengajar banyak sekali
persoalan yang dihadapi oleh guru kelas berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Salah satunya di dalam pelajaran matematika. Mata Pelajaran Matematika merupakan
salah satu cabang ilmu yang sangat penting, maka mata pelajaran matematika diajarkan
mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai perguruan tinggi (minimal sebagai mata
kuliah umum). Sampai saat ini setiap tahunnya yang masuk daftar mata pelajaran yang
diujikan secara nasional mulai dari tingkat SD sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)
salah satunya mata pelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika secara
bertahap dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis
dan kreatif. Berbagai macam kemampuan tersebut harus dikembangkan sedini mungkin.
SD sebagai salah satu lembaga formal dasar yang bernaung di bawah Departemen
Pendidikan Nasional mengemban misi dasar dalam memberi kontribusi untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional. Menurut kurikulum Permendiknas 2006 dijelaskan bahwa
mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek bilangan,
geometri dan pengukuran serta pengolahan data. Salah satu materi yang diajarkan dalam
kurikulum tersebut adalah tentang konsep simetri lipat dan simetri putar pada bangun
datar. Dalam pembelajaran matematika idealnya aspek tersebut harus dikuasai siswa.
Tidak hanya pemahaman konsep atau penguasaan prosedur dan fakta tetapi kemampuan
proses juga harus dicapai oleh siswa secara menyeluruh dan saling menunjang.
Di SDK Nasional Plus PENABUR Bandar Lampung, ditentukan ketuntasan
minimal untuk pelajaran Matematika adalah 70. Sedangkan siswa dikatakan belum
berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 70. Melihat hasil belajar siswa, diperlukan
adanya usaha guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan
kemampuan siswa dalam pelajaran matematika. Dalam mencapai keberhasilan belajar
siswa, guru sebagai pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran juga perlu
meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana
cara menyampaikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari
itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi
masalah tersebut. Metode penemuan pada pembelajaran matematika dimaksudkan
untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi
matematika yang masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus tertentu.
Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu generasi dari apa
yang mereka temukan sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin
menemukan penyebab permasalahan tersebut dan solusinya melalui penelitiannya yang
berjudul “Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar
Mata Pelajaran Matematika Menggunakan Metode Inkuiri”

KAJIAN PUSTAKA
Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hudoyo (2002:92) belajar
merupakan proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata
putra (2007:5) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan
aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap.
Kegiatan belajar merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru
hendaknya memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi
pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut Usman dan
L. Setiawati (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan
siswa dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan proses belajar pada siswa. Dari
pendapat tersebut mengajar merupakan suatu kegiatan atau proses yang menyediakan
kondisi yang merangsang kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap nilai-nilai tertentu.
Pembelajaran menggunakan metode inkuiri/penemuan merupakan suatu model
pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi matematika yang masih
baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus tertentu.
Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau ditemukan sebelumnya namun
belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam metode ini
menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam kaitan dengan
pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode penemuan (inkuiri)
dibedakan menjadi dua jenis yaitu penemuan murni dan penemuan terbimbing.
Alasan penggunaan metode inkuiri adalah sebagai berikut 1) perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, 2) belajar tidak hanya dapat diperoleh dari
sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar, 3) melatih siswa untuk memiliki kesadaran
sendiri kebutuhan belajarnya. Dan 4) penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup.

METODE
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus
dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pengumpulan
data dan 4). refleksi.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi
pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan tes
hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut :
- Tes hasil belajar
Analisis data pre-test dan post-test hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui
peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu
dengan menggunakan metode penemuan untuk menentukan peningkatan kompetensi
kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau presentase
(%) sebagai berikut :
daya serap = jumlah nilai yang benar x 100%
jumlah soal
datanya dapat dilihat pada tabel terlampir.
- Hasil daya serap siswa dapat diketahui.
Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 22 siswa, sedang yang
mencapai daya serap 70% ke bawah adalah 3 siswa.
- Ketuntasan kelas menggunakan persamaan :
Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah total siswa
22
Ketuntasan kelas = x 100 % = 88%
25

Siklus I
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan.
b. penilaian.
3. Pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah:
a. Lembar tes
4. Pengumpulan data
a. Menilai hasil belajar siswa
5. Refleksi
Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang dicapai
belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh:
a. Guru belum maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran.
b. Penyampaian pembelajaran dirasa terlalu cepat sehingga siswa belum
sepenuhnya memahami materi yang disampaikan.
c. Siswa masih malu-malu untuk bertanya.

Siklus II
Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
- Menyusun rencana perbaikan
- Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik
- Menyiapkan masalah/soal
2. Pelaksanaan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menjelaskan materi pembelajaran
- Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar
- Memberi masalah
- Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan
- Menyimpulkan materi
- Melaksanakan penilaian
3. Pengumpulan data
Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut:
Dari siswa antara lain:
- Menilai aktivitas siswa dan hasil tes
- Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran
Jenis-jenis data adalah sebagai berikut :
a. Data korelatif berupa :
1. Rencana
a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan masalah dan lembar penilaian.
2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah
direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian.
3. Pengumpulan data
a. Menilai hasil belajar siswa
4. Refleksi
- Menganalisis aktivitas siswa
- Menganalisis hasil belajar siswa
- Menyusun laporan
Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua, guru mengevaluasi kekurangan dan
kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran di siklus pertama. Proses pembelajaran
di siklus kedua menjadi lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah dan
antusias meningkat dan menyenangkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data adalah
sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan untuk menentukan kesimpulan
atau keputusan yang diambil. Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan siswa,
kegiatan guru dan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran matematika tentang simetri
lipat bangun datar.
Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang
memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yaitu dalam
mengidentifikasi simetri lipat bangun datar dengan metode penemuan. Prestasi belajar siswa
dan aktivitas siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal.
Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 64. Nilai ini belum mencapai KKM yang ditetapkan
di SDK Nasional Plus PENABUR Bandar Lampung.

Tabel 1.1
Tabel prestasi belajar siswa kelas III siklus I
No Nama siswa Sebelum siklus Nilai siklus I
1 Alexa Valerie Chahyadi 55 60
2 Alfred Nobel Mursalim 55 65
3 Anastasia Renata 85 90
4 Caitlyn Bellvania Guan 85 90
5 Federico Getween Marvello 90 95
6 Gavriel Erick Then 75 80
7 Godwin Elrico Sitorus 40 45
8 Gregorius Neil Hansen 45 50
9 Heavenly Geraldine Wongkar 60 60
10 Jayden Colson Then 50 55
11 Jazzbass Araya Batubara 85 90
12 Jenica Nathalie 95 95
13 Jordy Krystian Fu 70 80
14 Kanaya Keira Alena Pranati 85 90
15 Kania Adara Pranoto 85 95
16 Kim Isabelle Nathanie 90 95
17 Luiz Richie Mursalim 50 50
18 Michelle Ciputri Johan 75 80
19 Nicholas Christopher Wu 50 55
20 Rebecca Yasmine Serafina 90 95
21 Roderick Sutanto 85 95
22 Samuel Alparo Briliant Manalu 60 65
23 Severine Darwin 90 95
24 Tabitha Gracesha Anindita 90 95
25 Zheryko Engelbert 65 90

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%


Jumlah total siswa
16
Ketuntasan kelas = x 100 % = 64%
25

b. Hasil Penelitian Siklus II


Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada
siklus I.
1) Perencanaan
Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk memecahkan
masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan pada siklus II ini sama dengan
siklus I.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
- Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang
telah ditentukan olah RPP II.
- Melaksanakan penilaian

Tabel 1.2
Daftar prestasi belajar siswa kelas III semester II pada siklus II
Nilai Nilai siklus
No Nama siswa
siklus I II
1 Alexa Valerie Chahyadi 60 75
2 Alfred Nobel Mursalim 65 75
3 Anastasia Renata 90 95
4 Caitlyn Bellvania Guan 90 100
5 Federico Getween Marvello 95 100
6 Gavriel Erick Then 80 100
7 Godwin Elrico Sitorus 45 65
8 Gregorius Neil Hansen 50 75
9 Heavenly Geraldine Wongkar 60 75
10 Jayden Colson Then 55 65
11 Jazzbass Araya Batubara 90 95
12 Jenica Nathalie 95 95
13 Jordy Krystian Fu 80 80
14 Kanaya Keira Alena Pranati 90 100
15 Kania Adara Pranoto 95 95
16 Kim Isabelle Nathanie 95 90
17 Luiz Richie Mursalim 50 65
18 Michelle Ciputri Johan 80 95
19 Nicholas Christopher Wu 55 75
20 Rebecca Yasmine Serafina 95 100
21 Roderick Sutanto 95 85
22 Samuel Alparo Briliant Manalu 65 90
23 Severine Darwin 95 100
24 Tabitha Gracesha Anindita 95 95
25 Zheryko Engelbert 65 85

Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100%


Jumlah total siswa
22
Ketuntasan kelas = x 100 % = 88%
25

Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa prestasi hasil belajar pada
siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 22 siswa sudah berhasil di atas
KKM dan hanya 3 siswa yang belum berhasil dari 25 siswa kelas III di SDK Nasional Plus
PENABUR Bandar Lampung.

B. Pembahasan (dibuat persiklus tindakan perbaikan)


1. Pembahasan Siklus I
Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar matematika tentang
simetri lipat bangun datar di kelas III terutama dalam mengidentifikasi simetri lipat bangun
datar persegi, persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium masih belum sepenuhnya
dipahami anak.
Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih jauh dan
kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pada diagram grafik
siklus I sebagai berikut:
Diagram grafik pada sebelum dan siklus I
80
70 64%
60%
60
50
40
30
20
10

Sebelum Siklus Siklus I

2. Pembahasan Siklus II
Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah:
Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-
rata 64% menjadi 88%

Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II

100
90 88%
80
70 64%
60%
60
50
40
30
20
10

Sebelum Siklus Siklus I Siklus II


SIMPULAN DAN SARAN
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan (inkuiri) dapat
meningkatkan kemampuan/prestasi siswa dalam mengidentifikasi simetri lipat pada
bangun datar

Dari kesimpulan di atas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode kurang


meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman terhadap
materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui metode penemuan yang mengalami
peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain
yang dianggap lebih efektif.
3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana

Hudoyo, H. 2002. Representasi Belajar Berbasis Masalah. Journal Matematika atau


Pembelajarannya. ISSN:085-7792. Tahun VIII, Edisi Khusus.

Muhsetyo Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Usman, Muh. User, Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Winataputra Udin S, dkk.2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas


terbuka.

Anda mungkin juga menyukai