∑ T × 100%
Persentase daya serap tuntas = ∑k
Dimana:
T = siswa tuntas
k = siswa klasikal
Hasil belajar siswa dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan KKM
yang telah ditentukan (KKM = 66), yaitu tuntas dan tidak tuntas. Proses pembelajaran
dikatakan tuntas secara klasikal apabila hasil belajar siswa yang tuntas minimal telah
mencapai 85%.
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukakan pada bulan Maret 2012 di SMP Negeri 4 Pemulutan
Kabupaten Ogan Ilir kelas IX.1 dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang yang dibagi
menjadi 8 kelompok siswa secara acak yang terdiri dari 4-5 orang siswa dengan
kemampuan yang berbeda.
Rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa yang dicapai pada siklus I dan
siklus II disajikan pada tabel d bawah ini:
Tabel Rekapitulasi aktivitas Siswa, Hasil Tes dan Ketuntasan Belajar
Persentase Persentase
Jumlah Rata-rata Jumlah Siswa
Siklus Aktivitas Ketuntasan
Siswa Hasil Tes Tuntas Belajar
Siswa Belajar
I 34 55,05% 65,24 23 67,70%
II 34 74,80% 78,07 29 85,30%
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan
Open-Ended dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa yang terdiri
dari memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah dan
melakukan pengecekan kembali terhadap langkah yang telah dilakukan pada materi
barisan dan deret di SMP Negeri 4 Pemulutan. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata
aktivitas pada siklus I adalah 55,05%, rata-rata hasil belajar siswa adalah 65,24 dan
ketuntasan belajar secara klasikal adalah 67,70%. Pada siklus II rata-rata aktivitas siswa
adalah 74,8%, rata-rata hasil belajar siswa adalah 78,07 dan ketuntasan belajar secara
klasikal adalah 85,30%, terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa sebesar 19,75%,
rata-rata hasil belajar sebesar 12,83 dan ketuntasan secara klasikal sebesar 17.60%.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Bagi guru:
Agar dapat menggunakan pendekatan Open-Ended dalam pembelajaran matematika
yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dan menjadikan
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, selain itu siswa mempunyai kesempatan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono. dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi
Aksara, Jakarta.
Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
-------------. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
-------------. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 2003. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Depdiknas.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara, Jakarta.
------------, 2001. Proses Belajar mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.
Hudoyo, Herman, 2002. Mengajar Belajar Matematika. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:
PT Bumi Aksara.