Anda di halaman 1dari 6

Abbas, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran...

125

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model


Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penilaian Portofolio
di SMPN 10 Kota Gorontalo

Nurhayati Abbas
Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Gorontalo
Korespondensi: Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128. Email: nurhayati_abbas@yahoo.co.id

Abstract: The aims of this research is to increase students achievement of class VIIB SMPN 10
Gorontalo City at sosial aritmetic material through problem-based instruction model with assessment
of student potofolio. Procedure of this research uses classroom action research, that is: planning,
action, observation, and reflection at two cycles. The results of this research show that there is
improvement of students learning outcomes base on criterion of minimal completeness, students
activity and ability of teacher manage study base on observation result from the first cycle to the
second cycles. Based on this findings can be concluded that problem-based instruction model with
assessment of student potofolio can improve the product and process learning at sosial aritmetic
material.

Kata kunci: pembelajaran berbasis masalah, hasil belajar, penilaian portofolio

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran nemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan
yang diajarkan di sekolah termasuk di SMPN 10 Ko- yang dimiliki masih belum berkembang. Hal ini terjadi
ta Gorontalo, dengan tujuan agar siswa menguasai pula pada pembelajaran materi aritmetika sosial yang
fakta, konsep, prinsip, dan aturan-aturan matematika berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari.
dalam memecahkan soal/masalah matematika dan Akibatnya ada 60% siswa belum mencapai hasil bela-
mempelajari materi matematika lebih lanjut, serta jar sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
mampu menggunakan pola pikir matematika dalam ditetapkan sekolah yaitu nilai minimal 60 setiap kali
memecahkan masalah sehari-hari. Karena itu sampai diberikan evaluasi diakhir pembelajaran.
batas-batas tertentu matematika perlu dikuasai siswa. Temuan ini menyadarkan guru bahwa perlu ada
Salah satu tolak ukur matematika telah dikuasai siswa perubahan dalam strategi pembelajaran atau model
adalah capaian hasil belajar. pembelajaran yang dilakukan selama ini. Model pem-
Kenyataan di lapangan berdasarkan hasil diskusi belajaran itu harus mampu membangkitkan semangat
dengan guru matematika SMPN 10 Kota Gorontalo belajar siswa dalam mempelajari materi matematika
menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sehingga dapat digunakan dalam memecahkan soal/
masih tergolong rendah dibandingkan dengan mata masalah matematika. Salah satu model pembelajaran
pelajaran lainnya. Rendahnya hasil belajar siswa ini yang dapat diterpakan guru adalah model pembelajar-
disebabkan proses pembelajaran yang dilaksanakan an berbasis masalah (problem-based instruction).
masih berorientasi pola pembelajaran yang didominasi Model ini merupakan pendekatan pembelajaran siswa
guru dengan penekanan pada pencapaian target ter- pada masalah nyata (autentik) sehingga siswa dapat
selesaikannya materi daripada pengembangan ke- menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkem-
mampuan belajar siswa. Akibatnya peran siswa tidak bangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri, me-
lagi sebagai subyek belajar melainkan sebagai obyek mandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan
pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas dirinya (Arends, 1997). Pendapat senada oleh (Ibra-
belajarnya seperti kemampuan mengembangkan, me- him dan Nur, 2000) mengatakan bahwa pembelajaran

125
126 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 16, NOMOR 2, OKTOBER 2009

berbasis masalah dikembangkan untuk membantu sis- wa untuk belajar. Pada tahap ini guru membagi siswa
wa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecah- ke dalam kelompok-kelompok kecil, membantu siswa
an masalah, dan keterampilan intelektual; belajar ber- mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
bagai peran orang dewasa melalui pelibatan mere- yang berhubungan dengan masalah. (3) Membimbing
ka dalam pengalaman nyata atau simulasi; dan menja- penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap
di pebelajar yang otonom dan mandiri. ini guru mendorong dan membimbing siswa dalam
Kedua pendapat di atas mengindikasikan bahwa mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masa-
melalui model pembelajaran berbasis masalah siswa lah yang dibahas untuk mendapatkan penjelasan dan
akan dapat mengembangkan kemampuan menemu- pemecahan masalah. (4) Mengembangkan dan me-
kan, menyelidiki, dan mengungkap ide mereka sendiri nyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru membantu
dalam memecahkan masalah matematika. Kemam- siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil
puan ini mengutamakan proses berpikir siswa yang kerja siswa yang akan disajikan di depan kelas serta
lebih tinggi dalam belajar, sebab selain pengajuan ma- membimbing siswa yang mengalami kesulitan. (5)
salah autentik, masalahnya juga harus berfokus pada Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
keterkaitan antar disiplin ilmu. Karena itu, penerapan masalah. Pada tahap ini guru membantu siswa mela-
pembelajaran berbasis masalah harus mempertim- kukan evaluasi dan refleksi terhadap proses penyelidi-
bangkan karakteristiknya, yaitu (1) pengajuan perta- kan dalam memecahkan masalah.
nyaan atau masalah, (2) berfokus pada keterkaitan Optimalisasi kegiatan pembelajaran berbasis
antar disiplin ilmu, (3) penyelidikan autentik, (4) masalah dapat dilihat melalui penilaian yang berkelan-
menghasilkan produk dan memamerkannya, dan (5) jutan. Salah satu cara penilaian tersebut adalah peni-
kolaborasi, (Arends, 2001). laian portofolio. Portofolio adalah suatu kumpulan ko-
Sanjaya mengidentikkan istilah model pembela- leksi yang terorganisir tentang bukti kemajuan akade-
jaran dengan strategi pembelajaran, sehingga disaran- mis siswa atau kelompok siswa tentang prestasi, kete-
kan untuk memperhatikan tiga ciri utama strategi pem- rampilan, dan sikap dari waktu ke waktu (Johnson,
belajaran berbasis masalah (SPBM), yaitu: (1) SPBM 2002). Portofolio membantu siswa melihat apa yang
merupakan aktivitas pembelajaran, artinya dalam im- mereka pikirkan, rasakan, kerjakan, dan perubahan
plementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus pada suatu periode waktu (Wayatt dan Loooper,
dilakukan siswa; (2) aktivitas pembelajaran diarahkan 1999). Portofolio sebenarnya diartikan sebagai suatu
untuk menyelesaikan masalah; dan (3) pemecahan wujud benda fisik dan suatu proses sosial pedadogis
masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan (Budimansyah, 2002). Sebagai wujud benda fisik yak-
berpikir, (Sanjaya, 2008). Dari ketiga ciri SPBM me- ni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta
nunjukkan bahwa aktivitas utamanya adalah pemberi- didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya hasil
an masalah kepada siswa. Untuk dapat memecahkan tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, pia-
masalah ini siswa diharapkan aktif berpikir, berkomu- gam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas
nikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya me- terstruktur, hasil tes akhir (post-test), dan lain-lain.
nyimpulkan hasil pemecahan masalah tersebut. Hal Sebagai suatu proses sosial pedadogis, portofolio ada-
ini mendukung pernyataan (Pandey, 2007) bahwa pe- lah collection of learning experience yang terdapat
mecahan permasalahan kehidupan dunia nyata di dalam pikiran siswa baik yang berwujud pengeta-
mengikutsertakan siswa dalam aktivitas seperti me- huan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan
ngumpulkan data, menyelidiki, menginvestigasi, sikap (afektif).
menginterpretasikan, memberikan alasan, mempera- Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan
gakan, merancang, dan mengecek pemecahan ma- bahwa portofolio merupakan kumpulan koleksi hasil
salah. karya siswa dalam kurun waktu tertentu atau dari
Pelaksanaan model pembelajaran berbasis ma- waktu ke waktu tentang aspek kognitif, afektif, dan
salah terdiri dari lima tahapan (Arends, 1997), yaitu psikomotor. Karena itu, portofolio siswa hendaknya
(1) Orientasi siswa pada masalah. Pada tahap ini memenuhi tiga kriteria utama, yaitu: (1) pada dasar-
guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang nya disusun oleh siswa, (2) memiliki kriteria penilaian
diperlukan, dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif yang jelas (explicit criteria), dan (3) menggambar-
dalam pemecahan masalah. (2) Mengorganisasi sis- kan pencapaian Kompetensi Dasar tertentu (Anonim,
2004: 5).
Abbas, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran... 127

Portofolio terdiri dari dua jenis yaitu portofolio dan RPP-2 dan siklus II menggunakan RPP-3 dan
untuk semua/beberapa mata pelajaran dan untuk satu RPP-4 masing-masing dengan alokasi waktu 2 x 40
mata pelajaran (Anonim, 2004: 6). Portofolio untuk menit. Selama pelaksanaan tindakan dilakukan peng-
semua/beberapa mata pelajaran berisi berbagai hasil amatan terhadap aktivitas siswa dan kemampuan gu-
karya siswa dari beberapa mata pelajaran. Jenis por- ru mengelola pembelajaran (tahap pengamatan), ser-
tofolio ini cocok diterapkan pada siswa sekolah dasar ta pengumpulan hasil karya siswa ke dalam folder
karena para guru SD adalah guru kelas yang meme- masing-masing. Hasil pengamatan bersama hasil-ha-
gang seluruh mata pelajaran yang ada di kelasnya. sil karya siswa dianalisis pada akhir kegiatan pembel-
Isi portofolio ini mencakup unsur karya/teknologi, ber- ajaran untuk melihat ketercapaian proses dan produk
hitung, berkarya, dan berbahasa. Portofolio untuk sa- pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil analisis
tu mata pelajaran cocok diterapkan pada siswa seko- ini didiskusikan bersama guru pelaksana pembelajar-
lah lanjutan pertama dan lanjutan atas, karena para an dan pengamat (tahap refleksi) yang dijadikan ba-
guru di sekolah ini masing-masing mengampu satu han informasi perlu tidaknya dilakukan siklus II.
mata pelajaran sesuai bidang keahlian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ter-
Dari uraian di atas, maka penilaian portofolio diri dari (1) instrumen tes hasil belajar yang diberikan
(asessment portofolio) siswa dalam penelitian ini pada setiap akhir siklus, lembar kerja latihan yang
adalah rata-rata akumulasi dari hasil karya siswa be- berisi tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa, dan
rupa tugas-tugas individu, kelompok, dan hasil tes tes formatif yang digunakan untuk menjaring data
formatif yang dinilai berdasarkan usaha siswa menje- kompetensi yang berkembang dari masing-masing
laskan isi portofolio, memperbaiki isi portofolio, dan siswa; (2) cek list untuk menjaring data kemampuan
kompetensi yang berkembang. Hasil penilaian ini da- menjelaskan dan memperbaiki isi porofolio siswa; (3)
pat dijadikan bahan informasi aktual bagi guru dalam instrumen pengamatan aktivitas siswa untuk menja-
pengambilan keputusan dan siswa serta orang tua ring data aktivitas siswa selama proses pembelajaran
tentang capaian hasil belajar siswa. berlangsung, dan (4) instrumen pengamatan kemam-
Berdasarkan pemikiran di atas, maka tujuan pe- puan guru mengelola pembelajaran untuk menjaring
nelitian ini adalah: (1) meningkatkan hasil belajar sis- data kemampuan guru mengelola pembelajaran ber-
wa kelas VIIB SMPN 10 Kota Gorontalo pada materi basis masalah.
aritmetika sosial melalui model pembelajaran berbasis Kriteria keberhasilan penelitian merujuk pada
masalah dengan penilaian portofolio siswa, (2) men- indikator: (1) Paling sedikit 85% siswa mencapai hasil
deskripsikan aktivitas siswa selama proses pembela- belajar berdasarkan kriteria ketuntasan minimal
jaran berlangsung, dan (3) mendeskripsikan kemam- (KKM) yaitu nilai minimal 60 dari rata-rata penilaian
puan guru mengelola pembelajaran. portofolio siswa, (2) paling sedikit 85% siswa terma-
suk dalam kategori aktif selama proses pembelajaran
berlangsung, dan (3) paling sedikit 85% keseluruhan
METODE indikator kemampuan guru mengelola pembelajaran
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian memperoleh penilaian dengan kategori mampu dan
tindakan kelas (classroom action research) yang atau sangat mampu.
digambarkan sebagai sebuah siklus yang terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, HASIL
pengamatan, dan refleksi (Arikunto, Suhardjono, dan
Supardi; 2007). Penelitian ini berlangsung dalam dua Siklus I
siklus.
Pada siklus I tahap perencanan, peneliti dan guru Pada tahap perencanaan diperoleh rencana pe-
mitra mengidentifikasi masalah, menyusun perangkat laksanan pembelajaran (RPP), lembar-lembar kerja
pembelajaran, format pengamatan, tes hasil belajar siswa, instrumen tes hasil belajar, instrumen penga-
dan tugas-tugas siswa, serta melaksanakan simulasi matan aktivitas siswa dan kemampuan guru mengelo-
pada guru mitra. Pada tahap pelaksanaan, guru mitra la pembelajaran berorientasi model pembelajaran
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai skenario berbasis masalah, serta guru mitra yang dianggap
yang telah disepakati. Siklus I menggunakan RPP-1 siap melaksanakan pembelajaran sesuai skenario
yang telah disepakati.
128 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 16, NOMOR 2, OKTOBER 2009

Pada tahap pelaksanaan tindakan dengan materi Hasil analisis kemampuan guru mengelola pem-
nilai barang (RPP-1), laba dan rugi (RPP-2) dilakukan belajaran berbasis masalah dengan kategori sangat
pengumpulan tugas-tugas siswa dan tes pada akhir mampu memperoleh penilaian sebesar 33,33%; kate-
siklus ke dalam folder portofolio masing-masing, gori mampu 46,67%; dan kategori kurang mampu
pengamatan aktivitas siswa dan kemampuan guru 20%. Temuan ini mengindikasikan bahwa 80% guru
mengelola pembelajaran berbasis masalah. Hasil dikategorikan mampu mengelola pembelajaran mela-
analisis terhadap isi portofolio siswa menunjukkan lui model pembelajaran berbasis masalah dengan pe-
bahwa dari 35 orang siswa yang dikenai tindakan, nilaian portofolio siswa pada materi nilai barang, laba
ada 26 orang siswa (74,29%) mencapai hasil belajar dan rugi. Berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian
sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 9 maka kemampuan guru mengelola pembelajaran be-
orang siswa (25,71%) belum mencapai KKM. lum tercapai. Ketidaktercapaian aspek ini disebabkan
Berdasarkan kriteria keberhasilan penelitian maka guru kurang mampu memotivasi siswa mengajukan
persentase capaian hasil belajar belum tercapai. Na- pertanyaan dan pendapat, kurang maksimal memberi-
mun, capaian hasil belajar siswa ini jika dibandingkan kan bimbingan dalam memecahkan masalah, lebih
dengan rata-rata hasil belajar diawal kegiatan peneli- banyak menjelaskan materi, dan terburu-buru mem-
tian dapat dikatakan cukup baik karena terjadi pening- berikan solusi tanpa menunggu hasil pemikiran siswa
katan sebesar 14,29%. Ini berarti bahwa model pem- sendiri. Guru masih sulit menghilangkan kebiasaan
belajaran berbasis masalah dengan penilaian portofolio untuk tidak memberitahukan cara dan hasil akhir dari
siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa Kelas pemecahan masalah kepada siswa, padahal siswa
VIIB SMPN 10 Kota Gorontalo sebesar 14,29% memiliki kemampuan awal dalam belajar matematika
pada materi materi nilai barang, laba dan rugi. yang telah diperoleh di bangku sekolah sebelumnya.
Meskipun telah terjadi peningkatan hasil belajar, Temuan ini merekomendasikan guru agar memberi-
namun ada 9 orang siswa belum mencapai KKM. kan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
Penyebabnya adalah siswa belum mengisi dan mem- ide, mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan,
perbaiki isi portofolio dengan baik dan benar sehingga dan tidak terburu-buru memberitahukan cara dan pe-
berakibat pada capaian kompetensi yang rendah. Se- nyelesaian akhir soal/masalah pada siklus II.
lain itu pula, siswa belum terbiasa dengan pola pem-
belajaran dan penilaian yang diperkenalkan guru. Pola
Siklus II
pembelajaran selama ini berorientasi pada pencapai-
an target menyelesaikan materi kurang memperhati- Materi pembelajaran siklus II adalah bruto, neto,
kan kompetensi yang dimiliki siswa. Untuk itu kepada rabat, dan diskon (RPP-3), pajak dan bunga tunggal
guru pelaksana pembelajaran disarankan agar lebih (RPP-4). Dengan berpedoman pada hasil refleksi
intensif membimbing dan memotivasi siswa mengisi siklus I dilakukan tindakan pembelajaran, pengamat-
dan memperbaiki isi portofolio pada siklus II. an, dan evaluasi. Hasil analisis terhadap penilaian isi
Hasil analisis aktivitas siswa selama proses portofolio siswa menunjukkan bahwa ada 32 orang
pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 70% siswa (91,43%) mencapai hasil belajar sesuai kriteria
siswa termasuk dalam kategori siswa aktif dan 30% ketuntasan minimal (KKM) dan 3 orang siswa
siswa termasuk dalam kategori siswa pasif selama (8,57%) belum mencapai KKM. Temuan ini mengin-
pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kriteria ke- dikasikan bahwa kriteria keberhasilan penelitian dari
berhasilan penelitian maka aktifitas siswa ini belum segi hasil belajar siswa telah tercapai. Ini berarti bah-
tercapai. Ketidaktercapaian ini disebabkan oleh sis- wa model pembelajaran berbasis masalah dengan
wa kurang mampu mengajukan pertanyaan dan pen- penilaian portofolio siswa dapat meningkatkan hasil
dapat kepada guru dan sesama siswa, memecahkan belajar siswa pada materi bruto, neto, rabat, diskon,
masalah baik secara individu maupun kelompok, dan pajak dan bunga tunggal.
lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dan te- Meskipun telah terjadi peningkatan hasil belajar
man. Temuan ini merekomendasikan guru agar lebih siswa, namun ada 3 orang siswa yang belum menca-
intensif mendorong siswa mengajukan dan menjawab pai kriteria ketuntasan. Ketiga orang siswa ini memili-
pertanyaan, pendapat, dan membimbing siswa me- ki rerata nilai yang tidak terpaut jauh dari KKM. Sete-
mecahkan masalah pada siklus II. lah ditelusuri melalui daftar hadir, ternyata ketiga sis-
Abbas, Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran... 129

wa ini adalah siswa-siswa yang sering absen. Kepa- dilaksanakan pada mahasiswa Semester I Kelas A
da ketiga siswa ini disepakati untuk diberikan bim- tahun akademik 2006/2007 Program Studi Teknik
bingan khusus oleh guru di luar jam pelajaran. Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Su-
Hasil analisis aktivitas siswa selama proses rabaya, menunjukkan bahwa persentase mahasiswa
pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa selu- yang lulus dengan nilai baik (mininal BC) sebanyak
ruh siswa (100%) sudah tergolong sebagai siswa ak- 84,38%.
tif. Ini berarti bahwa model pembelajaran berdasar- Peningkatan hasil belajar siswa melalui penilaian
kan masalah dengan penilaian portofolio siswa mampu portofolio ini merekomendasikan guru matematika
mengaktifkan siswa dalam belajar. dan guru mata pelajaran lainnya agar melakukan peni-
Hasil analisis kemampuan guru mengelola pem- laian ketercapaian hasil belajar siswa melalui portofo-
belajaran berbasis masalah dengan kategori sangat lio siswa. Sebab, penilaian portofolio (assesment por-
mampu sebesar 70% dan kategori mampu 30%. Te- tofolio) mampu memberikan gambaran ketercapaian
muan ini mengindikasikan bahwa guru sangat mam- hasil belajar siswa, karena di dalamnya berisi bukti
pu mengelola pembelajaran melalui model pembela- fisik hasil karya siswa yang dapat berupa dokumen
jaran berbasis masalah dengan penilaian portofolio hasil tes, tugas-tugas, hasil karya, catatan tentang
siswa pada materi bruto, neto, rabat, diskon, pajak sikap-minat, keterampilan, dan kompetensi siswa
dan bunga tunggal. Berdasarkan temuan-temuan di (Suherman, 2007).
atas, peneliti, guru pelaksana pembelajaran, dan guru Meskipun guru dikategorikan sangat mampu me-
pengamat sepakat untuk tidak melanjutkan kegiatan ngelola pembelajaran berorientasi model pembelajar-
pembelajaran pada siklus ketiga. an berbasis masalah, namun guru sering terburu-buru
memberikan jawaban atas pertanyaannya sendiri.
Guru kurang sabar menggali dan menunggu jawaban
PEMBAHASAN siswa. Hal ini disebabkan model pembelajaran berba-
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk sis masalah baru pertama kali dilakukan guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aritma- pembelajaran sehingga ia masih sering terbawa oleh
tika sosial melalui penelitian tindakan kelas yang di- pola pembelajarannya selama ini.
laksanakan dalam dua siklus. Sarana yang digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model KESIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran
ini merupakan pembelajaran yang memfokuskan sis- Kesimpulan
wa pada masalah nyata, sehingga untuk memecah-
kan masalah tersebut para siswa dilatihkan cara pe- Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I dan II
nyelesaian masalah berdasarkan tahapan pemecahan dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
masalah. Optimalisasi capaian hasil belajar siswa me- belajar siswa, aktivitas siswa, dan kemampuan guru
lalui model pembelajaran berbasis masalah ini dinilai mengelola pembelajaran melalui model pembelajaran
melalui portofolio siswa. berbasis masalah dengan penilaian portofolio siswa.
Secara keseluruhan hasil penelitian berorientasi Peningkatan hasil tersebut, yaitu dari 26 orang siswa
model pembelajaran berbasis masalah dengan peni- (74,29%) mencapai hasil belajar sesuai KKM menjadi
laian portofolio siswa telah dapat meningkatkan hasil 32 orang siswa (91,43%), aktivitas siswa aktif dari
belajar siswa, aktifitas siswa, dan kemampuan guru 70% menjadi 100%, dan kemampuan guru mengelola
mengelola pembelajaran pada materi aritmatika sosi- pembelajaran dari kategori mampu menjadi kategori
al. Temuan penelitian ini mendukung hasil penelitian sangat mampu.
sebelumnya (Abbas, 20004) yang dilaksanakan pada
siswa Kelas IE SMU Khadijah Surabaya tahun pela- Saran
jaran 1999/2000 pada materi aturan sinus dan cosinus
yang menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil bela- Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan
jar siswa yang dikenai model pembelajaran berdasar- penelitian maka disarankan (1) para guru matematika
kan masalah dengan siswa yang dikenai pembelajaran dan guru mata pelajaran lainnya agar mencobakan
konvensional. Dan penelitian (Husodo, 2008) yang model pembelajaran berbasis masalah dengan meng-
130 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 16, NOMOR 2, OKTOBER 2009

gunakan penilaian portofolio pada materi yang memili- Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, dan Supardi. 2007.
ki karakteristik seperti materi aritmetika sosial, (2) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
kepala sekolah agar memotivasi para guru untuk Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan
memperbaiki proses dan produk pembelajaran mela- Penilaian Portofolio, Bandung: PT. Genesindo,
lui penelitian tindakan kelas, mengikuti pelatihan dan Bandung.
workshop tentang pengembangan dan penerapan Hill, Bonnie Campball and Ruptic, Cynfia. 1994. Practical
model-model pembelajaran yang mampu mengaktif- Aspects Of Authentic Assessment: Putting The
kan siswa belajar dan membangkitkan kreativitas ser- Pieces Togather. Washington: MCGraw-Hill.
ta keinovatifan guru mengelola pembelajaran, dan Husodo, Adi Wirawan. 2008. Penerapan Prinsip Problem
mengupayakan dana untuk pelaksanaan perbaikan Based Learning dan Competency Based Assess-
proses dan produk pembelajaran, (3) dinas pendidikan ment untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa
pusat dan daerah, agar mengadakan pelatihan dan pada Mata Kuliah Pengantar Teknologi Kelautan.
workshop tentang pengembangan dan implementasi Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, (XV) (1): 37-
perangkat pembelajaran berbasis model-model pem- 45.
belajaran yang mampu mengaktifkan siswa belajar Ibrahim, M. dan Nur, Mohamad. 2000. Pengajaran Berda-
dan meningkatkan kreativitas serta keinovatifan guru sarkan Masalah. Surabaya: University Press.
mengelola pembelajaran, pelatihan penilaian portofolio Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learn-
siswa, dan memonitoring serta mengevaluasi kinerja ing: What is is and why it’s here to stay. United
guru terutama kepada para guru yang telah tersertifi- states of America: Corwin Press, Inc.
kasi sebagai guru yang profesional. Pandey, Tej. 2007. Autentic Mathematics Assessment,
Practical Assessment, Research & Evaluation,
(Online), http:PAREonline.net/getvn.asp?v=2&
DAFTAR RUJUKAN n=1. diakses 20 April 2007.
Sanjaya, Wina., 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi
Abbas, Nurhayati. 2004. Penerapan Model Pembelajaran Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Me-
Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction) dia Group.
dalam Pembelajaran Matematika di SMU. Jurnal Suherman, Erman. 2007. Assesment Portofolio. EDU-
Pendidikan dan Kebudayaan, X (051): 831-843. CARE: Jurnal Pendidikan dan Budaya, (Online),
Anonim. 2004. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. (http://educare.e-fkipunla.net Generated, diakses
Jakarta: Depdiknas. 8 September 2007).
Arends, Richard I. 1997. Classroom Instructional and Wayatt, Robert L and Looper, Sandra. 1999. So You Have
Management. New York: MCGraw-Hill. A Portofolio. United States of America: Corwin
Arends, Richard I. 2001. Learning to Teach. 5th edition. Press, Inc.
Boston: McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai