Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ATHINA SAGITA

NIM : 2020 102 710

KELAS : PRAKTISI

MATA KULIAH : KAJIAN KURIKULUM PPKN SD

DOSEN : Sri Wulandari, S. Sos.

TUGAS 5 KAJIAN KURIKULUM PPKN DI SD

SELASA, 17 MEI 2022

Problem based learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi
PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian
menghafal materi pelajaran, tetapi melalui model problem based learning (PBL) siswa menjadi aktif
berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya membuat kesimpulan. Kedua, aktivitas
pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Problem based learning ini menempatkan masalah
sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah pembelajaran tidak akan mungkin bisa
berlangsung. Ketiga, pemecahan masalah menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.

PBL merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world)
untuk memulai pembelajran. Masalah diberikan kepada siswa, sebelum siswa mempelajari konsep atau
materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan. Dengan demikian untuk memeahkan
masalah tersebut siswa akan mengetahui bahwa mereka membutuhkan pengetahuan baru yang harus
dipelajari untuk memecahkan masalah yang diberikan.

Langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) terdiri dari 5 tahap proses, yaitu :

 Tahap pertama, adalah proses orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan
tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi peserta didik untuk terlibat
dalam aktivitas pemecahan masalah, dan mengajukan masalah.
 Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik. Pada tahap ini guru membagi peserta didik ke dalam
kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah.
 Tahap ketiga, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini guru
mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan
eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
 Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada tahap ini guru membantu peserta didik
dalam merencanakan dan menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka
berbagi tugas dengan sesama temannya.
 Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah. Pada tahap ini
guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil
penyelidikan yang mereka lakukan.

Saya tertarik dengan model PBL karena menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Selain itu juga dapat meningkatakan motivasi dan aktivitas
pembelajaran siswa karena masalah yang dibahas dan dikaji adalah masalah nyata yang ada dalam
kehidupan siswa sehari – hari di rumah, sekolah, dan masyarakat. Dengan model PBL, siswa mampu
mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning ini
diperoleh beberapa nilai pokok yang harus dikembangkan oleh guru dalam menghidupkan suasana
pembelajaran, di sini guru tidak hanya berperan sebagai subjek utama dalam pembelajaran tapi di sisi lain
guru harus melibatkan siswa agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat berkembang walaupun masih saja
dapat dinilai tidak semua materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk permasalahan untuk memperoleh
penyelesaian tapi setidaknya dengan bekerja sama dapat menumbuh kembnagkan minat dan bakat peserta
didik secara tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai